Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BOL (Syzygium malaccense (L.) Merr dan Perry). DALAM SEDIAAN PASTA GIGI TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans Selvi Marcellia; Tutik Tutik; Tiara Putri
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.436 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v4i2.5283

Abstract

Daun jambu bol (Syzygium malacceense (L). Meer dan Perry). telah diketahui memiliki manfaat untuk mengobati keries gigi dan ekstrak etanol juga dapat mengobati sakit gigi yang disebabkan oleh bakteri penyebab karies gigi yaitu Streptococcus mutans. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari ekstrak etanol daun jambu bol serta konsentrasi ekstrak dalam pasta gigi yang efektif dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans. Metode Ekstraksi yang digunakan pada penelitian ini adalah perkolasi dan uji efektivitas antibakteri Streptococcus mutans ekstrak daun jambu bol menggunakan metode cakram yang dilanjutkan dengan metode sumuran pada uji efektivitas antibakteri ekstrak etanol daun jambu bol dalam formulasi sediaan pasta gigi. Kategori efektivitas ≥ 50% sehingga bisa dikatakan masing- masing konsentrasi ekstrak etanol daun jambu bol dan pasta gigi ekstrak etanol daun jambu bol memiliki efektivitas sebagai antibakteri, efektivitas terbesar pada konsentrasi 80% efektivitas sebesar 93,08% yang paling kecil konsentrasi 10% efektivitas sebesar 69,52% dan konsentrasi 15%  efektifitas sebesar 66,25% paling kecil konsentrasi 8% efektivitas sebesar 52,01%. Kesimpulan yang didapat ekstrak etanol daun jambu bol dan sediaan pasta gigi ekstrak etanol daun jambu bol memiliki efektivitas antibakteri terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans dilihat pada persentase ≥ 50% pada konsentrasi 8% dengan nilai 52,01%.
PENGARUH KONSENTRASI PELARUT TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN TOTAL FLAVONOID EKSTRAK ETANOL KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) Nadiya Eka Wahyuni; Mashuri Yusuf; Tutik Tutik
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.14 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v4i2.5764

Abstract

Kulit bawang merah (Allium cepa L.) yang masih kurang dimanfaatkan mengandung senyawa flavonoid yang sangat berpotensi sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pelarut terhadap aktivitas antioksidan dan mengukur kadar flavonoid dalam ekstrak etanol kulit bawang merah. Metode penelitian ini mengekstraksi kulit bawang merah dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol dengan variasi konsentrasi. Hasil ekstraksi diukur aktivitas antioksidan dengan metode DPPH dan kadar flavonoidnya. Hasil ekstraksi diperoleh % rendemen terbaik dari proses ekstraksi di dapatkan pada ekstrak yang menggunakan pelarut etanol 96% yaitu sebesar 28,88%. Hasil uji aktivitas antioksidan diperoleh nilai IC50 terbaik didapatkan pada ekstrak dengan pelarut etanol 96% yaitu sebesar 34,74 ppm. Hasil pengukuran kadar flavonoid terbesar juga didapatkan oleh ekstrak dengan pelarut etanol 96% yaitu sebesar 948,33 mg QE/g. Konsentrasi dari pelarut mempengaruhi aktivitas antioksidan dan kadar flavonoid ekstrak etanol kulit bawang merah.
UJI TOKSISITAS DAN SKRINING EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) Vida Elsyana; Mochammad Arief Hidayat; Tutik Tutik
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Malahayati
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.698 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v2i1.1543

Abstract

Bawang merah (Allium cepa L.) telah lama digunakan sebagai obat tradisional karena kemampuannya menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler, diabetes, kanker, dan aterosklerosis. Penelitian ini bertujuan menguji toksisitas ekstrak metanol dan aseton kulit bawang merah terhadap larva udang laut Artemia salina Leach dan uji fitokimia dengan GC-MS. Proses ekstraksi menggunakan metode maserasi. Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) digunakan dalam skrining untuk menentukan sifat toksik suatu ekstrak secara in vivo serta uji fitokimia menggunakan Gas Chromathography – Mass Spectrophotometry (GC-MS). Hasil uji toksisitas ekstrak metanol dan ekstrak aseton terhadap Artemia salina Leach dinyatakan dengan nilai LC50 213.10 µg/mL dan 417.84 µg/mL. Ekstrak metanol dan ekstrak aseton bersifat toksik terhadap Artemia salina Leach. Uji fitokimia kandungan ekstrak metanol menunjukan adanya senyawa alkaloid seperti 3-Furancarboxaldehyde (CAS), 2- Furancarboxaldehyde (CAS), 4H-Pyran-4-one,2,3-dihydro-3,5-dihydoxy-6methyl, 2-Furancarboxaldehyde,5-(hydromethyl)-(CAS), 2-Hexyl-5-Methyl(2H)-furan-3-one, 3-Furanacetic, (2H)-furan-3-one, senyawa asam lemak tak jenuh Benzoic acid, 9,12-Octadecadienoic acid (Z,Z), Oleic acid. Pada ekstrak aseton terdapat senyawa alkaloid seperti N-Benzyl-3,4-dihydro-2H-pyran-2methylamine, 2-Hexyl-5-methyl-(2H)-furan-3-one, dan senyawa asam lemak tak jenuh diantara lain 9-Octadecenoic acid (Z), senyawa alkaloid dan asam lemak tak jenuh berpotensi sebagai penghambat sel kanker.
FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) SEBAGAI ANTIJERAWAT TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes Tutik Tutik; Niken Feladita; Kadek Evaliana
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.628 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v4i2.5290

