Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN Tagetes erecta L. DENGAN PEMBERIAN BEBERAPA KOSENTRASI PACLOBUTRAZOL Dwi Zulfita; Agus Hariyanti
Agrika Vol 14, No 2 (2020)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v14i2.1460

Abstract

ABSTRAKBudidaya tanaman Tagetes erecta L  di Kalimantan Barat sampai saat ini belum banyak dilakukan. Usaha pengembangan budidaya tanaman T. erecta L di Kalbar mempunyai potensi dan prospek yang baik. Salah satu permasalahan budidaya tanaman T. erecta L. adalah tanaman yang cukup tinggi dengan percabangan yang banyak dan mudah rebah apabila akan dijadikan tanaman hias dalam pot. Salah satu usaha yang dapat dilakukan  untuk membuat tanaman ini menjadi tanaman hias pot yang memiliki nilai estetika tinggi adalah dengan pemberian zat penghambat tumbuh (growth retardant)  paclobutrazol. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan konsentrasi paclobutrazol terbaik untuk pertumbuhan dan pembungaan T. erecta L. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan yaitu p1 (Paclobutrazol konsentrasi 50 ppm), p2= (Paclobutrazol konsentrasi 100 ppm), p3 (Paclobutrazol konsentrasi 150 ppm) dan p4 (Paclobutrazol konsentrasi 200 ppm).  Variabel yang diamati adalah volume akar, tinggi tanaman, waktu berbunga, jumlah kuntum bunga dan diameter bunga. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis varians (uji F taraf 5%).Apabila uji F menunjukkan adanya pengaruh yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  konsentrasi paclobutrazol 200 ppm paling baik dalam mempengaruhi pertumbuhan dan pembungaan T. erecta L.ABSTRACTThe cultivation of Tagetes erecta L. plant in West Kalimantan has not been done much conducted. Effort to develop the plant in West Kalimantan has a good potential and prospect. One of the problems of it’s cultivation is the height of the plant that is really tall with a lot of branches. When potted, this plant is likely to fall down. Making this plant more estetical can be done by giving growth retardant paclobutrazol. The purpose of this study was to obtain the best concentration of paclobutrazol for the growth and flowering of T. erecta L. The study was conducted with a completely randomized design with 4 treatments and 6 replications. Paclobutrazol concentration factors consist of 4 levels, namely p1 (Paclobutrazol concentration of 50 ppm), p2 = POC (Paclobutrazol concentration of 100 ppm), p3 (Paclobutrazol concentration of 150 ppm) and p4 (Paclobutrazol concentration of 200 ppm). The variables observed were including root volume, plant height, flowering time, number of flower buds and flower diameter. The observed data were statistically analyzed using analysis of variance (F test level of 5%). If the F test showed a significant effect, the test will be continued with Duncan's multiple range test at 5% level. The results showed that the concentration of paclobutrazol 200 ppm was the best in influencing the growth and flowering of T. erecta L. 
Respons Fisiologis dan Komponen Hasil Jagung Manis skibat Pemberian Pupuk Hayati dan NPK di Lahan Gambut Dwi Zulfita; Setia Budi; Agus Hariyanti; Rahmidiyani Rahmidiyani
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 22 No 1 (2022): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v22i1.2890

