Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Edukasi Program A, B, C, D, E, Cegah Stunting Menyiapkan Generasi Unggul, Berdaya Saing Sejak Masa Kandungan pada Kader Kota Bandung Entris Sutrisno; Yani Mulyani; Sri Mulyati Rahayu; Vina Vitniawati; Agus Miraj Darajat; Nadia Ushfuri Amini; ED. Yunisa Mega Pasha; Nur Intan Husnul Khotimah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i3.12814

Abstract

ABSTRAK Generasi unggul dan berdaya saing merupakan visi Indonesia, sehingga pemberantasan stunting merupakan target utama dalam upaya pencapaian visi ini.  Stunting berdampak merugikan pada anak karena dapat menyebabkan lambatnya perkembangan otak (kognitif), fisik dan risiko serangan penyakit, hal ini akan berefek pada masyarakat secara umum sehingga penting untuk ditangani. Tujuan Program pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan pada kader dalam menyiapkan generasi unggul dan berdaya saing dengan pencegahan stunting sejak dini dari masa kandungan. Metode Pelaksanaan pengabdian masyarakat program edukatif dengan menggunakan penyuluhan (Pendidikan Kesehatan) guna meningkatkan pengetahuan kader. Adanya program ini dapat meningkatkan pengetahuan kader bagaimana mencegah stunting sejak dalam masa kandungan. Kader dapat menerapkan Langkah pencegahan stunting dan selanjutnya mensosialisasikan pada masyarakat umum tentang (A) Aktif minum Tablet Tambah Darah (TTD), (B) Bumil teratur periksa kehamilan minimal 6 kali, (C) Cukupi konsumsi protein hewani, (D) Datang ke Posyandu setiap bulan, (E) Eksklusif ASI 6 bulan. Dengan pemahaman tentang ABCDE diharapkan dapat menciptakan Generasi unggul berdaya saing yang Sehat dan Bebas dari Stunting. Program ini berhasil dalam meningkatkan pengetahuan kader tentang cegah stunting dengan ABCDE, sehingga disarankan agar kader dapat ikut serta dalam mempromosikannya kepada masyarakat dan dapat mengurangi kejadian stunting. Kata Kunci: Stunting, Kader, Generasi Unggul, ABCDE  ABSTRACT A superior and competitive generation is Indonesia's vision, so eradicating stunting is the main target in efforts to achieve this vision. Stunting has a detrimental impact on children because it can cause slow brain (cognitive) and physical development and the risk of disease attacks, this will have an impact on society in general so it is important to address it. This community service program is to increase knowledge among cadres in creating a superior and competitive generation by preventing stunting from an early age from the womb. Method of implementing community service: educational program using counseling (Health Education) to increase cadres' knowledge. This program can increase cadres' knowledge of how to prevent stunting from the womb. Cadres can implement steps to prevent stunting and further socialize to the general public about (A) Actively drinking Blood Supplement Tablets (TTD), (B) Pregnant women regularly having pregnancy checks at least 6 times, (C) Sufficient consumption of animal protein, (D) Coming to the Posyandu every month, (E) Exclusive breast milk for 6 months. By understanding ABCDE, it is hoped that we can create a superior, competitive generation that is healthy and free from stunting. This program was successful in increasing cadres' knowledge about stunting prevention with ABCDE, so it is recommended that cadres can participate in promoting it to the community and can reduce the incidence of stunting. Keywords: Stunting, Cadre, Superior Generation, ABCDE
Student Knowledge About Sleep Paralysis Sri Mulyati Rahayu; Yani Marlina; Diana Ulfah
Formosa Journal of Sustainable Research Vol. 3 No. 1 (2024): January, 2024
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/fjsr.v3i1.7477

Abstract

Sleep paralysis (SP) is a sleep disorder characterized by the inability to move when awakened from sleep and the appearance of hallucinations, such as seeing shadows or hearing voices. Sleep paralysis occurs due to stress, physical fatigue, anxiety, and poor sleep quality. This condition has an impact on reduced concentration, motivation, health conditions, and decreased completion of tasks. The aim of the research is to determine students' knowledge about sleep paralysis. The research method was descriptive, with a population of D III nursing students with a sample size of 83 students. The results are that almost half of the respondents have insufficient knowledge. Conclusion: Sleep paralysis is not the result of the presence of supernatural beings, but rather a condition of paralysis, especially sensory movement muscles, which occurs during sleep and is a normal thing, so recommendations need to be provided with education about efforts to prevent sleep paralysis
Mitigasi Bencana dalam Mempersiapkan Kader Siaga Bencana di Desa Cilengkrang Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung Sri Mulyati Rahayu; Ade Tika Herawati; Inggrid Dirgahayu; Sumbara Sumbara
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.13437

