Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Uji Perbandingan Efektivitas Kerja Anestetikum Lidokain dan Lidokain + Epinefrin Terhadap Rasa Nyeri Mattalitti, St. Fadhillah Oemar; Lestari, Nurasisa; Wijaya, M. Fajrin; Jayakusuma, Ardian; Lauddin, Taufan; Azis, Desi Safitria
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 1 No. 01 (2019): April 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.178 KB) | DOI: 10.33096/smj.v1i01.42

Abstract

Pendahuluan: Kelompok studi nyeri perdossi (2000) telah menerjemahkan definisi nyeri yang dibuat IASP (International Association The Study of Pain) yang berbunyi “nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial, atau yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut”. Bahan anestesi (anestetikum) digunakan untuk menghilangkan rasa sakit yang timbul akibat prosedur kedokteran gigi yang dilakukan. Bahan anestesi lokal terbagi atas dua golongan yaitu ester dan amida. Tujuan Penelitiam:Untuk mengetahui efektivitas kerja anestetikum lidokain dan lidokain + epinefrin terhadap rasa nyeri pada pasien di RSIGM UMI tahun 2018. Bahan dan Metode : Penelitian ini menggunakan jenis metode quasi eksperimental dengan rancangan cross sectional.Teknik pengambilan sampel dengan Accidental Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 yang terdiri atas 2 kelompok. Sampel penelitian adalah pasien dengan kasus ektraksi sisa akar molar rahang bawah. Pasien datang ke RSIGM untuk melakukan tindakan ekstraksi sisa akar lalu pasien diberi anestesi sebelum dilakukan tindakan lalu dilakukan penilaian terhadap bahan anestestesi dengan lembaran cheklist kemudian setelah dilakukan tindakan ekstraksi pasien diwawancarai dengan menggunakan lembar NRS(Numeric Rating Scale). Hasil : Uji Mann-Whitney test penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan pada efektivitas kerja anestesikum lidokain dan lidokain + epinefrin dengan nilai p value = 0,000 yang berarti lebih kecil dari p<0,05. Kesimpulan : Terdapat perbandingan perbedaan efektivitas kerja yang signifikan antara lidokain dan lidokain + epinefrin.
Karakterisasi Hidroksiapatit Tulang Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Kalsinasi 5 Jam dengan Analisis XRD (X-Ray Diffraction) Syam, Syamsiah; Mattulada, Indrya K.; Asmah, Nur; Lauddin, Taufan; Yasmin, Yuli
e-GiGi Vol. 13 No. 2 (2025): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.v13i2.60936

Abstract

Abstract: Skipjack bones are known to be rich in minerals, especially calcium, which can be processed into hydroxyapatite and used as a dental restoration material. This study aimed to determine the characterization of hydroxyapatite from skipjack bones by calcination method for five hours and X-Ray Diffraction (XRD) analysis. This was an experimental and laboratory study using skipjack bone waste. Samples were calcined for five hours, and the results were analyzed using XRD to determine the crystal phase, crystalline structure, and material composition. The results of the analysis showed that the hydroxyapatite produced consisted of three main phases: whitlockite (73.0%) with a trigonal structure, hydroxyapatite (17.9%) with a hexagonal structure, and fluorapatite (8.2%) also with a hexagonal structure. The composition of the main elements included oxygen (40.4%), calcium (36.9%), and phosphorus (1.0%). The average crystal size waa 211 nm, and the crystalline level reached 64.66%.  In conclusion, skipjack fish bones can be a potential source of hydroxyapatite with a good level of crystallinity, and show great potential to be used as a biomaterial material. Further research is needed to improve the purity of hydroxyapatite and explore its potential applications in the medical and materials engineering fields. Keywords: hydroxyapatite; skipjack bones; X-Ray Diffraction    Abstrak:  Tulang ikan cakalang diketahui kaya akan mineral, terutama kalsium, yang dapat diolah menjadi hidroksiapatit dan dimanfaatkan sebagai material restorasi gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi hidroksiapatit dari tulang ikan cakalang dengan metode kalsinasi selama lima jam dan analisis X-Ray Diffraction (XRD). Penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorium dengan menggunakan limbah tulang ikan cakalang. Sampel dikalsinasi selama lima jam, dan hasilnya dianalisis menggunakan XRD untuk menentukan fase kristal, struktur kristalin, serta komposisi material. Hasil analisis menunjukkan bahwa hidroksiapatit yang dihasilkan terdiri dari tiga fase utama: whitlockite (73,0%) dengan struktur trigonal, hidroksiapatit (17,9%) dengan struktur heksagonal, dan fluorapatit (8,2%) juga dengan struktur hexagonal. Komposisi elemen utama meliputi oksigen (40,4%), kalsium (36,9%), dan fosfor (1,0%). Rerata ukuran kristal ialah 211 nm, dan tingkat kristalinitas mencapai 64,66%. Simpulan penelitian ini ialah tulang ikan cakalang dapat menjadi sumber potensial hidroksiapatit dengan tingkat kristalinitas yang baik, dan menunjukkan potensi besar untuk digunakan sebagai bahan biomaterial. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan kemurnian hidroksiapatit dan mengeksplorasi potensi aplikasinya di bidang medis dan material rekayasa. Kata kunci: hidroksiapatit; tulang ikan cakalang; X-Ray-Diffraction