Abstract

Bakteri Propionibacterium acnes merupakan bakteri gram positif berbentuk batang, yang merupakan flora normal kulit, namun pada kondisi tertentu bakteri menimbulkan jerawat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapakah konsentrasi minimum yang paling efektif ekstrak bawang merah sebagai gel antijerawat. Penelitian ini melakukan  ekstraksi kulit bawang merah menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Hasil rendemen dari ekstrak kulit bawang merah diperoleh sebesar 9,8%. Hasil ekstraksi diuji KHM kemudian hasil KHM digunakan untuk membuat formulasi gel. Pengujian daya hambat ekstrak kulit bawang merah dan sediaan gel ekstrak kulit bawang merah dilakukan dengan mengunakkan metode sumuran. Konsentrasi hambat minimum (KHM) yang menunjukkan daya hambat adalah 5% dengan rata-rata zona hambat 5,07mm. Kemudian dibuat sediaan gel dengan basis carbopol dan konsentrasi ekstrak sebesar 5% dan 10%. Formulasi terbaik dari sediaan gel yang dibuat adalah sediaan gel dengan konsentrasi ekstrak sebesar 10%. Konsentrasi ekstrak kulit bawang merah dalam sediaan gel antijerawat yang paling efektif dalam menghambat bakteri Propionibacterium acnes adalah sebesar 10% dengan zona hambat 10,50mm. Kata kunci: Gel, Kulit Bawang Merah, Antibakteri, Propionibacterium acnes
PENYULUHAN OBAT TRADISIONAL PEMANFAATAN RIMPANG JAHE SEBAGAI PENURUN TEKANAN DARAH DAN ASAM URAT Tutik Tutik; Diah Evita
Jurnal Pengabdian Farmasi Malahayati (JPFM) Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpfm.v4i2.4458

Abstract

Jahe dapat digunakan sebagai bahan untuk pengobatan tradisional, karena jahe memiliki banyak sekali kandungan gizi dan senyawa kimia yang sangat penting dan bermanfaat terhadap kesehatan. Jahe juga memiliki efek samping yang lebih kecil dan mudah diolah sehingga cocok untuk digunakan sebagai bahan obat-obatan terutama dalam mengatasi hipertensi dalam regulasi tekanan darah dan mengatur detak jantung. Nutrisi, jahe mengandung kalori, karbohidrat, serat, protein, sodium, besi, potasium, magnesium, fosfor, zeng, folat, vitamin C, vitamin B6, vitamin A, riboflavin dan niacin. Beberapa senyawa kimia aktif dalam rimpang jahe yang berefek farmakologis terhadap kesehatan. Penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab seputar materi yang telah disampaikan. Penyuluhan berlangsung dengan baik dan lancar, hanya saja ada kendala seperti dalam pemilihan kata serta kalimat yang mudah dipahami dan dimengerti oleh lansia. Pengetahuan lansia meningkat,yang awalnya tidak mengetahui khasiat dari tanaman menjadi lebih memahami. Hal ini tergolong cukup baik. Adanya varias dari karakteristik lansia menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian penigkatan pengetahuan.
Penyuluhan Penyakit Diabetes Yang Dapat Mempengaruhi Imunitas Pasien Covid19 Di Balai Desa Kota Guring Lampung Selatan Kecamatan Rajabasa Baru Lampung Selatan gusti ayu rai saputri; Martianus Perangin Angin; Tutik Tutik; Bayu Nuryanto; Bella Rimbun Putri; Dzuriati Hasanah; Gea Andarizka; Iis Surani; Irhas Abit Izzulhaq; Jopi Pralestia; Mega Sri Pertala
Jurnal Pengabdian Farmasi Malahayati (JPFM) Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpfm.v4i2.5801

