Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Santri Siaga Mencegah Bencana Pandemik Covid-19 Dede Nur Aziz Muslim; Rizki Muliani; Sri Mulyati Rahayu; Anggi Jamiyanti; Nur Intan Hayati Husnul Khotimah
Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v4i2.2305

Abstract

Pandemi Covid-19 merupakan bencana non alam yang penyebaran sangat cepat dengan korban yang mengalami dampak buruk bersifat komunal. komunitas pesantren merupakan salah satu yang beresiko terdampak, maka dari itu pentingnya untuk membangun kesiapsiagaan dalam pencegahan penularan Covid-19. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah membangun perilaku kesiapsiagaan santri pesantren Hidayatullah Cilengkrang dalam mencegah penularan Covid-19. Metode penanganan masalah yang dialami oleh mitra yaitu dengan program kegiatan santri siaga mencegah bencana pandemi Covid-19 melalui tahapan: pembentukkan santri siaga Covid-19, pendidikan kesehatan dan promosi tentang Covid-19, pelatihan deteksi dini resiko Covid-19, cara lawan Covid-19 pada level individu dan komunitas dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru (jaga jarak, penggunaan masker, cuci tangan), meningkatkan imunitas diri, pembuatan disinfektan alami, di lingkungan pesantren Hidayatullah Cilengkrang dan pemberian bantuan alat-alat kesehatan yang dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2020 secara daring dan luring. Pada hasil didapatkan nilai posttest tingkat pengetahuan santri tentang Covid-19 didapatkan 100% baik hal ini menunjukkan adanya perubahan perilaku santri yang mampu melaksanakan protokol kesehatan guna mencegah penularan dan terbentuk santri siaga mencegah Covid-19.
Hubungan Self Efficacy Dengan Perilaku Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Keperawatan Ekstensi Yang Sedang Menyusun Skripsi di STIKes Bhakti Kencana Bandung Raihany Sholihatul Mukaromah; Kristina E.Fatima Mawo; Anggi Jamiyanti
Jurnal Medika Cendikia Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Medika Cendikia
Publisher : STIKes Karsa Husada Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33482/medika.v6i2.114

Abstract

Mahasiswa keperawatan tingkat akhir adalah mahasiswa yang memasuki semester akhir yang dihadapkan dengan penyusunan skripsi. Skripsi merupakan suatu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan dan untuk mendapatkan gelar sarjana keperawatan. Selama penyusunan skripsi mahasiswa sering menunda – nunda untuk menyelesaikannya yang sering disebut prokrastinasi akademik. Salah satu faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik adalah self efficacy. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa keperawatan ekstensi yang sedang menyusun skripsi di STIKes Bhakti Kencana Bandung. Jenis penelitian deskriptif korelatif menggunakan cros sectional dengan sampel sebanyak 51 mahasiswa. Menggunakan instrumen kuesioner self efficacy dan prokrastinasi akademik. Analisa data yang digunakan univariat dan bivariat dengan uji Spearmen Rank. Hasil penelitian menunjukan korelasi sebesar r = -612 dengan signifikasi p- value = 0,000. Dengan persentase self efficacy rendah 51% dan prokrastinasi akademik tinggi 78,4%. Ada hubungan negatif antara self efficacy dengan perilaku prokrastinasi akademik. Semakin rendah nilai self efficcay maka akan semakin tinggi nilai prokrastinasi akademik. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan kepada prodi S1 Keperawatan untuk meningkatkan kedisiplinan dan melakukan konseling kepada mahasiswa tentang dampak dari prokrastinasi akademik sehingga dapat meningkatkan self efficacy mahasiswa
Edukasi Dan Pemanfaatan Tanaman Obat Untuk Kesehatan Masyarakat Rw 05 Dan Rw 06 Desa Cibiru Hilir, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung Pada Bulan November Tahun 2021 Kharina Septi Lestari; Nur Rakhmanto Heryana; Antri Ariani; Anggi Jamiyanti; Aris Suhardiman; Amelia Kandisa
Jurnal Abdi Masyarakat Kita Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Abdi Masyarakat Kita
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33759/asta.v2i2.245

