Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Pendampingan Eskalasi Bisnis UKM Mina Indo Sejahtera Melalui Diversifikasi dan Nilai Tambah Produk Olahan Lele Sehat Pramudi Arsiwi; Prajanto Wahyu Adi; Dony Satriyo Nugroho; Probo Kusumo
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 3, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v3i2.90

Abstract

Kesehatan pribadi menjadi isu nomor satu dalam prioritas hidup 73% masyarakat Indonesia. Hal ini tentunya merupakan sebuah peluang bagi UKM Mina Indo Sejahtera untuk melakukan eskalasi bisnis terkait dengan produk olahan pangan berbahan dasar lele organik sehat non – antibiotik, dan mengambil ceruk pasar tersebut sebagai segmen pasar untuk produknya. Karena segmen pasar yang dituju merupakan segmen khusus, maka diperlukan pula sebuah produk yang berkualitas baik serta strategi pemasaran yang sesuai dengan karakter ceruk pasar tersebut. Pelaksanaan pengabdian ini dilakukan dengan melakukan pendampingan terhadap UKM Mina Indo Sejahtera, untuk menjalankan eskalasi bisnis melalui diversifikasi produk yang berupa Nugget Lele sehat non – antibiotik. Kegiatan dimulai dengan perencanaan bahan dan alat yang digunakan untuk menunjang produk olahan Nugget Lele sehat non – antibiotik, yang terdiri dari alat pendukung kegiatan produksi dan desain packaging serta labeling. Kemudian dilakukan uji coba produksi Nugget Lele dengan alat dan bahan tersebut, termasuk juga dilakukan tes lab untuk menguji kandungan cemaran kimia pada bahan baku lele, demi memenuni uji standar pangan. Selain itu, diberikan juga pendampingan terkait dengan strategi pemasaran yang efektif, dengan penggunaan Search Engine Optimisation sebagai pendukung, yang juga dapat menjadi nilai tambah produk dan dapat mendukung kesuksesan rencana eskalasi bisnis UKM tersebut.
Pendampingan Pengembangan Sistem Pengelolaan Bank Sampah Resik Becik Bagi Warga Krobokan Tita Talitha; Pramudi Arsiwi; Rieska Ariyati Estiningtyas
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 3, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v3i2.93

Abstract

Tingkat kepadatan penduduk yang cenderung tinggi sejalan dengan volume sampah yang terus meningkat di Kota Semarang. Hal ini perlu disiasati dengan melakukan pengelolaan sampah yang baik, salah satunya dengan menerapkan sistem Bank Sampah. Pengelolaan bank sampah yang baik, tentunya harus didukung pula dengan sistem yang terkomputerisasi, dengan tujuan memudahkan dalam manajemen administrasi pengelolaan data terkait Bank Sampah agar menjadi lebih efektif dan efisien. Namun sayangnya, sampai saat ini sistem pengelolaan Bank Sampah dan administrasinya masih dilakukan secara manual, sehingga kurang mengakomodir anggota Bank Sampah yang semakin bertambah. Pengabdian ini telah dilakukan dengan baik melalui pengembangan sistem pengelolaan Bank Sampah Resik Becik yang terkomputerisasi bagi Warga Kelurahan Krobokan. Selanjutnya, dilakukan pendampingan mengenai tata cara pemanfaatan sistem Bank Sampah terkomputerisasi untuk pengelolaan data yang lebih efektif dan efisien. Selain itu, dijelaskan pula mengenai apa saja keuntungan yang didapatkan dengan penerapan sistem tersebut. Program Pendampingan yang dilaksanakan di Bank Sampah Resik Becik Kelurahan Krobokan juga mendapatkan umpan balik yang positif dari pihak Pengelola Bank Sampah. Mitra dan peserta pendampingan juga terlihat sangat antusias dengan kegiatan Pengabdian yang dilaksanakan dari awal hingga pendampingan akhir, terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan oleh peserta selama kegiatan pengabdian berlangsung.
ANALISIS VALUE CHAIN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN NILAI PRODUK IKAN ASAP BANDARHARJO KOTA SEMARANG Pramudi Arsiwi; Prajanto Wahyu Adi; Egia Rosi Subhiyakto
INDUSTRIAL ENGINEERING JOURNAL of the UNIVERSITY of SARJANAWIYATA TAMANSISWA Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Teknik Industri Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/iejst.v2i1.3128

