Claim Missing Document
Check
Articles

Found 50 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Analisis Pengaruh Kestabilan Lyapunov Pada Sistem Kontrol Kecepatan Putar Motor Dc Fani Putri Utami; Dudi Darmawan; Reza Fauzi Iskandar
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada sistem kecepatan putar motor dc, salah satu masalah ketidakstabilan sistem yaitu adanya lonjakan respon yang mengakibatkan sistem tidak stabil. Ketidakstabilan tersebut akan mengakibatkan respon sistem menjadi lambat. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem pengendali yang dapat membuat sistem lebih stabil. Pada penelitian ini dilakukan analisis pengaruh kestabilan Lyapunov pada sistem kontrol kecepatan putar motor dc. Sistem pengendali yang digunakan pada penelitian ini yaitu sistem pengendali PID dengan metode tuning kontrol Lyapunov. Didalam metode tuning Lyapunov terdapat 4 proses yaitu pemodelan sistem, fungsi transfer, desain PID-Lyapunov, dan analisis kestabilan Lyapunov. Dari hasil design PID-Lyapunov  didapatkan nilai Kp, Ki, dan Kd. Nilai Kp yang didapatkan yaitu 0.87. Rentang nilai Ki yang didapatkan yaitu 0-0.047. Sedangkan nilai Kd yang didapatkan yaitu 0.035. Dengan metode tuning Lyapunov diperoleh ratio osilasi sebesar 22.12%. Dari hasil rasio osilasi tersebut, maka metode tuning Lyapunov menghasilkan respon sistem yang lebih stabil. 
Perancangan Sumber Medan Magnet Variabel Untuk Pengaplikasian Tomografi Induksi Medan Magnet Fira Fauziah Hammur; Dudi Darmawan; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengenai perancangan sumber medan magnet variabel untuk pengaplikasian tomografi induksi medan magnet. Sumber medan magnet menggunakan rangkaian VCCS untuk mengubah tegangan menjadi arus. Sumber medan magnet variabel menggunakan koil selenoida sebagai sumber dan diberi inti ferrit, sebelum memilih koil selenoida yang akan digunakan dilakukan perbandingan terlebih dahulu terhadap semua sampel koil selenoida dengan perlakuan yang sama. Dibuat enam buah konfigurasi koil yaitu tiga koil konfigurasi dengan panjang yang sama 9 cm dan jumlah lilitan yang berbeda 900, 800, dan 700 serta tiga koil konfigurasi dengan jumlah lilitan N yang sama 600 dengan panjang yang berbeda yaitu  9 cm, 6 cm, dan 5 cm. Untuk memilih konfigurasi koil yang paling optimal dari keenam sampel maka semua sampel dibandingkan, tetapi jumlah lilitan dan panjang koil terpaut cukup jauh sehingga hanya dapat dipilih salah satu konfigurasi. Konfigurasi yang akan dibandingkan adalah konfigurasi dengan jumlah lilitan N yang sama yaitu 600. Hasil pengukuran disetiap titik uji pengukuran dari 0-2 cm dari konfigurasi yang telah dipilih menunjukkan kuat medan magnet yang paling besar adalah konfigurasi dengan spesifikasi koil panjang 5 cm, jumlah lilitan 600, dan jumlah layer 12. Koil dengan spesifikasi ini diberikan arus yang bervariasi dari 0-1 A dan menghasilkan medan magnet terbesar. Konfigurasi optimal yang telah dipilih dikarakterisasi terhadap sistem yang telah dibuat. Sumber medan magnet variabel yang telah dibuat ini memiliki range kuat medan magnet 16-101 Gauss pada jarak 0.5 cm dari ujung koil selenoida dan 7-46 Gauss pada jarak 1 cm dari ujung selenoida. 