Abstract

There are many medicinal plants that have the potential to be developed as raw materials for herbal medicines but in fact have not been managed and utilized optimally by the community. There are several problems with conventional medicine, including side effects, high drug resistance, and higher prices, which have created a prolonged economic situation that has hit Indonesia. One solution that can be done in maintaining health conditions is using family medicinal plants. The purpose of family medicinal plants is that they can be used as an alternative to conventional medicine that is easy to find, no money to buy and without the need to come to a health facility. The implementation of education and utilization of family medicinal plants was carried out in RW 05 and RW 06, Cibiru Hilir Village, Cileunyi District, Bandung Regency. The number of participants in this activity involved 60 people (men and women) with an age range of 20 to 50 years, consisting of 30 people from RW 05 and 30 people from RW 06. The methods used in this activity were conducting pre-tests, counseling activities, post test, and delivery of medicinal plant seeds to residents. After the educational activities on the use of medicinal plants took place, public knowledge about family medicinal plants increased as seen from the results of the pre-test and post-test.
STATUS MENTAL EMOSIONAL KARYAWAN UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA SAAT MENJALANI WORK FROM OFFICE Vina Vitniawati; Anggi Jamiyanti
JURNAL PSIKOLOGI INSIGHT Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Departemen Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/insight.v5i1.34248

Abstract

AbstractThe world is currently experiencing a pandemic due to COVID-19. Indonesia is one of the countries affected and affected by this virus. Government policies as a measure to prevent and handle COVID-19 ranging from Large-Scale Social Restrictions (PSBB) to policies in the New Normal Era. This policy has an impact on employees who were previously Work From Home (WFH) to Work From Office (WFO). Working in pandemic conditions and situations raises worries at work so that it has an impact on mental and emotional status which affects work productivity. The purpose of this study was to determine the emotional mental status of the Bhakti Kencana University employees while undergoing a work form office. This research method uses descriptive method on employees who undergo Work From Office as many as 69 people using the SRQ 29 instrument. The results show that long Underwent work from office as much as 29.0 percent experienced symptoms of anxiety and depression, 15.9 percent experienced psychotic disorders, 68.1 percent experienced post-traumatic stress disorder, 17.4 percent did not experience changes in mental emotional status and none experienced any disturbances. psychoactive and drug use. The mental and emotional changes of employees during work from office will affect employee work productivity, besides the physiological impact when the body experiences psychological disorders will reduce immunity, thereby increasing the risk of COVID-19 transmission. The results showed that there was a change in the mental emotional status of employees during work from office. Improved coping mechanisms by increasing knowledge about Covid 19, health protocols at work, flexibility at work and health insurance for employees can reduce the psychological impact while working from office in the era  the COVID-19 pandemic  AbstrakDunia saat ini mengalami pandemic akibat COVID-19. Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dan terdampak akibat virus ini. Kebijakan pemerintah sebagai langkah pencegahan dan penanganan COVID-19 mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sampai kebijakan di Era New Normal. Kebijakan ini berdampak pada karyawan yang sebelumnya Work From Home (WFH) menjadi Work From Office (WFO). Bekerja dalam kondisi dan situasi pandemic meberikan kekhawatiran saat bekerja sehingga berdampak pada status mental dan emosional yang mempengaruhi produktivitas bekerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui status mental emosional karyawan Univeritas Bhakti Kencana saat menjalani work form office. Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif pada karyawan yang menjalani Work From Office sebanyak 69 orang menggunakan instrument SRQ 29. Hasil penelitian menunjukan selama menjalani work from office sebanyak 29,0 persen mengalami gejala cemas dan depresi, 15,9 persen mengalami gangguan psikotik, 68,1 persen mengalami post-traumatic stress disorder, 17,4 persen  tidak mengalami perubahan status mental emosional dan tidak ada yang mengalami gangguan psikoaktif dan penggunaan narkoba. Perubahan mental dan emosional saat menjalani work from office akan berpengaruh secara fungsi fisiologi sehingga meningkatkan kerentanan penularan dan berdampak produktivitas pekerjaan. Sehingga institusi harus meningkatan mekanisme koping dengan meningkatkan pengetahuan tentang COVID-19, mempertahankan protokol Kesehatan, fleksibilitas dan jaminan kesehatan saat bekerja di era pandemic COVID-19. 
Cegah Stunting dengan Penanganan yang Tepat pada Masyarakat Dusun Barujati Andri Nurmansyah; Yuyun Sarinengsih; Anggi Jamiyanti; Vivop Marti Lengga; Dania Nur Agustin; Dwi Alifia W; Tarisha Yulia A; Natasya Dwi S; Rulaa Sheiza E; Della Puspita S; Thursiena Rizkia; Renaldhi Kurniawan; Eva Fauziah; Fajri Herliyuandi; Alisya Ayu C; Madhuri Rema; Siti Mulyani; Widyastuti Widyastuti; Lintang Nurizky; Gina Nuraeni; Moch Hisyam; Aldo Suwandi; Resa Yuniar; Siti Aisyah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 12 (2024): Volume 7 No 12 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i12.17558

