Articles
Hubungan antara konsep diri dengan kematangan emosi pada dewasa awal
Sekar indah Aryati;
Narastri Insan Utami
JURNAL SPIRITS Vol 12 No 1 (2021): Dinamika Psikologi industri, perkembangan dan sosial media
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30738/spirits.v12i1.12713
Kematangan emosi seseorang sangat mempengaruhi bagaimana cara ia memandang dirinya sendiri, hal tersebut kemudian tercermin pada seluruh sikap serta perilaku seseorang yaitu konsep diri, sebab konsep diri merupakan salah satu inti pola kepribadian yang terbentuk dari pandangan seseorang terhadap dirinya. Seseorang yang memiliki konsep diri yang baik maka akan memiliki kematangan emosi yang baik pula, begitu juga sebaliknya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan positif antara konsep diri dengan kematangan emosi pada dewasa awal. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 129 orang dewasa awal berusia 18-40 tahun. Metode analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi parametrik yaitu product moment correlation yang dikembangkan oleh Karl Pearson dengan bantuan SPSS 26.0 for window. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan (p < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara konsep diri dengan kematangan emosi pada dewasa awal.
Kemampuan Empati Dan Kesejahteraan Di Sekolah Pada Siswa Kelas 7
Eka Novia Harwatiningsih;
Rahma Widyana;
Narastri Insan Utami
Psikosains: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Psikologi Vol 16 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30587/psikosains.v16i1.4542
Kesejahteraan di sekolah merupakan hal yang penting dimiliki oleh setiap siswa. Perasaan sejahtera di sekolah dapat memberikan efek positif pada proses pembelajaran dan hasil belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan empati dengan kesejahteraan di sekolah pada siswa SMP kelas 7. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara kemampuan empati dengan kesejahteraan di sekolah pada siswa SMP kelas 7. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 75 orang yang memiliki karakteristik siswa atau siswi SMP kelas 7 di SMP X. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat ukur Skala Kemampuan Empati dan SkalaKesejahteraan di sekolah. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment dari Karl Pearson. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi (rxy) = 0,436 dengan p < 0,01. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kemampuan empati dengan kesejahteraan di sekolah.
Keimanan dan Kecerdasan Adversitas Pada Mahasiswa Yang Sedang Menyusun Skripsi
Caca Ismail;
Anwar Anwar;
Narastri Insan Utami
Psikosains: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Psikologi Vol 15 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30587/psikosains.v16i1.4507
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keimanan dengan kecerdasan adversitas pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara keimanan dengan kecerdasan adversitas pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 73 orang mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Data diambil menggunakan Skala Kecerdasan Adversitas dan Skala Keimanan. Data kemudian dianalisis menggunakan analisis korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai koefisien korelasi (rxy) = 0,645 (p<0,01) dengan sumbangan koefisien determinansi (R2 )= 0,415. Berdasarkan data ini, diketuhi bahwa keimanan memberikan sumbangan efektif terhadap kecerdasan adversitas sebesar 41,5%. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian diterima dan terbukti ada hubungan positif antara keimanan dan kecerdasan adversitas mahasiswa yang sedang menyusun skripsi.
Regulasi Emosi Dan Perilaku Cyberbullying Pada Remaja
Devi Violenta;
Kondang Budiyani;
Narastri Insan Utami
Psikosains: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Psikologi Vol 16 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30587/psikosains.v16i2.4557
Remaja merupakan pengguna media sosial yang aktif dan rentan mengalami atau melakukan tindakan cyberbullying. Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan cyberbullying salah satunya kemampuan meregulasi emosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi dengan perilaku cyberbullying pada remaja.. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara regulasi emosi dengan perilaku cyberbullying. Metode pengumpulan data menggunakan Skala regulasi emosi dan Skala perilaku cyberbullying. Penelitian ini menggunakan teknik analisisis korelasi Product Moment dari Karl Pearson. Berdasarkan hasil analisis data menghasilkan nilai korelasi sebesar (r) = -0.247 (p < 0,027). Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan negatif antara regulasi emosi dengan perilaku cyeberbullying. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti diterima.