Karakterisasi Kadar Air Batubara Berdasarkan Pengukuran Nilai Kapasitansi Paras Novinda Lidyaza; Dudi Darmawan; Ahmad Qurthobi
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kadar air merupakan parameter penting dalam analisa batubara karena tingginya nilai kadar air disebabkan penambangan batubara yang dilakukan di rawa-rawa memberikan pengaruh negatif terhadap proses pembakarannya. Penelitian ini merancang alat ukur kapasitansi untuk mengetahui karakteristik dari 13 sampel batubara dengan nilai kadar air berbeda. Pengukuran kapasitansi dilakukan dengan cara menghubungkan alat ukur kapasitif dengan penguat inverting. Hasil tegangan keluaran akan di konversi ke nilai kapasitansi menggunakan persamaan regresi linear. Tegangan masukan yang digunakan untuk setiap pengambilan data adalah 4 Vp-p dengan frekuensi 500 Hz. Dari hasil pengujian, nilai kapasitansi tertinggi adalah sebesar F dengan kadar air 5,36% dan nilai kapasitansi terendah adalah sebesar F dengan kadar air 7,96%. Hal ini membuktikan bahwa nilai kapasitansi tidak linear terhadap kadar air pada batubara. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil nilai tegangan keluaran pada sensor kapasitif. Faktor tersebut meliputi nilai kadar kalori, kadar karbon, dan kadar abu yang cenderung tinggi pada batubara sehingga nilai kapasitansi terhadap kadar air batubara tidak linear. Kata kunci: Sensor kapasitif, Penguat inverting. Abstract Water content is an important parameter in coal analysis because the high value of water content due to coal mining carried out in swamps has a negative effect on the combustion process. This study designed a capacitance measuring instrument to determine the characteristics of 13 coal samples with different water content values. Capacitance measurement is done by connecting a capacitive measuring device with an inverting amplifier. The output voltage will be converted to the capacitance value using a linear regression equation. The input voltage used for each data retrieval is 4 Vp-p with a frequency of 500 Hz. From the test results, the highest capacitance value is F with a water content of 5.36% and the lowest capacitance value is F with water content 7.96%. This proves that the capacitance value is not linear to the water content in coal. Many factors influence the output voltage value on capacitive sensors. These factors include the value of calorie content, carbon content, and ash content that tends to be high in coal so that the capacitance value of coal water content is not linear. Keynote: Capacitive Censor, Inverting operational amplifier.
Kuantifikasi Jenis Kayu Berdasarkan Sifat Elektrik Anita Sukma; Dudi Darmawan; Ahmad Qurthobi
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menggunakan penguat inverting untuk mengetahui karakteristik dari semen plesteran dengan kombinasi massa semen. Semen plesteran dibuat dengan tujuh sampel. Perbandingan pasir dan semen 7:11 sampai 7:35. Pengukuran di lakukan dengan mencari nilai tegangan output dari semua sampel yang di conversi ke nilai permitivitas dengan di masukkan ke dalam sensor kapasitif pada penguat inverting. Sensor kapasitif merupakan sensor elektronika yang bekerja berdasarkan konsep kapasitif. Prinsip kapasitif yang dirancang dengan menggunakan kapasitor plat sejajar. Sensor kapasitif dapat menyimpan muatan listrik yang di pengaruhi oleh jarak (d), dan luas penampang. Pada penelitian ini dikaji penerapan sensor kapasitif untuk menentukan permitivitas dari objek bahan semen dengan massa yang berbeda. optimum yang digunakan 2 Vp-p dan frekuensi optimum 10 kHz dengan persentase perubahan 6.53716x〖10〗^(-5)%. Perubahan nilai permitivitas paling besar terjadi pada sampel 7:35 
Studi Kelayakan Sistem Induksi Medan Magnet Menggunakan Single Tranceiver Pada Bahan Ferromagnetik Dan Non- Ferromagnetik Dian Arum Novitasari; Dudi Darmawan; Mahfudz Al'Huda