Abstract

Tanaman Jagung Manis merupakan komoditas yang digemari oleh masyarakat dengan permintaan yang tinggi namun produktivitas di masyarakat masih rendah. Salah satu faktor pembatas pertumbuhan tanaman jagung manis adalah kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mencari efektivitas penggunaan beberapa pupuk hayati yang dapat mengefisienkan penggunaan pupuk NPK terhadap respon fisiologis dan komponen hasil jagung manis pada lahan gambut. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah faktorial Rancangan Acak Kelompok perlakuan faktorial (RAK). Faktor pertama adalah pupuk hayati (H) terdiri dari 3 aras yaitu h1 (Pupuk hayati Bio Ekstrim) dengan konsentrasi 5 ml/L, h2 (Pupuk hayati Bio Nano) dengan konsentrasi 1 ml/L dan h3 (Pupuk hayati Bio Optifarm) dengan konsentrasi 2 ml/L. Konsentrasi perlakuan pupuk hayati mengikuti konsentrasi anjuran pada kemasan. Faktor kedua adalah Pupuk NPK Mutiara 16:16:16 (P) terdiri dari 3 aras yaitu p1 (400 kg/ha atau 7,5g/tanaman), p2 (300 kg/ha atau 5,6 g/tanaman) dan p3 (200 kg/ha atau 3,73 g/tanaman). Variabel fisiologis tanaman adalah Indeks Luas Daun, Laju Asimilasi Bersih, Laju Pertumbuhan Tanaman dan variabel komponen hasil meliputi bobot per tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol dan diameter tongkol. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis varians (uji F), apabila uji F menunjukkan adanya pengaruh nyata dari masing-masing perlakuan maupun interaksinya maka dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Proses fisiologis dan komponen hasil jagung dengan pemberian pupuk hayati Bio Optifarm lebih baik dibandingkan tanaman jagung dengan pemberian pupuk hayati Bio Nano dan pupuk hayati Bio Ekstrim. Perlakuan pupuk NPK takaran 50% dari takaran anjuran (200 kg/ha) menunjukkan proses fisiologis dan komponen hasil jagung yang paling baik dibandingkan dengan pupuk NPK takaran anjuran (400 kg/ha) dan pupuk NPK takaran 75% takaran anjuran (300 kg/ha). Interaksi pupuk hayati Bio Optifarm disertai dengan pupuk NPK takaran 200 kg/ha menunjukkan proses fisiologis dan komponen hasil tanaman jagung yang paling baik pada lahan gambut.
Training on Making Organic Compost Using the Takakura Method and Its Application to Vegetable Crops in Punggur Kecil Village, Kubu Raya Regency Dwi Zulfita; Setia Budi; Surachman Surachman; Agus Hariyanti
International Journal of Public Devotion Vol 5, No 2 (2022): August - December 2022
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/ijpd.v5i2.3650

Abstract

The data and results of field observations show that Punggur Kecil Village is identical to the economically weak community and depends on agriculture for its livelihood, which in cultivating plants using inorganic fertilizers. Inorganic fertilizers are widely used by farmers, this is because they are more efficient and effective than organic fertilizers. Whereas the continuous use of chemical fertilizers causes the land to be damaged and cannot provide carrying capacity for human life. This happens because the community does not have the knowledge and skills in processing household waste into organic fertilizer that is more environmentally friendly. Therefore, the abundance of natural resources in Bilayuk Village from the agricultural aspect cannot be utilized optimally due to limited human resources. The results showed that the material for processing household waste into organic compost using the Takakura method could be understood by 68% of the target audience, overall participants liked the use of Takakura compost in vegetable crop cultivation, with 14% of participants who preferred inorganic fertilizers, 27 % prefer Takakura's organic compost, and 59% like both
Pengaruh Konsentrasi Larutan Nutrisi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Sawi Secara Hidroponik Sumbu Petrus Joni; Eddy Santoso; Agus Hariyanti
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 11, No 2
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v11i2.51760

