Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PERANAN BADAN PEMANGKU ADAT MANDAILING JULU DALAM MENGEMBANGKAN GORDANG SAMBILAN (Studi: Kabupaten Mandailing Natal) Gajah, Nurhamidah; Arifana, Arifana; Gajah, Rawalan Harapan; Mawardi, Arpan
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 6, No 1 (2022): Pebruari, 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v6i1.2022.95-102

Abstract

Budaya suatu suku bangsa merupakan suatu penampakan identitas diri dari suku bangsa tersebut. Suatu suku bangsa dapat dikenal oleh dunia apabila suatu suku bangsa tersebut sanggup memperkenalkan identitas dirinya lewat budayanya yang khas. Masyarakat yang berbudaya memiliki apresiasi terhadap seni atau kesenian. Masyarakat yang mau memberikan apresiasi terhadap seni berarti masyarakat yang bangga dan menghargai akan seni itu sendiri. Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi di dunia ini, banyak sekali hal-hal yang dianggap kuno atau ketinggalan jaman yang ditinggalkan oleh masyarakat begitu saja termasuk budaya. Begitu pula di daerah Mandailing, terdapat kesenian yang ditinggalkan oleh masyarakatnya salah satunya Gordang Sambilan karena dianggap sudah ketinggalan zaman dan tidak dapat bersaing dengan budaya-budaya baru yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peran Badan Pemangku Adat Mandailing Julu Dalam Mengembangkan Gordang Sembilan di Kelurahan Tamiang Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal. Berdasarkan hasil penelitian diketahi bahwa Badan Pemangku Adat Mandailing Julu memiliki peran dalam mengembangkan Gordang Sembilan di Kelurahan Tamiang Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal, besaran peran tersebut adalah sebsesar 53,48%.Kata kunci : Adat Mandailing, Gordang Sambilan, Lembaga Kebudayaan, Peranan
Inovasi Pelayanan Publik Berbasis Digital Di Pemerintah Kabupaten Langkat Gajah, Nurhamidah; Arifana, Arifana
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 9, No 3 (2025): Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v9i3.2025.1239-1245

Abstract

Transformasi pelayanan publik berbasis digital menjadi salah satu strategi utama dalam mendukung reformasi birokrasi di Indonesia. Pemerintah Kabupaten Langkat telah memulai berbagai upaya digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan partisipasi masyarakat. Namun dalam praktiknya, implementasi layanan digital masih menghadapi berbagai kendala, baik dari sisi infrastruktur, sumber daya manusia, maupun penerimaan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk inovasi pelayanan publik berbasis digital yang diterapkan di Kabupaten Langkat, tantangan yang dihadapi, serta strategi yang dapat diambil untuk meningkatkan kualitas layanan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data diperoleh melalui wawancara dengan aparatur dan penerima layanan, observasi, serta studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inisiatif digitalisasi telah berjalan di beberapa instansi, namun belum terintegrasi secara menyeluruh. Kendala utama meliputi keterbatasan infrastruktur teknologi, rendahnya literasi digital ASN dan masyarakat, serta lemahnya sistem koordinasi antar instansi. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi penguatan kapasitas SDM, penyusunan roadmap digitalisasi yang inklusif, serta pengembangan sistem layanan yang partisipatif dan berkelanjutan
Pengaruh Nilai – Nilai Budaya Batak Terhadap Pelayanan Publik Di Desa Parmonangan Kecamatan Pakkat Gajah, Nurhamidah; Arifana, Arifana; Gajah, Rahmadi
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 8, No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v8i1.2024.378-384

