Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM GLOBALISASI PENDIDIKAN Abdul Kadir
Shautut Tarbiyah Vol 18, No 2 (2012): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.409 KB) | DOI: 10.31332/str.v18i2.80

Abstract

Dampak globalisasi semakin terasa dengan begitu banyaknya saluran informasi yang dapat diterima dalam berbagai bentuk media cetak maupun non cetak, broadcast maupun non broadcast elektronik maupun non elektronik seperti surat kabar, majalah, radio, TV, telepon, fax, komputer, internet, satelit komunikasi dan sebagainya. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang terus berkembang cenderung akan mempengaruhi segenap kehidupan sosial, ekonomi, politik, budaya, serta pendidikan dan pelatihan akan semakin banyak diwarnai oleh TIK. Aplikasi TIK telah memungkinkan terciptanya lingkungan belajar global yang berhubungan dengan jaringan yang menempatkan siswa ditengah-tengah proses pembelajaran, dikelilingi oleh berbagai sumber belajar dan layanan belajar elektronik. Untuk itu, sistem pendidikan konvensional seharusnya menunjukkan sikap yang bersahabat dengan alternatif cara belajar yang baru, yang sarat dengan teknologi. Kondisi saat ini sangat dibutuhkan manusia yang berkarakter teknologi, memiliki pengetahuan tentang alat, sumber daya, dan proses, dimana pengetahuan tersebut dijadikan muatan hati nurani, dihayati dan dipraktekkan dalam kehidupan, sehingga dapat meningkatkan kinerja untuk peningkatkan kesejahteraan.Kata Kunci: Globalisasi, Pendidikan, Teknologi Informasi dan Komunikasi
HUBUNGAN PENDIDIKAN ISLAM DENGAN SAINS Abdul Kadir
Shautut Tarbiyah Vol 15, No 2 (2009): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2056.95 KB) | DOI: 10.31332/str.v15i2.109

Abstract

Pendidikan Agama Islam yang diajarkan di sekolah-sekolahmerupakan cara untuk menanamkan dasar-dasar keimanan danketaqwaan kepada pesena didik. Hal Uri senada dengan tujuanpendidikan Agama Islam yang terdapat dalam Kurikulum pendidikanagama islam baik untuk tingkat SD, SLTP maupun SMU. Denganmenguasai ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan pesertadidik untuk dapat melakukan berbagai untuk memenuhi hajat hidupmanusia seperci obat-obatan, makanan, pakaian, kendaraan, dan lainlain.Kata Kunci: pendidikan agama islam, sains
SISTEM PEMBINAAN PONDOK PESANTREN Abdul Kadir
Shautut Tarbiyah Vol 18, No 1 (2012): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.454 KB) | DOI: 10.31332/str.v18i1.67

Abstract

Pesantren adalah lembaga pendidikan islam tertua asli di Indonesiayang telah menapakkan kaki di bumi Indonesia sejak beberapa abadsilam. Sisi historis menunjukkan bahwa pesantren tidak hanyaindentik dengan makna keislaman, tetapi juga mengandung unsurkeaslian Indonesia. Wajah pesantren ini telah tumbuh dan berakar kuatdalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia.Keberadaan pesantren di Indonesia dengan segala aspekperjuangannya memiliki nilai strategis dalam ikut serta mencerdaskankehidupan bangsa. Hal ini dapat dibuktikan dalam sejarah bangsaIndonesia dimana darinya bermunculan para ilmuwan, politikus dancendekiawan muslim yang memasuki berbagai kancah percaturan disegala bidang sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki, baikdalam taraf lokal, regional maupun nasional bahkan sampai ke tarafinternasional. Tidak hanya itu, pesantren juga memainkan peranpenting dalam melakoni babak sejarah perjuangan bangsa Indonesiadalam mengusir penjajah. Sederet uraian tersebut, menekankanpentingnya menemukan kembali sitem tata nilai yang ada dalamtradisi pendidikan klasik di pesantren untuk mendialogkannya denganparadigma pendidikan modern agar tercapai akurasi metodologisdalam sistem pendidikan nasional yang lebih relevan dengan budayalokal dan kaya akan nilai religiusitas.Kata Kunci : pondok pesantren
Konsep Spasial Peningkatan Profesionalitas Guru dan Dosen Abdul Kadir
Shautut Tarbiyah Vol 20, No 1 (2014): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.289 KB) | DOI: 10.31332/str.v20i1.31

