Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search
Journal : Bandung Conference Series: Communication Management

Makna dalam Komunikasi Pembelajaran Online pada Mahasiswa selama Pandemi Covid-19 Andreana; Dede Lilis Chaerowati
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.862 KB) | DOI: 10.29313/bcscm.v2i2.3906

Abstract

Abstract: The use of the Internet has begun to be carried out in various fields and humanitarian activities, one of which is in the world of education, especially in higher education. Almost all universities in Indonesia use online media in lectures during the Covid-19 pandemic. The cancellation and implementation of teaching and learning activities in several universities was canceled due to the pandemic, this was considered the right decision to reduce contact and reduce mass crowds (Social and Phsycal Distancing) during the Covid-19 pandemic. There are several universities that have implemented online lectures before the pandemic, one example is the Bandung Islamic University (UNISBA). Unisba (Bandung Islamic University) is one of the private universities in Bandung which also organizes online lectures during the Covid-19 pandemic. Based on the regulations of the Minister of National Education and the regulations of the Ministry of Education and Culture, Unisba enforces the online lecture so that all students and lecturers as well as all employees at Unisba can avoid Covid-19. The communication that is carried out between lecturers and students during lectures has shifted from face-to-face lectures directly to the use of media as a tool to communicate with each other so that recovery continues as well as it should. The purpose of this study was to find out the motives, meanings and experiences of Fikom Unisba students in carrying out online lecture activities during the Covid-19 pandemic. This study uses a qualitative research technique with Alfred Schutz's Phenomenological approach to take a deeper look at students who carry out distance/online learning activities. Researchers carried out the data collection process by conducting observations and interviews in the field. The results of this study indicate that there are two motives analyzed, namely In order to motive for online lectures during the Covid-19 pandemic for Fikom Unisba students, namely the motive for health purposes, the motive for educational purposes, and the motive for technology purposes and Because of the motive for online lectures during the COVID-19 pandemic. 19 for Fikom Unisba students is the motive for the advantages and disadvantages of online lectures, the advantages of which are to facilitate learning activities, and the difficulty of capturing the material presented. Abstrak. Penggunaan internet mulai banyak dilakukan di berbagai bidang dan aktivitas kemanusiaan, salah satunya dalam dunia pendidikan, terutama di pendidikan tingkat tinggi. Hampir semua universitas di Indonesia menggunakan media online dalam perkuliahan selama pandemi Covid-19. Peniadaan dan pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar dalam beberapa universitas ditiadakan karena pandemi, hal ini dinilai menjadi keputusan yang tepat untuk mengurangi kontak dan mengurangi kerumunan massa (social and phsycal distancing) pada masa pademi Covid-19. Terdapat beberapa universitas yang sudah menerapkan perkuliahan online sebelum pandemi, salah satu contohnya adalah Universitas Islam Bandung (Unisba). Unisba (Universitas Islam Bandung) merupakan salah satu universitas swasta di Bandung yang juga menyelenggarakan perkuliahan daring/online selama masa pandemi Covid-19. Berdasarkan Peraturan Mendiknas dan Peraturan Kemendikbud, Unisba memberlakukan kuliah online tersebut agar seluruh mahasiswa dan dosen juga seluruh karyawan di Unisba dapat terhindar dari Covid-19. Komunikasi yang dilkakukan antara dosen dan mahasiswa pun di saat perkuliahan telah bergeser dari perkuliahan tatap muka secara langsung bergeser kepada penggunaan media sebagai alat untuk berkomunikasi satu sama lain agar perkulihan tetap berjalan dengan baik dan seharusnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui motif, makna dan pengalaman mahasiswa Fikom Unisba dalam menjalankan kegiatan perkuliahan online selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan teknik penelitian kualitatif dengan pendekatan Fenomenologi Alfred Schutz untuk melihat lebih dalam mengenai mahasiswa yang melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh/daring. Peneliti melakukan proses pengumpulan data dengan melakukan observasi dan wawancara di lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat dua motif yang dianalsis yaitu In order to motive perkuliahan online di masa pandemi Covid-19 pada mahasiswa Fikom Unisba adalah motif tujuan kesehatan, motif tujuan pendidikan, dan motif tujuan teknologi dan Because of motive perkuliahan online di masa pandemi Covid-19 pada mahasiswa Fikom Unisba adalah motif kelebihan dan kekurangan dari perkuliahan online kelebihannya mempermudah kegiatan belajar, kekurangannya kesulitan menangkap materi yang disampaikan.
Makna Pesan "Saling Menjaga Adalah Amanah" dalam Iklan Gojek Indonesia Ahda Syahida Oktaviani; Dede Lilis Chaerowati
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v3i1.5314