Abstract

ABSTRAK Bencana alam merupakan hasil dari kejadian yang terjadi secara alamiah, sedangkan bencana non-alam disebabkan oleh aktivitas manusia yang merusak lingkungan. Perlunya           penilaian yang matang dengan banyaknya alih fungsi perkebunan menjadi perumahan beresiko timbulnya bencana alam, seperti banjir dan longsor. Desa Cilengkrang memiliki tanah dengan kontur perkebunan, namun banyak mengalami alih fungsi menjadi perumahan dan berada di daerah sesar lembang sehingga berisiko terdampak gempa, banjir, dan tanah longsor. Kader merupakan tokoh masyarakat yang membantu dalam mensukseskan program pemerintah. Desa Cilengkrang memiliki 45 kader, yang jika disiapkan menjadi kader siaga bencana, sangat membantu meminimalkan resiko dari bencana alam yang mungkin terjadi. Menyiapkan kader siaga bencana. Metode penelitian meliputi pengajaran tentang mitigasi bencana dan simulasi penatalaksanaan pertolongan pertama jika terjadi bencana alam dengan jumlah sampel 35 orang. Hasilnya menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden memiliki pengetahuan kurang tentang mitigasi bencana dalam mempersiapkan kader siaga bencana sebelum penyuluhan, dan setelah penyuluhan lebih dari setengah responden memiliki pemahaman yang cukup tentang mitigasi bencana untuk mengembangkan kader kesiapsiagaan bencana. Untuk mengurangi dampak bencana dan memberikan pertolongan pertama jika terjadi bencana, sehingga saran diperlukan kader-kader siaga bencana. Kata Kunci: Kader, Mitigasi Bencana, Siaga Bencana  ABSTRACT Natural disasters are the result of naturally occurring events, while non-natural disasters are caused by human activities that damage the environment. The need for careful assessment of the conversion of plantations into housing is at risk of natural disasters, such as floods and landslides. Cilengkrang Village has land with plantation contours, but many plantations have been converted into housing and are located on the Lembang fault, putting it at risk of earthquakes, floods and landslides. Cadres are community leaders who assist in the success of government programmes. Cilengkrang village has 45 cadres, who, if prepared to become disaster preparedness cadres, can help minimise the risk of natural disasters that may occur. Purpose to prepare disaster preparedness cadres. The research method included teaching about disaster mitigation and simulation of first aid management in the event of a natural disaster with a total sample of 35 people. The results showed that more than half of the respondents had insufficient knowledge of disaster mitigation in preparing disaster preparedness cadres before counselling, and after counselling more than half of the respondents had sufficient understanding of disaster mitigation to develop disaster preparedness cadres. Conclusion To reduce the impact of disasters and provide first aid in the event of a disaster, so that advice is needed disaster preparedness cadres. Keywords: Cadres, Disaster mitigation, Disaster Preparedness
Wound Treatment with Moist Dressing Technique Using Nacl 0.9% And Garamysin On The Number Of Bacterial Colonies Sri Mulyati Rahayu
Enrichment: Journal of Multidisciplinary Research and Development Vol. 2 No. 8 (2024): ENRICHMENT: Journal of Multidisciplinary Research and Development
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/enrichment.v2i8.213

Abstract

This study investigates the effects of moist dressing techniques using 0.9% NaCl and Garamycin on bacterial colony counts in diabetic gangrene wounds. Diabetic ulcers represent a significant challenge in wound management, as improper treatment can lead to severe complications, including infection and amputation. A controlled experimental approach was employed, utilizing diabetic rats induced with alloxan to establish hyperglycemia. The treatment group received moist dressings with 0.9% NaCl and Garamycin over seven days, while bacterial colony counts were assessed before and after treatment. Results indicated a significant reduction in bacterial colonies from an average of 291.625 to 69.75 post-treatment, demonstrating the effectiveness of the combined treatment in preventing bacterial growth. This reduction underscores the importance of maintaining a moist environment for wound healing and the role of antibacterial agents in managing diabetic wounds. The findings contribute valuable insights into optimal wound care practices, emphasizing the need for appropriate dressing selection to enhance healing outcomes and minimize infection risks.
Edukasi Gizi Remaja dan Pencegahan Stunting Anggi Jamiyanti; Widyawati; Sri Mulyati Rahayu; Irisanna Tambunan; Eki Pratidina
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 6 No. 1 (2024): February
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v6i1.1680

