Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGARUH MASA PAKAI DAN TINGKAT TRANSMISI TERHADAP KADAR EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND I Made Adi Sayoga
Dinamika Teknik Mesin: Jurnal Keilmuan dan Terapan Teknik Mesin Vol 1, No 1 (2011): Dinamika Teknik Mesin
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.802 KB)

Abstract

Recently reducing emissions of the harmful gases that generated in the combustion process of the automobile and other internal combustion engine is absolutely essential to environmental preservation. These emissions pollute the environment and contribute to the global warming, acid rain, smog, odours, and respiratory and other health problems. Therefore many countries around the world are taking major efforts to toughen emission standards. Motor cycles, the lagers amount, contributed the major air pollution in Indonesia. The hamful gases that generated in the motor cycles especially CO, HC and NOx . As the motor cycles is getting older, many components in the combustion system are getting worst and contribute more hamfull emissions. This research was done on July 2001 to find out the emissions and was done on Honda Astrea Grand which have been used since 1995, 1996 dan 1997 on the variety of gear level. A multigas analyser was used to analyse the emission gas out form the tile pipe. The result shows that the maximum CO and HC emission are generated by all motor cycle on the first gear. The higerst CO and HC emission is generated by the olderst motor cycle (1995) and the minimum CO and HC emission is generated by the motor cycle that has been used since 1997.
Pengaruh Fraksi Volume Serat Kulit Jagung terhadap Kekuatan Tarik dan Penyerapan Air Komposit Polyurethane Salman Salman; I Made Adi Sayoga; Rahmat Maulana
Jurnal Teknik Mesin Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/jtm.v7i1.2268

Abstract

Sejumlah peneliti telah meneliti sifat mekanik komposit yang diperkuat serat kulit jagung. Namun kombinasi kekuatan tarik dan sifat penyerapan air komposit berpenguat serat kulit jagung masih memerlukan penelitan lebih lanjut berkaitan penggunaan komposit pada lingkungan basah. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan pengaruh fraksi volume serat kulit jagung terhadap kekuatan tarik dan sifat serapan airnya. Material utama yang dipakai adalah polyurethane sebagai martik dan kuli jagung sebagai serat.  Pengujian dilakukan dengan mencampurkan matriks dan serat menjadi sepsimen komposit. kekuatan tarik sepsimen diuji dan daya serap air spesimen duji, untuk kekuatan tarik menggunakan menggunakan alat tensilon dengan standar ASTM D 3039. Hasilnya semakin besar fraksi volume serat sepesimen semakin besar pula kekuatan tariknya. Seangkan untuk sifat penyerapan airnya, persentase penyerapan air dari komposit dipengaruhi oleh pengembangan polyurethane saat dibentuk jadi specimen.Abstract -- Some researchers have observed the mechanical characteristics of composite with strengthening by corn skin fibre reinforcement. However the combination of strength stress and water absorption of composite with corn skin fibres needs more exploration due to wide of its application particularly in the wet environment. The objective of this study is to determine the effect of fraction of the composite fibre to the tensile strength and moisture absorption. The main materials of this research are polyurethane as matrix and corn skin fibre as reinforcement. The research was done by mixing matrix and fibre at the certain volume fraction to produce the composite specimens. Specimens were tested by tensile test with ASTM D 3039 and water absorption test. The results shown that the higher fraction of the fibre, the increase the tensile strength. While for the water absorption, the absorption behaviour is affected by the expansion of polyurethane during producing the specimens.
Penyuluhan Pemanfaatan Limbah Serbuk Gergajian Sebagai Bahan Papan Komposit Salman Salman; Emmy Dyah Sulistyowati; I Made Adi Sayoga; Agus Dwi Chatur
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 4, No 3 (2021): September 2021
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v4i3.177

Abstract

Pengusaha pengolahan kayu perlu mengantisipasi kenaikan harga bahan baku kayu dengan mencari bahan baku alternatif. Salah satunya adalah papan komposit. Papan komposit menggunakan serbuk gergaji sebagai bahan utama komponen komposit.Di semua pabrik pengolahan kayu, para pengusaha meninggalkan tumpukan serbuk gergaji, terutama dari serutan dan gergajian.Oleh karena itu perlu adanya pemanfaatan limbah serbuk gergaji menjadi bahan papan komposit melalui bakti sosial. Kegiatan dilakukan dengan membuat papan komposit dan memberikan penyuluhan langsung kepada mitra kerja terkait penggunaan serbuk gergaji dari pengolahan kayu. 
Analisis unjuk kerja motor bensin 4 langkah 1 silinder 100 cc berbahan bakar etanol I Made Mara; I Made Adi Sayoga; I Made Nuarsa; Ida Bagus Alit; Kade Wiratama
Dinamika Teknik Mesin Vol 10, No 1 (2020): Dinamika Teknik Mesin
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.259 KB) | DOI: 10.29303/dtm.v10i1.300

