Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Labeling of an intra-class variation object in deep learning classification Putri Alit Widyastuti Santiary; I Ketut Swardika; Ida Bagus Irawan Purnama; I Wayan Raka Ardana; I Nyoman Kusuma Wardana; Dewa Ayu Indah Cahya Dewi
IAES International Journal of Artificial Intelligence (IJ-AI) Vol 11, No 1: March 2022
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijai.v11.i1.pp179-188

Abstract

Machine orientation learning had demonstrated that deep learning (DL)-convolutional neural networks (CNNs) were robust image classifiers with significant accuracy. Although to been functional, DL scope classification as tight, well-defined as possible uses a 2-class object, for instance, cats and dogs. The DL classification faced many challenges, e.g., variation factors, the intra-class variation. This nature is presented in every object, its diversity of an object. The label was an exact given name of an intra-class variation object. Unfortunately, not every object had a specific name, in exceptionally high similarity inside the category. This paper explored those problems in flower plants’ taxonomy naming. In supervised learned of DL, image datasets musted labeled with a meaningful word or phrase that humans are familiar with, a taxonomy naming. Labeled with visual feature extraction brought a fully automatic classification. Flower Plumeria L labeling extracted from perspective dimension scale of petal flower which automatically obtained by contour detection, and peaks of blue green red (BGR) histogram channels from bins histogram after object masked. Dataset collected on photography workbench equipped with webcam and ring light. Results showed labels for intra-class variation of Plumeria L in form of dimension-scale and BGR-peaks. The result of this study presented a novelty in building datasets for intra-class variation for the DL classification.
PENGARUH TEMPERATUR PV SOLAR SEL TERHADAP KARAKTERISTIK I-V DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SOFTWARE GT SOLAR TEKNOLOGI I Ketut Parti; I Wayan Raka Ardana; I Nyoman Mudiana
JURNAL SIMETRIK Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.181 KB) | DOI: 10.31959/js.v8i2.201

Abstract

Permasalahaan energi  sangat krusial yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia  sekarang ini, karena energi merupakan suatu kebutuhan dalam meningkatkan pembangunan nasional. Pertumbuhan konsumsi energi rata-rata 6.5% pertahun, belum diimbangi dengan suplai energi yang cukup. Harga energi semakin mahal, dan subsidi energi semakin besar, penggunaan energi masih boros. Salah satu cara mengatasi permasalahan energi  listrik adalah energi solar sell. Solar sel merupakan sumber energi sangat belimpah dan tidak ada habisnnya sepanjang tahun. Agar dalam pemakaian energi PV solar sel dapat dipakai sebagai energi pengganti fosil yang sudah semakin langka dan mahal, maka perlu adanya penelitian dan kajian untuk mendapatkan  hasil yang optimal, maka    tujuan  penelitian ini adalah:  “ Bagaimana Pengaruh temperature PV Solar sel terhadap karakteristik I-V dengan menggunakan aplikasi software GT Solar Teknologi” hal ini dilakukan untuk melihat pengaruh temperature/panas terhadap  PV solar. Karakteristik I-V solar dapat dipengaruhi oleh temperature, dan pembebanan. Tegangan PV soal akan stabil pada temperature  440c sampai 600c dan pada pembebanan minal 40%.
Face Images Classification using VGG-CNN I Nyoman Gede Arya Astawa; Made Leo Radhitya; I Wayan Raka Ardana; Felix Andika Dwiyanto
Knowledge Engineering and Data Science Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um018v4i12021p49-54

Abstract

Image classification is a fundamental problem in computer vision. In facial recognition, image classification can speed up the training process and also significantly improve accuracy. The use of deep learning methods in facial recognition has been commonly used. One of them is the Convolutional Neural Network (CNN) method which has high accuracy. Furthermore, this study aims to combine CNN for facial recognition and VGG for the classification process. The process begins by input the face image. Then, the preprocessor feature extractor method is used for transfer learning. This study uses a VGG-face model as an optimization model of transfer learning with a pre-trained model architecture. Specifically, the features extracted from an image can be numeric vectors. The model will use this vector to describe specific features in an image.  The face image is divided into two, 17% of data test and 83% of data train. The result shows that the value of accuracy validation (val_accuracy), loss, and loss validation (val_loss) are excellent. However, the best training results are images produced from digital cameras with modified classifications. Val_accuracy's result of val_accuracy is very high (99.84%), not too far from the accuracy value (94.69%). Those slight differences indicate an excellent model, since if the difference is too much will causes underfit. Other than that, if the accuracy value is higher than the accuracy validation value, then it will cause an overfit. Likewise, in the loss and val_loss, the two values are val_loss (0.69%) and loss value (10.41%).
SIMULASI SISTEM KONTROLER PID UNTUK MOTOR INDUKSI MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK MATLAB / SIMULINK I Wayan Raka Ardana
Jurnal Teknologi Elektro Vol 7 No 2 (2008): (July - December) Majalah Ilmiah Teknologi Elektro
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.011 KB)