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Telah dibuat sistem induksi medan magnet yang menggunakan satu koil pemancar dan satu koil penerima. Adanya eksitasi sinyal sinus pada koil pemancar (transmitter) menimbulkan medan magnet yang berubah-ubah sehingga menimbulkan gaya gerak listrik (ggl) induksi pada koil penerima (receiver). Salah satu faktor yang mempengaruhi besar nya medan magnet adalah permeabilitas medium antara koil pemancar dan penerima. Jika Penggunaan sinyal eksitasi kumparan dan yang terukur berupa kumparan pada sisi penerima atau biasa disebut electrodeless. Pengembangan awal ini didasari dengan konsep metoda Magnetic Inductance Tomography (MIT). Perancangan awal koil dan sistem koil dibantu dengan Simulasi COMSOL 4.4 Multiphysics®.  Simulasi COMSOL dapat  menunjukkan nilai induktansi, sebaran pola medan magnet. Koil dibuat berupa solenoida menggunakan kawat dengan diameter 0.8 mm, jumlah dan panjang lilitan masingmasing 50 dan 48 mm.  Secara keseluruhan perbedaan nilai induktansi pada simulasi dengan eksperimen adalah 0.017 mH. Dengan input sebesar 10 Volt didapatkan jarak maksimum dan minimum koil masing – masing  2 cm dan 11 cm. Frekuensi kerja sistem koil yaitu 5 MHz. Sistem koil ini mampu membedakan bahan ferromagnetik dan non-ferromagnetik berupa parafin, campuran paraffin dan besi, besi dan baja. Sistem koil juga mampu membedakan kondisi cacat berupa lubang dengan diameter 16 cm dengan jarak antar koil 4 cm. Kata kunci : koil, induksi medan magnet, arus eddy Abstract  A magnetic field induction system has been developed using single coil transmitter and reciever. The presence of a sine signal excitation on the transmitter coil generates an alternating magnetic field causing an induced electromotive force (emf) to the receiver coil (receiver). One of the factors that affect the magnitude of the magnetic field is the permeability of the medium between the transmitting and receiving coils. If the use of coil and measured excitation signals are coils on the receiving side or commonly called electrodeless. This initial development is based on the concept of Magnetic Inductance Tomography (MIT) method. The initial design of coils and coil systems is aided by COMSOL 4.4 Multiphysics® Simulation. COMSOL simulation can show inductance value, magnetic field pattern distribution. The coil is made of a solenoid using a wire of 0.8 mm in diameter, the number and length of windings of 50 and 48 mm respectively. Overall difference of inductance value in simulation with experiment is 0.017 mH. With an input of 10 Volt, the maximum and minimum distance of each coil are 2 cm and 11 cm respectively. The working frequency of the coil system is 5 MHz. The coil system is capable of distinguishing ferromagnetic and non-ferromagnetic materials in the form of paraffin, paraffin and iron mixture, iron and steel. Coil system is able to distinguish the defect condition of a hole with a diameter of 16 cm with a distance between coils 4 cm. Keywords:coils, magnetic field induction, eddy current.
Studi Eksperimental Penentuan Nilai Parameter Sistem Induksi Multi Receiver Faisah Nasution; Dudi Darmawan; Mamat Rokhmat
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas suatu produk dapat dikontrol dan dievaluasi dengan menggunakan metode pengujian Destructive Testing (DT) dan Nondestructive Testing (NDT) yang merupakan metode pengujian produk yang dapat digunakan untuk menguji kelayakan dan kehandalan suatu produk tersebut. Pada dasarnya, pengujian ini dilakukan untuk menjamin bahwa suatu produk yang kita gunakan masih aman dan sesuai. Nondestructive Testing (NDT) merupakan  metode pengujian  produk untuk mengetahui  adanya kesalahan suatu material sebelum dibentuk menjadi suatu produk berupa cacat, retak, atau diskontinu dan juga memprediksi posisi anomali tersebut tanpa merusak kegunaan produk. Dimana Eddy Current Testing (ECT) merupakan salah satu metode NDT yang menggunakan prinsip elektromagnetik dengan tanpa ada interaksi antara sensor (dalam hal ini berupa koil) dengan objek yang diuji. Pada penelitian ini dikaji penerapan ECT untuk studi eksperimental sistem induksi dengan Multi Receiver melalui pengenalan pola terhadap beberapa data parameter yang diberikan dengan sekali induksi menggunakan koil primer dengan membandingkan nilai potensial (tegangan) yang terukur, parameter tersebut akan diuji pada sembilan titik berfungsi sebagai Multi Reciever yang ditentukan pada objek konduktif berupa plat besi. 