Abstract

AbstrakProfesionalisme guru dan dosen sering dikaitkan dengan empat faktor yangcukup penting, yaitu kompetensi, sertifikasi, tunjangan profesi dan remunerasi. Keempat faktor tersebut diprediksi mempengaruhi kualitas pendidikan. Sertifikasi erat kaitannya dengan proses belajar, sehingga tidak bisa diasumsikan mencerminkan kompetensi yang unggul sepanjang hayat. Pasca sertifikasi seyogyanya merupakan tonggak awal bagi guru dan dosen untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme secara kontinu. Secara preskriptif, dukungan kompetensi manajemen, strategi pemberdayaan, supervisi pengembangan, dan penelitian tindakan kelas merupakan spasial empat teoretis alternatif untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru dan dosen. Keempat spasial teoretis tersebut berlandaskan pada filosofi humanistik, bahwa pada dasarnya guru dan dosen dapat meningkatkan profesionalismenya secara mandiri. Spasial-spasial teoretis tersebut berperan sebagai fasilitas dan pijakan bagi guru dan dosen untuk meningkatkan komitmen dan kesadaran berbasis refleksi diri dalam rangka meningkatkan profesionalismenya. Kata Kunci : kompetensi guru dan dosen, dimensi
KEMAUAN POLITIK UNTUK KEMAJUAN PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN POLITIK UNTUK KEMAJUAN BANGSA Abdul Kadir
Shautut Tarbiyah Vol 16, No 1 (2010): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.471 KB) | DOI: 10.31332/str.v16i1.119

Abstract

Kemajuan bangsa dalam naungan NKRI didasarkan padapenegakan konsep empat pilar bangsa ini. Keempat pilar bangsatersebut menuntut adanya kemauan politik untuk kemajuanpendidikan dan perlu pula adanya pendidikan politik untukmencerdasakan bangsa. Mencerdaskan bangsa melalui pendidikanpolitik harapannya akan mengarahkan kemajuan bangsa. Artikel inidisusun untuk dapat mengurai salah satu gagasan untuk kemajuanbangsa dari dua sisi, yaitu pendidikan dan politik. Berdasarkan hasilyang berhasil penulis telusuri maka : 1) Kemauan politik untukmemajukan pendidikan belum konsisten dengan aksipolitik.Kepentingan politik (partai politik) lebih dominan darikeberpihakannya kepada kepentingan kemajuan bangsa melalui usahapendidikan yang maju dan berkualitas. Keberlanjutan kekuasaan(power sustainbalility) dan berbagai kekuasaan (power sharing) lebihmenjadi target praktisi politik di Indonesia. Semestinya, sistem politikdi Indonesia mengedepankan kepentingan rakyat dan bangsa agarmaju dan merdeka, menjadi tuan rumah sendiri dibawa panji-panjiUUD 1945 dan nilai inti Pancasila dengan menjujung tinggi usahapendidikan yang modern dan berkualitas; 2) Pendidikan dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa sudah semestinya menjadi “sin quanon” dan prioritas nomor satu dalam ranking seleksi proses danproduk kebijakan politik pemerintah dan Negara Indonesia. Karena,bukti sejarah dunia dan amanat pendiri bangsa sudah cukup jelas dankuat untuk ditauladani dan diwujudkan dalam pembangunan bangsa dimasa depan; 3) Kemauan politik untuk memajukan pendidikan danpendidikan politik untuk kemujuan bangsa harus diawali denganpenempatan orang (pejabat) yang tepat orang dan tepat tempat, baikdijajaran eksekutif maupun dewan legislative. Ingat kata nabi “suatupekerjaan yang dikerjakan oleh bukan ahlinya, maka tunggulah masakehancuranya”. Implikasinya, ahlik politik dan ahli pendidikanadadalah syarat mutlak untuk menduduki jabatan politik dan terutamajabatan pendidikan (Mendiknas, Eselon I dan II). Kemudian, takalahpentingnya, dukungan APBN dan APBD minimal 20% yang dikelolahdalam satu atap untuk biaya pendidikan nasional; 4) Dalam kontekspasar bebas dan kecanggihan teknologi komunikasi dan informasi,maka konsep dan model “knowledge networking industry” atauindustrialisasi pendidikan mesti dikedepankan dalam perancangansistem pendidikan nasional dengan tetap berasaskan pancasila danUUD 1945 sebagai karakter dan identitas bangsa Indonesia yang maju diantara bangsa-bangsa beradab dan berbudaya di dunia modernsekarang dan masa depan.Kata Kunci : Kemauan Politik, Pendidikan Politik, KemajuanPendidikan, Keemajuan Bangsa
Tata Kelola Perguruan Tinggi di Era ITC Abdul Kadir
Shautut Tarbiyah Vol 19, No 1 (2013): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.11 KB) | DOI: 10.31332/str.v19i1.45

