Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Administrativa : Jurnal Birokrasi, Kebijakan dan Pelayanan Publik

Strategi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dalam Pengembangan Pariwisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Tanggamus Outari Diah Paramitha; Dian Kagungan; Nana Mulyana
Jurnal Administrativa Vol 2 No 1 (2020): Administrativa: Jurnal Birokrasi, Kebijakan dan Pelayanan Publik
Publisher : Jurusan Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/administrativa.v10i1.24

Abstract

Seiring dengan perkembangan zaman sektor pariwisata menjadi salah satu industri yang patut diperhitungkan, karena mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perkembangan wilayah didaerah sekitar obyek wisata. Kabupaten Tanggamus memiliki banyak potensi wisata alam yang mampu meningkatkan perekonomian daerah, seperti Air Terjun Way Lalaan dan Pantai Terbaya. Penelitian ini dilakukan di obyek wisata Air Terjun Way Lalaan, Pantai Terbaya, dan Dinas Pariwisata Kabupaten Tanggamus. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis serta mendeskripsikan strategi yang digunakan oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dalam pengembangan pariwisata berbasis pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Tanggamus. Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data dan penyajian data. Berdasarkan hasil penelitian diketahui ada empat faktor yang menjadi dasar dalam menentukan strategi pengembangan pariwisata Air Terjun Way Lalaan dan Pantai Terbaya. Keempat faktor tersebut adalah kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, dengan keterlibatan kelompok masyarakat yang sadar wisata sebagai pelaku utama dalam pengelolaan obyek wisata. Kesimpulan penelitian ini berdasarkan analisis keempat faktor tersebut dihasilkan 4 strategi yaitu strategi SO, Strategi WO, Strategi ST dan Strategi WT maka strategi yang paling tepat digunakan pada kedua pariwisata ini adalah strategi SO dan strategi WO karena strategi tersebut cukup efektif untuk kedua obyek wisata yang berbasis pada masyarakat.
Intensifikasi Pemungutan Pajak Bumi Bangunan Pedesaan dan Perkotaan dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Lampung Utara Alfis Syahrin; Syamsul Ma’arif; Nana Mulyana
Jurnal Administrativa Vol 2 No 1 (2020): Administrativa: Jurnal Birokrasi, Kebijakan dan Pelayanan Publik
Publisher : Jurusan Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/administrativa.v2i1.27

Abstract

Intensification (PBB-PP) is a policy implemented by the North Lampung Regency (BPPRD) to maximize revenue from the local tax sector. This study uses the concept indicators of the implementation of the intensification process of PBB-PP collection and inhibiting and supporting factors in the intensification process of PBB-PP collection in North Lampung Regency to produce optimal realization outcomes. The method used in this study is a type of descriptive research with a qualitative approach. This study aims to determine and examine what factors make the realization of PBB-PP revenue in North Lampung Regency optimal. Based on research conducted, the results obtained are the implementation of this intensification has been going well. This research is said to have been very good because Implementation of the intensification program made by BPPRD in the context of maximizing PBB-PP revenue are arguably quite maximal related to revenue (PBB-PP) in North Lampung. The main factor that greatly influences the optimal acceptance of PBB-PP in North Lampung Regency is the Fiscus Performance in carrying out services, supervision and collection running well because it is supported by the quality of professional human resources and supported by the use of a technology -based progress system so that taxpayers who feel the way to pay taxes are to develop a sense of awareness of their obligations to pay taxes. Keywords: Intensification, Collection, Realization, Tax.
Analisis Pengelolaan Sistem Informasi dan Manajemen Website Sebagai Media Promosi Pariwisata di Provinsi Lampung (Studi Pada Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung) Dimas Billi Budiarto; Dian Kagungan; Nana Mulyana
Jurnal Administrativa Vol 2 No 2 (2020): Administrativa: Jurnal Birokrasi, Kebijakan dan Pelayanan Publik
Publisher : Jurusan Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/administrativa.v2i2.31

