Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Santri Siaga Mencegah Bencana Pandemik Covid-19 Dede Nur Aziz Muslim; Rizki Muliani; Sri Mulyati Rahayu; Anggi Jamiyanti; Nur Intan Hayati Husnul Khotimah
Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v4i2.2305

Abstract

Pandemi Covid-19 merupakan bencana non alam yang penyebaran sangat cepat dengan korban yang mengalami dampak buruk bersifat komunal. komunitas pesantren merupakan salah satu yang beresiko terdampak, maka dari itu pentingnya untuk membangun kesiapsiagaan dalam pencegahan penularan Covid-19. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah membangun perilaku kesiapsiagaan santri pesantren Hidayatullah Cilengkrang dalam mencegah penularan Covid-19. Metode penanganan masalah yang dialami oleh mitra yaitu dengan program kegiatan santri siaga mencegah bencana pandemi Covid-19 melalui tahapan: pembentukkan santri siaga Covid-19, pendidikan kesehatan dan promosi tentang Covid-19, pelatihan deteksi dini resiko Covid-19, cara lawan Covid-19 pada level individu dan komunitas dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru (jaga jarak, penggunaan masker, cuci tangan), meningkatkan imunitas diri, pembuatan disinfektan alami, di lingkungan pesantren Hidayatullah Cilengkrang dan pemberian bantuan alat-alat kesehatan yang dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2020 secara daring dan luring. Pada hasil didapatkan nilai posttest tingkat pengetahuan santri tentang Covid-19 didapatkan 100% baik hal ini menunjukkan adanya perubahan perilaku santri yang mampu melaksanakan protokol kesehatan guna mencegah penularan dan terbentuk santri siaga mencegah Covid-19.
Pengaruh Teknik Relaksasi Otot Progresif terhadap Tekanan Darah Lansia dengan Hipertensi Sri Mulyati Rahayu; Nur Intan Hayati; Sandra Lantika Asih
Media Karya Kesehatan Vol 3, No 1 (2020): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v3i1.26205

Abstract

Riskesdas tahun 2018 penyakit tertinggi yang diderita lansia usia 55-64 tahun adalah hipertensi dengan prevalensi 55,2%.  Hipertensi jika tidak ditangani dapat menyebabkan stroke, infark miokard, gagal ginjal dan ensefalopati. Salah satu penanganan hipertensi non-farmakologi dengan tehnik relaksasi otot progresif.  Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Teknik Relaksasi Otot Progresif terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Bojong Soang Kabupaten Bandung. Jenis penelitian ini menggunakan Pra Eksperimental dengan pendekatan One Group Pretest Posttest, sampel penelitian menggunakan Purpposive Sampling berjumlah 22 lansia. Analisis menggunakan univariat dengan frekuensi dan persentase, bivariat menggunakan Wilcoxon test. Hasil penelitian menunjukkan tekanan darah sistolik dan diastolik diperoleh nilai 0,000 (<0,05), yang berarti ada pengaruh Teknik Relaksasi Otot Progresif terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi di Puskesmas Bojong Soang Kabupaten Bandung. Dengan adanya hasil penelitian ini, teknik relaksasi otot progresif dapat dijadikan intervensi keperawatan untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi Kata kunci: Hipertensi, lansia, teknik relaksasi otot progresif.
EFFORTS TO IMPROVE HEALTH ECONOMY THROUGH HEALTH EDUCATION AND SKILLS IMPROVEMENT IN ORPHANAGE Sri Mulyati Rahayu; Meda Yuliani; Eki Pratidina; Agus Miraj Darajat; Asep Roni
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i1.3401

