Claim Missing Document
Check
Articles

ASESMEN DAN PENINGKATAN MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI RISIKO DAN KOMUNIKASI MENGGUNAKAN PMMM (PUTI UNIVERSITAS TELKOM) Shafira Fatimah Azzahra; Iqbal Santosa; Luthfi Ramadani
Jurnal Informatika dan Komputer Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : JIKO (Jurnal Informatika dan Komputer)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jiko.v5i2.4769

Abstract

Di era globalisasi, sistem informasi sangat berpengaruh dalam efektivitas perusahaan yang juga digunakan untuk menyimpan data dan informasinya. Peningkatan merupakan salah satu yang diinginkan oleh sebuah perusahaan, agar perusahaan meningkat setiap tahunnya maka perusahaan harus kompetitif dengan perusahaan lain dengan mengambil proyek. Agar proyek berjalan dengan baik dan efektif, diperlukan manajemen proyek yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dan meningkatkan manajemen proyek sistem informasi, khususnya pada area Risk Management dan Communications Management di PuTI Universitas Telkom. PMMM adalah model yang digunakan untuk menilai maturitas manajemen proyeknya, yang dilanjutkan dengan menyusun rekomendasi untuk peningkatan manajemen proyek tersebut. Dalam penelitian ini, PMMM digunakan dengan metode tahapan COBIT 2019 Implementations untuk menilai dan meningkatkan manajemen proyek pada PuTI Universitas Telkom. Proses pengolahan data menggunakan metode kualitatif yang berupa hasil self-assessment, wawancara, dan dokumen terkait. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada area Risk Management dan Communications Management berada pada tingkat 1. Untuk area risiko, PuTI sudah memiliki proses standar untuk semua proyek yang diulang, namun masih ada satu proses yang kurang memenuhi standarnya. Untuk area komunikasi, standar yang diinginkan oleh manajemen sudah ada, namun prosesnya masih berubah-ubah dan bersifat tidak baku. Dari hasil yang didapatkan, peneliti menyusun rekomendasi untuk meningkatkan proses manajemen proyek berupa penambahan proses, penambahan prosedur, penggunaan aplikasi, dan perencanan komunikasi untuk PuTI. Diharapkan PuTI dapat meingimplementasi dan melakukan peningkatan secara berkelanjutan dengan rekomendasi yang telah disusun.
Information Technology Risk Control of University in a Work from Home Situations Iqbal Santosa; Rahmat Mulyana
Journal of Information System and Informatics Vol 4 No 4 (2022): Journal of Information Systems and Informatics
Publisher : Universitas Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51519/journalisi.v4i4.393

Abstract

The University is one of the educational institutions affected by the COVID-19 pandemic. Most of its activities, which are academic management, human resource management, information technology services, and so on were changed into WFH (Work from Home) supported by information technology. Utilization of information technology in supporting WFH can create various risks and needs to be controlled either preventive, detective, or corrective to minimize the impact. This research will focus on planning for university information technology risk control in working from home conditions by referring to the ISO 31000:2018 standard for risk management processes, COBIT 5 Generic Risk Scenario for defining risk scenarios, and DoD Instruction 8500.2 and NIST SP 800-53 in the identification of risk controls. The resulting solution is in the form of a risk treatment plan. This solution is expected to assist universities in identifying risks related to information technology and planning controls related to the implementation of work-from-home in their environment.
ANALISIS ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN TOGAF ADM PADA FUNGSI QUALITY CONTROL AND ASSURANCE MANAGEMENT Maurizka Nabila Chairunnisa; Rokhman Fauzi; Iqbal Santosa
JIPI (Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Informatika) Vol 7, No 3 (2022)
Publisher : STKIP PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/jipi.v7i3.3166