Abstract

Informasi merupakan salah satu hal penting dan menjadi bagian kebutuhan yang diperlukan oleh setiap orang. Dalam meningkatkan perkembangan pariwisata di Lampung Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung melakukan upaya promosi melalui sebuah sistem informasi dan manajemen berbasis website. Adanya informasi tentang pariwisata Lampung di website tersebut mempermudahkan masyarakat yang berada di Lampung maupun di luarnya untuk mendapatkan informasi tentang hal tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi baik faktor penfukung dan penghambat dalam proses pengelolaan sistem informasi dan manajemen website sebagai media promosi di Provinsi Lampung. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan Reduksi Data dan Penyajian Data, dan Penarikan Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui melalui 5 aspek yang digunakan dalam melihat pengelolaan sim-website yaitu aspek audience, aspek content, aspek interactivity, aspek usabillity, dan aspek inovation. Pengelolaan website sebagai media promosi pariwisata yang dilakukan di Disparekraf Provinsi Lampung sudah memenuhi beberapa aspek dan dalam tahap pengembangan. Hal tersebut didukung oleh tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dan adanya keberagaman Informasi yang digunakan sebagai konten website agar informasi yang disampaikan dapat bermanfaat kepada masyarakat.
Strategi Pengembangan Pariwisata Pasca Bencana Tsunami di Kabupaten Lampung Selatan Sofyan Sofyan; Dian Kagungan; Nana Mulyana
Jurnal Administrativa Vol 2 No 2 (2020): Administrativa: Jurnal Birokrasi, Kebijakan dan Pelayanan Publik
Publisher : Jurusan Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/administrativa.v2i2.37

Abstract

Lampung is one of the provinces that has a considerable tourism potential in which each region has tourism potential with its own unique attraction in South Lampung regency. However, the Tsunami disaster that struck the coastal areas of Banten and South Lampung on 22 Desemeber 2018, impacted the decline in the number of tourists visiting the archipelago and abroad to tourist destinations by the end of year 2018. Based on the problems raised above, the purpose of this research is to describe and analyze the strategy conducted by the Tourism and culture Office of South Lampung Regency in the effort to develop tourism sector in South Lampung district after Tsunami disaster. This type of research is qualitative research with a descriptive approach. The research informant is determined purpossive. Data collection techniques are conducted with observations, interviews and documentation. Data analysis techniques are carried out with data reduction, data presentation, drawing conclusions and data triangulation. Data is presented and in a descriptive analysis. Based on the results of the research is known that the Tourism and culture Department of South Lampung district has a strategy to develop tourism potential in South Lampung regency. In determining a strategy for tourism development in South Lampung District after the Tsunami disaster pay attention to four basic factors. These four factors are strengths, weaknesses, opportunities and threats with some sectors involved in the tourism development process. The conclusion of this research is based on the SWOT anilisis which produces four strategies i.e. SO strategy, WO Strategy, Strategy ST, and WT strategy
Pembangunan Berkelanjutan Melalui Pengembangan Energi Berbasis Biogas (Studi pada Desa Sangun Ratu Kecamatan Pubian Kabupaten Lampung Tengah) Firsta Yuni Sidabutar; Syamsul Ma’arif; Nana Mulyana
Jurnal Administrativa Vol 2 No 3 (2020): Administrativa: Jurnal Birokrasi, Kebijakan dan Pelayanan Publik
Publisher : Jurusan Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/administrativa.v2i3.50

Abstract

Energi merupakan kebutuhan manusia yang paling dasar. Energi dimanfaatkan dalam berbagai bidang untuk menunjang berbagai aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Energi yang umum digunakan oleh manusia saat ini adalah energi yang berasal dari fosil seperti minyak bumi, gas alam dan batu bara. Energi tersebut merupakan energi tidak terbarukan yang memiliki kerentanan penipisan persediaan. Maka dari itu, untuk dapat selalu digunakan oleh masyarakat dalam menunjang aktivitas sehari-hari energi harus dikembangkan. Pengembangan energi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan sumber energi terbarukan yang tersedia secara melimpah di Indonesia. Salah satu energi terbarukan yang dapat dikembangkan di Indonesia adalah energi biogas yang berasal dari pengelolaan kotoran ternak pada reaktor biogas. Salah satu daerah di Indonesia yang telah melakukan pengembangan energi berbasis biogas adalah Desa Sangun Ratu Kecamatan Pubian Kabupaten Lampung Tengah. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan pembangunan berkelanjutan melalui pengembangan energi dan capaian kemandirian energi berbasis biogas di Desa Sangun Ratu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang bersumber dari observasi, dokumentasi dan berdasarkan hasil wawancara secara mendalam. Hasil dari penelitian ini dideskripsikan berdasarkan fungsi-fungsi managemen pembangunan yang terdiri dari perencanaan, pengerahan (mobilisasi) sumber daya alam, penganggaran, pelaksanaan pembangunan, koordinasi, pemantauan dan pengevaluasian serta pengawasan dalam upaya pembangunan berkelanjutan yang terdiri dari penyerasian kebutuhan dengan sumber daya alam, pengembangan sumber daya manusia, adanya segitiga kemitraan dan pembangunan yang berperspektif jangka panjang. Pembangunan berkelanjutan melalui pengembangan energi berbasis biogas Desa Sangun Ratu telah dilakukan secara berkelanjutan sejak akhir tahun 2013 sampai tahun 2019. Namun, kemandirian energi di Desa Sangun Ratu belum tercapai karena hanya 15.11% total masyarakat yang menggunakan energi mandiri berbasis biogas untuk memenuhi kebutuhan energi sehari-hari seperti memasak, lampu petromaks dan penggunaan bio-slurry (ampas biogas).
Model Good Comunity dalam Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Rejosari Kecamatan Natar Lampung Selatan Tahun 2019 Azri Nurul Fatonah; Bambang Utoyo; Nana Mulyana
Jurnal Administrativa Vol 3 No 1 (2021): Administrativa: Jurnal Birokrasi, Kebijakan dan Pelayanan Publik
Publisher : Jurusan Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/administrativa.v3i1.60