Abstract

In line the population growth, technological developments and the increasing of vehicles, the necessary of fuel is increase. Therefore, the people try to find an alternative fuel that is ethanol as vehicle fuel. To increase the performance and efficiency to use of ethanol fuel in an engine is by varying the ignition timing.This research aimed to investigate the influence of ignition timing to torque, power and specific fuel consumption effective (SFCe) with 96% ethanol fuel. in an engine four stroke single cylinder 100 cc Honda Astrea Legenda. The  ignition timing variation are 15˚, 20˚ and 25˚ before TDC and the engine speed are 1500, 2500, 3500, 4500, and 6000 rpm.The results show that the engine has better performance when the engine  running on the  ignition timing is advanced. The highest torque at 20˚ ignition time before TDC 0.868 kgf.m at 6000 rpm, the highest effective power at 20˚ ignition time before TDC of 7.272 ps at 6000 rpm, and the lowest SFCe at 20˚ ignition time before TDC is 0, 08 kg / PS.hour at 6000 rpm.
PENGARUH VARIASI JUMLAH BLADE TERHADAP AERODINAMIK PERFORMAN PADA RANCANGAN KINCIR ANGIN 300 Watt I Made Adi Sayoga; I Kade Wiratama; Made Mara; Agus Dwi Catur
Dinamika Teknik Mesin Vol 4, No 2 (2014): Dinamika Teknik Mesin
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.6 KB) | DOI: 10.29303/dtm.v4i2.59

Abstract

In some areas in Indonesia, such as: the southern part of Sumatra until Nusa Tenggara, wind velocity is large enough to be used as a wind power plant with a range of 5-15 knots of wind speed equivalent 2.5-7.5 m / s. However, wind energy has not yet been developed, there are only a wind power plant with a total capacity of 1.4 GW in Indonesia.  Mostly, instruments wind power is basically intended for European plains wind speed range of 10-30 knots. So that the necessary adjustments for the Indonesian state that smaller wind speed in order to optimize the system work.The purpose of this study was to determine the influence of the number of blades and wind speed on electric power generated by a horizontal axis wind turbine. The type of blade used is arched plate and fitted with a pitch angle of 30o. Key issues to be examined in this study is how the influence of the number of blades (3, 4, and 5 blade) and wind speed (3m / s, 4m / s and 5 m / s) to the performance of horizontal axis wind turbines.These results indicate that the number of blade 5 gives rpm, torque, power and highest Cp compared to the number of blade 3 and 4. Similarly, the wind speed of 5m / s provide better performance on any number of blade. The highest power obtained on the number of blades 5 and wind speed of 5 m / s with an average of 23.775 Watt. The highest Cp values obtained on the number of blades 5 and wind speed of 5 m / s which is an average of 0.4.
PEMBERDAYAAN INDUSTRI KREATIF KERAJINAN PERAK MELALUI PENINGKATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA MESIN GILING PERAK I Wayan Joniarta; I Made Adi Sayoga; Made Wijana; I Gusti Agung Ketut Chatur Adhi Wirya Aryadi; Ni Ketut Surasni
Jurnal Abdi Insani Vol 7 No 3 (2020): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v7i3.346

