Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Edukasi protokol Isolasi Mandiri dan penyaluran bantuan keluarga terdampak pandemi Dikecamatan Luwuk: Education On Independent Isolation Protocols and Distribution of Assistance to Families Affected by The Pandemic In Luwuk District Said, Rugayah; Hasan, Sri Musriniawati; Subchan, Djadid; Mangemba, Dg.
Jurnal Pengabdian Masyarakat Lentora Vol. 1 No. 2 (2022): MARET 2022
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jpml.v1i2.1057

Abstract

Covid-19 telah dinyatakan sebagai pandemic dunia oleh WHO, Dikabupaten Banggai kasus konfirmasi Covid- 19 Sebanyak 7.175 Jiwa terdiri dari 6858 orang Sembuh dan 317 Meninggal dunia, di Kecamatan Luwuk jumlah Kasus Konfirmasi Covid – 19 berjumlah 1.095 Jiwa.Penanganan Pasien Covid selain di Rawat di Rumah Sakit dilakukan Isolasi Mandiri di Rumah. Tujuan Kegiatan meningkatkan pengetahuan dan Pemahaman kepada pasien dan keluarga dalam melakukan perawatan mandiri saat isolasi mandiri sesuai standar operasional prosedur PAPDI Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia dan meningkatkan asupan gizi pasien terdampak pandemi. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 03 s/d 05 Agustus 2021.Pasien yang terdampak Covid-19 menerima dengan baik Informasi yang diberikan melalui Saluran telepon Seluler dan keluarga menerima bantuan Sembako yang diberikan, pelaksanaan Kegiatan berjalan dengan lancer, kegiatan ini sangat penting merupakan salah satu tindakan memutus mata rantai penularan Covid – 19 dikeluarga dan masyarakat umumunya.
Edukasi EDUKASI MANAJEMEN BENCANA UNTUK MENINGKATKAN KESIAPSIAGAAN BENCANA PADA PELAJAR DI SMAN 2 LUWUK KABUPATEN BANGGAI: Disaster Management Education to Improve Disaster Preparedness among Students at SMAN 2 Luwuk, Banggai Regency Mangemba, Dg; Alfrida Mangundap, Selvi; Kurniasari Yuwono, Dian; Subchan, Djadid; Hasan, Sri Musriniawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Lentora Vol. 3 No. 2 (2024): MARET 2024
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jpml.v3i2.3456

Abstract

Introduction: The Banggai region and the Banggai islands are in an area prone to earthquakes and tsunamis. The Bangai and Banggai Islands areas experienced an earthquake with a magnitude of 6.9 on the SR which shocked the residents of Luwuk and caused a lot of damage. The aim of this service activity is to increase community preparedness, in this case students, in facing disasters. The methods used in this community service are lectures, questions and answers, and discussions. The tools and media used in this PKM are questionnaires, laptops, LCDs, screens and disaster management leaflets. The questionnaire contains questions related to health education material about disaster management which will be given to pre- and post-education respondents. Results: There were 94 participants in the activity, consisting of 6 teachers and 88 students. There was an increase in the proportion of participants with good knowledge of disaster management from 62.5% to 90%. The question item that shows the greatest improvement in knowledge is about important numbers that need to be known regarding disasters and signs of a tsunami. The suggestion from this activity is the need to improve education on disaster preparedness management for students at SMAN 2 Luwuk by increasing outreach and training activities related to disasters so that students are prepared to face disasters.  
Gambaran Kejadian Efek Samping Obat (ESO) Dengan Kejadian Putus Obat Pada Pasien Tb Paru Di RSUD Luwuk Subchan, Djadid; Firdaus H. Yahya Kunoli
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 16 No. 3 (2022): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v16i3.1533

Abstract

Upaya pengendalian Tubeculosis (TB) menghadapi masalah bertambahnya kasus dan peningkatan TB Multi Drug Resisten (MDR) yang terjadi karena tertular jenis mikroba yang sudah resisten atau putus obat. Terjadinya putus obat, sebagian diakibatkan oleh adanya efek samping obat yang dirasakan oleh pasien. Tujuan penelitian ini adalah melihat gambaran efek samping obat yang dirasakan responden dengan kejadian putus obat. Metode penelitian ini adalah deskriptif, yaitu untuk memaparkan peristiwa penting yang terjadi pada responden. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dengan jawaban terbuka. Hasil penelitian menunjukkan efek samping obat TB MDR terbanyak adalah mual, muntah sebanyak 7 orang (77,8 %) kemudian disusul depresi sebanyak 5 orang (55,6%)%), sejalan dengan hasil penelitian dari Yang, et al. (2017) bahwa efek samping terbesar pada penelitiannya adalah gangguan pencernaan (18,4%) disusul oleh gangguan psikiatrik(5,5%). Alasan utama putus obat TB pada seorang responden adalah adanya efek samping obat berupa rasa mual, susah tidur dan berkeringat warna coklat. Sehingga tidak bisa bekerja pada jam yang ditentukan ditempatnya bekerja sebagai sopir. Efek samping obat pada penderita TB-MDR di RSUD Luwuk, cukup besar persentasenya, sehingga menyebabkan kejadian putus obat TB paru
Optimalisasi Pemanfaatan TOGA Dalam Pencegahan Penyakit Tidak Menular di Ponpes darussalam Toili Kabupaten Banggai: Optimizing the Utilization of Family Medicinal Plants in the Prevention of Non-Communicable Diseases at the Darussalam Toili Islamic Boarding School, Banggai Regency Subchan, Djadid; Wijianto; Sukmawati; Sri Musriniawati Hasan; Dg. Mangemba; Nurarifah; Hana Yulianti Muhammad; Nitro Galenso; Irawati Tampuyak
Jurnal Pengabdian Masyarakat Lentora Vol. 4 No. 2 (2025): MARET 2025
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jpml.v4i2.4123