Abstract

Abstract. The Gojek advertisement for the #PesanDariRumah edition is an advertisement created by Gojek Indonesia in the context of dealing with the Covid-19 pandemic. Unlike the previous ad, this ad is lifted from a 'reality' by showing a heart-touching ad story. Advertising based on reality is often the essence that remains superior without compromising the intent, message, and purpose of the ad. Therefore, this study aims to determine the meaning of denotation, connotation, and myth as well as the meaning of the message 'Guarding each other is Amanah' contained in the Gojek advertisement based on the signs that appear on the advertisement. This study uses several relevant theories, namely: Message Meaning, Advertising Semiotics, and Roland Barthes Semiotics as a research perspective. This study uses an interpretive paradigm and uses qualitative research methods with a semiotic analysis approach of Roland Barthes. Data were obtained through data observation, document study, and literature study. The data analysis technique uses semiotic analysis with Roland Barthes semiological analysis tools in the form of two orders of significations, namely denotation, connotation, and myth. Validity test using source triangulation technique. The results of the study indicate that in each scene in the advertisement, it tries to present a reality of changes in social life in the scope of the driver partner. In addition, the results of the study also show that this advertisement contains the meaning of the message 'Guarding each other is Amanah' which can be used as an understanding that the importance of taking care of each other in the current pandemic era, be it between individuals, between families, to between driver partners and passengers. , because it is a mandate and must be done by every element of society. Abstrak. Iklan Gojek edisi #PesanDariRumah merupakan iklan hasil karya Gojek Indonesia dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19. Berbeda dengan iklan sebelumnya, iklan ini diangkat dari sebuah ‘realitas’ dengan menampilkan cerita iklan yang menyentuh hati. Iklan berdasarkan realitas seringkali menjadi esensi yang tetap unggul tanpa mengesampingkan maksud, pesan, hingga tujuan dari iklan. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna denotasi, konotasi, dan mitos serta makna pesan ‘Saling Menjaga Adalah Amanah’ yang terdapat dalam iklan Gojek berdasarkan tanda-tanda yang muncul pada iklan. Penelitian ini, menggunakan beberapa teori yang relevan, yaitu: Makna Pesan, Semiotika Iklan, dan Semiotika Roland Barthes sebagai perspektif penelitian. Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif dan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis semiotika Roland Barthes. Data diperoleh melalui observasi data, studi dokumen, dan studi kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan analisis semiotika dengan perangkat analisis semiologi Roland Barthes berupa signifikasi dua tahap (two oder of significations), yaitu denotasi, konotasi, serta mitos. Uji keabsahan menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam setiap scene dalam iklan berusaha mempresentasikan sebuah realitas perubahan kehidupan sosial di ruang lingkup mitra driver. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dalam iklan ini mengandung makna pesan ‘Saling Menjaga adalah Amanah’ yang dapat dijadikan pemahaman bahwa pentingnya saling menjaga antar sesama di era pandemi saat ini, baik itu antar individu, antar keluarga, hingga antara mitra driver dan penumpang, karena hal tersebut merupakan amanah dan wajib dilakukan oleh setiap elemen masyarakat.
Strategi Komunikasi Penyiar Radio Play99ers dalam Mempertahankan Eksistensi Sherly Rizkita; Dede Lilis Chaerowati
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v3i1.5841

