Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pendekatan Behavior Teknik Self Management dalam Mengatasi Siswa Kecanduan Game Online Al Hamid, Saleh; Putri Arif, Pitria
Jambura Journal of Community Empowerment Volume 5 No. 1: Juni 2024
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37411/jjce.v5i1.3211

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penerapan pendekatan konseling behaviour dengan teknik self management dalam mencegah kecanduan game online dan untuk mencegah kecanduan game online pada siswa SMA Negeri 1 Dulupi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Populasinya adalah seluruh siswa SMA Negeri Dulupi dan sampelnya menggunakan purposive sampling sejumlah 5 siswa. Instrumen penelitian atau teknik pengumpulan data adalah menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan proses konseling behaviour dengan teknik self management dalam mengatasi siswa yang kecanduan game online dilakukan sesuai dengan tahapan umum prosedur konseling meliputi identifikasi masalah, diagnosis, prognosis, terapi (treatment), serta evaluasi.
SOSIALISASI TENTANG ESENSI DAN URGENSI PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA UNTUK MASA DEPAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 KOTA GORONTALO Al Hamid, Saleh
Civic Education Law and Humaniora : Jurnal Pengabdian Masyarakat Terintegrasi Vol 2 No 2 November 2024
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/celara.v2i2.28026

Abstract

ABSTRACTIndonesia is a country with a rich cultural diversity, as seen in its many ethnicities, races, religions, and traditions. This diversity is reflected in the motto of Pancasila, *Bhinneka Tunggal Ika*, meaning "Unity in Diversity." As the foundation of the nation, Pancasila should guide the behavior of all citizens. By instilling Pancasila's values from an early age, Indonesia will become stronger and better equipped to face challenges. Therefore, practicing Pancasila in social life is essential to reinforce a dignified and highly cultured national identity. It is hoped that Pancasila's values will be integrated into daily life. Pancasila education aims to blend these values with the lives of the younger generation, especially students, so that they can develop social values and think critically in solving problems. Although practicing Pancasila does not involve legal sanctions, it remains a duty for every citizen, in alignment with Pancasila's noble goals.Keywords: Essence of Pancasila; Urgency of Pancasila; History of the Indonesian Nation ABSTRAKIndonesia adalah negara yang memiliki keberagaman budaya, yang terlihat dari banyaknya suku, ras, agama, dan tradisi yang ada di dalamnya. Keberagaman ini tercermin dalam semboyan Pancasila, yaitu Bhineka Tunggal Ika, yang berarti meskipun berbeda-beda, tetap satu kesatuan. Sebagai dasar negara, Pancasila seharusnya menjadi panduan perilaku bagi seluruh masyarakat. Dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini, bangsa Indonesia akan menjadi lebih kuat dan mampu menghadapi tantangan. Oleh karena itu, pengamalan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat penting untuk memperkuat identitas bangsa yang bermartabat dan berbudaya tinggi. Diharapkan, nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Pancasila diharapkan mampu memadukan nilai-nilai Pancasila dengan kehidupan generasi muda, khususnya siswa, agar mereka dapat mengembangkan nilai-nilai sosial dan berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah. Meski pengamalan Pancasila tidak disertai sanksi hukum, hal ini tetap merupakan kewajiban setiap warga negara, yang harus selaras dengan tujuan luhur Pancasila.Kata Kunci: Esensi Pancasila; Urgensi Pancasila; Sejarah bangsa Indonesia
Sosialisasi Pendidikan Karakter Nasionalis di Era Revolusi 4.0 di SMA Negeri 3 Gorontalo Al Hamid, Saleh; Ngiu, Zulaecha; Sariamas, Ferdiansyah
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 3 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i3.1625

