Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN PALANGKI Mursyida, Mursyida; Anggraini, Villia; Mardiyah, Ainil
Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Wisuda Ke 47, Genap 2013-2014 Pendidikan Matematika
Publisher : STKIP PGRI Sumbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research based of the lack of the students’ comprehension of mathematics concepts. This condition can be shown from students’ mathematics achievements of class VIII MTsN Palangki of Sijunjung Regency in 2013/2014 Academic Year. The purpose of this research to find out the effectivity of the application of cooperative learning technique Kancing Gemerincing toward the comprehension of students’ mathematical concepts and  influence of the application of cooperative learning technique Kancing Gemerincing toward the comprehension of students’ mathematical concepts. This research is kind of experimental research with the design random on the subject. The population of this research is students in class VIII that consist of 6 classes. The instrument that was used in this research is observation of student activity sheets and post test in form of  essays with reliability of the test is 0.855. Technique of data analysis is using one side T- Test with MINITAB. The result of hypothesis test is gotten that P-value 0.016 is smaller than α that is 0.05, so the research hypothesis can be accepted. Consequently, it can be concluded that the students comprehension of mathematical concepts with the application of cooperative learning technique Kancing Gemerincing is better than conventional learning in the class VIII of MTsN Palangki of Sijunjung Regency.
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA MATERI PELUANG KELAS XI SMA NEGERI 1 KAWAY XVI Mursyida Mursyida; Yuli Amalia
Genta Mulia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 10, No 2 (2019): Genta Mulia: Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.854 KB)

Abstract

Perubahan orientasi dan pengembangan kurikulum 2013 SMA menempatkan matematika sebagai mata pelajaran dengan jam terbanyak dibandingkan kurikulum sebelumnya. Peneliti menemukan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika masih banyak khususnya materi peluang. Salah satu kelasalahan yang dilakukan siswa pada materi peluang adalah kesalahan dalam memahami soal yang diberikan guru di SMA Negeri 1 Kaway XVI. Oleh karena itu peneliti ingin mendeskripsikan penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal tentang  materi  peluang  di  Kelas  XI  SMAN  1  Kaway  XVI.  Jenis  penelitian  ini  merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kaway XVI yang berjumlah 20 orang sedangkan objek dalam penelitian ini adalah sebanyak 5 orang siswa kelas XI yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika pada materi peluang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dan wawancara. Perolehan yang didapat pada penelitian ini berupa penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pada materi peluang adalah (1) kurang teliti, (2) belum paham dengan materi, (3) kurang memahami kalimat, (4) tidak membagi waktu, dan siswa lama dalam mengerjakan soal, dan (5) kurang minat. Adapun solusi dari penyebab terjadinya kesalahan dalam penelitian ini adalah, guru selalu memberikan tugas dan latihan secara rutin sehingga siswa mudah untuk mengingat bagaimana cara menyelesaiakan materi peluang dengan benar. Guru saat menjelaskan contoh soal dan materi secara mendetail agar siswa mudah mengingat cara menyelesaikan soal dengan cepat. Guru sering memberikan  latihan yang berbentuk cerita nyata yang bisa dilihat secara langsung, agar siswa terbiasa menyelesaikan soal-soal yang berbentuk cerita. Guru selalu memberitahukan siswa untuk mengerjakan soal yang bisa terlebih dahulu. Guru memberikan pelatihan-pelatihan untuk belajar cara menghitung cepat. Guru selalu memberikan lomba-lomba seperti cerdas cermat, sehingga siswa mempunyai minat untuk belajar.  Berdasarkan hasil tes yang peneliti lakukan kepada subjek penelitian faktor kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal tentang materi peluang yaitu prosedur tidak tepat, data hilang, data tidak tepat, manipulasi tidak langsung, dan kesimpulan hilang. Dari 20 orang siswa 13 yang kurang teliti sebesar 65%, 9 orang siswa yang belum paham dengan materi sebesar 45%, 7 orang siswa yang kurang memahami kalimat sebesar 35%, 8 orang siswa yang tidak membagi waktu, dan siswa lama dalam mengerjakan soal sebesar 40%, dan 3 orang siswa yang kurang minat sebesar 15%. Kata Kunci :     Kesalahan Siswa, Soal Matematika, Materi Peluang.
GAMBARAN KADAR ELEKTROLIT NATRIUM, KALIUM DAN KLORIDA PADA PASIEN HIPERTENSI EMERGENSI DI RSUD MEURAXA BANDA ACEH Dahily, Thifany Rizky Putri; Mursyida, Mursyida; Auliani, Fia Dewi
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 4 (2024): Volume 11 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i4.12123

Abstract

Hipertensi merupakan suatu masalah penyakit yang sangat sering dan cukup    tinggi di dunia. Hipertensi terjadi ketika volume darah meningkat sehingga menyebabkan jantung bekerja untuk memompa darah lebih kuat. Salah satupenyebab terjadinya hipertensi karena adanya peningkatan kadar elektrolit natrium dan klorida serta penurunankadar elektrolit kalium. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui gambaran kadar elektrolit natrium, kalium dan klorida pada pasien hipertensi emergensi di RSUD Meuraxa Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif secara retrospektif dengan melihat data rekam medik dan menggunakan pendekatan secara cross sectional. Hasil penelitian menunjukan Kadar natrium pada pasien hipertensi emergensi menunjukkan lebih banyak hasil yang normal dengan frekuensi 70% (35 orang),  sedangkan jumlah kadar natrium pasien hipertensi yang tidak normal 30% (15 orang), Kadar kalium pada pasien hipertensi emergensi menunjukkan lebih banyak hasil yang normal dengan frekuensi 72% (36 orang), sedangkan jumlah kadar kalium pasien hipertensi yang tidak normal 14% (28 orang), Kadar klorida pada pasien hipertensi emergensi menunjukkan lebih banyak hasil yang normal dengan frekuensi 68% (34 orang), sedangkan jumlah kadar klorida pasien hipertensi yang tidak normal 32% (16 orang), dengan banyak nya kadar natrium, kalium, dan klorida yang normal dibandingkan dengan yang tidak normal, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada nya hubungan yang signifikan antara kadar natrium, kalium, dan klorida pada pasien hipertensi emergensi di RSUD Meuraxa Banda Aceh.
APPLICATION OF THE QUANTUM LEARNING MODEL ASSISTED BY GEOGEBRA TO SUPPORT STUDENT’S CONCEPT UNDERSTANDING ABILITY Mursyida, Mursyida; Gustiningsi, Tria; Rohman, Rohman
Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 Nomor 3 Tahun 2024
Publisher : Program Studi PGSD Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/jpm.v5i3.4296