Abstract

Abstract. Radio is a mass media that conveys its message content in the form of information, entertainment, news, and education in audio form. Radio Play99ers is the biggest radio media in Bandung, which still broadcasts for broadcasts and even continues to grow in providing updated information for its listeners. After experiencing acquisitions in 2015 and bleaching for several months in 2020, Radio Play99ers must survive to increase its existence until now it has increased and needs a strategy to maintain its existence amidst the current decline in radio listeners. Through broadcasters through their broadcast program, 'Pulang Sore', the purpose of this research is to find out how the Communication Strategy of Radio Broadcasters for the Broadcast Program “Pulang Sore” on Radio Play99ers in Maintaining Existence. The method used in this study uses a qualitative method with a case study approach. The results of this study concluded that: 1. In the communication strategy according to Ben. G Henneke, broadcaster of Play99ers uses Idea Communication, Personality Communication, and Voice Control, plus an approach to listeners by remembering the names of the listeners themselves. 2. The reason for this strategy is because the broadcast program 'Pulang Sore' is a friend who returns home in the afternoon after finishing their activities which must be raised with entertainment. 3. The existence of digital-based media is an obstacle in maintaining the existence of radio, but Play99ers utilizes digital media as a strategy for its existence. 4. The success of the implemented strategy is marked by a significant increase in the number of active and passive listeners. Abstrak. Radio merupakan media massa yang menyampaikan isi pesannya berupa informasi, hiburan, berita, dan Pendidikan dalam bentuk audio. Radio Play99ers merupakan media radio terbesar di Bandung yang masih mengudara untuk siaran bahkan terus berkembang dalam memberikan informasi terupdate bagi para pendengarnya. Setelah mengalami akuisisi pada tahun 2015 dan pemutihan selama beberapa bulan di tahun 2020, Radio Play99ers harus survive meningkatkan eksistensinya hingga saat ini sudah meningkat dan perlu strategi untuk mempertahankan eksistensinya ditengah surutnya pendengar radio saat ini. Melalui penyiar lewat program siarannya yaitu ‘Pulang Sore’, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Strategi Komunikasi Penyiar Radio Program Siaran “Pulang Sore” Di Radio Play99ers Dalam Mempertahankan Eksistensi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunanakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil Penelitian ini disimpulkan bahwa: 1. Pada strategi komunikasi menurut Ben. G Henneke, penyiar Play99ers menggunakan Komunikasi Gagasan, Komunikasi Kepribadian, dan Kontrol Suara, ditambah dengan pendekatan kepada pendengar dengan cara mengingat nama-nama pendengar itu sendiri. 2. Alasan strategi tersebut diterapkan adalah karena program siaran ‘Pulang Sore merupakan teman pulang sorenya para pendengar setelah selesai beraktivitas yang harus dibangkitkan dengan hiburan. 3. Adanya media berbasis digital merupakan penghambat dalam mempertahankan eksistensi radio namun Play99ers memanfaatkan media digital sebagai strategi untuk eksistensinya. 4. Keberhasilan strategi yang diterapkan ditandai dengan jumlah pendengar aktif maupun pasif yang meningkat secara signifikan.
Strategi Komunikasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya dalam Talkshow Melalui Radio LPPL Kabupaten Tasikmalaya Muhammad Rafi Nauvaldi; Dede Lilis Chaerowati
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v3i1.6166