Abstract

Globalization and the Fourth Industrial Revolution have transformed the structure of society, including the field of education, where learning activities are increasingly dependent on digital technology. However, this development not only brings convenience but also poses challenges in the form of character degradation among students due to the imbalance between technological proficiency and the cultivation of moral values. This study aims to address that issue by focusing on strengthening nationalist character among students at SMA Negeri 3 Gorontalo through a collaborative approach involving lecturers, university students, and the school itself. The methods employed include reflective educational socialization, character-based digital literacy training, and intensive mentoring to instill national values.The results reveal a remarkable improvement in students’ understanding and awareness of the importance of nationalist character, accompanied by behavioral changes that increasingly reflect national values. Furthermore, the activity fosters synergy between schools and universities in developing adaptive character education in the digital era. The conclusion of this study affirms that the integration of technology with nationalist character education is a strategic solution to shaping a young generation that is not only technologically proficient but also possesses strong character and a solid sense of national identity.ABSTRAKGlobalisasi dan revolusi industri 4.0 telah mengubah tatanan kehidupan masyarakat, termasuk dunia pendidikan, di mana aktivitas pembelajaran semakin bergantung pada teknologi digital. Namun, perkembangan ini tidak hanya membawa kemudahan, tetapi juga tantangan berupa degradasi karakter peserta didik akibat ketidakseimbangan antara penguasaan teknologi dan penanaman nilai-nilai moral. Pengabdian ini bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut dengan fokus pada penguatan karakter nasionalis di kalangan siswa SMA Negeri 3 Gorontalo melalui pendekatan kolaboratif antara dosen, mahasiswa, dan sekolah. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi edukasi reflektif, pelatihan literasi digital berbasis karakter, serta pendampingan intensif untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Hasilnya menunjukkan peningkatan yang luar biasa dalam pemahaman dan kesadaran siswa mengenai pentingnya karakter nasionalis, serta perubahan perilaku yang lebih mencerminkan nilai-nilai kebangsaan. Kegiatan ini juga membangun sinergi antara sekolah dan perguruan tinggi dalam mengembangkan pendidikan karakter yang adaptif di era digital. kesimpulan dari pengabdian ini menegaskan bahwa integrasi teknologi dengan pendidikan karakter nasionalis merupakan solusi strategis untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cakap secara teknologi, tetapi juga berkarakter kuat dan beridentitas kebangsaan yang kokoh.
Meneguhkan Jiwa Kebangsaan Generasi Muda Melalui Penguatan Wawasan Kebangsaan Pada Peserta Didik Di SMK Tridharma Gorontalo Ngiu, Zulaecha; Al Hamid, Saleh; Sahi, Yayan
PRAXIS: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2025): PRAXIS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47776/rmjc5t98

Abstract

The development of the digital era has brought new challenges to the understanding of national insight, particularly among students. As access to information becomes increasingly open, the potential for bias and disorientation regarding national values also rises, especially when not accompanied by adequate knowledge. In response to this condition, this community service activity was carried out with the aim of reaffirming the spirit of nationalism among the younger generation by strengthening their understanding of national insight. The target of this activity was the students of SMK Tridharma, Universitas Negeri Gorontalo, involving 33 students and 2 speakers. The method used included participatory and educational approaches, beginning with coordination and initial observation stages, followed by the preparation of materials based on student needs, and culminating in the main activity implementation. The materials provided emphasized the introduction of national identity, the fundamental values of the state, the meaning of national symbols, the importance of unity, tolerance, and diversity. The results of this service activity showed an increase in students’ understanding of national values and the emergence of collective awareness regarding the importance of preserving national integrity. In addition, communicative and interactive delivery methods such as dialogic lectures, group discussions, and value simulations proved effective in enhancing active student participation and making the material easier to understand. This activity also offered space for critical reflection, allowing students to connect national insight with the challenges of the digital era that they face. Thus, this community service underscores the importance of an educational approach that is applicable, value-based, and dialogic in shaping a strong sense of nationalism in the younger generation. This becomes a relevant and adaptive strategy for addressing the dynamics of social change in today’s digitalization era.
SOSIALISASI PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK DI SMP NEGERI 3 LIMBOTO Mozin, Nopiana; Kamuli, Sukarman; Ngiu, Zulaecha; Al Hamid, Saleh; Nggilu, Ariyanto; Rusli, Puput Riana
Civic Education Law and Humaniora : Jurnal Pengabdian Masyarakat Terintegrasi Vol 1 No 2 July 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/celara.v1i2.22125

Abstract

A child is one of the creatures entrusted by God to be cared for, guided and given affection. One of the rights of children is to get an education, and teaching both at home, school and in the community. The child also has the right to have legal protection of his / her self both physically and mentally. Children who are vulnerable to physical or sexual violence are also entitled to legal protection. Gorontalo, especially the number of sexual violence against children, is increasing, this is clearly one of the problems faced by the government. Therefore, collaborative community service conducted by lecturers and students by involving education units in SMP Negeri 3 Limboto is considered very important. The implementation method is packaged in the form of pengbadian socialization prevention of sexual violence in SMP Negeri 3 Limboto Anak. Its purpose is to provide understanding and education on how important it is to protect children's rights and prevent children from the dangers of sexual violence. 
Implementasi Pelayanan Publik Di Desa Moutong Timur Kecamatan Moutong Ardiansah, Moh.; Al Hamid, Saleh; M. Wantu, Sastro
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.10743