Abstract

Abstrak: Yayasan Ramda Bhakti Pertiwi merupakan Yayasan yang bergerak dalam bidang sosial dan Pendidikan. Panti Asuhan Babussalam terdiri perempuan dan laki-laki dengan rata-rata usia 11-20 tahun. Pada kondisi pandemi Covid-19 ini belum ada sosialiasi edukasi tentang adaptasi kebiasaan baru (AKB) pada penghuni panti, selain itu masalah yang ada di panti juga tentang kesehatan reproduksi, PHBS, dan penggunaan obat yang dikonsumsi saat sakit tanpa resep dokter. Tujuannya adalah untuk meningkatkan ekonomi kesehatan melalui edukasi kesehatan dan peningkatan keterampilan. Metode yang digunakan dengan pre test dan post test design untuk mengukur keberhasilan edukasi yang diberikan dan melihat hasil masker yang dikerjakan oleh santri putri yang ada di panti, setelah diberikan keterampilan membuat masker. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan adanya peningkatan pengetahuan setelah diberikan edukasi tentangAKB, Kesehatan Resproduksi, PHBS, dan cermat dalam mengkonsumsi obat saat sakit. Sedangkan hasil dari pembuatan masker dari 25 santriwati seluruhnya dapat membuat 2-3 masker/perorang, namun belum bisa sampai dipasarkan hasilnya, karena masih perlu latihan dalam membuat dan memodifikasi masker.Kesimpulan adanya peningkatan pengetahuan setelah diberikan edukasi tentang AKB, kesehatan reproduksi, PHBS, dan cermat dalam mengkonsumsi obat, serta adanya penambahan keterampilan dalam membuat masker. Diharapkan pihak panti untuk selalu mengingatkan tentang edukasi yang telah diberikan dan terus mendukung kegiatan peningkatan keterampilan.Abstract: Ramda Bhakti Pertiwi Foundation is a foundation that is engaged in social and education. The Babussalam orphanage consists of women and men with an average age of 11-20 years. In the conditions of the Covid-19 pandemic, there has been no education dissemination on the adaptation of new habits (IMR) to the residents of the institution, besides that the problems in the institution are also about reproductive health, PHBS, and the use of drugs consumed when sick without a doctor's prescription. The aim is to improve the health economy through health education and skills enhancement. The method used was the pre-test and post-test design to measure the success of the education given and to see the results of the masks that were done by female students at the orphanage, after being given the skills to make masks. The results of community service showed an increase in knowledge after being given education about AKB, Resproductive Health, PHBS, and being careful in consuming drugs when sick. While the results of making masks from 25 students can make 2-3 masks / per person, but the results cannot be marketed yet, because they still need practice in making and modifying masks. The conclusion is that there is an increase in knowledge after being given education about IMR, reproductive health, PHBS, and being careful in consuming drugs, as well as the addition of skills in making masks. It is hoped that the orphanage will always remind about the education that has been given and continue to support skills improvement activities.
UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN SANTRI MELALUI EDUKASI KESEHATAN DI PSAA BABUSSALAM Sri Mulyati Rahayu; Eki Pratidina; Meda Yuliani; Denni Fransiska Helena; Ivan Andriansyah; M. Isronijaya
Abdimas Galuh Vol 4, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i1.7147

Abstract

Yayasan Ramda Bhakti Pertiwi merupakan yayasan yang bergerak dalam bidang social dan pendidikan. Yayasan ini menyelenggarakan Pondok Pesantren Salafiyah (PPS), Ulya Babussalam (SMA), Wustho Babussalam (MTS) yang terletak di Jl. Cilengkrang II. Yayasan ini menyediakan asrama putra dan putri yang terdiri atas anak yatim, yatim piatu, dan kaum dhuafa. Panti Asuhan Babussalam terdiri atas 61 orang santri MTS dan 47 santri SMA. Kegiatan rutin yang dilakukan di Panti Asuhan Babussalam adalah sekolah dan mengaji. Hasil pengamatan pada tanggal 18 Oktober 2021, beberapa santri mulai tidak menggunakan kembali masker karena keterbatasan masker, dan masker kain yang dibuat oleh santri juga sudah habis terpakai. Hasil wawancara dengan pengelola sangat mengharapkan adanya pemaparan tentang vaksin covid-19 kepada para santri, sehingga para santri siap ketika akan divaksin dan tidak ada yang jatuh sakit setelah divaksin. Selain itu, pengelola juga mengharapkan adanya edukasi tentang kesehatan reproduksi pada remaja putri ketika sedang haid, dan kebersihan kulit agar tidak terus menerus timbul gatal-gatal. Hasil wawancara dengan 5 santri yang ditemui saat survey, kelima santri tersebut belum siap dilakukan vaksin covid-19, karena masih takut menjadi sakit. Untuk itu, kami perlu dilakukan pengabdian kepada masyarakat di Panti asuhan Babussalam ini untuk mengingatkan kembali pentingnya penerapan protokol kesehatan, mengedukasi tentang vaksin covid-19, kesehatan reproduksi saat haid, kesehatan kulit, dan dapat mempraktekkan cara membuat sabun cair untuk melengkapi saat cuci tangan.
Motivasi Pasien Dalam Prilaku Pengendalian Diet Hipertensi Di Puskesmas Cibiru Kota Bandung Dede Nur Aziz Muslim; Sri Mulyati Rahayu
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 12 No 4 (2021): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v12i4.546