Abstract

Abstract. The success of a communication activity effectively can be determined by determining a communication strategy, as well as in socialization activities, it is necessary to have a communication strategy. As in this study, the communication strategy in socializing the importance of vaccines and the dangers of Covid-19 through lppl radio in Tasikmalaya Regency by the Tasikmalaya Regency Health Office with the aim of achieving a communication between the community so that all forms of Covid-19 prevention can be carried out properly. The purpose of this study is to analyze the communication strategy of the Tasikmalaya Regency Health Office in a talk show via LPPL Tasikmalaya Regency radio to socialize the dangers of COVID-19 and the importance of vaccination. The research method used in this study is a qualitative research method with a case study approach. The appropriate data collection techniques in this study are interviews, observations, documentation and literature studies.The results of this study can be concluded that the selection of a talk show program by the Tasikmalaya Regency Health Office as a medium to socialize the importance of vaccines and inform the dangers of cobid-19 can be said to be quite influential for the community. With evidence that the response of the community is so enthusiastic to vaccinate. Abstrak. Keberhasilan sebuah kegiatan komunikasi secara efektif bisa ditentukan oleh penentuan strategi komunikasi, begitupun dalam kegiatan sosialisasi, perlu adanya strategi komunikasi. Seperti dalam penelitian ini strategi komunikasi dalam mensosialisasikan pentingnya vaksin dan bahayanya Covid-19 melalui radio LPPL Kabupaten Tasikmalaya oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya dengan tujuan untuk mencapai suatu komunikasi antara masyarakat agar segala bentuk pencegahan Covid-19 dapat terlaksana dengan baik. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis strategi komunikasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya dalam talkshow melalui radio LPPL Kabupaten Tasikmalaya untuk mensosialisasikan bahayanya covid-19 dan pentingnya vaksinasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun teknik pengumpulan data yang tepat dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemilihan program talkshow oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya sebagai media untuk mensosialisaikan pentingnya vaksin dan menginformasikan bahayanya cobid-19 bisa dikatakan cukup berpengaruh bagi masyarakat. Dengan bukti bahwa respon masyarakat yang begitu antusias untuk melakukan vaksinasi.
Representasi Makna Pesan Harapan pada Iklan Grab di Media Sosial Youtube Resti Rahmawati Dewi; Dede Lilis Chaerowati
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v3i1.6475

Abstract

Abstract. In this study, the author discusses the representation of an advertisement on YouTube social media, namely from the Grab advertisement in 2021 with the "Gajian Until the End of the Month" edition, where the results are from the process of observing dialogue as the basic tool and clarified with moving images. In this study, the author focuses on scenes that contain elements of the message meaning of each scene. The research method used here is a qualitative method and uses a Roland Barthes Semiotics model approach. The author tries to see how the representation of the meaning of the message contained in the 2021 Grab 2021 ad "Gajian Until the End of the Month". This study aims to find out the meaning and messages contained in the Grab 2021 advertisement "Gajian Until the End of the Month". The data obtained is through observation, documentation and literature study. This study also uses a constructivist paradigm in which the formation of the construction itself and the event or reality are constructed, because the constructionist paradigm is often associated with the paradigm and the exchange of meanings. The results show that there are denotative meanings, connotative meanings and mythical meanings in the 2021 edition of Grab's "Gajian Sampe Akhir Bulan" advertisement which represents 11 space crews who departed from earth to the moon to get a lucky month. . This shows that a group of space crews is hopeful for hope. Abstrak. Pada penelitian ini penulis membahas mengenai representasi sebuah iklan yang terdapat pada media social YouTube yaitu dari iklan Grab tahun 2021 dengan edisi “ Gajian Sampe Akhir Bulan” yang dimana hasilnya merupakan dari proses mengamati dialog sebagai perangkat dasarnya serta diperjelas dengan gambar bergerak. pada penelitian ini, penulis memfokuskan terhadap adegan yang mengandung unsur makna pesan dari setiap adegan tersebut. Metode penelitian yang digunakan disini adalah metode kualitatif serta menggunakan pendekatan model Semiotika Roland Barthes. Penulis berusaha melihat bagaimana representasi makna pesan yang terkandung pada iklan Grab 2021 edisi “ Gajian Sampe Akhir Bulan” ini. adapun teknik pengumpulan data dari peneltian ini adalah dengan melakukan observasi, dokumentasi serta melakukan studi kepustakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna dan pesan yang terkandung dalam iklan Grab 2021 edisi “ Gajian Sampe Akhir Bulan”. Data yang diperoleh adalah melalui observasi, dokumentasi serta studi kepustakaan. Pada penelitian ini juga menggunakan paradigm konstruktivisme yang dimana pembentukan konstruksi itu sendiri serta peristiwa atau realitas itu di konstruksi, karena pada pradigma konstruksionis ini sering dikaitkan dengan paradigm dan pertukaran makna. Dari hasil penelitian menunjukan adanya makna denotative, makna konotatif serta makna mitos dalam iklan Grab edisi 2021 “ Gajian Sampe Akhir Bulan” yang merepresentasikan ke 11 kru luar angkasa kru luar angkasa berangkat dari bumi menuju bulan untuk mendapatkan bulan keberuntungan. Hal ini menunjukan bahwa sekelompok kru luar angkasa tersebut mengharapkan adanya pengharapan.
Representasi Komunikasi Persuasif Kepemimpinan Mehmed II dalam Film Series Muhammad Rizky Tanjung; Dede Lilis Chaerowati
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v3i1.6741