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana hasil Implementasi Pelayanan Publik Di Desa Moutong Timur Kecamatan Moutong. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data primer dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan informan kunci, seperti kepala desa, aparat desa, dan masyarakat. Sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur terkait dan dokumen resmi pemerintah desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pemerintah desa, namun terdapat beberapa masalah terkait kecepatan proses pelayanan yang dianggap lambat. Faktor-faktor penghambat utama yang diidentifikasi meliputi: (1) Sarana dan prasarana, meskipun sudah memadai, masih membutuhkan peningkatan dalam hal pemeliharaan dan perawatan; (2) Pendidikan dan pelatihan bagi aparat desa perlu ditingkatkan untuk meningkatkan profesionalisme dan keterampilan dalam memberikan pelayanan; (3) Pemahaman masyarakat terkait prosedur pelayanan perlu diperbaiki, terutama terkait penyaluran bantuan sosial. Penelitian ini menyimpulkan bahwa implementasi pelayanan publik di Desa Moutong Timur telah mencapai beberapa tingkat keberhasilan, namun masih memerlukan perbaikan dalam beberapa aspek untuk mencapai pelayanan publik yang optimal sesuai standar yang ditetapkan. Upaya peningkatan kualitas pelayanan dapat dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor penghambat yang telah diidentifikasi dalam penelitian ini.
Analisis Kinerja BPD Dalam Menampung Aspirasi Masyarakat Pada Pembangunan di Desa Ombulodata Kabupaten Gorontalo Utara Utuli, Fatma; Al Hamid, Saleh; Hamim, Udin
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.10849

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam menampung aspirasi masyarakat pada pembangunan Desa Ombulodata, Kabupaten Gorontalo Utara. Sumber data primer diperoleh melalui wawancara dengan anggota BPD dan masyarakat setempat, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku-buku referensi, jurnal, dan sumber informasi lainnya yang relevan. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja BPD dalam menampung aspirasi masyarakat dinilai cukup baik. BPD aktif dalam menyuarakan ide dan gagasan masyarakat terkait pembangunan desa, meskipun tidak semua aspirasi langsung dapat terlaksana. Rapat internal dengan pemerintah desa menjadi salah satu langkah yang dilakukan BPD untuk membahas aspirasi tersebut. Tanggapan dari para anggota BPD, aparat desa, dan masyarakat setempat menunjukkan bahwa BPD menjadi tempat aduan masyarakat ketika ada keluhan atau aspirasi terkait pembangunan desa. Faktor pendukung kinerja BPD meliputi partisipasi aktif masyarakat dalam memberikan masukan dan aspirasi kepada BPD, serta responsifnya pemerintah desa dalam merespons aspirasi tersebut. Namun, terdapat faktor penghambat dalam kinerja BPD, yaitu keterbatasan alokasi anggaran dana desa, yang menyebabkan tidak semua aspirasi masyarakat dapat terlaksana. Untuk itu, Disarankan untuk meningkatkan alokasi anggaran dana desa guna mendukung aspirasi masyarakat, melakukan sosialisasi yang lebih intensif tentang peran BPD dan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan desa, serta meningkatkan komunikasi internal dan koordinasi antara BPD dengan pemerintah desa. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja BPD dalam menampung aspirasi masyarakat pada pembangunan Desa Ombulodata, Gorontalo Utara, untuk kemajuan yang lebih baik.
PERAN GURU PPKn DALAM MENINGKATKAN SIKAP NASIONALISME SISWA DI SMP NEGERI 1 BONE RAYA Kobandaha, Sri Sintia; Al Hamid, Saleh; Ngiu, Zulaecha
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 3 (2024): Volume 7 No 3 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i3.28159