Abstract

Ketersediaan nutrisi hidroponik yang berkualitas memegang peranan penting dalam keberhasilan produksi komoditas secara hidroponik. Umumnya, sistem hidroponik menggunakan nutrisi AB-Mix namun, harga jual nutrisi AB-Mix di pasaran cukup tinggi. Alternatif berbagai jenis bahan yang harganya masih terjangkau oleh petani dan ramah lingkungan dapat menjadi solusi dalam pembuatan nutrisi hidroponik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi larutan nutrisi yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil sawi secara hidroponik. Penelitian ini dilaksanakan di lokasi Jalan Putri Candramidi, Kota Pontianak, dengan waktu penelitian dari tanggal 3 Agustus – 1 September 2020.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri atas 5 perlakuan dengan 5 ulangan dimana tiap ulangan  terdiri dari 6 sampel. Jadi total  keseluruhannya adalah 150 tanaman. Perlakuan yang dimaksud adalah: b1 = Nutrisi AB-Mix kontrol (1000 ppm); b2 = Nutrigrow 800 ppm; b3 = Nutrigrow 1000 ppm; b3 = Nutrigrow 1200 ppm; dan b4 = Nutrigrow 1400 ppm. Variabel pengamatan meliputi: tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), volume akar (cm3), kadar klorofil daun (Spad Unit), luas daun (cm2), berat kering (g), dan berat segar tanaman (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai konsentrasi Nutrigrow dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, volume akar, kadar klorofil daun, luas daun, berat kering total dan berat segar tanaman sawi caisim.Konsentrasi Nutrigrow yang efisien diperoleh pada pemberian konsentrasi 1400 ppm berdasarkan potensi hasil tanaman yaitu berat segar tanaman dengan rata-rata 68,21 g. 
RESPON PERTUMBUHAN ANGGREK Coelogyne pandurata Lindl. PADA MEDIA VW TERHADAP PEMBERIAN NAA DAN KINETIN SECARA IN VITRO RANGGA RANGGA; ASNAWATI ASNAWATI; AGUS HARIYANTI
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 5, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v5i1.14397

Abstract

Anggrek Coelogyne pandurata merupakan salah satu anggrek yang yang ada di Kalimantan Barat, namun keberadaannya semakin berkurang dan terancam punah sehingga perlu dikembangkan salah satunya dengan teknik in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan anggrek C. pandurata terhadap pemberian berbagai kombinasi konsentrasi NAA dan kinetin serta mencari kombinasi konsentrasi yang terbaik untuk pertumbuhan anggrek C. pandurata pada media VW secara in vitro.  Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tanjugpura Pontianak dari tanggal  07 September sampai 11 Desember 2015.  Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu NAA dan kinetin.  Setiap faktor terdiri dari 4 taraf konsentrasi yaitu 0,1 ppm, 0,5 ppm, 1,0 ppm dan 1,5 ppm.  Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi waktu terbentuk akar (hari), jumlah akar (helai), waktu terbentuk tunas (hari), jumlah tunas (buah) dan pertambahan jumlah daun (helai).  Hasil penelitian menunjukkan pemberian berbagai kombinasi konsentrasi NAA dan kinetin secara umum belum memberikan respon pertumbuhan anggrek C. pandurata pada media VW yang berbeda terhadap waktu terbentuk akar, waktu terbentuk tunas, jumlah tunas dan pertambahan jumlah daun, tetapi memberikan respon pertumbuhan yang berbeda terhadap jumlah akar.  Kombinasi konsentrasi yang efektif untuk pertumbuhan anggrek C. pandurata pada media VW terhadap jumlah akar adalah 0,5 ppm NAA dan 0,1 ppm kinetin yaitu 8,22 helai.
ANALISIS PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN JENIS PUPUK HAYATI DAN NPK PADA LAHAN GAMBUT Ryan Mustakim; Dwi Zulfita; Agus Hariyanti
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 11, No 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v11i1.51337