Abstract

Abstract. Communication is a very important aspect of human life, when doing activities or doing relationships with each other humans need a communication. Communication has several forms, one of which is persuasive communication. Persuasive communication can be done anywhere when someone has certain desires and goals to motivate someone in achieving the goals to be achieved, just like a king who communicates persuasively to soldiers in order to motivate his soldiers. Leadership is an activity to influence a group to achieve a goal. The communication skills of a leader must be combined with a good leadership style in order to achieve better goals. The purpose of this study is to find out the meaning of denotation, connotation, and myth contained in scenes that contain representations of persuasive communication in the film series Rise Of Empires: Ottoman. The method used in this study uses a qualitative method with a semiotics analysis approach of Roland Barthes. The results of this study are The denotative meaning of persuasive communication by Mehmed II is an instruction and negotiation to soldiers to motivate and increase the self-confidence of soldiers. The meaning of the connotation that often appears is that Mehmed II as a leader provides motivation by prioritizing the basic beliefs that exist in his soldiers, Mehmed II motivates the soldiers by exemplifying himself who never gives up and continues to be persistent to achieve the desired goals. The meaning of the myth that often arises is that a leader must be able to make a decision, and not be easily influenced by the words of others. A leader must be able to unite the strengths and motivate his subordinates in achieving the desired goals together. Abstrak. Komunikasi merupakan aspek yang sangat penting bagi kehidupan manusia, saat melakukan aktivitas maupun melakukan hubungan satu sama lain manusia memerlukan sebuah komunikasi. komunikasi memiliki beberapa bentuk, salah satunya adalah komunikasi persuasif. Komunikasi persuasif bisa dilakukan dimana saja saat seseorang memiliki keinginan dan tujuan tertentu untuk memotivasi seseorang dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai, seperti halnya seorang raja yang melakukan komunikasi persuasif kepada prajurit agara memotivasi prajuritnya. Kepemimpinan merupakan sebuah kegiatan untuk mempengaruhi kelompok untuk mencapai sebuah tujuan. Kemampuan komunikasi yang dimiliki seorang pemimpin harus disatukan dengan gaya kepemimpinan yang baik agar dapat mencapai tujuan yang lebih baik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui makna denotasi, konotasi, dan mitos yang terdapat pada adegan yang mengandung representasi komunikasi persuasif dalam film series Rise Of Empires: Ottoman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis Semiotika Roland Barthes. Hasil penelitian ini yaitu, Makna denotasi dari komunikasi persuasif yang dilakukan Mehmed II yaitu sebuah intruksi dan negosiasi kepada prajurit untuk memotivasi dan meningkatkan rasa percaya diri prajuritnya. Makna Konotasi yang sering muncul yaitu Mehmed II sebagai seorang pemimpin memberikan motivasi dengan mengutamakan dasar keyakinan yang ada pada diri prajuritnya, Mehmed II memotivasi para prajurit dengan mencontohkan dirinya yang tidak pernah menyerah dan terus gigih untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Makna Mitos yang sering muncul yaitu seorang pemimpin harus bisa mengambil sebuah keputusan, dan tidak mudah terpengaruh oleh perkataan orang lain. Seorang pemimpin harus bisa menyatukan kekuatan dan memotivasi bawahannya dalam mencapai tujuan yang diinginkan bersama.
Representasi Kepemimpinan dalam Kelompok pada Film Series Andika Miftah Fauzi; Dede Lilis Chaerowati
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v3i1.6867