Abstract

Kelompok atau komunitas adalah salah satu yang ada di dalam sebuah tatanan masyarakat saat ini, yang selalu memberikan kontrbusi terhadap masyarakat sekitar. Kelompok/komunitas BPNT yang ada saat ini di Desa Rejosari memberikan kontribusi terhadap masyarakat Desa Rejosari dengan memberikan bantuan kepada masayarakat sekitar. oleh karena itu dengan keberadaan kelompok BPNT di Desa Rejosari kelompok Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dapat menjadi Good Comunity karena dengan keberadaanya di tengah-tengah masyarakat. Dengan metode penelitian kualitatif deskriptif penelitian ini akan membahas secara rinci mengenai model good comunity dalam Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Rejosari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk menjadi kelompok yang good comunity adalah Setiap anggota komunitas berinteraksi berdasar hubungan pribadi dan hubungan kelompok, Komunitas memiliki kewenangan dan kemampuan mengelola kepentingannya secara bertanggungjawab. Memiliki vialibitas, yaitu kemampuan memecahkan masalah sendiri, Setiap anggota memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi demi kepentingan bersama, Adanya heterogenitas dan beda pendapat. Dan Adanya konflik dan managing conflict.
Analisis Strategi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Bandar Lampung dalam Meningkatkan Kepesertaan Tenaga Kerja Informal di Masa Pandemi Covid-19 Aulia Khoirurraman Nasution; Nana Mulyana; Apandi Apandi
Jurnal Administrativa Vol 3 No 3 (2021): Administrativa: Jurnal Birokrasi, Kebijakan dan Pelayanan Publik
Publisher : Jurusan Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/administrativa.v3i3.101

Abstract

Disahkannya UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang mengamanatkan PT. Jamsostek berubah menjadi badan hukum publik, sehingga sejak tanggal 1 Januari 2014 PT. Jamsostek bertransformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan) Akan tetapi di Masa Pandemi Covid-19, yang menjadi permasalahannya adalah tidak adanya keahlian yang dimiliki di sektor tenaga kerja informal, selain itu pekerja di sektor infomal masih enggan untuk mendaftarkan diri ke BPJS sebagai kepesertaan karena keuangan yang menipis untuk bertahan hidup di masa Pandemi Covid-19, masyarakat belum paham manfaat menjadi peserta di BPJS Ketenagakerjaan terutama di tenaga kerja informal. Tujuan penelitian ini agar mengetahui pelaksanaan strategi yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan untuk meningkatkan Kepesertaan Tenaga Kerja Informal. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teori dari Bogdan dan Taylor menurut Moloeng yaitu reduksi data, kategorisasi dan sintesasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan strategi yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan cukup baik dan juga pemahaman masyarakat khususnya pekerja sektor informal tentang perlindungan jaminan kerja cukup baik, tetapi di Masa Pandemi Covid-19 memungkinkan untuk perubahan dalam melihat perlindungan jaminan kerja di semua kalangan tanpa memandang status ekonomi, pendidikan dan sosial.
Analisis Efektivitas Organisasi dalam Upaya Penanggulangan Bencana Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Bandar Lampung (Studi Pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandar Lampung) Tiurma Mutiara; Nana Mulyana; Dewie Brima Atika
Jurnal Administrativa Vol 5 No 2 (2023): Administrativa: Jurnal Birokrasi, Kebijakan dan Pelayanan Publik
Publisher : Jurusan Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/administrativa.v5i2.165

Abstract

The large number of COVID-19 cases in Indonesia requires the Government through the District Government to form a Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bandar Lampung with the aim of suppressing or curbing the increase in cases of COVID-19 in the City of Bandar Lampung. The purpose of this study is to obtain a description of the effectiveness and identify supporting and hindering factors of the Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bandar Lampung in efforts to deal with the COVID-19 disaster. The overall research results of the Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bandar Lampung are quite effective in implementing efforts to combat the COVID-19 disaster. Then the supporting factor of the Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bandar Lampung is the readiness of good human resources and the large number of members, while the hindering factor is the lack of community participation and the state of damaged facilities and infrastructure.