Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

TINGKAT KONSUMSI ZAT GIZI DAN STATUS GIZI MANULA DI SASANA TRESNA WERDHA (STW) PROVINSI BENGKULU Ismed, Ismed
Ensiklopedia Sosial Review Vol 2, No 3 (2020): Volume 2 No 3 Oktober 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/esr.v2i3.569

Abstract

It is estimated that the number of seniors will continue to increase, in line with the decline in infant mortality. One of the important things that need to be considered to anticipate this is to increase attention to the nutritional status of the elderly. Nutritional status is a reflection of the quality of the food it consumes. This study aims to observe the description of nutrient consumption and nutritional status of the elderly in Sasana Tresna Wherda Bengkulu. This research is descriptive in nature, using primary data and secondary data. Data processed manually. The consumption of nutrients for the elderly is still below the recommended dietary allowance or RDA (recommended dietary allowances), especially for vitamin A, vitamin C, Fe, and Ca. The availability of nutrients at the orphanage for calories, protein, and vitamin B is adequate, however, Ca, Fe, vitamin A and vitamin C are not yet as recommended. The nutritional status or stature of the elderly in general is thin, namely 81.3% for men and 62.5% for women. Elderly who consume moderate and poor nutritional substances, nutritional status of the elderly is found thin, but elderly people who consume enough are also underweight.
Perbandingan Total Koloni Bakteri Asam Laktat, Total Koloni Bakteri Aerob dan Keasaman Asi yang di simpan Pada Suhu Freezer (-15°C) dan Suhu Refrigerator (4°C) Indrayani, Siska; Ismed, Ismed
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.845 KB)

Abstract

Suhu penyimpanan ASI dapat mempengaruhi total koloni Bakteri Asam Laktat, total koloni bakteri aerob dan keasaman di dalam ASI. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional comparatif. Populasi penelitian ini adalah ASI yang didapatkan dari ibu-ibu yang menitipkan anaknya di TPA kelurahan Koto Tangah Padang. Sampel pada penelitian ini adalah semua populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Suhu penyimpanan ASI mempengaruhi total koloni Bakteri Asam Laktat (BAL), tetapi tidak ada pengaruh suhu penyimpanan ASI terhadap total koloni bakteri aerob dan keasaman di dalam ASI.
PENYULUHAN, PELATIHAN, DAN PERAGAAN PROSES PENGOLAHAN KENTANG MENJADI BERBAGAI PRODUK PANGAN KOMERSIL Rini B; Fauzan Azima; Kesuma Sayuti; Novelina Novelina; Rina Yenrina; Novizar Nazir; Tuty Anggraini; Hasbullah Hasbullah; Aisman Aisman; Daimon Syukri; Diana Sylvi; Purnama Dini Hari; Ismed Ismed; Cesar Welya Refdi; Wellyalina Wellyalina; Felga Zulfia Rasdiana; Reni Koja
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.5.1.248-252.2021