Abstract

The number of incidence of hypertension is estimated to be able to cause 7.5 million deaths and about 12.8% of all deaths. WHO data in 2013 shows the prevalence of hypertension sufferers at the age of 25 years and over reaches 40%. Hypertension can be prevented and overcome by maintaining a lifestyle such as adherence to a diet low in fat, low in cholesterol, low in salt and reducing foods high in potassium and caffeine, regular exercise, not consuming alcohol, avoiding stress and controlling blood pressure regularly. Intrinsic motivation is motivation that arises in the patient, such as interests, attitudes and needs. If intrinsic motivation is good, it will encourage patients to adopt a diet according to the recommendations of health workers. Descriptive research design. The research was conducted at the Cibiru Health Center, Bandung City. The population is residents who have hypertension in Cibiru Village, the study sample is 30 hypertension patients. Collecting data using a questionnaire with the validity test value r table = 0.632 (n = 10). So that all questions are said to be valid, while the results of the reliability test value 0.984 means reliable. The results showed that motivation from attitudes and interests were mostly favorable, while most of the needs were unfavorable. Suggestions need to do further research on extrinsic motivation in controlling hypertensive patients
Hubungan Interaksi Sosial Dengan Kualitas Hidup Lansia Di RPSCW Ciparay Lia nurlianawati; Wulan Ayu Utami; Sri Mulyati Rahayu
Jurnal Keperawatan BSI Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.792 KB)

Abstract

Interaksi sosial merupakan suatu hubungan timbal balik, saling mempengaruhi serta tidak terpisahkan dari suatu hubungan yang terjadi antar individu, sosial dalam kehidupan sehari-hari. Jika melihat kondisi tersebut sebagian lansia mengalami proses degeneratif yang menyebabkan lansia mengalami penurunan fisik, psikologis dan sosial, salah satu dampaknya yaitu penarikan diri dengan lingkungan, tidak memiliki dukungan sosial keluarga, teman, lingkungan sekitar dan secara tidak langsung mengalami perubahan yang dialami lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan interaksi sosial dengan kualitas hidup lansia di UPTD PSRLU Ciparay. Metode penelitian menggunakan korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 153 dengan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dengan jumlah 60 sampel. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner interaksi sosial untuk interaksi sosial dan WHOQOLBREFF untuk kualitas hidup. Analisa data menggunkan rumus Chi-Square. Hasil uji statistik menunjukan 40 (66,7%) lansia memiliki interaksi sosial baik dan 32 (53,3%) lansia memiliki kualitas hidup baik. Nilai fisher’s exact test pvalue = 0,000 < α 0,05 yang berarti H0 ditolak artinya ada hubungan interaksi sosial dengan kualitas hidup lansia. Kesimpulan penelitian ini yaitu semakin baik interaksi sosial yang dilakukan oleh lansia maka semakin baik kualitas hidup lansia. Saran pada penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi, mampu mempertahankan interaksi sosial lansia dalam kerjasama lansia dengan lansia lainnya serta meningkatkan interaksi sosial lansia dalam menyelesaikan masalah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia.
Relaksasi Napas Dalam Dan Relaksasi Otot Progresif Dalam Menurunkan Mual Paska Kemoterapi Sri Mulyati Rahayu; Irisanna Tambunan; Vina Vitniawati
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 9 No. 1 (2022): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.199 KB) | DOI: 10.33867/jka.v9i1.294

