Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Aktivitas Antibakteri dari Mikroalga Laut Porphyridium cruentum terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acne Vina Juliana Anggraeni; Fajar Arip Nugraha; Aris Suhardiman
Jurnal Agrotek Ummat Vol 6, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.168 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v6i2.1217

Abstract

Penelitian ini bertujuan melakukan uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acne. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode cakram kertas dan identifikasi golongan senyawa  menggunakan metode bioautografi. Hasil yang diperoleh ektrak terbaik n-heksanaa terhadap bakteri P. acne  mulai dari konsentrasi 2% menunjukan diameter zona bening 7,4 ± 0,9 mm. Bakteri S. epidermidis pada konsentrasi 2 % sebesar 6,5 ± 0,3 mm. Hasil identifikasi golongan senyawa pada ekstrak n-heksana terdapat senyawa asam lemak yang dominan yaitu asam palmitat 18,23% asam arakidonat 14,82% dan asam eikosapentanoat 12,49 %.
Upaya Peningkatan Pengetahuan Masyarakat dalam Penatalaksanaan Pasien Isoman Covid-19 Aris Suhardiman; Cucu Rokayah; Budy Nugraha; Iksan Nasyulloh
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 4 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Desember 2021
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v3i4.695

Abstract

Pandemi COVID-19 di Indonesia telah berlangsung sejak awal tahun 2019, meningkatnya kasus positif merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi di Kecamatan Sukarindik, terlihat dari data kasus aktif COVID-19 UPTD Puskesmas Sukalaksana yang menandakan bahwa Kelurahan Sukarindik termasuk zonasi kuning. Salah satu Tindakan pemerintah unntuk mencegah penyebaran virus yang semakin melua, masyarakat diharuskan melakukan isolasi mandiri. Tujuan dari pelaksanaan Penyuluhan untuk memberikan pemahaman penatalaksanaan pengobatan pasien positif COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri guna menghindari penyalahgunaan dan kesalahan dalam memilih pengobatan. Penyuluhan ini dilaksanakan dengan metode edukasi, diskusi dan evaluasi. Metode yang dilakukan ini dengan sosialisasi dan edukasi melalui webinar serta khalayak sasaran yang dituju yaitu pasien isoman dan masyarakat umum dengan jumlah peserta 308 orang. Evaluasi hasil yang didapatkan dalam kegiatan penyuluhan in dimana terdapat peningkatan pengetahuan secara kuantitatif dari hasil pre tes sebesar 75.15 % menjadi 91.98 % dai hasil post test nya.
Edukasi Dan Pemanfaatan Tanaman Obat Untuk Kesehatan Masyarakat Rw 05 Dan Rw 06 Desa Cibiru Hilir, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung Pada Bulan November Tahun 2021 Kharina Septi Lestari; Nur Rakhmanto Heryana; Antri Ariani; Anggi Jamiyanti; Aris Suhardiman; Amelia Kandisa
Jurnal Abdi Masyarakat Kita Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Abdi Masyarakat Kita
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33759/asta.v2i2.245

Abstract

There are many medicinal plants that have the potential to be developed as raw materials for herbal medicines but in fact have not been managed and utilized optimally by the community. There are several problems with conventional medicine, including side effects, high drug resistance, and higher prices, which have created a prolonged economic situation that has hit Indonesia. One solution that can be done in maintaining health conditions is using family medicinal plants. The purpose of family medicinal plants is that they can be used as an alternative to conventional medicine that is easy to find, no money to buy and without the need to come to a health facility. The implementation of education and utilization of family medicinal plants was carried out in RW 05 and RW 06, Cibiru Hilir Village, Cileunyi District, Bandung Regency. The number of participants in this activity involved 60 people (men and women) with an age range of 20 to 50 years, consisting of 30 people from RW 05 and 30 people from RW 06. The methods used in this activity were conducting pre-tests, counseling activities, post test, and delivery of medicinal plant seeds to residents. After the educational activities on the use of medicinal plants took place, public knowledge about family medicinal plants increased as seen from the results of the pre-test and post-test.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAN FRAKSI MAKROALGA Eucheuma cottonii TERDELIGNIFIKASI TERHADAP BAKTERI PENYEBAB JERAWAT Dewi Kurnia; Hafidan Asykar Akbar; Aris Suhardiman
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/inrpj.v7i2.6476