Abstract

Abstract. In a group there are several individuals who want to achieve a common goal. In a group there is one person who is the leader or who can influence others. As in the movie All Of Us Are Dead, there is a group trying to survive and there is one person who leads the group whose words are heard by all group members and decide an action. This study discusses the representation of leadership in groups in the film series All Of Us Are Dead where the content is the result of observing the dialogue as the basic device and is clarified with scene cuts. in Group. This study focuses on the existing scene and the meaning of the scene. The research method used is qualitative, and uses the semiotics approach of Roland Barthes. The results of this study are that there is a denotative meaning. The myth that emerges is that a leader can be seen from his words that can influence and motivate a person, actions that can protect, keep his group for. A leader is also a strong person, in this case being able to guard and fight when there is an attack aimed at a group. the connotation meaning of students who have a sense of caring among fellow students and protect each other to stay intact and stay together in passing the zombie outbreak disaster. Delivering motivation so that all students do not despair and remain strong in the face of disasters. The meaning of the myth that often arises is that the leader must pay attention and encourage his members, giving him hope so that no one gets discouraged. Abstrak. Dalam sebuah kelompok terdapat beberapa individu yang ingin mencapai tujuan Bersama. Sebuah kelompok terdapat satu orang yang dijadikan pemimpin atau yang dapat mempengaruhi orang lainnya. Seperti halnya dalam film All Of Us Are Dead yang terdapat kelompok yang mencoba bertahan hidup dan terdapat satu orang yang memimpin dalam kelompok yang perkataannya didengar oleh seluruh anggota kelompok dan memutuskan suatu tindakan. Pada penelitian ini membahas tentang representasi kepemimpinan dalam kelompok pada film series All Of Us Are Dead dimana isinya merupakan hasil dari mengamati dialog sebagai perangkat dasarnya dan diperjelas dengan gambar potongan adegan, Tujuan penelitian ini adalah melihat makna denotatif, makna konotatif, dan mitos yang merepresentasikan kepemimpinan dalam kelompok. Penelitian ini memfokuskan pada adegan yang ada dan makna dari adegan tersebut Metode Penelitian yang digunakan adalah Kualitatif, dan menggunakan pendekatan Semiotika Roland Barthes.Hasil penelitian ini yaitu terdapat makna denotasi Mitos yang muncul ialah seorang pemimpin dapat terlihat dari perkataannya yang dapat memengaruhi dan memotivasi seseorang, perbuatan yang dapat melindungi, menjaga kelompoknya untuk. Seorang pemimpin juga merupakan orang yang kuat, dalam hal ini bisa menjaga dan melawan disaat ada serangan ditujukan kepada suatu kelompok. makna konotasinya siswa yang memiliki rasa peduli antar sesama siswa dan melindungi satu sama lain untuk tetap utuh dan tetap Bersama dalam melewati bencana wabah zombie. Menyampaikan motivasi agar semua siswa tidak putus asa dan tetap kuat dalam menghadapi bencana. Makna mitos yang sering muncul yaitu Pemimpin harus memperhatikan dan menyemangati anggotanya, memberinya harapan agar tidak ada yang putus asa.
Representasi Makna Gaya Kepemimpinan Otoriter Tokoh Thomas Shelby dalam Film Serial Peaky Blinders Mochammad Fajar Adityansyah; Dede Lilis Chaerowati
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v3i2.7633