Abstract

Desa Ungga, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah, merupakan sentra kerajinan perak. Produk yang dihasilkan adalah bros, cincin, giwang, tusuk konde, suweng, liontin dan gelang. Bahan utama produk perhiasan ini yaitu perak yang dicetak,digiling, diukir kemudian di kombinasi dengan kulit kerang, mutiara dan batu permata. Salah satu UKM yang menjadi mitra kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah “JEN’s “ Creative Silver. Permasalahan mitra yaitu masih menggunakan mesin giling manual yang diputar dengan tangan sehingga karyawan cepat lelah. Tujuan dari kegiatan ini yaitu menyediakan mesin penggiling perak dengan penggerak motor listrik yang nyaman dilengkapi dengan gearbox. Metode pelaksanaan yaitu mendesain, merancang dan merakit, melatih karyawan, menyediakan panduan perawatan mesin. Hasil kegiatan yaitu 1 unit mesin penggiling perak dengan penggerak motor Listrik 1 HP putaran 1450 rpm, terhubung gearbox 1:20 sehingga putaran rol penggiling sekitar 100 rpm. Mesin ini bisa membentuk kawat dengan diamater bervariasi mulai 2 mm hingga paling kecil sekitar 0,05 mm. Mesin ini mempunyai beberapa kelebihan yaitu,, putaran stabil, hasil giling bisa seragam dan karyawan tidak cepat lelah. Motor listrik yang di gunakan dilengkapi dengan switch otomatis yang akan memutus aliran listrik ketika terjadi konslet. Pengujian kinerja mesin, saat masih menggunakan mesin manual memerlukan waktu sekitar 10 sampai 15 menit untuk menggiling perak satu on (100 gr) sekarang menggunakan motor listrik, maka waktu bisa lebih cepat rata-rata > 50% bisa sampai 5 – 7 menit untuk 1 on (100 gr). Peningkatan omzet sejak diterapkan mesin giling perak saat ini masih kecil,sekitar 3% akibat sepinya permintaan di tengah-tengah wabah pandemic covid-19.
MODIFIKASI INSTALASI PENYEDOT DEBU DENGAN PENERAPAN SUDU TIPE AKSIAL UNTUK KERAJINAN KULIT KERANG MUTIARA “YANTO” HANDYCRAFT I Wayan Joniarta; I Kade Wiratama; I Made Adi Sayoga; Nur Kaliwantoro; Pandri Pandiatmi
Jurnal Bakti Nusa Vol. 3 No. 2 (2022): JURNAL BAKTI NUSA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/baktinusa.v3i2.65

Abstract

Mitra kegiatan pengabdian adalah “YANTO“ Handycraft. Permasalahan mitra yaitu penyedot debu kurang maksimal, ketrampilan dalam modifikasi serta perawatan penyedot debu, manfaat dan bahaya debu kulit kerang. Kegiatan ini bertujuan merancang bagian pengisap debu sudu tipe aksial, modifikasi saluran debu dan perawatan. Metodelogi kegiatan dimulai dengan mendesain, pembuatan di bengkel kemudian aplikasi di mitra. Penyuluhan mengenai bahaya dan manfaat debu kulit kerang. Evaluasi kegiatan dengan Skala Lickert. Hasil kegiatan yaitu tim pelaksana telah berhasil memodifikasi saluran penyedot debu dengan aplikasi sudu tipe aksial. Terjadi perubahan tingkat pemahaman dan ketrampilan dalam memodifikasi dan merawat instalasi penyedot debu. Peningkatan terbesar yaitu pemahaman dan ketrampilan dalam modifikasi mesin penyedot debu dari 20% menjadi 64%. Perubahan yang paling kecil adalah pengetahuan dan ketrampilan cara bongkar pasang saluran debu dari 14% menjadi 48%. Berdasarkan personal yang melakukan bahwa Pak Sudiyanto memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang lebih baik dibanding dengan karyawan yang lain dari sebelumnya 28% menjadi 68%.
Pemanfaatan Kotoran Sapi sebagai Bahan Bakar Biogas di Dusun Gumesa Desa Giri Tembesi Gerung Lombok Barat I Made Adi Sayoga; Kadek Wiratama; I Made Nuarsa; Nurchayati Nurchayati
JURNAL KARYA PENGABDIAN Vol 3, No 1 (2021): April, Jurnal Karya Pengabdian
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1551.239 KB)

Abstract

ABSTRAK Sebagian besar masyarakat di dusun Gumesa Utara Giri Tembesi  menggantungkan penghidupannya dari beternak sapi. Dari kegiatan mereka ini dihasilkan banyak kotoran sapi sehingga apabila tidak dimanfaatkan dengan baik akan menimbulkan polusi  yang dapat mengganngu kesehatan dan keindahan lingkungan.  Rata rata setiap keluarga mempunyai  ternak 2 sampai 4 ekor sehingga potensi kotoran sapi sebagai sumber energi biomassa sangat menjanjikan.  Dalam kegiatan ini masyarakat diberikan penyuluhan tentang  pemanfaatan biogas sebagai sumber energi pengganti bahan bakar gas. Disamping itu para peternak di ajak bersama sama membuat digester sehingga mereka nantinya bisa membuatnya sendiri di rumah masing masing. Para peternak sapi antusias mengikuti kegiatan ini dan mereka aktif mengikuti kegiatan dan bertanya apabila belum memahami materi yang disampaikan. Demikian pula halnya pada proses pembuatan digester masyarakat sangat antusias karena  mereka memahami manfaat yang sangat besar dari kegiatan ini. Digester yang dibuat mempunyai dimensi diameter 50 cm dan tinggi 1 meter. Letak lubang input lebih tinggi dari lubang output masing2 dengan diameter 4 inci dan 3 inci. Kotoran sapi dan air  di campur dengan perbandingan yang sama di luar dan diaduk hingga rata sebelum dimasukkan ke dalam digester. Digester diisi sebanyak 2/3 dari volume agar ada ruang tempat gas yang terbentuk akibat fermentasi anaerob dalam ruang digester. Gas akan terbentuk setelah 15  hari, produksi gas maksimum pada hari ke 20 dan setelah itu dilakukan pengisian ke digester  setiap hari untuk mendapatkan gas setiap harinya. Sebagian besar peternak sapi yang mengikuti pelatihan ini sangat faham dengan materi yang disampaikan.
Disain Meja Ergonomis Mesin Poles untuk Perajin Perak di Desa Ungga, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah I Made Adi Sayoga; M. Mirmanto; I Gede Bawa Susana; I Made Mara; I Wayan Joniarta
JURNAL KARYA PENGABDIAN Vol 1, No 2 (2019): April, Jurnal Karya Pengabdian
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.149 KB)

