ABSTRAKLatar belakang: Anemia merupakan suatu kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah lebih rendah dari angka normal. Indonesia merupakan sebuah negara dengan kejadian anemia yang cukup tinggi. Prevalensi kejadian anemia yang terjadi pada Remaja Indonesia yaitu 32%, hal ini memiliki arti 3-4 dari 10 remaja di Indonesia menderita anemia. Program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) adalah salah satu cara yang dapat digunakan sebagai upaya di dalam penanganan anemia. Cakupan pemberian Tablet Tambah Darah pada remajaputri sebesar 76,2%, dengan 80,9% diantaranya mendapat TTD di sekolah. Remaja putri yang mendapat TTD di sekolah dan mengonsumi ≥52 butir hanya sebanyak 1,4%, sedangkan, 98,6% lainnya mengonsumsi <52 butir. Dengan demikian kesadaran remaja putri tentang pentingnya konsumsi TTD sebagai langkah untuk mencegah terjadinya anemia masih cukup rendah.Tujuan: Mengetahui perbedaan antara pengetahuan sebelum dan setelah pendidikan gizi tentang anemia pada remajaMetode: Kegiatan dilaksanakan di Kecamatan Banyuwangi. Dilaksanakan pada bulan Agustus 2021. Sasaran kegiatan adalah pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Banyuwangi.Hasil: Rata – rata skor pengetahuan meningkat sebesar 11,23. Sebanyak 75,3% siswa menjawab sangat setuju bahwa sosialisasi ini memberikan informasi baru.Kesimpulan: Edukasi tentang anemia dan TTD pada remaja dengan media video dan leaflet secara online dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang anemia dan TTD.Kata kunci: remaja, anemia, tablet tambah darah