Abstract

Abstract. A leader usually has a communication style that is quite interesting and unique according to his own leadership style. Leadership is a person's ability to influence other people to do something with the goals to be achieved. There is one character in a serial film called 'Peaky Blinders' that fulfills the criteria of being a leader as it should be, that character is Thomas Shelby. This study is entitled "Representation of the Meaning of Thomas Shelby's Authoritarian Leadership Style in Peaky Blinders Serial Film". The purpose of this research is to find out the denotation, connotation, and mythical meaning of Thomas Shelby's leadership in the Peaky Blinders series. The research method used in this study is a qualitative method with Roland Barthes's semiotic. Data collection techniques used in this research are observation, documentation and literature study. The data analysis technique in this study is to use semiotic analysis from Roland Barthes' theory. In Roland Barthes' theory, researchers will analyze data taken from the movie "Peaky Blinders". The researcher will see how the authoritarian leadership style of Thomas Shelby is. Based on the results of research on the meaning of denotation, Thomas Shelby has a separate policy that must be followed by all its members. The connotation meaning of Thomas Shelby's authoritarian leadership style is not always negative, there is also a positive impact on its members, besides that Thomas Shelby is very capable of using his power to influence the behavior of his members, and the meaning of myth in Thomas Shelby's authoritarian leadership style means that Thomas Shelby as a powerful leader in any case. Abstrak. Seorang pemimpin memiliki gaya berkomunikasi yang cukup menarik dan unik sesuai dengan gaya kepemimpinannya sendiri. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar melakukan sesuatu dengan tujuan yang ingin dicapai. Ada salah satu tokoh di film serial ‘Peaky Blinders’ yang memenuhi kriteria sebagai pemimpin sebagaimana mestinya, tokoh itu bernama Thomas Shelby. Penelitian ini berjudul “Representasi Makna Gaya Kepemimpinan Otoriter Thomas Shelby dalam Film Serial Peaky Blinders”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna denotasi, konotasi, dan mitos kepemimpinan Thomas Shelby pada film serial Peaky Blinders. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan analisis semiotika Roland Barthes. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis semiotika dari teori Roland Barthes. Dalam teori Roland Barthes ini, peneliti menganalisis data yang diambil dari film “Peaky Blinders”. Penulis menganalisis gaya kepemimpinan otoriter dari Thomas Shelby. Hasil penelitian ini makna denotasi, Thomas Shelby memiliki kebijakan tersendiri yang harus diikuti oleh seluruh anggotanya. Makna konotasi gaya kepemimpinan otoriter Thomas Shelby tidak selalu negatif, terdapat dampak yang positif juga untuk anggotanya. Thomas Shelby sangat mampu menggunakan kekuasaannya unutk memengaruhi tingkah laku anggota nya, dan makna mitos dalam gaya kepemimpinan otoriter Thomas Shelby memiliki makna bahwa Thomas Shelby sebagai seorang pemimpin yang berkuasa dalam hal apapun.
Hubungan antara Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Atasan dengan Motivasi Bekerja Mohamad Nanda Ihsan; Dede Lilis Chaerowati
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v4i1.10104

Abstract

Abstract : In organization environment, communication is important aspect, One of them is interpersonal communication. Based on author observations in Seventeen WO, several obstacles occurred which caused members' activity to be reduced, then several members disappeared during preparation for assignments, as well as less supportive relationships between leaders and members. Therefore, the author feels there is something that needs to be researched more. This research aims to determine the relationship between openness, empathy, support, positive feelings, and equality of leaders with the need for achievement, affiliation, and power. Theory used is McClelland's Motivation Theory and Interpersonal Communication Effectiveness. Research method used quantitative method with correlational study approach. Population and sample consisted of 19 members and saturated sampling. Data collection uses techniques online questionnaire, observation, and literature study. Author uses descriptive statistical analysis techniques, validity and reliability tests, and Pearson correlation analysis. Based on research results, it can be concluded that there are relationship between Openness and the needs for achievement, affiliation and power of members. There are relationship between empathy and the need for achievement, but there is no relationship between empathy and need for affiliation and power. There are relationship between support and the need for achievement and power, but there are no relationship between support from superiors and members' need for affiliation. There are relationship between positive feelings and the need for achievement, affiliation and power and there are relationship between equality and the need for achievement, affiliation and power. Abstrak : Dalam lingkungan organisasi, komunikasi adalah salah satu aspek yang penting. Salah satunya adalah komunikasi antarpribadi. Berdasarkan pengamatan penulis dalam Seventeen WO terjadi beberapa kendala yang menyebabkan keaktifan anggota dinilai berkurang, lalu menghilangnya beberapa anggota pada saat persiapan penugasan, serta hubungan yang kurang mendukung antara pemimpin dengan anggota. Oleh karena itu penulis merasa ada yang perlu diteliti lebih dalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keterbukaan , empati, dukungan, rasa positif, dan kesetaraan pemimpin dengan kebutuhan berprestasi, afiliasi, dan kekuasaan. Teori yang digunakan adalah Teori Efektivitas Komunikasi Antarpribadi dan Motivasi McClelland. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan studi korelasional. Populasi dan sampel sebanyak 19 orang anggota dan menggunakan sampling jenuh. Pengumpulan data menggunakan teknik dari kuesioner secara online, observarsi, dan studi kepustakaan. Penulis menggunakan teknik analisis statistik deskriptif, uji validitas dan reliabilitas, serta analisis korelasi pearson. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Keterbukaan dengan kebutuhan berprestasi, afiliasi, dan berkuasa anggota Seventeen WO. Terdapat hubungan antara empati dengan kebutuhan berprestasi, namun tidak ada hubungan antara empati dengan kebutuhan berafiliasi dan berkuasa, Terdapat hubungan antara dukungan dengan kebutuhan berprestasi dan berkuasa, namun tidak ada hubungan antara dukungan atasan dengan kebutuhan berafiliasi anggota. Terdapat hubungan rasa positif dengan kebutuhan berprestasi, berafiliasi, dan berkuasa dan terdapat hubungan kesetaraan dengan kebutuhan berprestasi, berafiliasi, dan berkuasa.
Manajemen Produksi pada Program Radio Ardan Bandung Geger Yuniar; Dede Lilis Chaerowati
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v4i1.12033