Abstract

Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke remaja. Trend masalah kesehatan pada remaja antara lain kekurangan zat besi (anemia), kurang tinggi badan, kurang energi kronis dan obesitas. Stunting merupakan masalah gizi kronis pada balita dengan ditandai tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Penyebab stunting multidimensi dimana salah satunya adalah gizi ibu mulai dari masa remaja. Gizi Remaja putri yang buruk menyebabkan peningkatan kejadian stunting. Pengetahuan tentang gizi pada remaja sangat penting karena akan berdampak pada jangka panjang terhadap derajat kesehatan. Pengetahuan remaja yang baik tentang gizi berkolerasi dengan kesehatan dilihat dari status gizi yang juga baik. Untuk membekali remaja dalam pengetahuan gizi dan pencegahan stunting maka pengabdian masyarakat perlu dilakukan. Kegiatan bertujuan untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran dalam menerapkan gizi seimbang pada remaja dan pencegahan stunting di Pesantren Yayasan Lima Menara. Pemberian edukasi dilaksanakan dengan metode ceramah dan diskusi. Evaluasi pre dan post-test dilakukan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan. Hasil yang diperoleh adanya peningkatan pengetahuan sebagian besar (70%) cukup, dengan nilai rata-rata 71,8. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi/penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan para peserta. Adolescent Nutrition Education and Stunting Prevention Adolescence is a transition period from children to teenagers. Trends in health problems in adolescents include iron deficiency (anemia), lack of height, chronic lack of energy and obesity. Stunting is a chronic nutritional problem in toddlers characterized by shorter body height compared to children their age. The causes of stunting are multidimensional, one of which is maternal nutrition starting from adolescence. Poor nutrition among young women causes an increase in the incidence of stunting. Knowledge about nutrition in adolescents is very important because it will have a long-term impact on health status. Adolescents' good knowledge about nutrition is correlated with health as seen from their good nutritional status. To equip teenagers with nutritional knowledge and stunting prevention, community service needs to be carried out. The activity aims to increase knowledge and awareness in implementing balanced nutrition for teenagers and preventing stunting at the Lima Menara Foundation Islamic Boarding School. Education is provided using lecture and discussion methods. Pre and post-test evaluations are carried out to determine increases in knowledge. The results obtained were that the majority (70%) had a sufficient increase in knowledge, with an average value of 71.8. This shows that education/counseling can increase the knowledge of participants.
Mitigasi bencana dalam mempersiapkan kader siaga bencana dan perawatan luka akut pada kondisi cedera di Desa Mandalahaji Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung: Mitigasi Bencana Ade Tika Herawati; Sri Mulyati Rahayu; Sumbara Sumbara; Inggrid Dirgahayu
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 7 No. 1 (2025): February
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v7i1.2343

Abstract

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat Desa Mandala Haji dalam menghadapi bencana melalui pelatihan kader siaga bencana dan perawatan luka akut. Mitra dalam program ini adalah kader desa, pemerintah desa, serta tenaga akademik dari Universitas Bhakti Kencana. Metode yang digunakan mencakup edukasi, simulasi, serta praktik mitigasi bencana dan penanganan kegawatdaruratan, seperti bantuan hidup dasar dan penanganan patah tulang. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman kader, di mana sebelum pelatihan hanya 18% yang memiliki tingkat pengetahuan baik, sementara setelah pelatihan meningkat menjadi 72%. Kesimpulannya, edukasi dan simulasi yang diberikan terbukti efektif dalam meningkatkan kesiapsiagaan kader terhadap bencana. Program ini berkontribusi dalam membangun kapasitas masyarakat secara berkelanjutan, sehingga dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengembangkan strategi mitigasi berbasis komunitas. Disaster Mitigation in Preparing Disaster Preparedness Cadres and Acute Wound Care in Injury Conditions in Mandala Haji Village, Pacet District, Bandung Regency This program aims to enhance the disaster preparedness of the Mandala Haji Village community through training for disaster preparedness cadres and acute wound care. The partners in this program include village cadres, the village government, and academic staff from Bhakti Kencana University. The methods used involve education, simulations, and practical training in disaster mitigation and emergency response, such as basic life support and fracture management. The evaluation results showed a significant improvement in cadre knowledge, with only 18% having a good level of knowledge before the training, increasing to 72% afterward. In conclusion, the provided education and simulations were proven effective in enhancing cadre preparedness for disasters. This program contributes to building sustainable community capacity and can serve as a model for other regions in developing community-based disaster mitigation strategies.