Abstract

The purpose of this study was to determine how the implementation of the value of Batak culture values in the Parmonangan Village office, then to find out how Public Services at the Parmonangan Village Office and to find out how much influence the value of Batak cultural values has on public services at the Parmonangan Village office.The research method used is a type of quantitative research by taking respondents from the Parmonangan Village community as many as 76 people.The results showed that the Batak Cultural values of Kinship, Hasangapon, Hamajuon and Hamoraon are highly upheld and applied by the community including in the Parmonangan Village office. Public Services at the Parmonangan Village office fall into the Moderate category, meaning that service procedures, completion time, equality of treatment and openness are sometimes implemented and sometimes not implemented. So it can be concluded that both variables can be said to be valid because r count (0.2172) r table (0.1901). From the results of hypothesis testing, it can be seen that tcount = 16.7425 and the ttable is 1.993, so tcount than ttable (16.7425 1.993) so that the hypothesis can be accepted. Based on the results of the determination test, the effect of Batak cultural values on public services is 5%.
Dampak Eksistensi Kampung Budidaya Ikan Mas Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sibulele Muara Kecamatan Batang Angkola Gajah, Nurhamidah; Lubis, Erwin Syah; Arifana, Arifana; Roito, Endang Lita; Harahap, Harmen; Simamora, Mukti
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 9, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v9i1.2025.506-515

Abstract

Pemberdayaan masyarakat adalah kunci untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan sosial di Indonesia. Pemberdayaan Masyarakat bertujuan untuk memperkuat kekuasaan dari masyarakat yang mandiri, terutama dari kelompok lemah yang mempunyai ketidak berdayaan. Desa Sibulele Muara, yang terletak di Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara, adalah sebuah desa yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Meskipun demikian, banyak warga desa yang juga terlibat dalam beternak ikan dengan metode mina padi, maupun dengan kolam. Penelitian ini membahas tentang dampak sosial dan ekonomi dari budidaya Ikan Mas di Desa Sibulele Muara, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara. Sejak dijuluki sebagai Desa Budidaya Ikan Mas pada tahun 1998, aktivitas ini telah menjadi sumber penghasilan alternatif bagi masyarakat setempat. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode observasi, wawancara mendalam, dan analisis data kualitatif untuk mengeksplorasi dampak dari budidaya Ikan Mas terhadap kesejahteraan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya Ikan Mas telah meningkatkan pendapatan masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat solidaritas sosial. Selain itu, ada peningkatan investasi di sektor perikanan dan stimulasi ekonomi lokal yang signifikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa budidaya ikan mas memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat jika dikelola secara berkelanjutan
The Sociology of History Education: Revitalizing the Lampung Language in Historical Narratives Purwani, Emy Sri; Arifana, Arifana; Sasongko Adi, Bambang Tri; Sukmana, Oman; D. Soedarwo, Vina Salviana
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 9, No 2 (2025): Mei 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v9i2.2025.909-920

Abstract

Penelitian ini mengkaji peran sosiologis pendidikan sejarah dalam melestarikan dan merevitalisasi bahasa Lampung. Penurunan penggunaan bahasa Lampung mencerminkan tantangan sosial budaya dan pendidikan yang lebih luas, terutama dalam kurikulum sejarah, di mana narasi nasional yang dominan sering kali mengesampingkan sejarah lokal. Dengan menggunakan pendekatan sosiologi kritis, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana kebijakan bahasa, reproduksi sosial, dan hegemoni budaya berkontribusi terhadap marginalisasi bahasa Lampung dalam pendidikan sejarah. Studi ini menerapkan penelitian berbasis dokumen dan analisis deskriptif untuk menilai kebijakan yang ada, materi pendidikan, serta pola sosiolinguistik yang mempengaruhi transmisi bahasa Lampung. Temuan penelitian menyoroti hambatan seperti hegemoni bahasa, keterbatasan sumber daya pendidikan, dan menurunnya transmisi bahasa antar generasi, serta mengidentifikasi strategi revitalisasi melalui kurikulum dwibahasa, keterlibatan komunitas, dan integrasi media digital. Studi ini menyimpulkan bahwa pendekatan sosiologis sangat penting dalam mendekolonisasi pendidikan sejarah, mempromosikan narasi sejarah multibahasa, dan memastikan keberlangsungan bahasa daerah. Penelitian ini berkontribusi pada kajian yang sudah ada dengan menawarkan analisis sosiologis kritis terhadap pendidikan sejarah dalam perspektif pelestarian bahasa. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, riset ini memberikan perspektif interdisipliner yang menghubungkan sosiologi pendidikan, kebijakan bahasa, dan kesadaran sejarah. Selain itu, penelitian ini menghubungkan teori dan praktik dengan mengusulkan rekomendasi kebijakan untuk mengintegrasikan bahasa daerah ke dalam kurikulum sejarah