Abstract

Produktivitas jagung manis di masyarakat masih rendah. Hal ini disebabkan di Kalimantan Barat pada umumnya dibudidayakan petani di lahan gambut. Penelitian dilaksanakan di lokasi yang terletak di Jl. Sepakat 2, Gang Racana Untan, Kecamatan Pontianak Tenggara. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 22 Mei sampai dengan tanggal 22 Agustus 2021. Penelitian bertujuan mengetahui interaksi antara jenis pupuk hayati dan NPK terhadap pertumbuhan dan hasil jagung pada lahan gambut serta mendapatkan jenis pupuk hayati yang dapat mengefisienkan penggunaan NPK terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis pada lahan gambut. Penelitian ini menggunakan percobaan lapangan dengan pola Faktorial Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari 2 faktor dengan 3 ulangan dimana tiap perlakuan terdiri dari 4 sampel. Perlakuan yang dimaksud adalah faktor pupuk hayati (H) terdiri dari h1= pupuk hayati Bio Ekstrim, h2= pupuk hayati Bio Nano, h3= pupuk hayati Bio Optifarm. Konsentrasi pupuk hayati mengikuti konsentrasi anjuran pada kemasan. Faktor pupuk NPK Mutiara 16:16:16 (P) terdiri dari p1 = sesuai dosisanjuran (400 kg/ha atau 7,50 g/tanaman), p2 = 75% dari dosis anjuran (300 kg/ha atau 5,62 g/tanaman) dan p3 = 50% dari dosis anjuran (200 kg/ha atau 3,76 g/tanaman). Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah luas daun, berat kering tanaman, indeks luas daun (ILD), laju asimilasi bersih (LAB), laju pertumbuhan tanaman (LPT), berat per tongkol tanpa kelobot, berat per tongkol berkelobot, berat tongkol per petak, panjang tongkol dan diameter tongkol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian semua jenis pupuk hayati dan pupuk NPK menghasilkan analisis pertumbuhan tanaman jagung manis yang sama baiknya, terjadi interaksi pemberian jenis pupuk hayati dan pupuk NPK terhadap hasil tanaman jagung manis pada lahan gambut serta interaksi antara pupuk hayati Bio Optifarm dan NPK dosis 200 kg/ha (50% dosis anjuran) memberikan pertumbuhan dan hasil jagung manis yang terbaik pada lahan gambut.
PENGARUH BOKASHI LIMBAH SAYURAN DAN PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KUBIS BUNGA PADA TANAH GAMBUT Adrianus Minikus Erik; Siti Hadijah; Agus Hariyanti
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 13, No 2
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v13i2.77597

Abstract

Kubis bunga (Brassica oleraceea L.) merupakan jenis tanaman sayuran yang termasuk dalam keluarga tanaman kubis-kubisan (Cruciferae). Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan produksi kubis bunga di Kalimantan Barat dapat dilakukan dengan memanfaatkan tanah gambut. meskipun demikian tanah gambut memiliki beberapa kendala jika dimanfaatkan sebagai media tanam seperti pH tanahnya yang rendah, memiliki porositas yang tinggi, memiliki kandungan C-organik yang tinggi dan secara alami status hara tanah gambut tergolong rendah, baik hara makro maupun mikro. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis interaksi terbaik dari bokashi limbah sayuran dan pupuk hayati untuk pertumbuhan dan hasil kubis bunga pada tanah gambut. Penelitian dilaksanakan di lokasi yang terletak di Jalan Reformasi Gang Struktur, Pontianak Tenggara, Kalimantan Barat, berlangsung dari Juni hingga Oktober 2023. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu bokashi limbah sayuran (b) terdiri dari 3 taraf yaitu b1 (400 g/polybag ≈ 20 ton/ha), b2 (500 g/polybag ≈ 25 ton/ha), b3 (600 g/polybag ≈ 30 ton/ha). Faktor kedua pupuk hayati (h) terdiri dari tiga taraf yaitu h1 (5 ml bioboost/liter air), h2 (10 ml bioboost/liter air), h3 (15 ml bioboost/liter air). Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu jumlah daun, Volume akar, berat kering tanaman, berat segar krop dan diameter krop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara pemberian bokashi limbah sayuran dan pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan hasil kubis bunga pada tanah gambut. Pemberian bokashi limbah sayuran dengan dosis 25 ton/ha ≈ 500 g/polybag dan pupuk hayati 10 ml/liter air memberikan hasil terbaik pada variabel berat segar krop.
PENGARUH KOMBINASI PUPUK ORGANIK CAIR AIR CUCIAN BERAS BERMONOSODIUM GLUTAMAT DAN AB MIX TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PAKCOY HIDOPONIK SUMBU Andi Maulana Fernando; Iwan Sasli; Agus Hariyanti
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 12, No 3
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v12i3.62113