Abstract

Abstract. The Nightmare Side program is a program that tells horror stories, it is said that the stories presented are stories based on direct experiences experienced by the listeners. This research uses qualitative methods with a case study approach, constructivism paradigm and data collection techniques, namely by interviews, observation and documentation. In addition, researchers use data validity tests by triangulating sources, techniques and time to achieve accurate checks. The subjects of this research with key informants are those in the production department and broadcasters who hold sustainability management in the Nightmare Side program on Radio Ardan Bandung. The research result of this study is that the Pre-production process carried out by the production management of the Nightmare Side program needs to use a management function that makes planning more mature with all designs can be realized when producing and organizing the teams when running their jobdesk before the broadcast begins. The stages carried out during the production process are principally to visualize the concepts that have been designed from pre-production, so that everything that has been expected from pre-production can be realized when production takes place. Post-production carried out by the production management by supervising the course of the event then there are problems and obstacles that occur when broadcasting such as technical or non-technical obstacles. The strategy of targeting target listeners on Nightmare Side programs must be able to target new listeners by promoting Nightmare Side programs again by making variations of this poster design make new listeners have an interest in listening. Abstrak. Program Nightmare Side adalah program yang menceritakan kisah horror, konon cerita yang disajikan adalah cerita yang berdasarkan pengalaman langsung yang dialami oleh pendengarnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, paradigma konstruktivisme dan teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Selain itu, peneliti menggunakan uji keabsahan data dengan triangulasi sumber, teknik dan waktu untuk mencapai pengecekan yang akurat. Subjek penelitian ini dengan key informant ialah pihak yang berada di bagian produksi dan penyiar yang memegang manajemen keberlangsungan dalam program Nightmare Side di Radio Ardan Bandung. Hasil penelitian dari penelitian ini adalah Proses Pra produksi yang dilakukan oleh manajemen produksi program Nightmare Side perlu menggunakan fungsi manajemen yang membuat perencanaan lebih matang dengan semua rancangan dapat terealisasikan ketika produksian dan pengorganisasian para tim ketika menjalankan jobdesknya sebelum siaran dimulai. Tahapan yang dilakukan ketika proses produksi pada prinsipnya adalah untuk menvisualisasikan konsep-konsep yang sudah dirancang dari pra produksi, dengan demikian semua yang telah diharapkan dari pra produksi dapat terealisasikan ketika produksi berlangsung. Pasca produksi yang dilakukan oleh pihak manajemen produksi dengan mengawasi jalannya acara lalu terdapat permasalahan dan kendala yang terjadi ketika siaran seperti kendala teknis ataupun non teknis. Strategi menyasar target pendengar pada program Nightmare Side harus bisa menyasar pendengar baru dengan mempromosikan lagi program-program Nightmare Side dengan membuat variasi dari desain poster ini membuat pendengar baru memiliki minat untuk mendengarkan.