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas Padang ini bekerja sama dengan mitrayaitu Pondok Pesantren Dr M Natsir di Batu Bagiriak Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Lokasi kegiatan pengabdian merupakan pondok pesantren yang mana di lingkungan sekitar kaya akan hasil pertanian dan perkebunan. Salah satu komoditi yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat sekitaran pondok pesantren adalah kentang. Tanaman kentang ditanam masyarakat di pinggiran kebun atau di pekarangan rumah, tanaman ini tumbuh subur dan berproduksi cukup tinggi di daerah ini. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah 1) Umumnya kentang hanya dijual dalam bentuk mentah, pengolahan yang umum dilakukan masyarakat setempat hanya sekedar direbus atau digoreng saja dengan campuran dengan cabe merah, 2) Kurangnya pengetahuan anggota kelompok dalam aspek pengolahan berbagai macam produk olahan. Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh tim pengabdian masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan mitra adalah 1) Mengevaluasi kegiatan budidaya pertanian dan perkebunan yang ada dilokasi mitra, 2) Kegiatan penyuluhan pengolahan produk olahan dari kentanguntuk meningkatkan nilai jual produk dan ekonomi petani 3) Diversifikasi produk olahan dari kentang untuk meningkatkan umur simpan produk dengan pembuatan berbagai macam produk yaitu donat frozen, stik frozen, es krim, kulit kebab, dan minuman fungsional. Kegiatan ini berlangsung dengan baik dan lancar serta tingginya antusias peserta dalam mengikuti kegiatan ini terutama pada kegiatan pengolahan produk. Kegiatan ini diharapkan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi usaha mitra,dan peningkatan pendapatan mitra. Kata Kunci: Batu Bagiriak Alahan Panjang, Pertanian, Kentang, Diversifikasi, Wirausaha
IbDM PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM PENGEMBANGAN PRODUK “ATUN” SEBAGAI OLAHAN KHAS NAGARI LUBUK BESAR, KABUPATEN DHARMASRAYA Cesar Welya Refdi; Novelina Novelina; Ismed Ismed; Daimon Syukri; Felga Zulfia Rasdiana; Wellyalina Wellyalina
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1426.066 KB) | DOI: 10.25077/logista.3.2.199-205.2019

Abstract

Kabupaten Dharmasraya yang terdapat hampir disepanjang jalan lintas Sumatera belum dikenal makanan khasnya. Makanan yang biasa dijadikan oleh-oleh hanya keripik tempe. Di Nagari Lubuk Besar terdapat produk olahan khas yang biasa disajikan pada acara-acara adat dan pernikahan, yaitu Atun. Sebagian ibu-ibu dari masyarakat Nagari Lubuk Besar hanya mampu menjual produk ini sesekali pada ‘hari pasa’ (jadwal pasar tradisional), karena permasalahan umur simpan produk yang singkat yaitu 1-2 hari. Hal ini juga yang menjadi kendala Atun dijadikan sebagai oleh-oleh khas Kabupaten Dharmasraya. Teknologi pengemasan vakum adalah sistem pengemasan hampa udara sehingga memperpanjang umur simpan, sehingga produk akan lebih bertahan 2-3 kali lebih lama daripada produk yang yang disimpan dengan nonvakum.Selain itu, pembuatan produk Atun Instan dapat bertahan lebih lama dan menjadi inovasi agar Atun dapat dikonsumsi oleh konsumen yang lebih jauh. Tujuan dari kegiatan IbDM ini secara umum adalah meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kemandirian dan semangat berwirausaha bagi anggota kelompok Wanita “Lubuk Besar Bersinar” yang tergabung dalam Kelompok PKK Nagari Lubuk Besar dengan aplikasi teknologi. Dalam pengembangan produk atun ini dilakukan transfer teknologi dalam bentuk pelatihan teknologi pengemasan hampa dan penyimpanan, pembuatan atun instan, serta penyuluhan pemasaran dan manajemen bisnis Atun dalam mengembangkan produk Atun sebagai oleh-oleh khas Nagari Lubuk Kabupaten Dharmasraya. Kata Kunci: Atun, Atun Instan, Pengemasan Vakum, Makanan Tradisional ABSTRACT Dharmasraya District, located almost along the trans-Sumatra road, is not yet known for its traditional food. Food that is used as gifts is only tempeh chips. At Lubuk Besar Village, a village of Dharmasraya, there are typically snack usually served at traditional events and weddings, namely Atun. Some woman from the community of Nagari Lubuk Besar are only able to occasionally sell this product on 'Pasa Day' (traditional market schedule) because of the short shelf life of the product, which is 1-2 days. It also became Atun's obstacle as a souvenir of the Dharmasraya District. Vacuum packaging technology is a packaging system without oxygen that extends shelf life so that products will last 2-3 times longer than non-vacuum stored products. Additionally, Instant Atun products' production can last longer and become an innovation so that more distant consumers can consume Atun. This IbDM program aims to increase knowledge, skills, independence, and an entrepreneurial spirit for members of the "Lubuk Besar Bersinar" Women group and the Lubuk Besar PKK Group with the application of technology. In developing Atun product, technology transfer is carried out in the form of training on vacuum packaging and storage technology, making instant Atun, and counseling on Atun's marketing and business management in developing Atun products as souvenirs from Dharmasraya District.ogy, making instant Atun, and counseling on Atun's marketing and business management in developing Atun products as souv Keywords: Atun, Instan Atun, Vacuum Packaging, Traditional Food
Pelatihan Pembuatan Keripik Wortel Menggunakan Mesin Vacuum Frying di Nagari Batu Palano Kec. Sungai Pua Kab. Agam Ismed Ismed; Ira Desri Rahmi
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7.994 KB) | DOI: 10.25077/logista.1.1.39-45.2017