Penentuan Parameter Fisik Elektrik Untuk Menentukan Komposisi Semen Plesteran Anita Sukma; Dudi Darmawan; Ahmad Qurthobi
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menggunakan penguat inverting untuk mengetahui karakteristik dari semen plesteran dengan kombinasi massa semen. Semen plesteran dibuat dengan tujuh sampel. Perbandingan pasir dan semen 7:11 sampai 7:35. Pengukuran di lakukan dengan mencari nilai tegangan output dari semua sampel yang di conversi ke nilai permitivitas dengan di masukkan ke dalam sensor kapasitif pada penguat inverting. Sensor kapasitif merupakan sensor elektronika yang bekerja berdasarkan konsep kapasitif. Prinsip kapasitif yang dirancang dengan menggunakan kapasitor plat sejajar. Sensor kapasitif dapat menyimpan muatan listrik yang di pengaruhi oleh jarak (d), dan luas penampang. Pada penelitian ini dikaji penerapan sensor kapasitif untuk menentukan permitivitas dari objek bahan semen dengan massa yang berbeda. optimum yang digunakan 2 Vp-p dan frekuensi optimum 10 kHz dengan persentase perubahan 6.53716x〖10〗^(-5)%. Perubahan nilai permitivitas paling besar terjadi pada sampel 7:35 
Penerapan Kontrol Adaptif Dahlin Proporsional Pada Buck Converter Dengan Gangguan Medan Magnet Eksternal Adwin Welmark Cristri; Dudi Darmawan; Reza Fauzi Iskandar
eProceedings of Engineering Vol 3, No 3 (2016): Desember, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagian pembangkit mikrohidro menggunakan genereator DC, dengan demikian diperlukan perangkat elektronik buck converter yang merupakan salah satu jenis dari dc-dc converter yang berfungsi mengubah besaran pentransmisian listrik ke tempat penyimapanan energi atau dari baterai ke beban penggunaan listrik [1][4]. Pada rangkian buck converter ini digunakan komponen induktor. Komponen induktor sendiri juga sensitif terhadap gangguan medan magnet di sekelilingnya. Jika perangkat buck converter ini beroperasi di pembangkit mikrohidro maka memungkinkan terjadinya gangguan medan magnet yang berasal dari generator. Oleh karana itu, diperlukan suatu perlakuan khusus untuk mempertahankan keadaan respon sistem walaupun sistem diganggu [3] [6] [7]. Dalam penelitian ini akan di uji buck converter dengan menggunakan metode kontrol adaptif proporsional Dahlin [8]. Dengan meggunakan metode ini diharapkan keadaan sistem dapat diketahui setiap saat, sehingga diketahui perlakuan yang perlu diberikan kepada sistem [7][8]. Selain itu, metode tersebut akan dibandingkan dengan metode kontrol proporsional konvensional. Kata Kunci: Buck Converter, Mikrohidro, Gangguan Medan Magnet, Kontrol Adaptif Dahlin Proporsional
Fisibilitas Pengukuran Kapasitansi Untuk Mendeteksi Rongga Kayu Sarah Maulidasari; Dudi Darmawan; Ahmad Qurthobi
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kayu merupakan material yang bersifat isolator namun dapat menjadi bahan konduktor bila dalam keadaan kering tanur (kadar air sedikit). Pada penelitian ini, kayu yang diuji dalam keadaan diberi rongga (lubang) dengan variasi ukuran diameter rongga (lubang) dan variasi posisi rongga (lubang) yang selanjutnya akan diukur nilai kapasitansinya. Nilai kapasitansi di dapat dari hasil konversi nilai tegangan keluaran yang di dapat dari pengukuran sensor kapasitif menggunakan rangkaian penguat pembalik. Sensor kapasitif merupakan sensor elektronika yang prinsip kerjanya berdasarkan konsep kapasitif. Tegangan input yang diberikan yaitu 0,7071 Vrms dan frekuensi 200 Hz. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, semakin besar ukuran rongga (lubang) pada kayu maka semakin besar pula nilai kapasitansi yang dihasilkan dan setiap posisi menghasilkan nilai kapasitansi yang berbeda-beda. Kata kunci : Kayu, nilai kapasitansi, penguat pembalik, sensor kapasitif. Abstract Wood is an insulator material but it might be a conductor if it’s in a dry kiln condition (low water content). In this research, the woods tested were given cavities (holes) with variations of cavity (hole) diameter size and variations of the cavity (hole) position which the capacitance value would further be measured. The capacitance value obtained by the conversion result of the output voltage value from the measurement of a capacitive sensor using an inverting amplifier circuit. The capacitive sensor was an electronic sensor which its working principle was based on the capacitive concepts. The given input voltage was 0.7071 Vrms and the frequency was 200 Hz. Based on the test which had been conducted, the larger the size of the cavity (hole) on the wood, the greater the resulting capacitance value and each position produced different capacitance values. Keywords: Wood, capacitance value, inverting amplifier, capacitive sensor.