Abstract

Motor induksi banyak digunakan pada industri karena kokoh serta handal jika dibandingkan dengan motor dc. Pada pengemudian motor induksi, kecepatan motor berubah-ubah (tidak konstan) saat terjadi perubahan parameter dan torsi beban. Secara konvensional, motor induksi dikontrol menggunakan kontroler PID.  Kelemahan kontroler ini membutuhkan penalaan (tuning) kembali konstanta proporsional (Kp), integral (Ki) dan derivatif (Kd)  bila sistem mengalami perubahan beban atau parameter.Pada makalah ini, diaplikasikan pengaturan kecepatan motor induksi menggunakan kontroler PID dengan metode Field  Oriented Control. Field  Oriented Control digunakan untuk memperbaiki sinyal kontrol arus torsi di dalam sistem kontroler PID. Ketika pengemudian dengan Field  Oriented Control yang dikenal juga sebagai vector controller, motor induksi bekerja seperti mesin DC penguat terpisah, di mana torsi dan fluksi dikontrol secara terpisah. Sistem pengemudian ini disimulasikan menggunakan perangkat lunak Matlab / Simulink. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kesalahan (error) setpoint menggunakan Field  Oriented Control di dalam kontroler PID adalah kecil.
Aplikasi Sensor Soil Moisture YL-69 dan Sensor Ultrasonic HC-SR07 pada Smart Irrigation I Wayan Krisma Kartika; I Putu Adhi Satria; I Gede Galang Wididana; Nyoman Anom Dewa Brata Paramartha; Ida Bagus Irawan Purnama; I Gusti Putu Mastawan Eka Putra; I Wayan Raka Ardana; Anak Agung Ngurah Gde Sapteka
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITPA.2021.v06.i01.p05

Abstract

Keterbatasan air merupakan salah satu permasalahan utama petani dalam pertanian maka penggunaan sistem irigasi harus dapat mengaliri air dengan efektif dan efisien pada lahan pertanian. Mengatasi permasalahan petani tersebut, penelitian ini mengusulkan kendali otomatis dan pemantauan pada irigasi dalam sistem pertanian yang disebut dengan smart irrigation. Smart irrigation ini mengalirkan air dengan menyesuaikan kelembaban tanah yang dibutuhkan tanaman pada perkebunan dan menyesuaikan ketinggian air yang dibutuhkan tanaman pada persawahan. Smart irrigation ini dilengkapi sensor soil moisture YL-69 yang akan mengukur kelembaban tanah yang dapat diaplikasikan di kebun dan sensor ultrasonic HC-SR07 yang akan mengukur ketinggian air yang dapat diaplikasikan di sawah. Kelebihan smart irrigation ini selain dapat menyesuaikan dengan kodisi kebutuhan air terhadap tanaman, juga dilengkapi dengan pengaturan rentang batas normal melalui aplikasi Android. Sehingga, smart irrigation dapat diatur dengan mudah oleh petani menyesuaikan dengan tanaman yang akan ditanam, tanpa mengubah pengkodean untuk mikrokontroler. Smart irrigation juga dilengkapi dengan kontrol manual dari Android, serta antisipasi jika terjadi gangguan pada sensor dan memudahkan petani dalam melakukan irigasi. Dalam pengujian sensor ultrasonik pada ketinggian air 8 cm diperoleh rata-rata galat (error) sebesar 3,318966875 persen. pengujian sensor soil moisture pada tanah basah diperoleh rata-rata galat (error) sebesar 0,692159283 persen. Dengan demikian sensor soil moisture dan sensor ultrasonik dapat digunakan dengan baik pada smart irrigation di kebun maupun sawah.
Analisis Sistem Kendali Pemakaian Energi Listrik Pada Gedung Kuliah A-205 JTE PNB Berbasis Bidirectional Visitor Counter I Made Sumerta Yasa; I Wayan Teresna; I Wayan Raka Ardana
BULETIN FISIKA Vol 23 No 1 (2022): BULETIN FISIKA February Edition
Publisher : Departement of Physics Faculty of Mathematics and Natural Sciences, and Institute of Research and Community Services Udayana University, Kampus Bukit Jimbaran Badung Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/BF.2022.v23.i01.p08