Kenakalan Remaja Ditinjau Dari Gaya Pengasuhan Orang Tua
Widya Kristianti;
Anwar Anwar;
Narastri Insan Utami
Psikosains: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Psikologi Vol 17 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30587/psikosains.v17i1.4568
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat kenakalan remaja ditinjau dari gaya pengasuhan orang tua. Hipotesis dari penelitian ini adalah adanya tingkat perbedaan kenakalan remaja ditinjau dari gaya pengasuhan. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 100 remaja yang berusia dalam rentang 18 - 24 dengan 64 remaja laki-laki dan 36 remaja perempuan. Metode pengumpulan data menggunakan Skala Kenakalan Remaja dan Skala Gaya Pengasuhan. Metode analisis data menggunakan teknik komperatif yaitu Analysis of variances (ANOVA). Berdasarkan hasil analisis data diperoleh sebesar F = 3.955 (p ≤ 0.010). Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat kenakalan remaja ditinjau dari gaya pengasuhan orang tua. Dan hasil analisis Post Hoc Test diperoleh bahwa gaya pengasuhan authoritative dengan gaya pengasuhan authoritarian memperoleh nilai t = - 13.017 (p ≤ 0.050); dan antara gaya pengasuhan permissive neglectful dengan gaya pengasuhan authoritative memperoleh nilai t = 13.367 (p ≤ 0.050). Hal ini menunjukkan bahwa remaja nakal cenderung memiliki gaya pengasuhan jenis authoritarian dan permissive neglectful.
Psikoedukasi Pengembangan Diri pada Anggota Organisasi Pemuda Muhammadiyah-Nasyiatul Aisyiyah (PM-NA) Balecatur
Sri Muliati Abdullah;
Narastri Insan Utami;
Malida Fatimah
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2023): Juli 2023 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59395/altifani.v3i4.446
Menjadi bagian dari organisasi adalah salah satu bentuk pengembangan diri yang bisa dilakukan individu di masyarakat. Sayangnya, dampak positif keikutsertaan dalam organisasi tidak diiringi dengan keaktifan para anggota barunya. Pengabdian ini bertujuan untuk menerapkan psikoedukasi pengembangan diri bagi anggota Organisasi Pemuda Muhammadiyah-Nasyiatul Aisyiyah (PM-NA) Balecatur. Metode pendekatan psikoedukasi digunakan melalui dua jenis pelatihan, yaitu pelatihan keanggotaan dan pelatihan diri-organisasi. Psikoedukasi melibatkan penguatan visi dan misi organisasi, komitmen organisasi, penetapan tujuan, analisis piramida kebutuhan, optimalisasi kebutuhan, dan praktik pembuatan program berdasarkan masalah organisasi. Pada kegiatan pengabdian terdapat pretest dan postes pemahaman sebagai alat ukur untuk mengukur peningkatan pemahaman peserta setelah mengikuti pelatihan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman peserta setelah mengikuti pelatihan. Kesimpulannya, psikoedukasi pengembangan diri berpengaruh positif dalam meningkatkan pemahaman peserta dalam keanggotaan dan diri-organisasi PM-NA Balecatur.
