Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN KOPI ROBUSTA (Coffea Robusta) SEDIAAN GEL TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes Selvi Marcellia; Tutik Tutik; Sukma Romadhon
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.579 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v4i1.4406

Abstract

Jerawat merupakan masalah kulit yang sering dialami oleh masyarakat terutama usia remaja. Jerawat disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes. Daun kopi robusta memiliki khasiat sebagai anti jerawat. Zat aktif pada daun kopi robusta dapat diperoleh dengan ekstraksi menggunakan metode perkolasi dengan pelarut etanol 96%. Metode perkolasi leih efektif dibandingkan dengan metode maserasi karena menghasilkan rendemen yang lebih sempurna. Pada uji fitokimia menunjukan bahwa didalam ekstrak daun kopi robusta positif mengandung alkaloid, tanin, flavonoid dan saponin. Ekstrak daun kopi robusta yang diperoleh dibuat dalam sediaan gel dengan konsentrasi 0,1%, 0,5% 1% dan 2%. Evaluasi gel meliputi uji aya sebar, uji daya lekat, uji homogenitas, uji pH dan uji organoleptis. Uji daya hambat gel ektrak daun kopi robusta menggunakan metode difusi sumuran. Efektifitas zona hambat tertinggi yang terbentuk pada konsentrasi 2% sebesar 28.38%. Hasil uji antibakteri dianilisis menggunakan ANOVA. Hasil analisis statistik menunjukan ada perbedaan zona hambat yang signifikan yaitu nilai p=<0,005 antara seluruh konsentrasi gel ekstrak daun kopi robusta. Semakin tinggi konsentrasi gel ekstrak daun kopi robusta maka semakin luas diameter zona hambat. Gel ekstrak daun kopi robusta efektif dalam menghambat bakteri Propionibacterium acnes. Kata kunci : Propionibacterium acnes, Jerawat, Gel ekstrak daun kopi robusta.
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Candida albicans DAN BAKTERI Staphylococcus aureus Dewi Chusniasih; Tutik Tutik; Nadia Syakira
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.606 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v3i2.3427

Abstract

Kulit buah kakao ini mengandung senyawa aktif flavonoid, dan saponin yang memiliki peran sebagai antimikroba, antivirus dan antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui uji aktivitas ekstrak kulit buah kakao terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans dan bakteri Staphylococcus aureus untuk mengetahui konsentarsi ekstrak etanol kulit buah kakao yang dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans dan bakteri Staphylococcus aureus. Uji aktivitas antimikroba terhadap jamur Candida albicans dan bakteri Staphylococcus aureus yang dilakukan dengan metode sumuran. Hasil penapisan fitokimia ekstrak kulit buah kakao mengandung alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin. Pengujian aktivitas antimikroba diperoleh bahwa ekstrak etanol kulit buah kakao terhadap jamur Candida albicans mendapatkan hasil negatif dan bakteri  Staphylococcus aureus pada ekstrak etanol kulit buah kakao memiliki aktivitas pada konsentrasi 10% dengan daya hambat sebesar 5,6133 mm. Hasil uji ANOVA didapatkan hasil yang nilai yang signifikan 0,000 (P<0,05). Hasil data uji LSD pada konsentrasi 10% berbeda signifikan dengan konsentrasi 15%, 20%, 25%, kontrol positif dan kontrol negatif didapatkan hasil 0,000 (P < 0,05).
UJI EFEKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) TERHADAP LARVA Aedes aegypti tutik tutik; Selvi Marcellia
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.749 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v3i2.3445

Abstract

Kulit bawang merah yang kurang termanfaatkan memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai larvasida. Senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai larvasida yaitu senyawa flavonoid, saponin, tanin, dan alkaloid. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ekstrak kulit bawang merah efektif sebagai larvasida dalam pengendalian vektor nyamuk Aedes aegypti dan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak kulit bawang merah yang paling efektif sebagai larvasida nyamuk Aedes aegypti. Metode ekstraksi kulit bawang merah dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol dan uji potensi larvasida ekstrak kulit bawang merah sebagai pengendali larva nyamuk Aedes aegypti. Hasil ekstraksi kulit bawang merah sebanyak 73,5 gram dengan rendemen 9,8%. Ekstrak kulit bawang merah memiliki efektivitas sebagai larvasida terhadap larva Aedes aegypti. Pada konsentrasi 1% telah memiliki efektivitas sebagai larvasida tetapi, pada konsentrasi 2,5% pada jam ke-5 memiliki persentase mortalitas 96,8% dengan nilai LT50 = 0,580%yang setara dengan temephos 1% jam ke-1 dalam membunuh larva Aedes aegypti. Hasil LC50 total keseluruhan konsentrasi diperoleh nilai 0,627%. Kata kunci: Demam Berdarah Dengue, Kulit Bawang Merah, Larvasida. 
PENETAPAN KONDISI OPTIMUM PENGUJIAN KADAR PARASETAMOL DAN KAFEIN DENGAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Nofita Nofita; Risna Dayanti; Tutik Tutik; Supardi Supardi
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Farmasi Malahayati
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.358 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v1i2.1242