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran guru PPKn dalam meningkatkan sikap nasionalisme siswa di SMP Negeri 1 Bone Raya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Sumber data penelitian terdiri dari data primer dan sekunder. Sedangkan teknik analisis data meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan Pertama, peran Guru PPKn sebagai "perekayasa pembelajaran" di SMPN 1 Bone Raya telah berjalan dengan baik, dengan indikator keberhasilan mencakup: merancang pembelajaran yang menarik dan relevan, mendorong diskusi tentang konsep nasionalisme, mengintegrasikan kegiatan yang memperkuat rasa kebangsaan, memotivasi siswa untuk mengembangkan sikap positif terhadap negara dan bangsa, serta membentuk kolaborasi antara guru dan siswa. Kedua, sebagai "motivator," guru PPKn menggunakan berbagai pendekatan seperti film dokumenter, cerita inspiratif, dan diskusi relevan, yang membantu siswa merasa lebih terikat dengan nilai-nilai kebangsaan dan lebih termotivasi untuk mencintai negara. Ketiga, sebagai "fasilitator," mereka menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan siswa memahami dan menghargai nilai-nilai nasionalisme melalui materi yang menarik, berbagai sumber daya dan teknologi, serta kegiatan pembelajaran yang mendorong kolaborasi dan partisipasi aktif. Faktor penghambat peran guru meliputi; Pertama,secara internal ialah keterbatasan sarana dan prasarana sekolah. Kedua, dari sisi eksternal, rendahnya kesadaran siswa tentang pentingnya nasionalisme, dominasi teknologi, dan kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar, terutama orang tua dan keluarga. Untuk meningkatkan peran guru PPKn dalam membangun nasionalisme siswa, perlu peningkatan fasilitas sekolah, pelatihan guru untuk metode pengajaran inovatif, serta kolaborasi yang lebih erat antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Penggunaan teknologi yang bijaksana dan peningkatan kesadaran siswa tentang nasionalisme juga diperlukan.
Implementasi Pendidikan Politik melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di SMAN 6 Gorontalo: Pengabdian Djaafar, Lucyane; Al Hamid, Saleh; Mustapa Ismail, Dwi Alda
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 2 (October 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i2.3336

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengimplementasikan pendidikan politik melalui kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 6 Gorontalo sebagai sarana pembentukan karakter demokratis dan peningkatan literasi politik peserta didik. Pendidikan politik di sekolah menengah menjadi penting untuk menanamkan kesadaran berpartisipasi, memahami hak dan kewajiban warga negara, serta menumbuhkan sikap kritis dan tanggung jawab sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Metode pelaksanaan kegiatan menggunakan pendekatan partisipatif dan kolaboratif yang melibatkan secara aktif dua puluh tiga peserta didik, dosen, serta mahasiswa Program Studi S1 PPKn Universitas Negeri Gorontalo. Kegiatan ini meliputi pemaparan materi interaktif, diskusi kelompok, dan simulasi sederhana yang dikembangkan dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Melalui sesi presentasi, tanya jawab, dan refleksi bersama, peserta didik diajak memahami prinsip dasar demokrasi, pentingnya partisipasi aktif, serta praktik kepemimpinan kolektif di lingkungan sekolah. Simulasi seperti pemilihan pengurus OSIS digunakan sebagai media pembelajaran agar siswa dapat mengalami langsung proses demokratis dan menerapkan nilai-nilai politik secara nyata. Evaluasi dilakukan secara kuantitatif melalui pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman politik, serta secara kualitatif melalui angket dan refleksi untuk menilai partisipasi dan respons peserta. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan terhadap pemahaman politik siswa. Sebagian besar peserta didik menunjukkan kemampuan memahami konsep dasar demokrasi dengan baik, berpartisipasi aktif dalam diskusi, serta mampu mengemukakan pendapat secara santun dan argumentatif. Kegiatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan literasi politik peserta didik sekaligus menumbuhkan budaya demokratis yang berakar pada nilai-nilai kearifan lokal sekolah.
CHARACTER EDUCATION AS A RESPONSE TO THE PHENOMENON OF BULLYING IN THE INDUSTRIAL ERA 4.0 FOR STUDENTS AT SMK TRIDHARMA GORONTALO STATE UNIVERSITY Ngiu, Zulaecha; Al Hamid, Saleh; Sahi, Yayan
Jurnal Pengabdian Indonesia (JPI) Vol. 1 No. 2 (2025): Vol. 1 No. 2 Edisi Juli 2025
Publisher : PT. Jurnal Center Indonesia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62567/jpi.v1i2.1144

Abstract

Bullying among students is increasingly complex in the era of the Industrial Revolution 4.0, especially in the form of digital bullying that affects students' mental health and character. This service activity aims to provide character education in response to this phenomenon, so that students are able to build awareness and resilience in facing digital social pressure. The service methods used include interactive lectures, value simulation, and case study-based mentoring. This activity involved 34 students as the main target and 3 resource persons as facilitators The results of the activity showed an increase in participants' understanding of the form and impact of digital bullying, as well as the growth of concern and proactive attitude to create a safe school environment. Participants also showed improved ability to manage emotions, understand the importance of strong character, and not respond to pressure with aggressive actions. Based on these results, it is recommended that character education based on anti-bullying values continue to be strengthened through continuous habituation and training programs, in order to form a resilient and adaptive young generation in the digital era.