Abstract

Mual pasca kemoterapi berpengaruh pada respon emosional yang dapat memperburuk intensitas mual. Keluhan mual yang tidak ditangani dapat menyebabkan timbulnya dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit dan risiko terjadinya defisit nutrisi. Relaksasi napas dalam yang dikombinasikan dengan relaksasi otot progresif dapat saling menguatkan untuk memberikan efek menurunkan mual setelah kemoterapi dan meningkatkan rasa nyaman. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh kombinasi relaksasi napas dalam dan otot progresif terhadap intensitas mual pasca kemoterapi. Metode penelitian menggunakan pre-eksperimental. Subjek penelitian terdiri dari 48 pasien dengan teknik pengambilan sample secara purposif. Analisis data dengan uji Wilcoxon Signet Rank Test. Hasil rata-rata intesitas mual sebelum pemberian kombinasi relaksasi napas dalam dan relaksasi otot progresif yaitu 2.9375 dan rata-rata intesitas mual sesudah pemberian kombinasi relaksasi napas dalam dan relaksasi otot progresif 1.7500. Pemberian relaksasi nafas dalam yang dikombinasikan dengan relaksasi otot progresif saling menguatkan rangsang terhadap syaraf parasimpatis untuk menurunkan refleks vagal abdominal, sehingga mual berkurang. Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value,001 < dari nilai alpha (0.05), maka dapat disimpulkan ada pengaruh kombinasi relaksasi napas dalam dan relaksasi otot progresif dalam menurunkan intensitas mual sesudah kemoterapi, sehingga dapat diaplikasikan pada pasien kemoterapi yang mengalami mual
DIFFERENCES IN BLOOD SUGAR LEVELS BEFORE AND AFTER MORNING AND AFTERNOON WALK IN TYPE II DIABETES MELITUS PATIENTS AT BABAKANSARI PUSKESMAS Sri Mulyati Rahayu; Eneng Yeti; Rizki Muliani
International Journal of Research in Community Services Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Research Collaboration Community (RCC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46336/ijrcs.v4i2.422

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) is a non-communicable disease which causes an increase in blood sugar levels and is at risk of causing disease complications. Walking is done to increase the sensitivity of insulin receptors. Blood vessels in the afternoon are more vasodilated than in the morning due to the effects of circadian rhythms which affect hormone action. This study aims to determine the difference in the average value of blood sugar levels before and after walking in the morning and afternoon in patients with type II DM. The research design used was a preexperiment with a pretest-posttest two group design approach. The sample of 20 respondents who are divided into 2 groups, namely the morning group of 10 people and the afternoon group of 10 people, with purposive sampling. The results of this study showed that the amount of decrease in blood sugar levels in the morning group was 31.6 mg/dL and the amount of decrease in blood sugar levels in the afternoon group was 43.5 mg/dL. The results of statistical tests in the morning group obtained a value of p = 0.007 (p <0.05) and in the afternoon group obtained a value of p = 0.005 (p <0.05). The results showed that the afternoon group was more effective in reducing average blood glucose levels as a result of vasodilatation of blood vessels which is influenced by circadian rhythms compared to the morning group, so it can be concluded that there are differences in blood sugar levels before and after walking in the morning and in the afternoon in patients with type II DM. Therefore it is advisable to walk, especially in the afternoon which can lower blood sugar levels more for type II DM sufferers in an effort to control blood sugar levels.
Pengetahuan tentang penanganan pertama cedera olahraga pada siswa akademi sepak bola Sri Mulyati Rahayu; Maria Ulfah jamil; Inggrid Dirgahayu; Wempi Budiana; Herlina Husein; Diana Ulfah
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 3 No. 1 (2023): JOURNAL OF Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v3i1.327