Abstract

Jerawat merupakan penyakit kulit yang diakibatkan oleh bakteri. Eucheuma cottonii merupakan jenis rumput laut merah yang diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Pada penelitian ini dilakukan uji aktivitas antibakteri dari ekstrak dan fraksi makroalga Eucheuma cottonii yang telah didelignifikasi terhadap bakteri penyebab jerawat Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 70% dan fraksinasi dengan metode ECC menggunakan n-heksana, etil asetat dan metanol-air. Uji aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode mikrodilusi dengan pembanding klindamisin. Nilai rata-rata rendemen ekstrak dan fraksi diperoleh sebesar 27,96; 1,15; 2,03 dan 91,66%. Pada pemantauan KLT baik ekstrak dan fraksi menunjukan adanya senyawa flavonoid, alkaloid, fenolik, steroid dan terpenoid. Nilai KHM terhadap bakteri Propionibacterium acnes dari ekstrak dan fraksi metanol-air adalah 1250 ppm sedangkan fraksi n-heksana dan etil asetat sebesar 2.500 ppm dengan KHM pembanding klindamisin 625 ppm. Nilai KHM terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dari ekstrak etanol sebesar 1250 ppm, fraksi metanol-air 5000 ppm sedangkan fraksi n-heksana dan etil asetat tidak menunjukan aktivitas antibakteri. Nilai KBM ekstrak dan fraksi pada kedua bakteri uji dengan konsentrasi 10.000 ppm tidak dapat membunuh bakteri, sedangkan nilai KBM pembanding klindamisin 1250 ppm. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan ekstrak etanol dan fraksi metanol-air Eucheuma cottoni berpotensi sebagai antibakteri penyebab jerawat.Kata Kunci: antibakteri; delignifikasi; Eucheuma cottonii; Propionibacterium acnes; Staphylococcus epidermidis
AKTIVITAS FRAKSI DAUN GAHARU (Aquilaria malaccensis Lam) SEBAGAI ANTIJERAWAT DAN UJI BIOAUTOGRAFI Aris Suhardiman; Hikmiah Hikmiah; Wempi Budiana
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI INDONESIA Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.676 KB) | DOI: 10.58327/jstfi.v9i1.141

Abstract

Tanaman Gaharu (Aquilaria malaccensis Lam) merupakan tanaman yang digunakan sebagai obat dan kosmetik. Gel merupakan sediaan setengah padat yang terdiri dari suspensi yang terbuat dari partikel organik dan anorganik. Jerawat merupakan suatu proses peradangan kronik kelenjar– kelenjar polisebasea. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas fraksi daun gaharu sebagai antijerawat dan senyawa yang berkhasiat sebagai anitijerawat. Daun gaharu diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96 %. Ekstrak kental kemudian difraksinasi menggunakan metode Ekstraksi Cair-Cair dengan pelarut n-heksana, etil asetat dan metanol-air. Metode pengujian aktivitas fraksi daun gaharu sebagai antijerawat yaitu pada bakteri Propionibacterium acnes menggunakan metode difusi cakram kertas dan mikrodilusi, sedangkan uji bioautografi digunakan untuk mengetahui kandungan senyawa berkhasiat. Hasil pengujian difusi cakram kertas, nilai Konsentrasi Hambat Minimum yang diperoleh dari ekstrak, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, dan fraksi metanol-air berturut-turut sebesar 125.000 ppm, 500.000 ppm, 125.000 ppm, dan 125.000 ppm dengan diameter zona hambat 7,7 mm; 4,96 mm; 9,46 mm; dan 7,06 mm. Fraksi etil asetat memiliki aktivitas antibakteri yang lebih kuat sehingga pengujian mikrodilusi dilakukan terhadap fraksi etil asetat. Hasil pengujian mikrodilusi, Konsentrasi Hambat Minimum yang diperoleh dari fraksi etil asetat sebesar 3.900 ppm dan Konsentrasi Bunuh Minimum dari fraksi etil asetat lebih dari 62.500 ppm. Aktivitas fraksi daun gaharu sebagai antijerawat yang paling baik dengan konsentrasi fraksi etilasetat 2%. Sedangkan hasil pengujian bioautografi diperoleh senyawa golongan flavonoid.Kata Kunci : Aquilaria malaccensis Lam, gel, Konsentrasi Hambat Minimum, Konsentrasi Bunuh Minimum, uji bioautografi.
Upaya Peningkatan Pengetahuan Masyarakat dalam Penatalaksanaan Pasien Isoman Covid-19 Aris Suhardiman; Cucu Rokayah; Budy Nugraha; Iksan Nasyulloh
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 4 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Desember 2021
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v3i4.695