Abstract

Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti diabetes, hipertensi, penyakit gagal ginjal dan penyakit jantung semakin menjadi ancaman serius yang merupakan penyebab kematian di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan untuk mencegah dan penanggulangan penyakit tidak menular yaitu dengan pemanfaatan TOGA, Yang menjadi masalah pada alternatif ini adalah masih rendahnya pengetahuan Masyarakat khususnya para santri tentang berbagai jenis TOGA dan pemanfaatnnya. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah edukasi penggunaan TOGA dalam upaya pencegahan PTM pada santri di Ponpes Darussalam Toili. Sasaran yang terlibat pada kegiatan ini 76 orang santriwan dan santriwati. Kegiatan dilakukan melalui tiga tahapan yaitu periapan pelaksanaan dan penutup. Pada tahap pelaksanan selain dilakukan edukasi melalui penyuluhan juga dilakukan demontrasi tentang berbagai jenis TOGA dan pemanfatannya, Hasil peniliaian pre-test dan pos-test terhadap peserta menunjukkan adanya peningkatan nilai tes sebelum dan sesudah mendapat penyuluhan. Rerata nilai pre-test peserta adalah 75.5 dengan SD 0.202 pada pengukuran kedua melaui pos test rata rata nilainya adalah 87.2 dengan SD 0.521. Dari hasil tersebut terlihat ada peningkatan skor sebesar 11.7 point. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,000, yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor sebelum (pre test) dan setelah edukasi (post test). Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan langkah promotif dan preventif yang penting untuk dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, melalui pemanfaatan TOGA dalam upaya pencegahan PTM
The Effect of Giving Boiled Papaya Leaf Water on Blood Glucose Levels in DM Sufferers in the Simpong Community Health Center Working Area Subchan, Djadid; Nurarifah, Nurarifah; Fajriana, Hasmar; Syafii, Firdaus
Poltekita: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 19 No. 1 (2025)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v19i1.3903

Abstract

Papaya trees are often found in Indonesia, both fruit, flowers and leaves are commonly used. Papaya leaves are widely used to treat various diseases including diabetes. Indonesia, with 10.7 million diabetes sufferers, is in the top ten countries with the highest number of diabetes cases. Boiled papaya leaves water can be an alternative in controlling blood sugar levels in people with diabetes. The aim of the study was to prove that boiled papaya leaf water is useful for lowering blood sugar levels in diabetes mellitus patients. The materials used were papaya leaves and clean water. The research method, this study is analytical, namely quasi-experimental design using the pre-test method (before treatment) how much blood sugar levels and post-test (after treatment) blood sugar levels were measured after 30 minutes of treatment then compared with the control group. The treatment was in the form of drinking boiled papaya leaf water with a dose of 100 ml from 10 grams of papaya leaves in one gift. The control only drank water. The research results were based on statistical tests, the data distribution was not normal so the Wilcoxon test was carried out. The significance obtained was 0.117 (>0.05) so that H0 was accepted, it mean there was no effect, meaning that boiled papaya leaf water had no effect on reducing blood sugar levels in diabetes sufferers. The conclusion is that boiled papaya leaf water has no effect on lowering blood sugar levels in diabetes sufferers. It is recommended to calculate the dose based on body weight, increase the dose, or grind it first before use.
Karakteristik Penderita Cedera Kepala Bodolo, Elsawati; Mangemba, Dg; Yuwono, Dian Kurniasari; Galenzo, Nitro; Sukmawati, Sukmawati; Nurarifah, Nurarifah; Ra’bung, Alfrida Semuel; Subchan, Djadid
Jurnal Berita Kesehatan Vol 16 No 1 (2023): JUNI 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58294/jbk.v16i1.120