Abstract

Sentra Ikan Asap Bandarharjo merupakan sekumpulan UMKM yang memproduksi ikan manyung asap di Kota Semarang. Sebagai produsen olahan hasil perikanan yang mempunyai potensi untuk dikembangkan, ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh para pengusaha ikan asap di Bandarharjo tersebut, diantaranya: olahan ikan asap memiliki umur simpan yang pendek dan rantai penjualan yang terlalu panjang sehingga berdampak pada kecilnya pendapatan yang diperoleh oleh produsen ikan asap di Bandarharjo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rantai nilai (value chain) pada rantai (supply chain) penjualan produk ikan asap. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa alur rantai pasok ikan asap Bandarharjo Semarang dimulai dari penjual ikan segar yang berada di pasar Kobong Semarang –  UMKM ikan asap Bandarharjo – pengepul/tengkulak – Pasar tradisional dan modern – konsumen akhir ikan asap. Keterlibatan pengepul dalam rantai pasok produk ikan asap Bandarharjo Semarang tersebut menimbulkan spread harga dengan rata-rata nominal sebesar Rp 56.400,-. Untuk mengatasinya, dilakukan alternatif pemotongan rantai pasok, dengan tidak/meminimalkan keterlibatan pengepul dalam rantai pasok penjualan produk ikan asap. Hal itu dilakukan dengan disertai upaya penambahan nilai (value added), yaitu melalui pengemasan vacuum agar produk daging ikan asap lebih tahan lama dan lebih menarik, serta penggunaan digital marketing untuk meningkatkan tingkat penjualan produk ikan asap Bandarharjo tersebut.  Kata Kunci: Value Chain, Rantai Pasok, UMKM, Digital Marketing, Ikan Asap
Strategi Peningkatan Keunggulan Kompetitif UKM Mina Indo Sejahtera Dengan Metode Interpretive Structural Modelling dan Analytic Network Process Pramudi Arsiwi; Prajanto Wahyu Adi
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 10 No. 3 (2020): Volume 10 No 3 November 2020
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Indusri Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.434 KB) | DOI: 10.25105/jti.v10i3.8407