Abstract

Pembuatan keripik wortel dilakukan dengan menggunakan teknologi vacuum frying (penggorengan hampa). Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah adanya pengetahuan tentang teknologi pengolahan produk keripik wortel bagi petani di Nagari Batu Palano Kec. Sungai Pua Kab. Agam. Luaran yang diharapkan petani memiliki wawasan dan skill tentang teknologi vacuum frying dan proses pembuatan keripik wortel serta mengetahui mutu produk keripik wortel yang dihasilkan serta kegiatan ini diharapkan terbentuknya kelompok usaha bersama. Kegiatan dilakukan dalam empat tahap yaitu: pengecekan mesin vacuum frying dan peralatan pendukungnya; pelatihan operasional mesin vacuum frying dan produksi keripik wortel; pelatihan produksi keripik wortel; pelatihan pengemsan dan pelabelan dan pelatihan analisis ekonomi produksinya. Keripik wortel yang dihasilkan oleh peserta pelatihan memiliki tekstur yang renyah (crispy), warna dan aroma khas wortel, produk keripik wortel dilengkapi dengan kemasan, label dan nilai gizi yaitu kadar air 18,15%, kadar abu 3,46%, kadar lemak 11,84%, kadar protein 1,89% dan kadar karbohidrat 64,66%.
INTRODUKSI ALAT PENGERING DAN PRODUK OLAHAN JAGUNG DI NAGARI SIMPANG, KEC. SIMPANG ALAHAN MATI, KAB. PASAMAN Ismed Ismed; Daimon Syukri; Aisman Aisman; Cesar Welya Refdi; Wellyalina Wellyalina; Felga Zulfia Rasdiana; Kesuma Sayuti
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1752.563 KB) | DOI: 10.25077/logista.4.1.89-97.2020

