Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KELURAHAN LAHENDONG KECAMATAN TOMOHON SELATAN KOTA TOMOHON Wuisan, Kelvin Bryan Chrystino; Wuisan, Eveline M.; Binilang, Alex
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 4 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem penyediaan air bersih di kelurahan Lahendong belum tertata dengan baik. Pada musim hujan air sumur di wilayah kelurahan Lahendong menjadi keruh dan pada musim kemarau mengalami kekeringan. sehingga kegiatan sehari-hari masyarakat untuk mencuci baju, mck, dan lain-lain lebih memanfaatkan mata air karimenga.Perencanaan sistem penyediaan air bersih di kelurahan tersebut untuk 20 tahun kedepan. Proyeksi jumlah penduduk menggunakan analisis regresi linier, dengan jumlah penduduk sebanyak 3128 jiwa dan kebutuhan air 1,311 l/detik. Sistem penyediaan air bersih pada zona 1 dilakukan dengan cara menangkap air dari mata air Toulangkow kemudian dialirkan dengan sistem gravitasi (gravity system) menuju reservoir distribusi dengan ukuran (4 3 2,5)m dan diteruskan ke 11 hidran umum yang direncanakan. Pada zona 2 mata air Karimenga menggunakan bangunan penangkap mata air (broncaptering) air yang langsung dialirkan ke 5 hidran umum yang tersedia. Dalam perencanaan sistem air bersih di kelurahan Lahendong digunakan jenis pipa HDPE. Untuk menganalisis sistem perpipaan distribusi, menggunakan perhitungan Hazen-William. Perencanaan ini sesuai dengan tujuan yaitu dapat menyediakan dan memenuhi kebutuhan air bersih di kelurahan Lahendong Kata kunci : Kelurahan Lahendong, Hidran Umum, Sistem Penyediaan Air  Bersih, Hazen-William.
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA KOLONGAN DAN KOLONGAN SATU KECAMATAN KOMBI KABUPATEN MINAHASA Tambalean, Tirza Gabriela; Binilang, Alex; Halim, Fuad
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 10 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Kolongan dan Kolongan Satu terletak di Kecamatan Kombi yang pertumbuhan penduduknya mengalami perkembangan sehingga membutuhkan sarana dan prasarana penunjang pemenuhan kebutuhan akan air bersih. Masyarakat sekitar menggunakan mata air untuk memenuhi kebutuhan mereka akan air bersih, namum pada kenyataannya tidak semua warga mendapatkan air bersih dari sumber air tersebut. Oleh karena itu diperlukan perencanaan sistem penyediaan air bersih guna menunjang kebutuhan penduduk pada masa mendatang.Sistem penyediaan air bersih di Desa Kolongan dan Kolongan Satu direncanakan untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih selama 20 tahun hingga tahun 2037. Proyeksi jumlah penduduk dihitung menggunakan metode analisis regresi logaritma karena memiliki koefisien korelasi terbesar dan nilai standart error terkecil. Hasil analisis menunjukan bahwa jumlah pertumbuhan penduduk hingga tahun rencana adalah 1838 jiwa, dengan kebutuhan total air bersih sebesar 0,7696 liter/detik atau 66493,44 liter/hari masih dapat dipenuhi oleh potensi mata air yang ada. Sumber mata air yang digunakan memiliki debit sebesar 6,4 liter/detik, lebih besar dari kebutuhan air. Untuk penyaluran air bersih dilakukan dengan sistem gravitasi. Mata air akan ditampung di reservoir berkapasitas 60m3 dengan dimensi 6m x 4m x 2,5m, selanjutnya air didistribusikan ke daerah pelayanan melalui 19 hidran umum. Desain sistem penyediaan air bersih dianalisa menggunakan software EPANET 2.0 dan didapat ukuran pipa berdiameter 3 inch untuk pipa transmisi dan pipa 2 inch untuk pipa distribusi. Kata Kunci: Desa Kolongan, Kebutuhan Air, Penyaluran Air Bersih
TINJAUAN SISTEM DRAINASE DI KELURAHAN KARAME KECAMATAN SINGKIL Runtuwarow, Tigri Cicilia; Binilang, Alex; Halim, Fuad; Wuisan, Eveline M.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 7 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelurahan Karame Kecamatan Singkil merupakan salah satu lokasi rawan banjir dan genangan di kota Manado Sulawesi Utara, sehingga perlu adanya penanganan terhadap masalah-masalah pada sistem drainase yang ada.Melalui penelitian ini dilakukan observasi lapangan untuk mengetahui penyebab terjadinya banjir dan genangan serta penanganannya, kemudian dilakukan analisis hidrologi untuk mendapatkan debit rencana (Qrcn) serta analisis hidrolika untuk mendapatkan debit kapasitas, jika hasil analisis Qrcn≥Qkaps untuk suatu ruas saluran maka diterapkan alternatif penanganan yakni perubahan jalur sistem drainase, serta penyesuaian dimensi saluran untuk ruas saluran tersebut.Berdasarkan hasil analisis dari 167 ruas saluran dan 50 gorong-gorong, terdapat 101 ruas saluran dan 32 gorong-gorong yang dipertahankan dan 66 ruas saluran 18 gorong-gorong harus disesuaikan untuk memenuhi kondisi syarat Qrcn≤Qkaps, penanganan ini berimplikasi pada perubahan arah pengaliran, pengadaan inceptor drain, penutupan 2 outlet lama, penambahan 1outlet baru dan 1outlet rekomendasi. Untuk mempertahankan kondisi rencana tersebut perlu adanya pemeliharaan sistem drainase secara berkelanjutan.Kata kunci : Masalah Genangan, Qkapasitas, Qrencana, Sistem Drainase