Abstract

Desa Ungga, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah, merupakan sentra kerajinan perak yang mulai terkenal apalagi dengan adanya jalur Bypass bandara internasional Lombok. Produk  unggulan yaitu: Bros, cincin, giwang, tusuk konde, suweng (sejenis giwang), liontin, gelang, dan bros-liontin. Perhiasan-perhiasan itu berbahan kombinasi kulit kerang  mutiara yang dibentuk jadi oval, bundar, lonjong, segiempat, segitiga, dan setengah bundar kemudian di ikat / dibingkai dengan ornamen perak dikombinasi dengan mutiara sehingga menghasilkan produk kerajinan berkelas. Mitra PPM BOPTN dalam kegiatan yang diusulkan adalah JENs Creative,,, dengan pemilik Pak Jaelani,,,Permasalahan yang ditemui di tempat UKM di bidang produksi yaitu posisi kerja bagian pemolesan produk dilakukan dengan duduk bersila di lantai, sehingga kurang nyaman untuk kondisi kerja dalam waktu lebih dari 1 jam, Program PPM BOPTN ini telah berhasil memberi solusi kepada UKM atas ketidak nyamanan kerja saat pemolesan kerajinan perak dengan merancangkan dan mendesain meja poles yang bisa digunakan dengan nyaman oleh karyawan kerajinan perak sehingga tidak perlu duduk bersila lagi tetapi bisa duduk santai diatas kursi plastik berhadapan dengan mesin poles diatas meja poles yang dilengkapi dengan wadah penampung sisa-sisa perak yang lepas saat pemolesan sehingga perak yang mahal tersebut bisa digunakan kembali menjadi bahan baku baru untuk membuat produk kerajinan perak yang lain. itu perlu dicarikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu merancang mesin poles yang dibuat berdasarkan konsep ergonomi dengan menggunakan data anthropometri  dari karyawan sehingga didapatlah ukuran Meja Mesin poles Kerajinan perak yang di rancang dengan konsep ergonomi ( dimensi : Tinggi meja 55 cm, tinggi Tutup atas meja 50 cm Panjang Meja 72 cm lebar meja 42 cm, sudah dilengkapi dengan grinda poles Kata kunci ; mesin poles, ergonomi, kerajinan perak
Peningkatan Hasil Produksi Pengrajin Tempe Gembus Desa Telagawaru Dengan Menggunakan Mesin Pres Sederhana Agus Dwi Catur; I Made Adi Sayoga; Arif Mulyanto; I . G.N.K Yudhyadi; N.H. Sari; Nurchayati Nurchayati; E.D. Sulistiowati; Nur Kaliwantoro
JURNAL KARYA PENGABDIAN Vol 4, No 1 (2022): April, Jurnal Karya Pengabdian
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1191.443 KB)

Abstract

Pengrajin tempe gembus di Desa Telagawaru memeras ampas tahu dengan tangan di dalam memproduksi tempe gembus.  Hal tersebut sangatlah tidak efisien baik waktu dan tenaga.  Pengoptimalan produksi dilakukan pada industri kecil rumahan penghasil tempe gembus dengan penggunaan alat pres ampas tahu sederhana. Kegiatan pengabdian yang dilakukan meliputi: perancangan dan pembuatan alat pres sederhana, pelatihan penggunaan dan perawatan alat pres, serta evaluasi penggunaan alat pres.  Dengan penggunaan alat pres dapat mempersingkat waktu produksi dan tenaga produksi. Transfer teknologi dapat berjalan dengan baik, pengrajin tempe gembus antusias untuk menerima teknologi yang diberikan oleh tim pelaksana.  Perajin tempe gembus memiliki ketrampilan baru dan dapat melakukan produksi tempe gembus dengan menggunakan alat pres.