Abstract

Dewasa ini, perusahaan harus melakukan penilaian secara kualitatif terhadap produk atau jasa yang dihasilkan. Mengacu pada hal itulah diperlukan pengembangan arsitektur pada fungsi krusial sesuai dengan standarisasi perusahaan. Telkom Corporate University Center (TCUC) hadir dengan memiliki suatu fungsi bisnis terkait dengan pengendalian mutu internal perusahaan yang secara struktural organisasi bernamakan fungsi Quality Control and Assurance Management. Selaras dengan perkembangan zaman yang semakin menitikberatkan penggunaan teknologi informasi didalamnya semakin bermunculan pula permasalahan yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam bidang teknologi informasi tersebut. Hal itulah yang menjadikan perlu diadakannya Enterprise Architecture (EA) untuk mendorong peningkatan performa dengan menggunakan sistem informasi secara terintegrasi dalam fungsi tersebut. Perancangan EA sangat diperlukan guna memaksimalkan kemampun fungsi bisnis dan membantu pengembangan fungsi bisnis yang dijalankan pada Fungsi Quality Control and Assurance Management menjadi lebih maksimal dan meminimalisir risiko ataupun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan fungsi bisnisnya. Dalam perancangan EA dibutuhkan sebuah kerangka kerja (framework) yang digunakan dalam penelitian yaitu TOGAF ADM dengan memperhatikan batasan fase yang meliputi fase Premilinary, Architecture Vision, Business Architecture, Information System Architecture, Technology Architecture dengan pertimbangan kondisi existing dan targeting fungsi tersebut.
ASESMEN DAN PENINGKATAN MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI PADA AREA SCOPE MANAGEMENT DAN TIME MANAGEMENT MENGGUNAKAN PMMM (STUDI KASUS : PUTI UNIVERSITAS TELKOM) Nazhara Aurellia Hakim; Iqbal Santosa; Luthfi Ramadani
JIPI (Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Informatika) Vol 7, No 3 (2022)
Publisher : STKIP PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/jipi.v7i3.3173

Abstract

Dalam setiap proyek, kejadian yang tidak terduga sudah menjadi suatu hal yang biasa terjadi. Hal ini bisa memberikan dampak yang cukup besar bagi perusahaan atau organisasi seperti terjadinya  kerugian terhadap biaya, waktu dan juga mutu proyek tersebut. Berdasarkan hal tersebut, organisasi membutuhkan implementasi manajemen proyek sebagai solusi untuk dapat mengelola proyek dengan baik dan efisien serta memperoleh hasil yang optimal. Untuk dapat menentukan kondisi manajemen proyek pada suatu organisasi kita dapat menggunakan project management maturity model. Project management maturity model yang sudah dikenal dan diterapkan oleh berbagai organisasi karena bisa digunakan  untuk menilai kemampuan organisasi dalam memahami kapabilitas mengelola proyek yang ada. Namun, di Indonesia terutama bagi organisasi berbasis proyek (PBO) masih menganggap model ini merupakan alat yang baru yang masih membingungkan banyak orang. Oleh karena itu, karya tulis ilmiah ini mengangkat mengenai melakukan implementasi project management maturity model agar meningkatkan tingkat kematangan manajemen proyek. Penelitian ini menggunakan Project Management Maturity Model (PMMM) sebagai alat untuk menilai tingkat kematangan manajemen proyek dan untuk tahap penelitian menggunakan COBIT 2019 Implementation fase 1 – 5 sebagai acuan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu self-Assessment kuisioner dan wawancara. Hasil penelitian ini yaitu berupa kondisi eksisting serta kesenjangan yang ada pada organisasi. Selain itu, juga terdapat rekomendasi untuk mendukung implementasi peningkatan manajemen proyek.
MEDICAL RECORD MANAGEMENT STANDARDS ASSESSMENT AT MARANATHA DENTAL AND MOUTH HOSPITAL (DMH) Dhaifullah Shidqi Akbarsyah; Iqbal Santosa Iqbal Santosa; Widyatasya A Nutrisha
JIKO (Jurnal Informatika dan Komputer) Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : JIKO (Jurnal Informatika dan Komputer)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jiko.v5i3.5032