ANALISIS KAPASITAS SUNGAI MAKALU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA TERHADAP DEBIT BANJIR KALA ULANG TERTENTU Siwi, Atika Chatrina; Halim, Fuad; Binilang, Alex
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 4 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan banjir yang terjadi pada suatu daerah aliran sungai pada umumnya menyebabkan kerusakan ekosistem dan bisa merugikan penduduk yang tinggal didekat sungai. Di desa Makalu pernah terjadi banjir pada tahun 2011 karena meluapnya air di sungai Makalu. Dengan terjadinya peristiwa tersebut, dirasakan perlu adanya analisa debit banjir dan tinggi muka air yang merupakan informasi penting, yang bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk pencegahan atau penanggulangan banjir di daerah aliran sungai Makalu.  Dalam menganalisis debit banjir dan tinggi muka air digunakan Metode Hidrograf Satuan Sintetik : Snyder dan Gamma I, dengan kala ulang 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun, 50 tahun, 75 tahun dan 100 tahun. Untuk pengambilan data fisik dilakukan pengukuran di 10 titik tinjauan sepanjang 200 m dengan jarak tiap titik 20 m. Untuk data curah hujan harian maksimum diperoleh dari 2 stasiun, yaitu stasiun Noongan dan stasiun Ratahan dengan durasi pengamatan 10 tahun dan menggunakan peta 1:50.000.Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode HSS Snyder dan Gamma I, diperoleh debit dan tinggi muka air terbesar pada HSS Gamma I yaitu dengan Q100 = 204,131 m3/det, dan y100 = 1,853 m, yang apabila dibandingkan dengan kapasitas daya tampung sungai Makalu Y = 2,75 m, dapat disimpulkan bahwa hingga kala ulang 100 tahun, sungai tersebut belum terjadi banjir atau luapan air. Penampang sungai disepanjang titik tinjauan dengan tinggi rata-rata 2,75 mampu menampung debit maksimum Q = 529,263 m3/det. Kata kunci : Debit banjir, tinggi muka air, Hidrograf Satuan Sintetik, kapasitas sungai
PERENCANAAN SISTEM JARINGAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DI PERUMNAS KELURAHAN PANIKI DUA KECAMATAN MAPANGET Damayanti, Debi; Wuisan, Eveline M.; Binilang, Alex
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 5 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perumnas Kelurahan Paniki Dua belum memiliki sistem jaringan air limbah dan Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL). Air limbah domestik di perumahan ini langsung dibuang ke saluran drainase, sungai, bahkan mengalir di pekarangan dan jalan. Kondisi ini sangat merusak estetika, gangguan terhadap kehidupan biotik, dan media penyebaran penyakit yang berakibat pada menurunnya tingkat kesehatan penduduk. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dibuat perencanaan sistem pengolahan air limbah domestik agar dapat mengatasi permasalahan lingkungan.Perencanaan ini dilakukan melalui pengumpulan data primer dan sekunder. Dari peta topografi dan layout eksisting didapatkan arah-arah aliran sesuai dengan kontur. Selanjutnya, data jumlah rumah dan sektor lainnya digunakan untuk menghitung pemakaian air dan debit air limbah yang akan melewati setiap saluran untuk mendapatkan diameter saluran dan kemiringan. Perhitungan debit puncak dilakukan untuk menentukan dimensi bak pengolahan air limbah.Dari hasil perencanaan didapatkan metode yang dipakai dalam SPAL ini adalah sistem terpusat (Off Site System) yang dialirkan secara gravitasi. Sistem ini melayani 5.684 orang atau 1046 bangunan. Jenis saluran yang digunakan adalah saluran bulat lingkaran dengan berbagai variasi ukuran penampang yang mengalirkan air limbah sebesar 724.556,1 liter/hari. Proses pengolahan air limbah menggunakan proses Biofilter Anaerob-Aerob. Ukuran bak Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 18 m x 5,4 m. Kata kunci: Kelurahan Paniki Dua, air limbah domestik, dan SPAL