Abstract

Ketersediaan nutrisi hidroponik yang berkualitas tinggi memegang peranan yang sangat penting dalam keberhasilan produksi komoditas budidaya secara hidroponik. Umumnya, dalam budidaya sistem hidroponik menggunakan nutrisi AB-Mix namun, harga jual nutrisi AB-Mix di pasaran cukup tinggi. Alternatif berbagai jenis bahan yang harganya masih terjangkau oleh petani, ramah lingkungan serta bahan yang mudah didapatkan karena dari limbah dan bahan penyedap masakan menjadi solusi dalam pembuatan nutrisi hidroponik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi larutan nutrisi organik sebagai subsitusi AB mix yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil pakcoy secara hidroponik. Penelitian dilaksanakan di Green House Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, di Jl. Alianyang No. 17, Sungai Bangkong, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 3 Maret – 13 Agustus 2022. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 5 perlakuan dengan 4 ulangan di mana  tiap ulangan  terdiri dari 6 sampel. Jadi total  keseluruhan yang diperoleh  5 x 4 x 6 = 120 tanaman. Perlakuan yang dimaksud adalah: I1 = Nutrisi organik 300ml/L (100% POC); I2 = 10 ml/L AB mix + 75% POC; I3 = 10 ml/L AB mix + 50% POC; I4 = 10 ml/L AB mix + 25% POC; I5 = AB mix 10 ml/L (100% AB mix). Variabel pengamatan meliputi: volume akar (cm3), berat kering total (g), jumlah daun (helai), dan berat segar tanaman (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai kombinasi nutrisi organik dan AB Mix dapat meningkatkan volume akar, berat kering total, jumlah daun dan berat segar tanaman pakcoy. Perlakuan nutrisi AB mix 10 ml/L (100% AB mix) berdasarkan potensi hasil tanaman merupakan perlakuan terbaik terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman dengan rata-rata berat 128,39 g.
PENGARUH PUPUK KOTORAN KAMBING DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI EDAMAME PADA TANAH ALUVIAL Januar Aldi; Tatang Abdurrahman; Agus Hariyanti
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 12, No 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v12i1.59040

Abstract

Kedelai edamame merupakan komoditas tanaman pangan yang memiliki nilai ekonomis di Indonesia. Kedelai edamame memiliki biji dengan rasa yang manis serta mengandung protein nabati dan gizi yang tinggi. Kedelai edamame dapat tumbuh subur dengan pemberian pupuk yang tepat. Pupuk kotoran kambing dapat memperbaiki sifat fisik tanah, seperti menggemburkan tanah, meningkatkan porositas, aerasi, dan mikroorganisme tanah, sehingga akar didalam tanah dapat berkembang dengan baik. Pupuk NPK berfungsi sebagai penyuplai unsur hara makro untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara pupuk kotoran kambing dan NPK serta mengetahui dosis terbaik pupuk kotoran kambing dan NPK terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai edamame pada tanah aluvial. Penelitian ini dilaksanakan di lokasi yang terletak di Jl. Reformasi, gang Matematika, Pontianak, penelitian ini berlangsung dari tanggal 5 Februari 2022 - 27 April 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yaitu pemberian pupuk kotoran kambing dan NPK. Penelitian ini terdapat 2 faktor dan masing-masing faktor terdiri dari 3 taraf perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali, setiap perlakuan ada 4 sampel tanaman, sehingga total keseluruhan terdapat 108 tanaman. Faktor pertama pupuk kotoran kambing (k): k1 = 10 ton/ha, k2 = 20 ton/ha, k3 = 30 ton/ha. Faktor kedua pupuk NPK (p): p1 = 150 kg/ha, p2 = 300 kg/ha, p3 = 450 kg/ha. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah cabang, volume akar, berat kering tanaman, jumlah polong per tanaman, bobot polong segar per tanaman, jumlah polong isi, jumlah polong hampa, dan bintil akar. Berdasarkan hasil penelitian menujukkan bahwa pengaruh pupuk kotoran kambing dan NPK terdapat interaksi pada variabel berat kering tanaman dan bobot polong segar per tanaman. Pemberian pupuk kotoran kambing dosis 20 ton/ha dan NPK dosis 300 kg/ha merupakan dosis terbaik untuk pertumbuhan dan hasil kedelai edamame. Kata Kunci : Aluvial, Edamame, Kedelai, NPK, Pupuk Kotoran Kambing