Hubungan Berpikir Positif Dan Stress Akademik Pada Siswa Sekolah Menengah Atas
Narastri Insan Utami;
Eti Fari’ah
Jurnal Pendidikan Edutama Vol 10, No 1 (2023): January 2023
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30734/jpe.v10i1.3395
Berpikir positif merupakan keterampilan yang penting dimiliki untuk menghadapi tekanan akademik pada siswa SMA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan negatif antara berpikir positif dan stres akademik pada siswa SMA bilingual. Penelitian ini melibatkan 102 siswa SMA di institusi bilingual dan menggunakan skala stres akademik serta skala berpikir positif sebagai instrumen penelitian. Hasil analisis menggunakan teknik korelasi product moment menunjukkan hubungan yang negatif antara berpikir positif dan stres akademik pada siswa SMA bilingual, dengan koefisien korelasi (rxy) sebesar -0,572 dan p=0,001(p≤0,01). Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa berpikir positif memberikan kontribusi efektif sebesar 32,8% dalam mengurangi stres akademik pada siswa SMA bilingual. Temuan ini memberikan implikasi penting untuk upaya mengurangi tingkat stres akademik pada siswa SMA dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
SELF-COMPASSION DAN PARENTING STRESS PADA IBU RUMAH TANGGA
Ayu R., Dyah;
Martanti, Martanti;
Utami, Narastri Insan
Psikosains: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Psikologi Vol 19 No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30587/psikosains.v19i2.7889
Background: The many demands of a mother's role in the household, especially parenting, cause mothers to experience parenting stress. Self-compassion in housewives is thought to have a relationship with parenting stress. Objective: The purpose of this study was to determine the relationship between self-compassion and parenting stress in housewives. Method: This research is a correlational quantitative research with 120 housewives as the research subjects. Sampling using purposive sampling technique. Data collection methods using two scales namely Self-Compassion Scale and Parenting Stress Scale Data analysis using Pearson product moment correlation. Results: The results of the study obtained a correlation coefficient of -0.441 with a significance level of 0.000 (p < 0.001), it can be interpreted that the research hypothesis is accepted. Conclusion: There is a significant negative relationship between self-compassion and parenting stress in housewives. So that the higher the self-compassion possessed, the lower the tendency of parenting stress experienced by housewives.
Efikasi Diri Akademik dan Tingkat Stres pada Mahasiswa Peserta Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Annisa Julia Zulkarnain Gani;
Narastri Insan Utami
CBJIS: Cross-Border Journal of Islamic Studies Vol. 6 No. 2 (2024): Desember
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAI Sultan Muhammad Syafiuddin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37567/cbjis.v6i2.3149
Education is an essential part of an individual's life, and a significant initiative is the freedom of learning independent campus program. This government policy grants students the freedom to study outside their major for three semesters. However, this freedom has led to various issues, causing stress among participating students. One factor that can help address this stress is academic self-efficacy. This study aims to investigate the relationship between academic self-efficacy and stress levels among students in the among students participating in the freedom of learning independent campus. The hypothesis proposed is that there is a negative relationship between academic self-efficacy and stress levels. The study involves 156 students participating in the program. Data collection used an academic self-efficacy scale and a stress level scale. The data analysis technique used is the Pearson correlation. Based on the data analysis, the correlation coefficient (rxy) = -0.609 (p < 0.05) was obtained. The results indicate a negative relationship between academic self-efficacy and stress levels. From the calculation of the coefficient of determination (R2), it is found that academic self-efficacy contributes 37.1% to stress levels. Meanwhile, 62.9% of the factors influencing stress levels in students are due to other factors
Growth Mindset dan Stres Akademik Pada Siswa SMA di Yogyakarta
Henny Alina Khilma;
Narastri Insan Utami
Jurnal Ilmiah Edukatif Vol. 10 No. 1 (2024): Juni
Publisher : FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN SAMBAS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37567/jie.v10i1.2637
The purpose of this study was to determine the relationship between growth mindset and academic stress in high school students in Yogyakarta. The hypothesis in this study is that there is a significant relationship between growth mindset and academic stress in high school students in Yogyakarta. The higher the growth mindset, the lower the academic stress in high school students in Yogyakarta. Conversely, the lower the growth mindset, the higher the academic stress in high school students in Yogyakarta. The hypothesis in this study is accepted. The subjects in this study involved 110 high school students in Yogyakarta.. The data collection method in this study is a scale and there is a psychological scale used in this study, namely the growth mindset scale with academic stress. The study results obtained a correlation coefficient (rxy) = 0.946 and p = 0.001 (p ≤ 0.01). Which means there is a positive relationship between growth mindset and academic stress in high school students in Yogyakarta. The higher the growth mindset, the lower the academic stress in high school students in Yogyakarta. Conversely, the lower the growth mindset, the higher the academic stress in high school students in Yogyakarta. The hypothesis in this study is accepted. The coefficient of determination or coefficient of determination (R2) obtained was 0.894, which means the contribution of growth mindset and academic stress was 89.4%. This shows that as much as 10.6% is caused by other variables.