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA UUWAN KECAMATAN DUMOGA BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Tumanan, Yermia Kumaat; Binilang, Alex; Mangangka, Isri R.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 4 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan akan air bersih semakin meningkat. Desa Uuwan, kecamatan Domuga Barat, kabupaten Bolaang Mongondow sudah memiliki sistem penyediaan air yang dibuat oleh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Saat ini sistem pelayanan yang diberikan sudah tidak bisa digunakan lagi. Hal ini dikarenakan mata air yang ada sudah mulai mengering. Akan tetapi, pada sistem ini masih terdapat beberapa pipa yang masih bisa digunakan.Untuk itu perlu dilakukan pengembangan sistem penyediaan air bersih dengan mencari sumber baru. Dalam melakukan pengembangan ini digunakan data proyeksi pertumbuhan penduduk dengan metode regresi logaritma. Setelah itu perlu dilakukan perhitungan akan kebutuhan air bersih hingga tahun 2035 yang di dapat dari hasil proyeksi pertumbuhan penduduk yang memiliki nilai r² terbesar dan Se terkecil. untuk perencanaan sistem penyediaan air bersih ini digunakan software EPANET 2.0.Berdasarkan analisis pengembangan sistem penyediaan air, maka diperoleh jumlah penduduk desa Uuwan pada tahun 2035 adalah 2623 orang. Kebutuhan air total 64,270 l/orang/hari, dengan debit yang dimiliki sebesar 1,992 l/dtk atau sebesar 172108,8 l/hari. Dengan kata lain mata air yang baru dapat memenuhi kebutuhan penduduk di desa Uuwan. Pengembangan sistem penyediaan air bersih ini terdiri atas broncaptering, reservoir, pipa transmisi, pipa distribusi, hidran umum, dan juga beberapa pipa distribusi yang layak digunakan dari sistem yang lama. Kata kunci : Pertumbuhan Penduduk, Pengembangan Sistem Penyediaan, Air Bersih
KAJIAN PENGARUH HUBUNGAN ANTAR PARAMETER HIDROLIS TERHADAP SIFAT ALIRAN MELEWATI PELIMPAH BULAT DAN SETENGAH LINGKARAN PADA SALURAN TERBUKA Binilang, Alex
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 4, No 1 (2014): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gambaran tentang karakteristik suatu aliran yang melewati bangunan-bangunan air seperti pelimpah pada bendung, saluran irigasi ataupun bangunan air lainnya menjadi sangat diperlukan untuk kebutuhan perencanaan. Setiap kondisi aliran dibagian hilir bangunan memiliki karakteristik yang berbeda antara kondisi aliran loncat, peralihan, dan tenggelam.Dari hasil penelitian diperoleh gambaran karakteristik aliran melalui beberapa parameter hidrolis, juga hubungan pengaruh antar parameter sebagai berikut:1. Sifat aliran air di atas ambang dan pada bagian hilir ambang adalah Super Kritis ( F > 1 ) untuk kondisi air loncat, sedangkan aliran pada kondisi tenggelam menjadi sama dengan aliran sebelum ambang atau bagian hulu yang bersifat subkritis ( F < 1 ).2. Besarnya bilangan Froude aliran pada ambang bulat mencapai angka terbesar rata-rata berkisar 2,0 s/d 3,4 lebih besar dibandingkan dengan type ambang setengah lingkaran.3. Setiap kenaikan debit aliran (Q) diikuti dengan kenaikan tinggi muka air sebelah hulu ambang dan kenaikan kecepatan aliran dan koefisien debit.4. Perobahan tinggi muka air sebelah hilir ambang terhadap tinggi muka air sebelah hulu ambang relatif tidak terjadi, kecuali pada saat kondisi aliran mencapai kondisi tenggelam.Penelitian lebih lanjut tentang karakteristik pada kondisi air loncat menjadi penting pada bangunan dengan tambahan kolam olak dan lantai mukaKata kunci: debit, sub-kritis/superkritis, profil aliran, ambang saluran
ANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG DI PANTAI KECAMATAN BELANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Binilang, Alex
TEKNO Vol 12, No 60 (2014): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai Belang adalah pantai yang dihuni oleh masyarakat mayoritas berprofesi sebagai nelayan dengan pemukiman relatif berada pada garis  pantai.  Permasalahan adanya limpasan gelombang yang melampaui bangunan Seawall dan menerpa pemukiman  membutuhkan suatu analisis secara teoritis secara lebih tepat dengan suatu tujuan untuk mendapatkan gambaran besaran karakteristik gelombang meliputi antara lain tinggi dan periode gelombang di  perairan laut dalam dan pengaruh refraksidan shoaling. Hasil yang diperoleh selanjutnya dapat dijadikan  sebagai masukan dalam menganalisa efektifitas bangunanyang ada, pembuatan fasilitas bangunan yang baru. Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan survey dan analisa Hidro-oseanografi sebagai acuan penentuan karakteristik gelombang laut berdasarkan data angin selama 11 tahun dari tahun 1999 sampai 2009. Hasil yang di peroleh bahwa tinggi  gelombang laut dalam maksimum bulanan terjadi pada bulan Agustus(52,2%) yakni sebesar  1,642 m dengan periode 5,275 detik,. dengan arah dominan Selatan dan tinggi gelombang terbesar di pantai belang akibat refraksi dan shoaling pada periode ulang 5 tahun terjadi pada titik potong-11, yakni sebesar 3.5320 meter. Kata Kunci : Tinggi Gelombang periode ulang, arah dominan.