Abstract

Intisari—Adanya peningkatan potensi pangsa pasar organik di Indonesia, menyebabkan persaingan yang cukup tinggi antar para pemilik usaha pangan organik. Oleh karenanya, diperlukan serangkaian strategi untuk menciptakan keunggulan kompetitif bagi UKM Mina Indo Sejahtera sebagai modal bersaing dengan para pesaing lainnya. Penelitian ini telah berhasil mengembangkan strategi peningkatan keunggulan kompetitif UKM Mina Indo dengan mengkombinasikan metode Interpretive Structural Modelling (ISM) dan Analytic Network Process (ANP) untuk mengkaji aspek kebutuhan bisnis dan strategi supply chain. Dari perhitungan ISM, didapatkan hubungan antar variabel (interrelationship) pada masing-masing aspek tersebut yang digambarkan dalam model jaringan ISM. Kemudian dari hasil perhitungan ANP Business Requirements, diketahui bahwa variabel dengan bobot prioritas terbesar adalah menjaga kualitas bahan baku dengan bobot sebesar 0,336, pemanfaatan pemasaran digital untuk pengembangan dan penjualan produk dengan bobot 0,239, serta pembuatan desain kemasan yang unik dan inovatif dengan bobot 0,133. Demi mendukung tercapainya Business Requirements tersebut, Strategi Supply Chain yang harus diprioritaskan berdasarkan perhitungan ANP adalah penerapan quality assurance pada setiap tahapan rantai pasok dengan bobot sebesar 0,222, koordinasi serta komunikasi efektif diantara mitra rantai pasokan dengan bobot 0,193, serta keterlibatan supplier dan reseller dalam menjaga kualitas bahan baku dan produk dengan bobot 0,163.Abstract— There is an increase in the potential for the organic market in Indonesia, which causes quite high competition among organic food business actors. Therefore, a series of strategies are needed to create a competitive advantage for Mina Indo Sejahtera SMEs as capital to compete with other competitors. This research has succeeded in developing a strategy to increase the competitive advantage of Mina Indo SMEs by combining Interpretive Structural Modeling (ISM) and Analytic Network Process (ANP) methods to examine aspects of business needs and supply chain strategy. From the ISM calculation, it is obtained the relationship between variables (interrelationship) in each of these aspects which is described in the ISM network model. Then from the results of the ANP Business Requirements calculation, it is known that the variable with the highest priority weight is maintaining the quality of raw materials with a weight of 0.336, the use of digital marketing for product development and sales with a weight of 0.239, and the creation of unique and innovative packaging designs with a weight of 0.133. For supporting the achievement of these Business Requirements, the Supply Chain Strategy that must be prioritized based on ANP calculations is the application of quality assurance at each stage of the supply chain with a weight of 0.222, effective coordination and communication between supply chain partners with a weight of 0.193, as well as the involvement of suppliers and resellers in maintaining quality of raw materials and products weighing 0.163.
Optimasi Lokasi Distribution Center UKM Mina Indo Sejahtera dengan Model Matematis Haversin dan Centre of Gravity Adjusting Pramudi Arsiwi; Dewa Kusuma Wijaya; Prajanto Wahyu Adi
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 11 No. 3 (2021): VOLUME 11 NO 3 NOVEMBER 2021
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Indusri Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.193 KB) | DOI: 10.25105/jti.v11i3.13070

Abstract

Intisari— Biaya distribusi produk yang masih cukup tinggi dan juga lokasi konsumen yang tersebar di berbagai wilayah Pulau Jawa menjadi sebuah tantangan yang cukup kompleks bagi UKM Mina Indo Sejahtera, agar dapat selalu memenuhi mayoritas bahkan seluruh demand dari konsumen potensialnya dengan biaya yang seefisien mungkin. Oleh karena itu, diperlukan sebuah desain jaringan supply chain yang optimal bagi UKM Mina Indo Sejahtera, agar seluruh konsumen dapat tetap terlayani dengan total biaya distribusi yang tetap efisien. Metode yang digunakan yaitu dengan menggunakan formulasi model matematis haversin dan juga Center of Gravity (COG) Adjusting. Koordinat lokasi yang dihasilkan terbukti mampu meminimalkan total jarak tempuh dan juga total biaya yang harus dikeluarkan UKM Mina Indo Sejahtera untuk mendistribusikan produknya ke seluruh market khususnya di Pulau Jawa. Hasil penurunan total jarak tempuh dan total biaya distribusi bulanan yang didapatkan melalui formula haversin dan metode COG Adjusting yaitu sebesar 22% dan 24%. Sehingga, apabila UKM Mina Indo Sejahtera memusatkan distribusinya pada lokasi baru tersebut, total jarak yang ditempuh ke seluruh pasar di Pulau Jawa dapat diminimalkan menjadi sejauh 1.720, 4 kilometer, dengan total biaya distribusi bulanan yang dikeluarkan hanya sebesar Rp Rp 11.736.455,-.. Abstract— The cost of product distribution is still quite high and also the location of consumers spread across various regions of Java Island is a fairly complex challenge for Mina Indo Sejahtera SMEs, in order to always meet the majority and even all demands from potential consumers at the most efficient cost possible. Therefore, an optimal supply chain network design is needed for Mina Indo Sejahtera SMEs, so that all consumers can still be served with efficient total distribution costs. The method used is by using a haversin mathematical model formulation and also Center of Gravity (COG) Adjusting. The resulting location coordinates are proven to be able to minimize the total distance traveled and also the total costs that must be incurred by Mina Indo Sejahtera SMEs to distribute their products to all markets, especially in Java. The results of the reduction in total mileage and total monthly distribution costs obtained through the haversin formula and the COG Adjusting method are 22% and 24%, respectively. Thus, if Mina Indo Sejahtera SMEs concentrated their distribution in the new location, the total distance traveled to all markets on Java Island could be minimized to 1,720, 4 kilometers, with a total monthly distribution cost of only Rp. 11,736,455,-.
PERANCANGAN JARINGAN RANTAI PASOK SAMPAH ORGANIK MENJADI PAKAN TERNAK LELE YANG OPTIMAL (Studi Kasus : Nusantara Recycling Center dan Kelurahan Kalipancur, Semarang) Sintya Septiani Budisetio; Ratih Setyaningrum; Pramudi Arsiwi; Dewi Agustini Santoso; Dian Retno Sawitri
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 9 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Teknik Industri : Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v9i1.9214