Abstract

Electrical energy is needed in the A-205 JTE PNB lecture building during the teaching and learning process (PBM). The use of electrical energy includes lighting, Air Conditioning (AC), computers, laptops and LCD projectors. The dominant use of electrical energy is about 8 hours a day. The regulation of electrical energy requires high skilled human resources in making effective use of electrical energy, activating energy-saving behaviors or cultures such as turning off air conditioning and lighting after use. Other efforts are to increase the efficiency of the use of electrical energy, improve the power factor, and replace equipment such as more efficient lighting, more efficient air conditioners. In addition, it can also be done with a tool in the form of a bidirectional visitor counter-based electrical energy control system by installing the control system in each classroom. This control system functions on the use of electrical energy, namely when the classroom is used (there are students/people) the control system works to connect the electric current to the load. On the other hand, when the classroom is not used (there are no students/persons) the control system does not work (does not connect) the electric current to the load. It was found that the use of the control system in the A-205 JTE PNB classroom can save electrical energy by 0.6935 kWh, which is a percentage saving of 23%. This means that the control system based on the bidirectional visitor counter used in the A-205 classroom is more effective in regulating the use of electrical energy so that it can save electrical energy.
PERAMALAN BEBAN PENYULANG TIMPAG PADA GARDU INDUK KAPAL TAHUN 2014 – 2018 I Wayan Raka Ardana; I Made Budiada
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 15 No 1 (2015): March
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembebanan daya listrik pada penyulang Timpag selama 4 tahun dari tahun 2010 – 2014menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 1,37 A per bulan. Dalam upaya untukmenjaga keandalan sistem distribusi daya listrik pada penyulang Timpag perlu dilakukan peramalan terhadapbeban penyulang untuk kurun waktu 5 tahun ke depan. Peramalan beban ini dimaksudkan untuk memperkirakankondisi pembebanan penyulang hingga tahun 2018. Peramalan beban dilakukan dengan menggunakan analisisregresi linier berdasarkan beban puncak 4 tahun sebelumnya. Hasil peramalan beban puncak menunjukkanbahwa beban puncak tertinggi pada tahun 2018 mencapai 68% dari kapasitas penyulang. Hal ini menunjukkanbahwa berdasarkan hasil peramalan yang telah dilakukan, pada tahun 2018 penyulang Timpag masih mampumelayani beban-beban listrik penyulang.
STUDI POLA PENGELOLAAN ENERGI BIOGAS SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF PADA KELOMPOK TERNAK DI DESA TUNJUK TABANAN I Wayan Raka Ardana; I.A.D Giriantari; Rukmi Sari Hartati
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 13 No 1 (2013): March
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.482 KB)

Abstract

Teknologi biogas merupakan teknologi yang digunakan untuk mengolah limbah organik menjadi sumber energi terbarukan dalam bentuk gas bio. Gas bio dihasilkan dengan proses perombakan dan fermentasi bahan-bahan organik seperti kotoran ternak oleh mikroorganisme di dalam ruang kedap udara (digester). Biogas layak digunakan sebagai energi alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi dalam kehidupan sehari-hari seperti energi panas untuk memasak, dan energi listrik. Kajian terhadap pengelolaan potensi biogas di Desa Tunjuk Tabanan dihasilkan biogas sebesar 40.644 m3/tahun dan Program Simantri 10 m3 per hari, dan pupuk organik padat 40 kg/hari, cair 20 lt/hari. Secara ekonomis berdampak pada pendapatan kelompok ternak per hari Rp. 97.600,- . Dari hasil analisis SWOT kelompok ternak program Simantri diperoleh alternatif strategi dan rancangan mekanisme untuk mengembangkan pengelolaan sistem biogas adalah : membenahi struktur organisasi dan pengelola, meningkatkan kualifikasi dan kinerja pengelola, meningkatkan sosialisasi dan permodalan, kerjasama dengan pihak lain.
SISTEM PLTS UNTUK PETERNAK AYAM BROILER DI DESA SELANBAWAK, KECAMATAN MARGA, KABUPATEN TABANAN, BALI I Nyoman Sukarma; I Wayan Raka Ardana; I Ketut Pasek
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 5 No 1 (2019): Mei 2019
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.035 KB) | DOI: 10.31940/bp.v5i1.1353