KARAKTERISTIK PARAMETER HIDROLIS ALIRAN MELALUI AMBANG PADA SALURAN TERBUKA Binilang, Alex
TEKNO Vol 8, No 53 (2010): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan bangunan air seperti bendungan, saluran irigasi, dan bangunan air lainnya memerlukan gambaran tentang suatu fenomena hidrolis aliran yang melewati bangunan-bangunan tersebut. Setiap kondisi aliran baik sebelum, sedang, dan sesuadah melewati bangunan masing-masing memiliki karakteristik/kecenderungan tersendiri. Ketidak jelasan pemahaman profil aliran dan hubungan antara masing-masing karakteristik, merupakan permasalahan yang dapat menimbulkan kesalahan dalam perencanaan.Dari hasil percobaan telah diperoleh suatu gambaran tentang karakteristik perubahan energi akibat adanya suatu gangguan pada aliran, dalam hal ini adanya pembendungan. Fenomena hubungan antara kedalaman aliran udik di atas ambang (He1) dengan debit aliran (Q) menyatakan bahwa semakin besar debit aliran maka akan semakin besar kedalaman He1Sedangkan untuk kepentingan perencanaan diketahui bahwa pada nilai He1 +/- 4 cm akan dapat diperoleh suatu nilai koefisien debit C sebesar +/- 1,1 sesuai tinggi muka air yang dikehendaki.Perubahan kondisi aliran dari loncat I ke II, maka kedalaman air sebelah hilir ambang Y2 tidak memberikan perubahan kepada kedalaman air sebelah udik Y1. Perubahan kedalaman sebelah udik yang relatif kecil terjadi pada kondisi peralihan untuk ambang lebar dan ambang tajam. Sedangkan pada kondisi Tenggelam I dan II perubahan kedalaman Y1 relatif besar dibandingkan dengan kondisi peralihan.
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih Di Desa Taratara Kecamatan Tomohon Barat Hajia, Muhammad Chaiddir; Binilang, Alex; Wuisan, Eveline M.
TEKNO Vol 13, No 64 (2015): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Taratara terletak di Kecamatan Tomohon Barat. Di desa ini terdapat mata air sebagai sumber air bersih yang dinamakan mata air Ranowatu. Akibat perkembangan penduduk maka terjadi perkembangan kebutuhan air yang tidak lagi dapat dipenuhi oleh ketersediaan sumber air yang ada terutama kondisi pada saat musim panas terjadi penurunan debit yang besar,sehingga dibutuhkan alternatif sumber mata air lain yang dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan air bersih di desa Taratara. Perencanaan sistem air bersih dilakukan dengan cara menangkap air dari mata air Ranowatudan mata air Meras dengan menggunakan bangunan penangkap mata air (broncaptering) kemudian disalurkan dengan sistem gravitasi (gravity system) ke reservoir distribusi, selanjutnya air didistribusikan ke penduduk melalui hidran umum dengan sistem gravitasi. Kebutuhan air bersih sebesar 1,353 l/detik dihitung berdasarkan proyeksi jumlah penduduk yang pertumbuhannya dianalisis dengan menggunakan regresi linier, untuk tahun 2034 dengan jumlah penduduk sebanyak 3227 jiwa.Ukuran bak penangkap mata air (2 1,5 1,5)m dan ukuran reservoir distribusi (4 2 4)m.Dalam perencanaan sistem air bersih di desa Taratara digunakan jenis pipa HDPE. Untuk menganalisis sistem perpipaan distribusi, menggunakan program Epanet 2.0. Perencanaan ini sesuai dengan tujuan yaitu dapat menyediakan dan memenuhi kebutuhan air bersih di desa Taratara. Kata kunci : desa Taratara, hidran umum, perencanaan sistem air bersih