Abstract

Perguruan Tinggi perlu menyelaraskan diri dengan gerak roda pembangunan, kebutuhan dan tantangan dunia kerja di era transparansi terkini yang semakin kompleks. Penyusunan Sistem Tata Kelola dalam organisasi Perguruan Tinggi tidak akan berhasil, apabila tidak didahului dengan penetapan visi, misi, dan rencana strategis. Memiliki sistem tata kelola yang baik, sangat penting untuk pencapaian tujuan Perguruan Tinggi. Namun, terdapat satu faktor yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Perguruan Tinggi, yaitu prakondisi atau penyiapan suasana kerja yang kondusif serta aplikasi teknologi. Perwujudan tata kelola yang diharapkan harus dilakukan secara bertahap, namun terencana dengan kerangka waktu yang jelas. Upaya peningkatan kinerja Perguruan Tinggi secara terus menerus, maka sistem tata kelola dapat diwujudkan secara bertahap namun terprogram. Belajar dari berbagai Perguruan Tinggi lain yang telah sukses, dapat dilakukan karena dapat diperoleh kiat sukses, sehingga tidak harus melakukan kesalahan yang sama.Kata Kunci : Tata Kelola PT, ITC
MENUMBUHKAN NILAI-NILAI KEIMANAN MELALUI ORIENTASI PENDIDKAN SAINS FISIKA Abdul Kadir
Shautut Tarbiyah Vol 16, No 2 (2010): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.155 KB) | DOI: 10.31332/str.v16i2.133

Abstract

Umat Islam telah melakukan berbagai kesalahan dalam mempelajari ilmu alam atau sains khususnya fisika, sehingga berdampak pada pengikisan keimanan yang disebabkan oleh kekurangan-waspadaan umat Islam dalam menyerap ilmu pengetahuan (sains) yang dikembangkan oleh masyarakat yang tidak peduli dengan aqidah dan syariah Islam. Ilmu-ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh masyarakat banyak mengandung unsur-unsur yang merugikan keimanan seserorang di antaranya; (a) pemberian penghargaan yang berlebihan kepada para pengmebang ilmu, (b) kesalahan penggunaan istilah, seperti “penemu” yang mengandung konotasi bahwa ilmu sebelumnya tidak ada. Di samping itu, menurunnya nilai-nilai keimanan itu disebabkan oleh; a) kurangnya penghayatan kekuasaan Allah melalui ilmu pengetahuan, dan b) kurangnya pemikir muslim saat ini untuk menggali ilmu pengetahuan baru. Hal ini berdampak negatif. Misalnya, lambat laun generasi muda muslim akan mendapat kesam bahwa ilmu itu selalu bersumber dari barat yang jelas sekuler dan akan menggangap bahwa masyarakat Islam sebagai masyarakat yang terbelakang dan akan mengangungkan cara berfikir sekuler dan materialistik. Oleh karena itu kita harus mampu menanamkan keimanan melalui pemahaman keteraturan fenomena alam dalam sains fisika.
Pengaruh Stres Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai IAIN kendari Syamsuddin Syamsuddin; Kasim Kasim; Sulistyorini Sulistyorini; Abdul Kadir; Nur Alim
Shautut Tarbiyah Vol 26, No 2 (2020): Education in Islamic Societies
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/str.v26i2.1600