Abstract

Medical record management is an effort to maintain and manage medical record documents, both conventionally (paper-based) and electronically at each hospital health service facility. The author conducted field observations of the Maranatha Dental and Oral Hospital (RSGM) which were carried out directly through semi-structured interviews with RSGM Maranatha regarding the current state of the medical record management unit. This study was structured to determine the state of the medical record management of RSGM Maranatha and provide solutions to problems related to compliance with the National Hospital Accreditation Standards (SNARS) and Joint Commission International (JCI). The author implements Phases 1 – 5 of COBIT 2019 as a reference framework in this research, the limits of the standards used are SNARS MIRM (Management of Information and Medical Records) 8 – 15 and JCI 4th and 5th Edition. This research is expected to provide relevant suggestions so that it can be a benchmark for hospitals in carrying out the medical record management process.
Perancangan Arsitektur Generik Perusahaan Telekomunikasi Berdasarkan eTOM, SID, dan TAM Zafira Chairunnisa Heriansjah Putri; Iqbal Santosa; Luthfi Ramadani
Jurnal Ilmiah Komputasi Vol. 21 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Komputasi Volume: 21 No. 1, Maret 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32409/jikstik.21.1.2938

Abstract

Perusahaan telekomunikasi merupakan salah satu jenis perusahaan yang memiliki peran penting dan memiliki sifat yang dinamis. Hal ini terbukti dengan proses bisnis yang ada pada perusahaan telekomunikasi yang memiliki lapisan domain berupa produk dan layanan, pelanggan, jaringan, dan pusat pelanggan. Dalam melakukan perancangan Arsitektur Enterprise dibutuhkan sebuah kerangka kerja arsitektur untuk mengembangkan lingkup pembahasan secara luas dari arsitektur-arsitektur yang berbeda meliputi bisnis, data, aplikasi, dan teknologi. Metodologi penelitian ini terdiri dari Tahap Persiapan dan Identifikasi, Tahap Analisis dan Perencanaan, dan Tahap Pelaporan dengan menggunakan data sekunder. Data sekunder yang dijadikan sebagai referensi utama antara lain The TOGAF Standard, Version 9.2, Core Frameworks Concepts and Principles. End-to-End Business Flows 20.0.1 Version, dan Application Framework. Analisis dan perancangan ini menggunakan kerangka kerja TOGAF ADM sebagai referensi dalam pembuatan arsitektur umum yang terdiri dari Fase Pendahuluan, Visi Arsitektur, Arsitektur Bisnis, dan Arsitektur Sistem Informasi yang terdiri dari Arsitektur Data dan Arsitektur Aplikasi, di mana dalam setiap fase dilakukan penentuan informasi terkait perusahaan telekomunikasi pada proses asuransi yang menghasilkan artefak untuk perancangan Arsitektur Enterprise. Penelitian ini menghasilkan rancangan berupa artefak terkait arsitektur umum di perusahaan telekomunikasi berupa prinsip dan pemetaan pemangku kepentingan dari sisi bisnis bahwa proses terstandarisasi, dari sisi data bahwa data konsisten pada semua channel, dan dari sisi aplikasi melakukan sentralisasi pada komponen. Selain itu, khususnya pada proses asuransi menggunakan kerangka kerja eTOM dari sisi bisnis yang digambarkan dengan unit organisasi, dan proses, SID dari sisi informasi yang digambarkan dengan entitas, dan TAM dari sisi aplikasi yang digambarkan dengan aplikasi.
Penyusunan Indikator Kinerja Berbasis IT Balanced Scorecard di RSUD Kota Batu Thoriq Ikbar; Iqbal Santosa; Muharman Lubis
Jurnal Ilmiah Komputasi Vol. 20 No. 4 (2021): Jurnal Ilmiah Komputasi Volume: 20 No. 4, Desember 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32409/jikstik.20.4.2808