Abstract

Obat analgetik dan antipiretik yang beredar dimasyarakat umumnya mengandung campuran parasetamol dan kafein. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penetapkan kondisi optimum dari bahan parasemol dan kafein. Metode untuk melakukan analisis kondisi optimum dari parasetamol dan kafein dengan KCKT. Pengukuran dilakukan dengan berbagai variasi parameter, seperti perbandingan fase gerak, laju alir, panjang gelombang, waktu retensi, jumlah lempeng, faktor kapasitas, faktor selektivitas, koefesien variasi dan kesimetrisan. Pada laju alir 1,0 mL/menit dengan konsentrasi 10 % menunjukkan bahwa seluruh parameter yang digunakan dalam uji kesesuain sistem ini diperoleh hasil yang baik. Hasil penelitian diketahui telah berhasil mengefisienkan waktu pengujian dari ± 15 menit menjadi ±6 menit dengan laju alir 1,0 mL/menit pada konsentrasi 10 %. Metode terpilih telah di uji kesesuaian sistem dengan hasil memenuhi seluruh kriterian untuk parameter uji kesesuaian sistem.
PENAPISAN FITOKIMIA DAN SKRINING TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BANWANG MERAH Vida Elsyana; Tutik Tutik
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Farmasi Malahayati
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.994 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v1i2.1243

Abstract

Bawang merah telah digunakan secara tradisional untuk pengobatan penyakit kanker. Namun demikian, penggunaan bawang merah hanya terbatas pada umbinya, sedangkan kulit luarnya dibuang. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi komponen fitokimia dalam ekstrak kulit bawang merah dan menguji toksisitasnya terhadap larva udang Artemia salina Leach. Kulit bawang merah diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Skrining toksisitas ekstrak bawang merah dilakukan dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Hasil penapisan fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit bawang merah mengandung komponen flavonoid, saponin, dan tanin. Ekstrak etanol kulit bawang merah mampu mematikan setengah populasi larva udang (LC50) pada konsentrasi 248,86 μg/mL. Hasil ini mengindikasikan potensi ekstrak kulit bawang merah untuk menghambat pertumbuhan sel kanker secara in vitro. kulit bawang merah memiliki potensi sebagai antikanker alami.
FORMULASI SEDIAAN GEL MOISTURIZER ANTI-AGING EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Alliium cepa L.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN Tutik Tutik; Niken Feladita; Hana Junova; Intan Anatasia
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.256 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v4i1.4420

Abstract

Kulit bawang merah diketahui mengandung senyawa kimia yang berpontensi sebagai antioksidan yaitu flavonoid yang dapat mencegah berkembannya radikal bebas didalam tubuh sekaligus memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak kulit bawang merah (Allium cepa L.) Dapat diformulasikan menjadi sediaan gel dan mengetahui aktivitas antioksidan sediaan gel ekstrak kulit bawang merah. Metode yang digunakan dalam ekstraksi adalah maserasi menggunakan etanol 96% dengan nilai rendemen sebesar 9,8%. Gel dibuat dalam 5 konsentrasi ekstrak yaitu 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10%. Uji stabilitas fisik meliputi organoleptik, uji pH, homogenitas, uji daya sebar, dan uji iritasi. Berdasarkan uji stabilitas fisik ke-5 formulasi memenuhi syarat dan stabil. Formlasi yang paling stabil yaitu formulasi 8% dan dilanjutkan dengan uji antioksidan mdengan metode DPPH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit bawang merah diperoleh nilai IC50 ekstrak sebesar 56,25 ppm dan IC50 pada gel ekstrak kulit bawang merah formulasi 8% sebesar 146,40 ppm. Kata kunci: Kulit Bawang Merah, Antioxidan, DPPH, Gel Moisturizer Antiaging
PENETAPAN KADAR LOGAM TIMBAL (Pb) DAN SENG (Zn) PADA MARGARIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Nofita Nofita; Tutik Tutik; Randi Wahyu Ariska
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Malahayati
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.375 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v2i1.1541

Abstract

Margarin adalah bahan makanan buatan yang didapatkan dari proses emulsi. Kualitas bahan yang digunakan, kualitas proses dan kualitas kemasan serta produsen akan menentukan kualitas produk akhir yang kualitasnya diusahakan semurni mungkin agar kontaminasi Pb dan Zn yang terjadi dapat dihindari atau dikurangi. Kandungan logam Pb dan Zn yang berlebih dapat membahayakan kesehatan karena menyebabkan kerusakan pada organorgan tubuh pada manusia. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian untuk menganalisis banyaknya cemaran logam berat Pb dan Zn pada margarin dalam kemasan plastik dan kaleng yang beredar dipasaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menetapkan kadar logam timbal (Pb) dan seng (Zn) pada margarin dengan kemasan kaleng dan plastik. Spektrofotometri serapan atom merupakan metode yang sangat tepat untuk analisis logam pada konsentrasi rendah. Sampel yang digunakan sejumlah 5 (lima) sampel margarin yaitu sampel A,B C, D dan E. Konsentrasi larutan sampel ditentukan dengan teknik larutan seri standar dengan cara mengukur serapan sampel kemudian dikonversikan pada persamaan regresi linier. Hasil analisis dinyatakan sampel mengandung logam seng (Zn) dan tidak mengandung logam timbal (Pb). Logam seng (Zn) pada margarin sampel B yaitu rata-rata 0,792 mg/Kg sehingga melebihi ambang batas yang sudah ditetapkan oleh SNI nomor 7387 tahun 2009 yaitu maksimal 0,1 mg/kg.
UJI EFEKTIFITAS KEFIR SUSU KAMBING DENGAN INOKULUM RAGI TAPE TERHADAP BAKTERI PENYEBAB JERAWAT (Propionibacterium Acnes) tutik tutik tutik; Gusti Ayu Rai Saputri
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.559 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v3i1.3011