Abstract

ABSTRAKSampah organik saat ini jumlahnya mencapai 60% dari produksi sampah setiap harinya. Di Kota Semarang, terutama di Kelurahan Kalipancur yang memiliki kepedulian tinggi terhadap permasalahan lingkungan dan memiliki kesiapan di segala aspek, menjadi objek penelitian ini yang juga merupakan lokasi usaha NRC. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persebaran potensi supplier sampah di Kelurahan Kalipancur dan merancang jaringan rantai pasok dari supplier sampah sampai ke end customer untuk peningkatan kapasitas produksi NRC. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan Solver dan metode Least Cost, diputuskan bahwa NRC meningkatkan kapasitas produksi dari 1 workshop menjadi 3 workshop sehingga total demand pakan ternak dalam sebulan yaitu 28675 kg terpenuhi dan kapasitas produksi masih tersisa 7205 kg sampah pada workshop 1. Jaringan rantai pasok NRC ini kemudian disimulasikan menggunakan ARENA untuk validasi jaringan rantai pasok yang terpilih. 
Pendampingan Perancangan Kursi Kerja Produksi dan Sistem Tandon Air untuk Meningkatkan Produktivitas Pada UKM Mina Indo Sejahtera Pramudi Arsiwi; Dony Satriyo Nugroho; Sylvia Anjani; Muhammad Tegar Jauhar Arrafie
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 5, No 3 (2022): September 2022
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v5i3.692

Abstract

UKM Mina Indo Sejahtera yang merupakan mitra PKM pada tahun 2020/2021 lalu masih memiliki beberapa kendala dalam menjalankan proses produksinya. Dari beberapa kendala, Tim PKM mengambil dua kendala utama yaitu posisi kerja pekerja pada bagian produksi yang dilakukan dengan berdiri selama 3 hingga 4 jam per hari, sehingga mengakibatkan kelelahan kerja. Selain itu juga kondisi kran pada meja produksi yang dihasilkan dari kegiatan PKM tahun 2020/2021 yang masih belum berfungsi optimal dan mengakibatkan pemilik dan karyawan UKM selalu melakukan gerakan bolak-balik untuk mematikan dan menyalakan kran utama, dimana untuk satu kali pergerakan mematikan ataupun menyalakan kran utama menghabiskan waktu 5 hingga 6 detik, sehingga menyebabkan belum maksimalnya produktivitas pekerja pada bagian produksi UKM Mina Indo Sejahtera. Dari hasil yang sudah berhasil dikerjakan, didapatkan desain kursi kerja produksi ergonomis yang mampu meminimalkan kelelahan kerja para pekerja di bagian produksi UKM Mina Indo Sejahtera. Selain itu, tim juga berhasil menyelesaikan fasilitas pendukung produksi berupa sisem tandon air yang berhasil meningkatkan produktivitas para pekerja produksi, karena sistem tandon air tersebut dapat membantu meminimalkan gerak para pekerja produksi untuk mematikan dan menyalakan kran air berkali-kali saat produksi berlangsung (untuk pencucian ikan dan unggas, serta kegiatan produksi lainnya).
Pengukuran Kinerja Supply Chain Management UKM Mina Indo Sejahtera dengan Model SCOR dan Perbandingan Berpasangan Ayudira Cindy Nurmalita Sari; Pramudi Arsiwi
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 12 No. 3 (2022): VOLUME 12 NO 3 NOVEMBER 2022
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Indusri Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jti.v12i3.15655