Abstract

Kecamatan Simpang Alahan Mati merupakan salah datu dari 12 Kecamatan yang ada di Kab. Pasaman, Provinsi Sumatera Barat. Usaha pertanian yang ada di Kecamatan Simpang Alahan Mati adalah pertanian jagung. Kabupaten Pasaman ditetapkan sebagai sentra tanaman jagung, produktifitas tanaman jagung setiap tahunnya semakin meningkat. Hasil panen jagung kebanyakan dijual oleh petani dalam kondisi basah tanpa melalui proses pengeringan meskipun harga jagung kering jauh lebih mahal dari pada jagung basah. Hal ini karena pengeringan jagung dilakukan hanya mengandalkan sinar matahari secara langsung sehingga akan menjadi kendala apabila musim hujan. Oleh karena itu introduksi atau pengenalan penggunaan mesin pengering melalui penyuluhan sangat diperlukan oleh petani. Jagung merupakan salah satu komoditas pertanian yang bersifat perishable atau mudah rusak baik karena kerusakan fisik maupun kontaminasi jamur. Selama ini, petani jagung belum mengolah jagung sebagai aneka produk olahan yang memberikan nilai tambah secara ekonomis. Pemanfaatan jagung diharapkan meningkat tidak hanya dijual sebagai bahan baku saja, tetapi dapat diolah menjadi berbagai produk pangan yang bernilai ekonomi seperti aneka camilan seperti tortila chips. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu penyuluhan tentang introduksi alat pengering dan pengolahan produk olahan jagung serta praktek pembuatan olahan jagung yaitu tortilla chips. Kegiatan ini diharapkan mampu memberdayakan masyarakat melalui peningkatan pengetahuan pasca panen dan kemampuan dalam pengolahan aneka produk jagung. Kegiatan ini diharapkan berkokontribusi dalam peningkatan pendapatan bagi keluarga dapat melalui unit-unit usaha rumah tangga yang mampu memproduksi produk olahan jagung untuk meningkatkan ekonomi petani jagung. Kata kunci: Jagung kering, Metode pengeringan, Pascapanen, Produk olahan ABSTRACT Simpang Alahan Mati sub-district is one of 12 sub-districts, Pasaman, West Sumatra Province. The existing farming in Simpang Alahan Mati District is corn farming. Pasaman as one of the center of corn plants, the productivity of corn plants increases every year. The corn crop is mostly sold by farmers in wet conditions without going through a drying process even though the price of dry corn is much more expensive than wet corn. This is because corn drying is done only by relying on direct sunlight so that it will become an obstacle when the rainy season. Therefore, the introduction or introduction of the use of drying machines through counseling is needed by farmers. Corn is one of the agricultural commodities that are perishable or easily damaged either due to physical damage or fungal contamination. During this time, corn farmers have not processed corn as a variety of processed products that provide added value economically. Utilization of corn is expected to increase not only as raw material, but can be processed into various food products of economic value such as various snacks such as tortilla chips. The results of this community service activity are counseling about the introduction of dryers and processing of processed corn products and the practice of making corn preparations, namely tortilla chips. This activity is expected to be able to empower the community through increased post-harvest knowledge and ability in processing various corn products. This activity is expected to contribute to increasing income for families through household business units that are able to produce corn processed products to improve the economy of corn farmers. Keywords: Dried corn, Drying method, Post-harvest, Processed product
RESEARCH OF INSTANT POWDER DRINK DAYAK ONION (Eleutherine Palmifolia, (L.) Merr) AND PINEAPPLE (Ananas Comocus (L.) Merr) Diana Silvy; Ismed Ismed; Mentari Cyntia Rifni
Food ScienTech Journal Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : University of Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/fsj.v2i2.9068

Abstract

Instant powder drink is food processed in the form of powder, easily dissolved in the water, practical in serving and has a long shelf life because of it’s low water content. In this study instan powder drink were made using the raw material from the mixing of  dayak onion juice with pineapple juice. This research used a completely randomized design (RCD) with 5 treatments and 3 replication. Data were analyzed statistically using ANOVA and continued with Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) at the 5% level. The treatment in this study was the mixing of dayak union juice and pineapple juice in the formulation A (90:10), B (80:20), C (70:30), D (60:40), E (50:50). From the results of receiving the instant powder drink of dayak union and pineapple juice ranges from usual preference to like. The most preferred treatment is treatment E with colour value of 3,25 (ordinary), aroma of 3,65 (like) and taste of 3,70 (like). The study aims to determine the best composition of instan powder drink in terms of organoleptic and chemical, physical and microbiological characteristic.
Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan terhadap Indikator Film dari Ekstrak Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa, L.) sebagai Smart Packaging untuk Mendeteksi Kerusakan Nugget Ayam Ismed Ismed; Kesuma Sayuti; Feby Andini
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 6, No 4 (2017): November 2017
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.716 KB) | DOI: 10.17728/jatp.267