Abstract

Propionibacterium acnes adalah suatu bakteri yang dapat menyebabkan jerawat. Kefir memiliki khasiat sebagai anti jerawat. Kefir yang digunakan menggunakan susu kambing dan ragi tape sebagai starter. Kefir adalah susu fermentasi yang memiliki kandungan BAL, Khamir, Alkohol dan Asam laktat didalamnya. Hasil uji evaluasi kefir meliputi uji populasi BAL yaitu 4,6 x 107 sel hidup/ mL (7,6 log sel/ mL), populasi khamir 9,6 x 106 (5,6 log sel/ mL), pH kefir 4,8, total asam laktat dalam kefir 0,48%, serta kadar alkohol 1,6% yang menunjukan kefir kualitas baik. Hasil uji efektifitas kefir terhadap bakteri Propionibacterium acnes  konsentrasi 2% menghasilkan masing-masing zona hambat sebesar 16,52 mm yang termasuk kedalam kategori penghambat yang kuat. Hasil uji anti bakteri menghasilkan kefir kambing efektif dalam menghambat bakteri Propionibacterium acnes. Pengamatan dianalisis menggunakan metode statistik One Way ANOVA menunjukan adanya perbedaan zona hambat yang signifikan (p=< 0,005) antara seluruh konsentrasi kefir susu kambing inokulum ragi tape dapat disimpulakan semakin tinggi konsentrasi maka semakin luas zona hambat. Kata Kunci : Propionibacterium Acnes, Jerawat, Kefir, Ragi Tape.
PENGARUH PEMILIHAN TEKNIK EKSTRAKSI DAUN JAMBU BIJI AUSTRALIA (Psidium guajava L.) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DENGAN METODE DPPH Nofita Nofita; Tutik Tutik; Tya Garini
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.674 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v4i1.4382

Abstract

Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang mampu menunda, memperlambat, atau menghambat reaksi oksidasi. Antioksidan alami merupakan jenis antioksidan yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antioksidan alami adalah daun jambu biji. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemilihan teknik ekstraksi daun jambu biji Australia (Psidium guajava L.) terhadap aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode DPPH. Ekstraksi menggunakan teknik Ultrasonik dan maserasi dengan pelarut etanol 96%.  Hasil rendemen yang didapat dari ekstraksi ultrasonik yaitu 30,67% sedangkan hasil rendemen dari teknik maserasi yaitu 18,67%. Analisis fitokimia pada daun jambu biji Australia dengan teknik ultrasonik maupun maserasi memiliki kandungan tanin, flavonoid dan fenolik. Penetapan kadar tanin tidak jauh berbeda hasilnya antara maserasi dengan ultrasonik, sedangkan fenolik dan flavonoid lebih besar kadarnya dengan ekstraksi ultrasonik daripada maserasi. Untuk hasil antioksidan didapatkan IC50 pada ultrasonik sebesar 111,3 dan maserasi sebesar 115,97 sehingga dapat digolongkan sebagai antioksidan dengan kategori sedang. Hasil statistik aktivitas antioksidan menunjukkan tidak adanya perbedaan yang bermakna (P > 0,05) antara teknik ekstraksi ultrasonik dengan maserasi.
IDENTIFIKASI DAN PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN KELOR PADA VARIASI PELARUT DENGAN METODE DPPH Tutik Tutik; Nyoman Agus Dwipayana; Vida Elsyana
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Farmasi Malahayati
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.084 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v1i2.1240

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang dapat diolah menjadi berbagai macam obat. Salah satu keanekaragaman hayati yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat tradisional adalah kelor. Tanaman kelor (Moringa oleifera L.) merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat. Salah satu yang paling menonjol dari kandungan tanaman kelor adalah antioksidan, terutama pada daunnya. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi metabolit sekunder dan turunannya, serta mengetahui nilai aktivitas antioksidan dalam ekstrak daun kelor pada pelarut n-heksan, etil asetat dan etanol. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2- pikrilhidrazil) yang kemudian serapannya diukur dengan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) memiliki aktivitas antioksidan, dengan nilai IC50 dari ekstrak n-hexan, etil asetat, dan etanol berturut-turut adalah 448,17 μg/mL, 169,90 dan 103,98 μg/mL. Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) yang memiliki aktivitas antioksidan terbesar yaitu etanol dengan nilai IC50 sebesar 103,98 μg/mL yang mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid, tanin, steroid dan sap