Abstract

Intisari— UKM Mina Indo Sejahtera merupakan UKM yang menjual produk frozen food yang praktis dan menyehatkan karena pengolahan produk dilakukan tanpa menggunakan penyedap rasa, tanpa pengawet, tanpa pewarna buatan, dan tanpa antibiotik. Guna menakar kinerja terhadap manajemen rantai pasok, salah satu strategi perusahaan yang diterapkan adalah dengan meningkatkan kinerja Supply Chain Management (SCM) supaya mampu bekerja lebih optimal, sehingga menciptakan kualitas produk yang baik dengan memanfaatkan model Supply Chain Operation Reference (SCOR) yang dibantu dengan Metode Perbandingan Berpasangan guna menetapkan bobot di tiap metrik (Irfan, 2008). Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui yang mana indikator kinerja perusahaan yang tergolong rendah, dengan cara ini dapat diberikan saran perbaikan, serta metrik apa saja yang mempengaruhi kinerja pekerja pada perusahaan. Supply Chain Operation Reference (SCOR) merupakan model referensi pada operasi rantai pasok dengan 5 atribut yang digunakan yaitu plan, source, make, deliver, dan return (Pujawan, 2005). Sedangkan Metode Perbandingan Berpasangan berguna menentukan bobot pada tiap metrik, jadi dalam penelitian kali ini Metode Perbandingan Berpasangan yang telah diadaptasi dari (Saaty, 1993) akan dipakai. Indikator pengukuran kinerja rantai pasok dengan pendekatan SCOR terdiri dari 3 level, level 1 (Kriteria Proses) terdiri dari 5 proses, level 2 (Konfigurasi Proses) terdiri dari 9 proses, didalam terdapat proses Atribut Kinerja yang terdiri dari 30 atribut kerja dan level 3 (Matriks) terdiri dari 35 matriks. Nilai akhir kinerja rantai pasok adalah 68,01 (Average). Secara keseluruhan kinerja rantai pasok berjalan dengan baik sesuai rata-rata, namun perlu dilakukan pengembangan pada indikator-indikator yang perlu diperbaiki agar kinerja rantai pasok di UKM Mina Indo Sejahtera dapat meningkat lebih baik lagi ke kategori diatasnya. Prioritas terendah level 1 adalah Make (meningkatkan kualitas, membuat inovasi terbaru, memberi penghargaan pekerja), prioritas terendah level 2 adalah Agility pada Make (meningkatkan kemampuan merespon perubahan pasar), dan prioritas terendah level 3 adalah Waktu Siklus Pengiriman (penambahan armada pengiriman dengan sistem pengiriman sentralisasi). Abstract-- Mina Indo Sejahtera UKM is an UKM that sells frozen food products that are practical and healthy because the product is processed without using flavorings, without preservatives, without artificial coloring, and without antibiotics. In order to measure the performance of supply chain management, one of the company's strategies implemented is to improve the performance of Supply Chain Management (SCM) so that they are able to work more optimally, thereby creating good product quality by utilizing the Supply Chain Operation Reference (SCOR) model assisted by the Pairwise Comparison to assign weights to each metric (Irfan, 2008). From the results of these calculations, it can be seen which company performance indicators are classified as low, in this way suggestions for improvement can be given, as well as any metrics that affect the performance of workers in the company. Supply Chain Operation Reference (SCOR) is a reference model for supply chain operations with 5 attributes used, namely plan, source, make, deliver, and return (Pujawan, 2005). While the Pairwise Comparison Method is useful for determining the weight of each metric, so in this study the Pairwise Comparison Method which has been adapted from (saaty, 1993) will be used. The supply chain performance measurement indicator with the SCOR approach consists of 3 levels, level 1 (Process Criteria) consists of 5 processes, level 2 (Process Configuration) consists of 9 processes, in which there is a Performance Attribute process consisting of 30 work attributes and level 3 ( matrix) consists of 35 matrices. The final value of supply chain performance is 68.01 (Average). Overall, the supply chain performance is running well according to the average, but it is necessary to develop indicators that need to be improved so that the supply chain performance at Mina Indo Sejahtera SMEs can improve even more to the above categories. The lowest priority level 1 is Make (improve quality, create the latest innovations, reward workers), the lowest priority level 2 is Agility on Make (increase the ability to respond to market changes), and the lowest priority level 3 is Delivery Cycle Time (addition of delivery fleet with the system) centralized delivery).
Proposed Machine Maintenance Management To Reduce Breakdown In Kacang Atom Production Process PT. XYZ With Preventive Maintenance Method Yusril Ananda Ainun Huda; Pramudi Arsiwi
OPSI Vol 15, No 2 (2022): ISSN 1693-2102
Publisher : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/opsi.v15i2.8046

