Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Kegiatan Lesson Study dalam Model Pembelajaran Heuristik Vee Sebagai Jawaban Tantangan Pembelajaran Abad 21 Tiara Intan Cahyaningtyas; Sesaria Prima Yudhaningtyas; Rizki Amelia
Educatif Journal of Education Research Vol 3 No 2 (2021): April
Publisher : Kreasi Teknologi Informasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.348 KB) | DOI: 10.36654/educatif.v3i2.69

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran tersebut dalam menjawab tantangan pembelajaran Abad 21 dan mengetahui masalah-masalah yang dihadapi siswa selama pembelajaran sehingga dapat dicarikan solusinya. Kegiatan lesson study akan mampu memperjelas awaban dari tujuan peneltian yang diharapkan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang dilakukan dalam bentuk kegiatan lesson study yang terdiri dari 3 tahapan utama yaitu Plan, Do, dan See. Pengumpulan data meliputi data observasi, LKS Vee Map dan wawancara siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan lesson study dalam model pembelajaran heuristik vee mampu menjawab tantangan pembelajaran Abad 21 dan mampu mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul selama pembelajaran sehingga dapat diperbaiki untuk pembelajaran selanjutnya.
PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN ERA NEW NORMAL PADA SISWA KELAS 1 MADRASAH IBTIDAIYAH Rizki Amelia; Zakiya Sakina
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 8 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v8i3.2471

Abstract

Saat ini, pandemi covid-19 yang disebabkan oleh covid-19 masih melibatkan masyarakat dan meluas. Dalam hal ini, sekolah telah menerapkan sistem pembelajaran online. Kegiatan pembelajaran online yang dilakukan oleh siswa tahun pertama MI Miftaful Astor Kabupaten Keddy merupakan kegiatan pembelajaran yang belum pernah dilakukan oleh siswa sekolah dasar yang masih sangat kurang pengetahuan dan keterampilannya terkait pembelajaran online. Tujuan riset ini yaitu untuk 1) mengenali tindakan serta sikap murid dalam pembelajaran di masa new normal, 2) mengenali tindakan serta sikap guru dalam pembelajaran di masa new normal, 3) tindakan serta sikap orang lanjut usia yang mendukung pembelajaran anak di era baru. Riset ini merupakan riset kualitatif menggunakan pendekatan studi kasus analitik. Cara pengumpulan informasi dalam riset ini terdiri dari pengamatan, tanya jawab, serta dokumentasi. Analisa informasi dalam riset ini memakai reduksi informasi, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Selain itu, triangulasi data dan keefektifan data memakai teknik triangulasi. Hasil survei ini adalah sebagai berikut: 1) Murid cenderung bosan dan sulit memperoleh materi saat belajar online. 2) Kecuali dijelaskan secara tatap muka, guru merasa kesulitan untuk menyampaikan materi yang mungkin sulit bagi siswa. 3) Orang tua kesulitan untuk mendampingi anaknya selama pelaksanaan pembelajaran online karena kurangnya kemampuan, waktu dan biaya.
DIGITAL SCIENCE TEACHING MATERIALS INTEGRATED WITH SCAFFOLDING PROBLEM-BASED LEARNING FOR PROBLEM-SOLVING AND SCIENTIFIC REASONING SKILLS OF PROSPECTIVE MADRASAH IBTIDAIYAH TEACHERS ON KINEMATICS MATERIAL Rizki Amelia; Ahmad Abtokhi
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v9i1.3719