Perancangan Dan Realisasi Sistem Pemindaian Pada Metode Eddy Current Testing (ect) Untuk Mendeteksi Anomali Pada Bahan Feromagnetik Anggi Ari Pranasa; dudi Darmawan; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 3, No 3 (2016): Desember, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eddy Current Testing (ECT) merupakan salah satu metode Non-Destructive Testing yang didasarkan pada interaksi antara sumber medan magnet dengan objek yang diuji. ECT ini dapat mendeteksi cacat, retak, lubang dalam berbagai macam objek yang bersifat konduktif. Untuk mempermudah pengujian ECT, dibutuhkan sistem pemindaian atau scanning yang akan secara otomatis menginduksi medan magnet, membaca data tegangan di setiap titik pengujiannya, dan pergerakan koil yang otomatis. Data tegangan tersebut memuat distribusi nilai tegangan yang terbaca dari seluruh titik pengujian. Pada objek yang terdapat anomali, data tegangan yang terbaca akan berbeda dengan objek yang normal. Dari data distribusi data tersebutlah dapat mendeteksi adanya anomali pada bahan. Data tegangan yang didapatkan tersebut selanjutnya dibentuk matriks dan divisualisasikan sehingga akan dengan mudah mengetahui letak anomali pada objek. Dengan adanya hal tersebut keakurasian pengujian dan efisiensi waktu & tenaga akan semakin baik. Sistem pemindaian yang dirancang memiliki  akurasi  >94  %  dengan  menggunakan  frekuensi  optimal  penginduksian  200  kHz.  Sistem  ini  mampu mendeteksi adanya anomali dengan ukuran anomali 10 mm. Kata Kunci: Eddy Current Testing, pergerakan koil, induksi medan magnet akuisisi data, pemetaan data.
Co-Authors Abrar Ismardi Adityo Sandhy Putra Adwin Welmark Cristri Ahmad Marjan Ahmad Qurthobi Aisamuddin, Muhammad Fadhil Amelia Dwisafitri Anastasya Lutmila Balqis Amir Angga Rusdinar Anggi Ari Pranasa Anggita Bayu Krisna Pambudi Anggraeni Dwi Setyowati Anita Sukma Annisa Fardhani Bahalwan Anugrah, Fadli Septian Arief Elang Raharja Asep Suhendi Bella Eliana Bella Fortunella Dewi Deddy Kurniadi Dewi Novianti Diah Ayu Sitoresmi Dian Arum Novitasari Edy Wibowo Endang Rosdiana Fachri Devanika Fadhlurrahman Syauqi Fadhly Aziz Putra Pradana Faisah Nasution Fani Putri Utami Fatahah Dwi Ridhani Febriyanti Novitasari Fenta Rahmawati Fira Fauziah Hammur Firmawan Matutu Palebangan Gilang Saputro Hanafi Rusmantika Indra Wahyudin Fathonah Jessica Pramesti Khoirurrijal Tri Novianto M Darfyma Putra M.Nabil Ainul Amri Mahfudz Al Huda Mahfudz Al'Huda Mahfudz Al-Huda Maidasari Br Manurung Mamat Rokhmat Melina Melina Nabilah, Jihan Fadhil Nima Adlini, Mutia Anadela Rional, Brian Adianto Fernanda Nur Indah Muzayyanah Nurwulan Fitriyanti Nurwulan Nurwulan Octo Emerald Siregar Otin Khotimah Paras Novinda Lidyaza PRATITA AIKE STYOWATI Putri Suci Febriani Rahmat Awaludin Salam Rassyid Dikryl Hakim Rayhan Humamuddin Restianim, Vivien Reza Fauzi Iskandar Rininta Ariastyanti Rizky Aditya Nugraha Rosalinda Natalia Simanjuntak Sarah Maulidasari Sella Pratiwi Zs Siti Rokhani Sontha Herdiawan Alvaro Suprayogi Suprayogi Suprijanto Suprijanto Tania Ariska Febrianti Thresia Margaretha Tri Tazkhia Ramadhani Praha Valentina Adimurti Kusumaningtyas Yustitia Putri Indraswari