Abstract

PT. XYZ is engaged in the production of snacks. This company makes products from raw materials to finished products. In the packaging section using a machine called CingFong, the problem that often occurs in the packaging section is that there is often a buildup of production materials due to waiting for machines that have not finished maintenance so that it can reduce the productivity of this factory. Overall the method used is Preventive Maintenance by looking for Mean Time To Failure (MTTF) to identify critical components in Cingfong engine parts. From the data processing that has been done, it is known that the Clutch, Blade and Emergency Stop are components that fall into the category of critical components with a total Cumulative Downtime of 70.3%.
Pendampingan Perancangan Meja Kerja Multifungsi Untuk Meningkatkan Produktivitas UKM Mina Indo Sejahtera Dony Satriyo Nugroho; Pramudi Arsiwi; Tita Talitha; Sylvia Anjani; Frendy Metason
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 6, No 2 (2023): Mei 2023
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v6i2.841

Abstract

Kondisi stasiun kerja pada UKM Mina Indo Sejahtera, khususnya untuk proses pembersihan ikan dan unggas dirasa masih belum ideal dan juga sangat terbatas ukurannya, sehingga mengakibatkan produktivitas kurang maksimal karena pekerja harus bergantian untuk menggunakan stasiun kerja tersebut. Selain itu, dikarenakan desain stasiun kerja pada UKM tersebut belum mempertimbangkan aspek ergonomi, mengakibatkan para pekerja pada stasiun kerja tersebut menjadi cepat mengalami kelelahan dan kram pada kaki dikarenakan postur kerja yang kurang tepat. Oleh karena itu, diperlukan inovasi produk meja kerja multifungsi dan ergonomis untuk mendukung proses produksi pada UMKM Mina Indo Sejahtera agar dapat meningkatkan produktivitas dan meminimalkan kelelahan kerja. Meja kerja didesain sesuai dengan kebutuhan pengelola UKM Mina Indo Sejahtera yaitu meja dengan dimensi 120 cm x 120 cm dengan tinggi 75 cm. Material yang digunakan untuk pembuatan meja adalah food grade stainless stell. Meja kerja dilengkapi dengan kran serta saluran pembuangan air dan sampah.