Abstract

ABSTRAK Kasus stunting masih menjadi salah satu masalah kesehatan anak terbesar di Indonesia, bahkan angka penurunan pada tahun 2024 masih jauh dari target yang diharapkan yaitu sebesar 14%. Kekurangan gizi adalah salah satu faktornya, yang tidak hanya dialami oleh anak tersebut melainkan dipengaruhi oleh gizi calon ibu sejak remaja, ibu hamil, maupun setelah melahirkan. Oleh karena itu, pengetahuan untuk mencegah kejadian stunting menjadi penting. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden terhadap intervensi pencegahan stunting di masyarakat Dusun Barujati Kabupaten Bandung. Studi ini menggunakan one group pretest-posttest design, dengan intervensi berupa penyuluhan pada responden yang merupakan tokoh masyarakat, dan masyarakat umum berjumlah 17 responden. Adapun instrumen yang digunakan yaitu kuesioner yang diberikan sebelum dan setelah intervensi. Hasil studi menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden sebelum dan setelah intervensi meningkat secara signifikan yaitu mean 91-97. Hal ini terjadi  penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan melalui penyebarluasan pesan kesehatan yang bertujuan untuk menanamkan dan meyakinkan sasaran. Intervensi penyuluhan cegah stunting dengan penanganan yang tepat berhasil meningkatkan pengetahuan responden  dalam mencegah stunting dengan penanganan yang tepat. Dibutuhkan kerutinan dan keberlanjutan intervensi agar menjadi salah satu upaya dalam menurunkan kasus stunting di Indonesia. Kata Kunci: Balita, Gizi, Pencegahan Stunting  ABSTRACT The issue of stunting remains one of the biggest child health problems in Indonesia, and even the projected decrease in 2024 is still far from the expected target of 14%. Malnutrition is one of the factors, which not only affects the child but is also influenced by the nutrition of the prospective mother since adolescence, during pregnancy, and after childbirth. Therefore, knowledge to prevent stunting is important. This article aims to assess the level of knowledge among respondents regarding stunting prevention interventions in the Barujati hamlet of Bandung Regency. This study uses a one group pretest-posttest design, with an intervention in the form of counselling for respondents who are community leaders and the general public, totaling 17 respondents. The instrument used is a questionnaire that is administered before and after the intervention. The study results show that the respondents' knowledge level significantly increased before and after the intervention, with a mean of 91-97. This happens because counselling can enhance knowledge through the dissemination of health messages aimed at instilling and convincing the target audience. The intervention of counselling to prevent stunting with appropriate handling successfully increased the respondents' knowledge in preventing stunting with the right measures. It requires routine and sustainable interventions to be one of the efforts in reducing stunting cases in Indonesia. Keywords: Toddler, Nutrition, Stunting prevention
Edukasi Gizi Remaja dan Pencegahan Stunting Anggi Jamiyanti; Widyawati; Sri Mulyati Rahayu; Irisanna Tambunan; Eki Pratidina
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 6 No. 1 (2024): February
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v6i1.1680