Abstract

SAKIP merupakan prosedur yang dirancang untuk pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah. Di RSU XYZ, seluruh LAKIP yang dimiliki, dipublikasikan melalui situs web SAKIP milik RSU XYZ. Dilihat dari data yang tersedia pada situs web SAKIP RS, ditemukan rumusan indikator kinerja yang tidak melampaui target di sektor SI. Kemudian terdapat indikator kinerja yang belum jelas cara mengukurnya di sektor SI dan TI. Indikator kinerja utama yang digunakan untuk mengejar sasaran strategis yang terkait TI hanya menghitung persentase unit RS yang sudah terintegrasi SIMRS. Untuk meningkatkan suatu kualitas manajemen menggunakan sistem TI tidak hanya dari segi pengintegrasian sistem saja. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dibutuhkan penyusunan indikator kinerja baru berbasis IT BSC (Information Technology Balanced Scorecard). IT BSC merupakan alat untuk mengukur kinerja dari suatu sistem teknologi informasi yang memandang unit bisnis teknologi informasi dari empat perspektif. Dari hasil analisis menggunakan IT BSC dan juga cascading menggunakan COBIT Goals Cascade, dibuatlah rancangan Balanced Scorecard untuk Enterprise Goals, IT Balanced Scorecard untuk IT-Related Goals. kedua rancangan tersebut menjadi dasar dalam melakukan rancangan indikator baru untuk tiap sasaran bisnis strategis Unit TI dan juga Unit selain TI yang terlibat. Dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menghasilkan rekomendasi untuk rancangan indikator kinerja baru di unit dan layanan TI di RSU XYZ.
PERANCANGAN MANAJEMEN INFORMASI BERDASARKAN STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT (SNARS) DAN JOINT COMMISSION INTERNATIONAL (JCI) PADA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT (RSGM) MARANATHA Dwi Kurnianto Utomo; Iqbal Santosa; Widyatasya Agustika Nutrisha
JIPI (Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Informatika) Vol 7, No 4 (2022)
Publisher : STKIP PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/jipi.v7i4.3193

Abstract

Pengolahan data dan informasi di Rumah Sakit menjadi hal penting seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) di zaman sekarang. Hal ini terlihat hampir seluruh RS di Indonesia sudah mengimplementasikan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Dengan menggunakan SIMRS yang terintegrasi dengan berbagai aplikasi internal maupun eksternal RSGM dapat membuat RS semakin cepat dalam mengolah data dan informasi serta mengambil keputusan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat luas. Penelitian ini memiliki rumusan masalah bagaimana kondisi eksisting manajemen informasi, bagaimana hasil analisis kesenjangan manajemen informasi, bagaimana rekomendasi yang dapat diberikan kepada RSGM, dan bagaimana implementasi tata kelola TI di RSGM berjalan sesuai roadmap. Penelitian ini menggunakan SNARS dan standar JCI sebagai acuan utama dengan implementasi menggunakan metodologi COBIT 2019. Berdasarkan Analisa yang dilakukan peneliti, diperoleh kesimpulan bahwa kondisi eksisting pada RSGM Maranatha bahwa SIMRS dan aplikasi lainnya yang digunakan belum terintegrasi secara penuh, bahkan pada beberapa pengolahan data dan informasi masih paper-based. Hasil analisis kesenjangan yang dilakukan pada area manajemen informasi menghasilkan rekomendasi perancangan pada aspek people berupa penyesuaian posisi, perincian tugas pokok dan fungsi, perencanaan pelatihan dan workshop, serta komunikasi dalam bentuk rapat. Pada aspek process menghasilkan SOP. Pada aspek technology berupa penambahan aplikasi dan pembaharuan fitur.Penelitian ini juga dapat membantu RSGM dalam menjalankan rekomendasi sesuai dengan roadmap yang sudah disesuaikan dengan rencana jangka panjang RSGM sehingga RSGM dapat memprioritaskan tata kelola TI agar pelayanan kepada masyarakat semakin meningkat.
The IT Services Management Architecture Design for Large and Medium-sized Companies based on ITIL 4 and TOGAF Framework Iqbal Santosa; Rahmat Mulyana
JOIV : International Journal on Informatics Visualization Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Society of Visual Informatics