Abstract

Introduction: Football is a form of physical activity that can be played by both men and women. This sport is inseparable from the use of the feet which involve body structures such as joints and muscles. The problem that often occurs in soccer players is experiencing injuries that can occur to the ankles due to sprains or collisions between players. Serious injury can occur if there is a hard impact on the neck and head area. Sports injuries can cause disturbances in physical activity, psychology, and achievement. The solution to dealing with repetitive sports injuries is by providing education about the first treatment for soccer sports injuries. Purpose: To increase knowledge in the first handling of soccer sports injuries to students at the Ebod Jaya Football Academy and Cimahi FC. Methods: Descriptive with pre-test and post-test design. Population is 60 students, sample is 35 students, with purposive sampling technique. Results: The results obtained were that more than half of the respondents had insufficient knowledge about the first handling of soccer sports injuries before being given education (54%) and more than half of the respondents had sufficient knowledge about the first handling of soccer sports injuries after being given education (69%). Conclusion: Half of the respondents had sufficient knowledge about the first treatment for soccer sports injuries after being given education.   Keywords: Knowledge; First Handling; Injury; Football.   Pendahuluan: Olahraga sepak bola merupakan bentuk aktivitas fisik yang  bisa dimainkan oleh laki-laki maupun perempuan. Olahraga ini tidak terlepas dari penggunaan kaki yang melibatkan struktur tubuh seperti sendi dan otot. Permasalahan yang sering terjadi pada pemain sepak bola adalah mengalami cedera yang dapat terjadi pada pergelangan kaki akibat terkilir atau benturan antar pemain. Cedera berat dapat terjadi jika ada benturan keras pada daerah leher dan kepala. Cedera olahraga dapat menimbulkan gangguan aktivitas fisik, psikis, dan prestasi. Solusi untuk mengatasi cedera olahraga berulang dengan diberikan edukasi tentang penanganan pertama cedera olahraga sepak bola.  Tujuan:  Untuk meningkatkan pengetahuan dalam penanganan pertama cedera olahraga sepak bola pada siswa Akademi sepak bola Ebod Jaya dan Cimahi FC. Metode: Deskriptif dengan pre-test dan post-test design. Populasi 60 siswa, sampel 35 siswa, dengan teknik purposive sampling. Hasil: Hasil yang didapatkan lebih dari setengah responden memiliki pengetahuan kurang  tentang penanganan pertama cedera olahraga sepak bola sebelum diberikan edukasi (54%) dan lebih dari setengah responden memiliki pengetahuan cukup tentang penanganan pertama cedera olahraga sepak bola setelah diberikan edukasi (69%). Simpulan: Setengah responden memiliki pengetahuan cukup tentang penanganan pertama cedera olahraga sepak bola setelah diberikan edukasi.
E, Efektifitas EFEKTIFITAS TERAPI RENDAM KAKI DENGAN REMPAH TERHADAP KUALITAS TIDUR IBU BEKERJA Sri Mulyati Rahayu; Vina Vitniawati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 15 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v15i2.1150

Abstract

Stres banyak terjadi pada ibu bekerja, karena tuntutan menyelesaikan pekerjaan di rumah juga pekerjaan.kantor. Dampak negatif stres kerja berupa gangguan kualitas tidur yang mengakibatkan penurunan produktivitas kerja. Kualitas tidur yang buruk mengakibatkan gangguan keseimbangan fisiologi dan psikologis, sedangkan kualitas tidur yang baik menimbulkan perasan senang, energik, tubuh lebih bugar, dan meningkatkan imunitas. Upaya untuk memperbaiki kualitas tidur diberikan rendam kaki dengan rempah, karena selain dapat merilekkan otot-otot kaki setelah seharian bekerja, juga wangi rempah-rempah merangsang kerja syaraf melalui nervus olfactorius untuk menekan kerja retikulo activiting system. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas terapi rendam kaki dengan rempah terhadap kualitas tidur ibu yang bekerja. Metode yang dilakukan dengan pre-experiment dengan one group pre-post test desain. Responden berjumlah 30 orang ibu bekerja dengan teknik purposive sampling. Instrumen kualitas tidur yang digunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) versi bahasa Indonesia. Analisis bivariat dengan uji Wilcoxon. Hasil penelitian pemberian terapi rendam kaki dengan rempah efektif dalam meningkatkan kualitas tidur ibu bekerja dengan nilai p-value 0,002 < α (0.05). Untuk itu perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat yang lebih luas yang memiliki masalah kualitas tidur, seperti edukasi melalui media poster tentang pemberian terapi rendam kaki dengan rempah yang memiliki manfaat dalam meningkatkan kualitas tidur.