Abstract

Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke remaja. Trend masalah kesehatan pada remaja antara lain kekurangan zat besi (anemia), kurang tinggi badan, kurang energi kronis dan obesitas. Stunting merupakan masalah gizi kronis pada balita dengan ditandai tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Penyebab stunting multidimensi dimana salah satunya adalah gizi ibu mulai dari masa remaja. Gizi Remaja putri yang buruk menyebabkan peningkatan kejadian stunting. Pengetahuan tentang gizi pada remaja sangat penting karena akan berdampak pada jangka panjang terhadap derajat kesehatan. Pengetahuan remaja yang baik tentang gizi berkolerasi dengan kesehatan dilihat dari status gizi yang juga baik. Untuk membekali remaja dalam pengetahuan gizi dan pencegahan stunting maka pengabdian masyarakat perlu dilakukan. Kegiatan bertujuan untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran dalam menerapkan gizi seimbang pada remaja dan pencegahan stunting di Pesantren Yayasan Lima Menara. Pemberian edukasi dilaksanakan dengan metode ceramah dan diskusi. Evaluasi pre dan post-test dilakukan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan. Hasil yang diperoleh adanya peningkatan pengetahuan sebagian besar (70%) cukup, dengan nilai rata-rata 71,8. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi/penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan para peserta. Adolescent Nutrition Education and Stunting Prevention Adolescence is a transition period from children to teenagers. Trends in health problems in adolescents include iron deficiency (anemia), lack of height, chronic lack of energy and obesity. Stunting is a chronic nutritional problem in toddlers characterized by shorter body height compared to children their age. The causes of stunting are multidimensional, one of which is maternal nutrition starting from adolescence. Poor nutrition among young women causes an increase in the incidence of stunting. Knowledge about nutrition in adolescents is very important because it will have a long-term impact on health status. Adolescents' good knowledge about nutrition is correlated with health as seen from their good nutritional status. To equip teenagers with nutritional knowledge and stunting prevention, community service needs to be carried out. The activity aims to increase knowledge and awareness in implementing balanced nutrition for teenagers and preventing stunting at the Lima Menara Foundation Islamic Boarding School. Education is provided using lecture and discussion methods. Pre and post-test evaluations are carried out to determine increases in knowledge. The results obtained were that the majority (70%) had a sufficient increase in knowledge, with an average value of 71.8. This shows that education/counseling can increase the knowledge of participants.
Literasi Digital Internet Addiction Pada Anak Usia Sekolah Anggi Jamiyanti; Andri Nurmansyah; Vivop Marti Lengga; Yuyun Sarinengsih
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 6 No. 3 (2024): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v6i3.1898

Abstract

Internet mempunyai banyak dampak positif bagi pengguna terutama terkait dengan peningkatan ilmu dan pengetahuan yang berkembang sesuai kemajuan zaman. Akan tetapi, penggunaan internet berlebihan juga menimbulkan beberapa dampak negatif bagi kesehatan fisik hingga kesehatan mental termasuk pada anak usia sekolah. Oleh karena itu dibutuhkan literasi digital mengenai internet addiction serta penanganannya. Pengetahuan tentang dampak dan bagaimana self-control pada internet addiction sangat penting karena akan berdampak pada jangka panjang terhadap kesehatan anak usia sekolah. Untuk membekali anak usia sekolah dalam pengetahuan internet addiction serta penanganannya maka pengabdian masyarakat perlu dilakukan. Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan dalam mengurangi dampak negatif akibat internet addiction pada siswa dan siswi SMK Bhakti Kencana Cileunyi. Pemberian edukasi dilaksanakan dengan metode ceramah, demonstrasi dan sharing sesion. Evaluasi pre dan post-test dilakukan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan. Hasilnya yang diperoleh adanya peningkatan pengetahuan mengenai internet addiction dan penanganannya yang bermakna, dengan nilai p=0,02. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi/penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan para peserta. Internet Addiction Digital Literacy in School Age Children The internet has many positive impacts on users, especially related to increasing knowledge and knowledge which develops according to the times. However, excessive internet use also has several negative impacts on physical health and mental health, including for school-aged children. Therefore, digital literacy is needed regarding internet addiction and its treatment. Knowledge about the impact and how to self-control internet addiction is very important because it will have a long-term impact on the health of school-aged children. To equip school-age children with knowledge of internet addiction and how to treat it, community service needs to be carried out. The activity aims to increase understanding and application in reducing the negative impact of internet addiction on students of SMK Bhakti Kencana Cileunyi. Providing education is carried out using lecture methods, demonstrations and sharing sessions. Pre and post-test evaluations are carried out to determine increases in knowledge. The results obtained were a significant increase in knowledge about internet addiction and its treatment, with a value of p = 0.02. This shows that education/counseling can increase the knowledge of participants.