Abstract

Pandemi COVID-19 di Indonesia telah berlangsung sejak awal tahun 2019, meningkatnya kasus positif merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi di Kecamatan Sukarindik, terlihat dari data kasus aktif COVID-19 UPTD Puskesmas Sukalaksana yang menandakan bahwa Kelurahan Sukarindik termasuk zonasi kuning. Salah satu Tindakan pemerintah unntuk mencegah penyebaran virus yang semakin melua, masyarakat diharuskan melakukan isolasi mandiri. Tujuan dari pelaksanaan Penyuluhan untuk memberikan pemahaman penatalaksanaan pengobatan pasien positif COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri guna menghindari penyalahgunaan dan kesalahan dalam memilih pengobatan. Penyuluhan ini dilaksanakan dengan metode edukasi, diskusi dan evaluasi. Metode yang dilakukan ini dengan sosialisasi dan edukasi melalui webinar serta khalayak sasaran yang dituju yaitu pasien isoman dan masyarakat umum dengan jumlah peserta 308 orang. Evaluasi hasil yang didapatkan dalam kegiatan penyuluhan in dimana terdapat peningkatan pengetahuan secara kuantitatif dari hasil pre tes sebesar 75.15 % menjadi 91.98 % dai hasil post test nya.
Combined Antidiabetic and Antidyslipidemic Activity of Ageratum conyzoides and Gynura procumbens in Alloxan-induced Diabetic Rats Yani Mulyani; Nazarul Mastura; Salsha Rosilopya; Aris Suhardiman; Kania Fajarwati; Entris Sutrisno
Majalah Obat Tradisional Vol 28, No 2 (2023)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mot.83785

Abstract

Unhealthy lifestyle habits greatly increase the risks of various degenerative illnesses, for example, diabetes mellitus as well as dyslipidemia. Recent studies have shown that the pharmaceutical drugs used for the treatment of these conditions have undesirable side effects. This indicates that it is necessary to find more effective and safe alternative treatment options, particularly in medicinal plants, such as Ageratum conyzoides and Gynura procumbens. Therefore, this research examined the combined antidiabetic and antidyslipidemic activity of Ageratum conyzoides and Gynura procumbens extracts in alloxan-induced diabetic rats. The insulin sensitivity of the test animals was assessed at the beginning of the experiment using the oral glucose tolerance test (OGTT) through the administration of 3 g/kgBW glucose. Pancreatic destruction was induced with the intraperitoneal injection of a single dose of 150 mg/kgBW alloxan, and the rats were treated with ethanol extract for 14 days. High-density lipoprotein cholesterol (HDL-C), Triglycerides (TG), total cholesterol (TC), and low-density lipoprotein cholesterol (LDL-C) were measured using the enzymatic method. The results showed that the single extracts and their combination exhibited high antidiabetic and antidyslipidemic activity. This was indicated by a substantial reduction in fasting blood sugar, TG, TC, and LDL-C (p<0.05), and an insignificant increase in HDL-C. The activity of the combined extract was similar to the single extracts, but it was not better in decreasing TG levels. Based on these findings, 95% ethanol extract of Ageratum conyzoides, Gynura procumbens, and their combination exhibited high antidiabetic and antidyslipidemic activity in alloxan-induced rats.
Edukasi Kesehatan dan Pemanfaatan Herbal untuk Pencegahan dan Pengelolaan Hipertensi di Kabupaten Bandung Patonah Patonah; Aris Suhardiman; Lia Marliani; Purwaniati Purwaniati; Mamay M Sobandi; Jajang Japar Sodik
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 6 No. 4 (2024): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v6i4.2128

Abstract

Program pengabdian masyarakat ini berfokus pada edukasi kesehatan dan pemanfaatan herbal untuk pencegahan dan pengelolaan hipertensi di Kabupaten Bandung. Program ini dirancang untuk mengatasi tingginya prevalensi hipertensi melalui pendekatan promotif dan preventif. Kegiatan edukasi meliputi seminar kesehatan interaktif, demonstrasi praktis penggunaan herbal, serta skrining kesehatan yang mencakup pengukuran tekanan darah, glukosa, kolesterol, dan asam urat. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan masyarakat, di mana persentase peserta dengan pemahaman memadai tentang hipertensi meningkat dari 19% menjadi 72%. Selain itu, peserta mulai menerapkan perilaku hidup sehat, seperti mengurangi konsumsi garam dan meningkatkan aktivitas fisik. Pengenalan herbal seperti jahe, kunyit, dan seledri memberikan alternatif strategi pengendalian tekanan darah yang mengintegrasikan kearifan lokal dengan ilmu pengetahuan modern. Inisiatif ini menunjukkan efektivitas intervensi berbasis komunitas secara holistik dalam meningkatkan hasil kesehatan masyarakat dan pentingnya program edukasi kesehatan yang berkelanjutan. Health Education and Herbal Utilization for Hypertension Prevention and Management in Bandung Regency This community service program focused on health education and herbal utilization for the prevention and management of hypertension in Bandung Regency. The program was designed to address the high prevalence of hypertension through promotive and preventive approaches. Activities included interactive health seminars, practical demonstrations on herbal utilization, and health screenings for blood pressure, glucose, cholesterol, and uric acid levels. The results showed a significant improvement in community knowledge, with the percentage of participants with adequate understanding of hypertension increasing from 19% to 72%. Additionally, participants adopted healthier behaviors, such as reducing salt intake and increasing physical activity. The introduction of herbal remedies, including ginger, turmeric, and celery, offered alternative strategies for blood pressure control, integrating local wisdom with modern science. This initiative demonstrated the effectiveness of holistic community-based interventions in improving public health outcomes and underscored the importance of sustainable health education programs.