Abstract

Cedera kepala merupakan cedera mekanis dalam kepala, itu dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsungdan selanjutnya dapat mengganggu fungsi saraf, fisik, kognitif, dan psikososial baik sementara maupun permanen.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita cedera kepala di UPT Rumah Sakit UmumDaerah Kabupaten Banggai. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain penelitian retrospektifmenggunakan data sekunder rekam medis yang dilakukan di UPT Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Banggaipada periode Januari – Desember 2022 Populasi penelitian ini adalah berjumlah 70 penderita cedera kepala di UPTRumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Banggai.Dari penelitian ini penderita cedera kepala di UPT Rumah SakitUmum Daerah Kabupaten Banggai tahun 2022 memiliki distribusi terbanyak pada jenis kelamin laki-laki 38 orang(54,3%), pada kelompok usia terbanyak adalah remaja awal 12 orang (17,1%), pada tingkat pendidikan palingterbanyak adalah SMA/MA 21 orang (30,0%), pada tingkat pekerjaan paling terbanyak adalah pelajar 17 orang(24,3%), penyebab terbanyak adalah kecelakaan lalu lintas 37 orang (52,9%), dan tingkat keparahan berdasarkannilai glasgow coma scale (GCS) paling terbanyak adalah cedera kepala ringan 64 orang (91,4%).Penelitian inimemperlihatkan tingginya prevelensi cedera kepala pada laki-laki dibandingkan perempuan dan didominasi olehkelompok usia remaja awal, serta dilihat dari pekerjaan yang terbanyak adalah pelajar dan IRT. Penyebabterbanyak adalah kecelakaan lalu lintas. Cedera kepala ringan memiliki frekuensi tertinggi dibanding dengantingkat keparahan lainnya.Tingginya prevelensi cedera kepala yang di akibatkan oleh kecelakaan dan padakelompok usia remaja dapat menjadi pertimbangan bagi pemerintah daerah setempat untuk lebih memerhatikankesadaran keamanan berkendara bagi masyarakat.
Penyuluhan TB Paru Resisten Obat Pada Siswa SMA 2 di Kota Luwuk Kabupaten Banggai Subchan, Djadid; Mangemba, Dg.
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Oktober - Desember
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/pjpm.v4i4.3515

Abstract

Tuberculosis is a direct infectious disease transmitted through the air caused by Mycobacterium Tuberculosis. TB is a health problem that has existed since 5000 years ago but is still developing today. TB is the 10th disease that is the biggest cause of death throughout the world. In fact, based on the latest WHO data, TB cases in Indonesia are ranked second after India with an estimated 969,000 cases and 144 thousand deaths per year (WHO, 2023). Based on WHO estimates in the 2020 Global TB Report, drug-resistant TB cases in Indonesia are estimated to be 2.4% of new patients seeking treatment/discovered. For old sufferers, according to estimates, there are 13% of drug resistan TB sufferers. With a total of around 24,000 cases or an incidence of 8.8/100,000 population. The aim of community service is to provide understanding to teenagers that pulmonary TB needs to be prevented, especially RO pulmonary TB which is more complicated to treat. Community service activities were held on October 16 2023 at SMAN II Luwuk with 88 students participating. The method used is counseling with lectures and questions and answers. Previously a pre-test was given and after counseling a post-test was carried out. The results of the counseling by comparing the pre-test and post-test showed an increase in knowledge. It is hoped that education about RO TB can be encouraged by health education institutions, the Health Service and other parties, considering the greater danger to public health.
Edukasi dan Sosialisasi Penyakit Gagal Ginjal Kronik pada Remaja “Sebuah Kewaspadaan Dini dalam Pencegahan Penyakit Ginjal” Wijianto, Wijianto; Hasan, Sri Musriniawati; Subchan, Djadid; Kalaha, Evelin; Asomah, Nur Eli
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/pjpm.v6i2.3945

Abstract

Non-communicable diseases (NCDs) such as diabetes, hypertension, kidney failure and heart disease are increasingly becoming a serious threat throughout the world, including in Indonesia. Kidney failure is a non-communicable disease with increasing morbidity and mortality. NCDs (kidney failure) usually appear without symptoms and do not show any specific clinical signs, so that most people are not aware of the dangers of NCDs. Early detection and prevention efforts for kidney failure are very important because kidney failure in children and adolescents can have a negative impact on future life. This community service aims to conduct early detection screening for risk factors for kidney failure and health education to increase knowledge about NCDs. The method used in this activity is education and socialization of Kidney Failure Disease in adolescents at SLTA N 3 Luwuk. The targets involved in this activity were more than 100 people. The results of the pre-test and post-test activities on participants showed an increase in test scores before and after receiving education. The average pre-test score of participants was 7.55 with SD 0.202, in the post-test the average score was 9.72 with SD 0.521. From these results, it can be seen that there was an increase in score of 2.17 points. The results of the statistical test obtained a p value of 0.000, which means that there is a significant difference between the scores before (pre-test) and after education (post-test). This community service activity is an important promotive and preventive step in improving public health, especially for adolescents in efforts to prevent and overcome kidney failure.