Abstract

Penyakit Diabtes Meilitus merupakan penyakit yang sering dialami oleh setiap orang khususnya masyarakat Desa Kota Guring Kecamatan Rajabasa Baru Kabupaten Lampung Selatan, sehingga banyak sekali masyarakat yang belummengetahui bahaya COVID19 terhadap pasian DM. Oleh karena itu, setiap masyarakat membutuhkan informasi terkait bahaya virus corona terhadap pasien DM, serta pola hidup sehat agar terhindar dari DM, dan fungsi handsanitizer serta cara pembuatannya. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit DM yang dapat membahayakan imunitas pasian COVID19. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2020 bertempat di Balai  Kota Guring Kecamatan Rajabasa Baru Kabupaten Lampung Selatan. Adapun hasil yang di dapat dari kegiatan ini adalah masyarakat dapat langsung mendapatkan informasi kesehatan dan dapat meningkatkan pengetahuan akan bahaya virus corona terhadap pasien DM, serta pola hidup sehat agar terhindar dari DM, dan fungsi handsanitizer serta cara pembuatannyaKata kunci: Covid19, Daya Tahan Tubuh, Diabetes Meilitus, Pola Hidup Sehat
PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DIPOSYANDU LANSIA MANDIRI SENTOSA PEKON JOGJAKARTA PRINGSEWU Tutik Tutik; Sriana Sriana
Jurnal Pengabdian Farmasi Malahayati (JPFM) Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Pengabdian Farmasi Malahayati Vol 2 No 2, November 2019
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut lansia perlu mendapatkan perhatian, hal tersebut dikaitkan dengan penurunan fungsi dan produktifitas lansia serta penyakit sistemik yang menyertai. Proses penuan adalah peristiwa yang normal dan alamiah yang dialami oleh setiap individu. Perubahan terjadi dari berbagai aspek fisik, mental dan sosial. Tujuan kegiatan Meningkatkan mutu, cakupan, efesiensi pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam rangka tercapainya kemampuan pemelihara diri di bidang kesehatan gigi dan mulut serta status kesehatan gigi dan mulut yang optimal di posyandu Lansia Mandiri Sentosa Pekon Jogjakarta. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 14 s/d 17 April 2018. Tempat pelaksanaan kegiatan adalah di lansia Mandiri Sentosa Pekon Jogjakarta. Sasaran program pada posyandu lansia Mandiri Sentosa Pekon Jogjakarta. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia dengan metode penyuluhan menggunakan pamflet, proyektor dan laptop. Terdapat pengaruh signifikan pada pengetahuan lansia sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. Dengan demikian, pemberian edukasi dapat memberikan peningkatan pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut.
PENYULUHAN DAUN PEPAYA SEBAGAI OBAT PENURUN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA PUSKESMAS GADINGREJO PRINGSEWU Tutik Tutik; Sugiyanto Sugiyanto
Jurnal Pengabdian Farmasi Malahayati (JPFM) Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpfm.v4i1.4456