Abstract

This article aims to describe and analyze the influence of occupational stress on the workmanship of employees of IAIN Kendari.This research uses a quantitative approach through causal research. The population of this research is all of IAIN Kendari employees. The total population in this study was 123 people consisting of officers and lecturers who had additional administrative tasks ranging from rectorate level to study program. Determination of the number of samples in this study using the Slovin formula. From the results of the calculation obtained a sample amount of 94 peoples. The results showed that there was a negative impact on work stress on the productivity of IAIN Kendari employees with a coefficient of determination of-0.182 or had an influence of 18.2%. This gives the meaning that working stress will negatively affect the working productivity of IAIN Kendari employees. The results of this research implicates the leadership of IAIN Kendari if they want to increase employee productivity in the form of targets achieved, accuracy of completing work, quality of work, and efficiency of resource utilization by employees can is done by the work of working stress at the employee's level of individuals, groups, and organizations.
KEPEMIMPINAN ULUL ALBAB Abdul Kadir
Shautut Tarbiyah Vol 16, No 2 (2010): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.964 KB) | DOI: 10.31332/str.v16i2.124

Abstract

Manusia merupakan makhluk hidup yang paling sempurna, dibandingkan dengan mahkluk hidup yang lain. Manusia mengalami perubahan baik berupa psikologis maupun fisiologis. Semakin banyak adaptasi dan interaksi, semakin bertambahlah pengalaman yang didapat. Pengalaman tersebut akan dijadikan standarisasi dalam mengelolah kehidupan yang lebih baik. Konsep kepemimpinan ulul albab memuat ide-ide humanis dalam berbangsa dan bernegara yang mempunyai relevansi dengan perkembangan dan keinginan masyarakat dunia, bahkan kini telah menjadi pandangan hidup modern. Konsep ini memuat asas dan prinsip antara lain: kearifan, persaudaraan, persamaaan, toleransi, musyawarah, tolong menolong, dan keadilan. Kajian ini mendekatkan pendekatan konsep islami untuk mengatasi permasalahan fenomena kepemimpinan sosial. Kepemimpinan ulul albab menekankan pada konsep pendekatan kasih sayang, pendekatan keteladanan, pendekatan apresiasi, dan pendekatan persaudaraan. Kepemimpinan ulul albab membutuhkan peran dari manajemen, agar bisa mengatur semua bawahannya. Tidak semua orang yang menduduki jabatan pemimpin memiliki kemampuan untuk memimpin dengan baik, sebaliknya banyak orang yang memiliki bakat kepemimpinan tetapi ht dak pernah mendapat esempatan untuk menjadi pemimpin dalam arti yang sebenarnya. Oleh itu, partisipasi seseorang dalam sebuah organisasi sebenarnya banyak memberi manfaat kepada dirinya sendiri juga kepada orang lain. Selain bisa melatih diri untuk menjadi seorang pemimpin, kita juga bisa mulai bersosialisasi dengan masyarakat sekeliling yang dekat dengan kita. Penting bagi kita untuk memupuk semangat keorganisasian dalam diri sendiri untuk menumbuhkan jiwa kepimpinan dan kewibawaan. Kata Kunci : Ulul albab, model kepemimpinan alternatif,
UPAYA MENINGKATKAN LIFE SKILLS PESERTA DIDIK MELALUI PENDEKATAN SAINS-TEKNOLOGI-MASYARAKAT (STM) DALAM PEMBELAJARAN IPA Abdul Kadir
Shautut Tarbiyah Vol 18, No 1 (2012): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.681 KB) | DOI: 10.31332/str.v18i1.64

Abstract

Pendidikan IPA selama ini lebih banyak berlangsung secara teks book, halini menyebabkan pembelajaran menjadi tidak bermakna, peserta didiktercerabut dari kehidupan nyata, dan pada akhirnya pendidikan tidak mampumemberikan bekal life skills kepada peserta didik. Pendekatan STMmenghajatkan agar pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas senantiasabersesuaian dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat.Sesuai denganobjek kajian IPA yaitu segala fenomena alam, maka semestinya pendidikan IPAdengan menggunakan pendekatan STM diharapkan mampu membekali pesertadidik dengan life skills agar dapat bertahan hidup di alam dengan segaladinamikanya.Kata Kunci : Pendidikan IPA, Pendekatan STM, Life skills