Abstract

Understanding concepts is very important in learning mathematics because the material in mathematics learning is interconnected between one material and another. To provide understanding of concepts, student-centered learning is needed. One student-centered learning model is the quantum learning model assisted by geogebra to visualize the material provided with the aim of supporting students' understanding of concepts. The aim of this research is to describe students' ability to understand mathematical concepts after applying the geogebra-assisted quantum learning model to cube and block material. This type of research is descriptive quantitative with a posttest only research design. The subjects in this research were students in class VIII.3 of SMP Ikhlasiyah Palembang. Data collection techniques use tests of ability to understand mathematical concepts and observation of teacher and student activities to see the application of the quantum learning model. The test results show that students' ability to understand mathematical concepts is in the good category with an average score of 80.02 which is measured based on indicators of understanding mathematical concepts and from observing teacher and student activities with an average teacher activity score of 93.05%. and 94.38% of student activity shows that the application of the quantum learning model is implemented very well in the learning process.
PEMBERDAYAAN PETANI DESA PASI ARA KUALA BATEE MELALUI PEMBUATAN PESTISIDA NABATI BERBAHAN DAUN SIRSAK DAN BAWANG PUTIH Fadilla, Dhea; Marzani, Sarifah; Zulfahmi, Zulfahmi; Hasibuan, Raziq Alzam; Maulina, Cut; Magribi, T. Amin; Rismawana, Rismawana; Mursyida, Mursyida; Hamidah, Hamidah; Rozi, Anhar
PEDAMAS (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Vol. 3 No. 05 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : MEDIA INOVASI PENDIDIKAN DAN PUBLIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman petani di Desa Pasi Ara Kuala Batee mengenai pemanfaatan bahan alami sebagai pestisida ramah lingkungan. Permasalahan utama yang dihadapi masyarakat adalah serangan hama pada tanaman padi serta dampak penggunaan pestisida kimia terhadap lingkungan dan kesehatan. Metode kegiatan dilaksanakan melalui pelatihan berbasis workshop yang melibatkan petani secara langsung, meliputi penyampaian materi, demonstrasi pembuatan pestisida dari daun sirsak dan bawang putih, serta pendampingan praktik penerapan di lahan pertanian. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani dalam membuat pestisida nabati, serta adanya komitmen untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia. Simpulan dari kegiatan ini adalah program pelatihan berhasil memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, mendorong kesadaran lingkungan, serta mendukung upaya pertanian berkelanjutan di tingkat desa.
ANALISIS HUKUM PENARIKAN KEMBALI BARANG WAKAF DALAM PERSPEKTIF KOMPILASI HUKUM ISLAM Mursyida Mursyida; M. Ilham Muchtar; Ahmad Muntazar
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wakaf, sebagai salah satu amal jariyah yang dianjurkan dalam Islam, memiliki prinsip permanensi, di mana harta yang diwakafkan tidak dapat ditarik kembali, dijual, diwariskan, atau dijadikan jaminan, sebagaimana diatur dalam KHI dan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Namun, dalam kondisi tertentu, perubahan status harta wakaf diperbolehkan melalui prosedur dan persetujuan yang ketat, seperti yang diatur dalam Pasal 225 KHI dan Pasal 49 Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam hukum wakaf di Indonesia, khususnya mengenai prinsip permanennya. Peneliti akan menganalisis aturan hukum kompilasi Islam  (KHI) di Indonesia dan mengidentifikasi kondisi-kondisi yang memungkinkan perubahan status harta wakaf. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kedudukan kepemilikan barang wakaf dalam perspektif Kompilasi Hukum Islam (KHI) serta menganalisis hukum yang mengatur penarikan kembali barang wakaf dalam konteks yang sama. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kepustakaan (library research) dan pendekatan normatif-teologis. Data yang dikumpulkan mencakup sumber primer seperti KHI dan undang-undang terkait, serta sumber sekunder berupa literatur dari kitab fiqh dan kajian akademik lainnya. Analisis dilakukan secara deskriptif-analitis untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip hukum Islam yang relevan dengan isu penarikan kembali barang wakaf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wakaf memiliki kedudukan hukum yang final, di mana kepemilikan harta wakaf berpindah dari wakif kepada nazhir untuk dikelola demi kemaslahatan umat. Dalam aturan yang tertuang dalam KHI dan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004, ditegaskan bahwa penarikan kembali barang wakaf dilarang, kecuali dalam kondisi tertentu yang harus mendapatkan persetujuan dari Badan Wakaf Indonesia (BWI). Prinsip ini sejalan dengan maqasid syariah, yang menitikberatkan pada keberlanjutan manfaat bagi umat secara jangka panjang. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya musyawarah sebagai mekanisme utama dalam menyelesaikan sengketa yang berkaitan dengan wakaf, sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam dan hukum nasional.