Abstract

Tanaman pepaya atau dalam nama latin Carica papaya ini tak hanya buahnya saja yang bisa dikonsumsi, tercatat ada daun dan juga akar yang bisa dikonsumsi baik itu untuk makanan (konsumsi) atau obat herbal untuk kesehatan. Daun pepaya yang identik dengan rasa pahit ini mengandung banyak senyawa yang berguna sebagai pengobataan dan pencegahan terhadap gangguan kesehatan. Daun pepaya mengandung gizi yang sangat beragam seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin C, protein, lemak, hidrat arang/karbohidrat, kalsium, dan air. Tak hanya beberapa mineral penting di atas, daun pepaya juga mengandung carposide yang dapat berfungsi sebagai obat cacing. Daun pepaya mengandung zat papain yang tinggi sehingga menjadikan rasanya pahit, namun zat ini justru bersifat stomachic yaitu dapat meningkatkan nafsu makan. Penyuluhan ini menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Pengetahuan lansia meningkat, yang awalnya tidak mengetahui khasiat dari tanaman menjadi lebih memahami. Hal ini tergolong cukup baik. Adanya varias dari karakteristik lansia menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian penigkatan pengetahuan. Kata kunci : Daun pepaya, Lansia, Penyuluhan
PENYULUHAN OBAT TRADISIONAL (DAUN SELEDRI) DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJAPUSKESMAS GADINGREJO PRINGSEWU Tutik Tutik
Jurnal Pengabdian Farmasi Malahayati (JPFM) Vol 3, No 2 (2020): JURNAL PENGABDIAN FARMASI MALAHAYATI VOLUME 3 NO 2 NOVEMBER 2020
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses penuaan yang terjadi pada lansia akan menyebabkan menurunnya fungsi tubuh sehingga akan mengakibatkan terjadinya masalah kesehatan. Seiring dengan kemajuan yang ada sudah banyak ditemukan adanya obat-obatan yang dapat mengobati berbagai penyakit. Namun penanganan secara non farmakologis juga banyak diminati oleh masyarakat  karena sangat mudah untuk dipraktekan, tidak mengeluarkan biaya yang terlalu banyak dan efek sampingnya tidak terlalu berbahaya. Ada banyak jenis pengobatan menggunakan tanaman dimana salah satunya penggunaan obat herbal seledri.Daun seledri mengandung flavonoid, saponin, tanin 1%, flavo-glukosida (apiin), apigenin yang memiliki khasiat sebagai analgetik karena adanya kandungan flavonoid. Flavonoid dapat menghambat sintesis prostaglandin yang mengakibatkan tidak terjadinya pelepasan mediator nyeri. Seledri (Apium graveolens) telah diketahui mempunyai aktivitas antihipertensi. Dengan adanya kandungan apigenin yang berperan sebagai antagonis kalsium sehingga mempunyai efek vasodilatasi atau vasorelaksasi dan juga mengandung senyawa dengan aktivitas vasorelaksan. Daun Seledri juga berkhasiat sebagai alternatif penghilang bau mulut. DI dalam daun seledri terdapat flavonoid, saponin, dan tanin merupakan senyawa yang bersifat antibakteri Penyuluhan menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap lansia sesudah dan sebelum penyuluhan. Dengan demikian penyuluhan dapat memberikan peningkatan pengetahuan berkaitan tentang obat tradisional daun seledri.Kata kunci : Daun seledri, Lansia, Penyuluhan
IMUNISASI DAN VAKSINASI PADA POSYANDU BALITA Tutik Tutik; Lailatul Izzah
Jurnal Pengabdian Farmasi Malahayati (JPFM) Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Pengabdian Farmasi Malahayati
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.216 KB)

Abstract

CONTRIBUTING FACTORS OF NEEDLE-STICK INJURIES AMONG NURSES IN DR.Hi. ABDUL MOELOEK HOSPITAL, PROVINCE OF LAMPUNG  2017Background: Reported in Hi. Abdul Moeloek hospital, the rate accident of needle-stick injuries was qiuet high and achieved 71.4% than other accident.Purpose: To find out the contributing factors of needle-stick injuries among nurses in Hi. Abdul Moeloek Hospital Province of Lampung  2017Methods: This research was a quantitative research with cross sectional approach. The population was 137 nurses as respondents and the sample in this study used total sampling technique.Results: Finding several factors had a correlations with needle stick injuries  such as physical condition due to workload/fatigue  with p-value: 0,004 and management support with p-value: 0.02. While job stress factor was uncorrelated with needle stick injuries  with p-value: 0.095. Conclusion: For hospital management especially in occupational health and safety departements to evaluation and applying standard safety among nurses.Keywords: Accident, needle-stick injuries, nurses Pendahuluan: Angka Kecelakaan kerja di tahun 2016 di RSUD Hi. Abdul Moeloek menunjukan terdapat tujuh angka kecelakaan kerja yang terlaporkan, dimana 71,4% disebabkan oleh tertusuk jarum suntik.Tujuan: Untuk mengetahui apakah ada hubungan faktor contributing cause terhadap angka kecelakaan luka tusuk jarum suntik (needle stick injury) pada perawat ruang rawat inap Di RSUD Hi.Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2017.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Populasi adalah 137 perawat di ruangrawat inapkelas 2 dan kelas 3rumahsakit Hi. Abdul Moeloek. Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan sampel sebesar 137 responden.Hasil: menunjukkan adanya hubungan antara kondisi fisik (p= 0,004) dan dukungan manajemen (p=0.02) denganlukatusukjarumsuntik (needle stick injury) pada perawat di RSUD Dr.H Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2017. Tidak ada hubungan antara stress (p=0.095) dengan dengan kecelakaan luka tusuk jarum suntik (needle stick injury) pada perawat di RSUD Dr.H Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2017. Bagi rumah sakit dan manajemen K3RS diharapakan mampu meningkatkan pengawasan terhadap penerapan K3 di rumah sakit bagi semua pekerja dirumah sakit, terutama bagi perawat yang berada pada garis depan pelayanan.Kata Kunci: Luka tusuk jarum suntik, stress, kondisifisik, dukungan manajemen