Abstract

Tujuan  penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan zat warna antosianin bunga rosella sebagai indicator film kemasan cerdas dan mempelajari pengaruh warna indikator terhadap lama penyimpanan produk nugget ayam dalam kemasan pada suhu ruang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 8 perlakuan dan 3 kali ulangan. Data dianalisa secara statistik dengan menggunakan ANOVA  dan dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%. Pengamatan pada bahan baku kelopak bunga rosella berdasarkan sifat fisik dan kimia ialah total antosianin, pH, sisa pelarut, warna. Pengamatan film indikator warna yang dihasilkan ialah ketebalan, dan warna. Hasil penelitian menunjukan bahwa lama penyimpanan pada suhu ruang menunjukan perubahan warna film diakibatkan oleh kerusakan nugget ayam. Nugget ayam mulai rusak pada hari kedua dimana kadar air pada hari kedua 47,52%, pH 6,34, angka lempeng total sudah TBUD. Kadar air berdasarkan SNI 01-6683-2002 nugget ayam masih memenuhi syarat, tetapi pada angka lempeng total nugget ayam sudah tidak memenuhi syarat SNI maksimum 5x104 . Sejalan dengan perubahan kecerahan warna merah yang terdapat pada film, tetapi secara visual perubahan hari ke-6  perubahan warna dapat dibedakan. 
Pembuatan Kaldu Sapi Instan dengan Pemanfaatan Oxtail dan Brokoli (Brassica oleraceae, L.) Deivy Andhika Permata; Ismed; Hardini Putri
Agroteknika Vol 2 No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/agtk.v2i1.28

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan oxtail dan ekstrak brokoli (Brassica oleracea, L.) terhadap karakteristik kaldu instan yang dihasilkan dan mendapatkan produk terbaik berdasarkan analisis sensori. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 5 perlakuan (perbandingan oxtail dan ekstrak brokoli A (100%: 0%), B (90%: 10%), C (80%: 20%), D (70% : 30%) dan E (60%: 40%)) dengan 3 ulangan. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan Duncan New Multiple Range Test pada α 5%. Pengamatan pada produk yang dihasilkan adalah analisis kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar nitrogen amino, kadar lemak, kadar asam lemak bebas, aktivitas antioksidan, total karoten, natrium klorida, dan analisis sensori. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam, perbedaan oxtail dan ekstrak brokoli berpengaruh signifikan terhadap kadar air, abu, protein, nitrogen amino, lemak, asam lemak bebas, aktivitas antioksidan, total karoten, dan analisis sensorik. Produk terbaik dalam menghasilkan stok daging sapi instan terdapat pada produk dengan perbandingan oxtail 80% dan ekstrak brokoli 20% dengan karakteristik kadar air 9,59%, abu 11,56%, protein 3,84%, nitrogen amino 0,027%, lemak 0,52%, asam lemak bebas 0,92%, aktivitas antioksidan 60,88%, total karoten 0,85 mg / 100g, analisis sensorik terhadap warna (4,00), aroma (4,15), penampilan (3,65), dan rasa (4,00).
Characteristics of Mangium (Acacia mangium) Bark Extract with Some Extraction Time and Its Application to Cotton Fabric Dyeing Diana Sylvi; Ismed Ismed; Sonia Merlin
EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA Vol. 23 No. 04 (2022): Eksakta: Berkala Ilmiah Bidang MIPA (E-ISSN : 2549-7464)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA), Universitas Negeri Padang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/eksakta/vol23-iss04/362

Abstract

This study aims to determine the effect of extraction time on the characteristics of mangium bark extract and its application to cotton textile coloring. This study used a completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 3 replications, A (10 minutes extraction), B (20 minutes extraction), C (30 minutes extraction), D (40 minutes extraction) and E (50 minutes extraction). . The results showed that the difference in extraction time had a significant effect on the yield, moisture content, tannin content and color of the mangium bark extract. Extraction time of mangium bark for 40 minutes is the optimum extraction time based on analysis of yield, tannin content and color of the extract. Yield analysis at extraction time of 40 minutes obtained the highest yield of 10.72% and tannin content of 15.67%. The cotton cloth that had been dyed with mangium bark extract changed color from yellow to red. The results of the color change test on cotton cloth that had been dyed with mangium bark extract showed that the results did not show very small to small changes when soaked in hot water and detergent.