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/joiv.7.1.1590

Abstract

The development of information technology occurs rapidly in almost all areas of life. All companies must immediately carry out a business transformation following the development of information technology to survive amid increasingly fierce competition. One of the keys to this business transformation's success is an enterprise architecture that is used as a reference in planning, developing, operating, and monitoring company information technology. Implementation of service management practices in state-owned enterprises needs to be translated into IT Services Management Architecture Design, that match the IT Governance Principles as mandated in PER-03/MBU/02/2018. This research focuses on preparing an enterprise architecture design in IT service management by referring to ITIL 4 best practices. The resulting solution is a target architecture design in the business domain, data, and applications arranged according to the TOGAF framework. It was carried out in four stages: scope identification, which defines practices; preliminary phase, which resulted in 11 architecture principles; architecture vision that produces a value chain for IT service provider organizations; a business architecture which resulted in a business service/function catalog consisting of 13 business functions and 43 business services; and an information system architecture that produces a conceptual data model on the three main priority processes of IT service management and an application use-case diagram that describes the relationship between the four actors (users, service managers, service desks, and support groups) with their roles in applications. The enterprise architecture has been designed following the scope of IT service management practices commonly used as a reference for all large and medium-sized companies.
Perancangan Sistem Manajamen Layanan Teknologi Informasi Pada Layanan Reseller Dan Dropship Bandros Menggunakan Iso 20000-1:2011 Area General Requirements Dan Design And Transition Of New Or Changed Services (studi Kasus: Cv Kabita Informatika) Suci Romadini; Ari Fajar Santoso; Iqbal Santosa
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selama ini, TI dikenal dapat menghasilkan produk seperti hardware, software, sistem, Personal Computer (PC), dan lain sebagainya. Tetapi ketergantungan bisnis terhadap TI membuat TI tidak terbatas pada hal-hal tersebut. Kemajuan di bidang teknologi, komputer, dan telekomunikasi mendukung perkembangan teknologi internet. Dengan internet pelaku bsinis tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi apapun, untuk menunjang aktivitas bisnisnya, bahkan sekarang cenderung dapat diperoleh berbagai macam informasi. Dengan pemanfaatan dan penggunaan TI diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut. Perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi tersebut adalah perusahaan yang mampu mengimplementasikan teknologi dan informasi kedalam perusahaannya. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk-produk adalah dengan menggunakan electronic commerce (e-commerce) untuk memasarkan berbagai macam produk atau jasa, baik dalam bentuk fisik maupun digital. CV Kabita Informatika merupakan salah satu e-commerce yang menempatkan pentingnya dukungan sistem infromasi dan TI dalam menunjang keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Berkembangnya bisnis harus diimbangi dengan berkembangnya teknologi dalam organisasi. Perkembangan TI telah menimbulkan dampak dan efek yang besar pada akses dan pengiriman informasi. TI memegang peran penting dalam membantu organisasi menyediakan layanan yang lebih baik, menciptakan produk dan layanan baru, serta meningkatkan pengambilan keputusan. TI juga dipercaya dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efiktifitas proses-proses bisnis organisasi dalam mencapai tujuannya. Maka dari itu dilakukan penelitian untuk dapat melakukan perancangan ITSM pada CV Kabita Informatika menggunakan framework ISO 20000-1:2011. ISO 20000-1:2011 merupakan panduan yang digunakan dalam melakukan perancangan ITSM bagi CV Kabita Informatika. Penelitian ini berfokus pada klausul 4 Service Management General Requirements dan klausul 5 Design and Transition of New or Changed Services. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu CV Kabita Informatika dalam memberikan usulan layanan TI yang tepat dan sesuai sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan proses bisnis dan menciptakan value bagi pengguna layanan TI. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan acuan standar ITSM ISO 20000, yang berfokus pada area general requirements dan design and transition of new or changed services. Hasil akhir dari penelitian ini diharapkan dapat membantu CV Kabita Informatika dalam menerapkan praktik Manajemen Layanan TI dikemudian hari dan juga dapat meningkatkan pelayanan terhadap TI. Kata kunci : Teknologi Informasi (TI), IT Service Management (ITSM), ISO 20000 (Internasional Standard Organization)