Abstract

The ability to solve problems and reason scientifically is needed by prospective elementary schools or Madrasah Ibtidaiyah teachers to meet the demands of the 21st century. This study aimed to determine the effect of digital science teaching materials based on scaffolding problem-based learning on students' scientific thinking skills and problem-solving. This research is quasi-experimental quantitative research with a pre-test-post-control group design. The sample of this study was 24 PGMI students at UIN Maulana Malik Ibrahim Malang who chose the concentration of Natural Sciences. The research instrument used scientific reasoning tests and problem-solving, which consisted of five descriptive questions. Data analysis was performed using paired sample t-test. Data analysis showed that students who used scaffolding problem-based learning digital science teaching materials had higher scientific thinking and problem-solving skills than those who did not use these materials. Therefore, it can be concluded that digital science material influences students' scientific thinking skills and problem-solving. Kemampuan memecahkan masalah dan bernalar secara ilmiah sangat dibutuhkan calon guru sekolah dasar atau Madrasah Ibtidaiyah untuk memenuhi tuntutan abad 21. Tujuan pelaksanaan riset berikut guna memberi pendeskripsian pengaruhnya bahan ajar sains digital berbasiskan scaffolding problem-based learning terhadap kemampuan berpikir ilmiah dan pemecahan permasalahan mahasiswa. Riset berikut ialah riset kuantitatif dengan desain kuasi eksperimen pre-post-control group design. Sampel penelitian ini adalah 24 mahasiswa PGMI UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang memilih konsentrasi Ilmu Pengetahuan Alam. Instrumen penelitian ini menggunakan tes penalaran ilmiah dan pemecahan masalah yang terdiri dari lima pertanyaan deskriptif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t sampel berpasangan. Analisis data menandakan yakni murid yang mempergunakan bahan ajar digital sains berbasis scaffolding PBL memiliki tingkat berpikir ilmiah dan keterampilan pemecahan masalah yang lebih tinggi daripada siswa yang tidak menggunakan bahan tersebut. maka begitu, berkeismpulan yakni bahan ajar sains digital berbasiskan scaffolding PBL membawa pengaruh kepada keterampilan berpikir ilmiah dan pemecahan masalah siswa.
Challenges and Opportunities of STEAM-based Learning in Pancasila Education: A Case Study at SDN 1 Bunulrejo Malang Helga Salsabila; Sabrina Azzahro; Sigit Priatmoko; Wiku Aji Sugiri; Rizki Amelia
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung 2025: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pancasila Education is an important subject in elementary school. Some previous research shows that Pancasila Education learning in elementary schools is less attractive to students. One of the innovative approaches that is relevant to be used in learning Pancasila Education is STEAM. This study aims to explore the planning, implementation, evaluation, and factors influencing the implementation of STEAM-based Pancasila Education learning. This case study was conducted at SDN 1 Bunulrejo, Malang—one of the primary schools that prioritizes technology-based learning and STEAM implementation. Data were collected using semi-structured interviews, non-participant observation, and document analysis. Data analysis used thematic analysis. The findings show that integrating STEAM in Pancasila Education contributes to holistic learner character building and makes learning more effective and efficient.
Need Analysis of Digital Microlearning Materials with Scaffolding for Generation Z Pre-Service Teachers in Islamic Primary Education Amelia, Rizki; Wibowo, Agus Mukti; Priatmoko, Sigit; Sugiri, Wiku Aji; Mulyoto, Galih Puji
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 12, No 1 (2025): June 2025
Publisher : UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v12i1.18811

Abstract

AbstractThis study aims to analyze the need for digital teaching materials based on microlearning with scaffolding to support Generation Z pre-service elementary school teachers. The research method used was a quantitative descriptive survey, with data collected through an online questionnaire filled out by 216 Generation Z students, pre-service teachers in the Madrasah Ibtidaiyah Education Study Program (PGMI) at UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia. The study results indicate that most students have adequate access to digital devices and the internet and a strong preference for the blended learning method. Students also prefer short and interactive video-based teaching materials, which support flexibility in arranging time and place of study. These findings emphasize the importance of developing microlearning teaching materials for the characteristics of the digital native generation. Scaffolding is identified as a supportive approach in compiling microlearning-based teaching materials. Therefore, it can provide gradual guidance that helps students understand the material more deeply. All in all, this study provides insight into developing teaching materials that are adaptive, effective, and in line with learning needs in the digital era.Keywords: microlearning, scaffolding, Gen Z.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan bahan ajar digital berbasis microlearning dengan scaffolding untuk mendukung calon guru SD Generasi Z. Metode penelitian yang digunakan adalah survei deskriptif kuantitatif, dengan data dikumpulkan melalui kuesioner daring yang diisi oleh 216 mahasiswa Generasi Z calon guru Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki akses yang memadai terhadap perangkat digital dan internet serta preferensi yang kuat terhadap metode blended learning. Mahasiswa juga lebih menyukai bahan ajar berbasis video yang singkat dan interaktif, yang mendukung fleksibilitas dalam mengatur waktu dan tempat belajar. Temuan ini menekankan pentingnya pengembangan bahan ajar microlearning bagi karakteristik generasi digital native. Scaffolding diidentifikasi sebagai pendekatan yang suportif dalam menyusun bahan ajar berbasis microlearning. Dengan demikian, scaffolding dapat memberikan bimbingan bertahap yang membantu mahasiswa memahami materi lebih dalam. Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan wawasan tentang pengembangan bahan ajar yang adaptif, efektif, dan sejalan dengan kebutuhan pembelajaran di era digital.Kata kunci: pembelajaran mikro, scaffolding, Gen Z.