Abstract

Usaha ternak ayam broiler I Wayan Antara, sebagai mitra 1, merupakan salah satu pengusaha ternak ayam broiler yang memelihara ayam sebanyak 5.000 ekor dengan kandang ayam berjarak 300 meter dari pemukiman. Usaha ternak ini menggunakan listrik penerangan 200 watt yang disalurkan melalui instalasi kabel dimana sering terjadi gangguan pada sistem penyaluran daya listrik (berkisar 4-5 kali/bulan). Gangguan listrik yang tidak kontinyu dapat meningkatkan prosentase kematian anak ayam, sehingga pada akhirnya hasil panen ayam menurun. Solusi terhadap permasalahan mitra 1 ini adalah dengan memberikan dan memasang instalasi sistem PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) sebagai sumber energi listrik alternatif yang mampu memberikan suplai daya untuk penerangan kandang. Di lain pihak, mitra 2 yaitu I Nyoman Wakil memiliki kandang ayam yang lebih besar dengan kapasitas ayam broiler 12.000 ekor yang terletak berkisar 200 meter dari pemukiman penduduk. Keperluan daya listrik untuk kandang ayamnya bersumber dari listrik PLN yang disalurkan dengan menggunakan kabel melalui area persawahan milik orang lain. Hal ini juga menimbulkan permasalahan terjadinya gangguan suplai daya listrik sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan ayam, bahkan tingkat kematian ayam dapat meningkat. Suplai daya listrik sangat berpengaruh terhadap keberhasilan panen ayam broiler. Baik dari segi biaya operasional maupun tingkat perkembangan pertumbuhan ayam itu sendiri. Dengan pemberian sistem PLTS pada mitra 2 yang diinstalasi langsung di kandang ayam mampu mengatasi permasalahan mitra yang pada akhirnya dapat meningkatkan produksi ayam broiler tersebut. Dari sisi manajamen bisnis usaha ternak, kedua mitra mengelolanya secara sederhana tanpa dilengkapi dengan pencatatan serta dokumentasi yang memadai. Permasalahan ini diatasi dengan memberikan pelatihan tentang manajemen usaha melalui pelatihan intensif langsung kepada mitra. Dengan pelatihan ini, kedua mitra mampu mencatat dan mendokumentasikan semua transaksi dan aktifitas yang terjadi pada usaha ternak ayam mereka. Kata kunci: energi listrik, PLTS, ayam broiler The broiler chicken business of I Wayan Antara, as the first Partner, is one of the broiler chicken businessmen who keep 5,000 chickens with a chicken coop distance of 300 meters from the residential area. This broiler chicken business used 200 watts of electricity transmitted through cable installation where disruptions to the electrical power distribution system frequently occur (4 to 5 times per month). Non-continuous electrical disturbances can increase the percentage of deaths of chicks so that in the end the chicken yield decreases. The solution to partner 1 problem is by providing and installing PVP (Photovoltaic Panel) system installations as an alternative electrical energy source in a chicken coop which capable of providing power supply for cage lighting. On the other hand, the second partner which is I Nyoman Wakil has a larger chicken coop with a capacity of 12,000 broiler chickens which are located around 200 meters from residential areas. The need for electrical power for chicken coops sourced from PLN electricity is channeled using cable through other people's rice fields. This also raises the problem of the occurrence of disturbances in the supply of electrical power which greatly affects the growth of chickens even the death rate of chickens can rise. An electric power supply is very influential on the success of harvesting broiler chickens. Both in terms of operational costs and the level of development of chicken growth itself. By giving the PLTS system to the second partner which was installed directly in the chicken coop, it was able to overcome the partner's problems and ultimately could increase the production of broiler chickens. In terms of livestock business management, both partners manage it simply without being equipped with adequate records and documentation. This problem is addressed by providing training on business management through intensive training directly to partners. With this training, both partners are able to record and document all transactions as well as their activities that occur in the chicken farm business. Keywords: Electric energy, PVP, broiler chicken
PEMODELAN SISTEM KONTROLER LOGIKA FUZZY PADA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK MATLAB / SIMULINK I Wayan Raka Ardana; I Putu Sutawinaya
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 7 No 1 (2017): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.62 KB) | DOI: 10.31940/matrix.v7i1.504

Abstract

Salah satu kelemahan penggunaan kontroler konvensional PID pada pengaturan kecepatan motor induksi adalah kesulitan di dalam menentukan nilai parameter (gain) yang sesuai. Untuk menutupi kelemahan itu, pada riset ini peneliti mengembangkan suatu sistem kontrol yang berbasis teknologi logika fuzzy. Kontroler logika fuzzy ditengarai dapat bekerja dengan respon yang cepat dan performansi yang cukup bagus. Dari simulasi yang dibuat menggunakan Simulink, diperoleh hasil bahwa sistem kontroler logika fuzzy mampu memperbaiki kinerja pengaturan kecepatan motor induksi dengan memperkecil lonjakan dan waktu pemulihan untuk mencapai setpoint.