Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PENERAPAN TEKNIK LIVE ON TAPE DALAM PRODUKSI EVENT VIRTUAL “MAGSTAR” PADA LIVE STREAMING YOUTUBE CHANNEL MAGTV I Putu Agus Endra Widiantara; I Kadek Puriartha; I Made Denny Chrisna Putra
CALACCITRA: JURNAL FILM DAN TELEVISI Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Calaccitra September 2022
Publisher : CALACCITRA: JURNAL FILM DAN TELEVISI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi COVID-19 memberikan dampak pada berbagai aspek kehidupan,sehingga menuntut manusia untuk terus berkembang dan berinovasi46Jurnal Calaccitrakhususnya pada media digital. Pemanfaatan media digital membuatbanyak masyarakat, kelompok, maupun perusahaan tetap bisa melakukanpekerjaan dan aktivitasnya. Salah satunya CV Phenominca Radharani yangbertahan berkat ide para staff-staffnya yang kreatif. Perusahaan inibertahan dengan mengandalkan teknologi media yang sangat dibutuhkandi masa pandemi ini yaitu sebuah Studio Virtual yang memiliki banyakkegunaan dibidangnya. MAGTV merupakan salah satu program yangmemanfaatkan Studio Virtual sebagai media digital pendukung padasituasi pandemi COVID-19. Setelah berjalan selama satu tahun MAGTVmerancang suatu acara yaitu kompetisi vokal dengan menghadirkan parajuri-juri yang sudah berpengalaman di ajang nasional. Pada acarakompetisi vokal “MAGSTAR” ini, MAGTV menggunakan program vMixsebagai pengganti switcher kamera. vMix merupakan software videomixer dan video switcher yang memanfaatkan kemajuan perangkat keraskomputer untuk menyediakan mixing video live HD serta berfungsisebagai live streaming software yang memungkinkan proses publikasiproduksi dapat dilakukan secara langsung ke internet. Sehingga padapelaksanaan MAGSTAR akan diimplementasikan teknik live on tapeberdasarkan ilmu yang penulis dapatkan ketika pembelajaran kognitif diperguruan tinggi. Maka dari itu tujuan penulisan tugas akhir ini adalahuntuk mendeskripsikan penerapan teknik live on tape dalam produksievent virtual “MAGSTAR” pada live streaming YouTube channel MAGTV.Pada deskripsi penerapan teknik live on tape juga dijelaskan proses alihpengetahuan, keterampilan, serta teknologi yang penlis dapatkan dalamprosesnya. Yang mana dari analisis yang telah penulis lakukan, vMixmemiliki kelebihan dalam fitur pengolahan data yang dapat bekerja cepatdan tampilan vMix yang simple memudahkan penguasaan nya sehinggakru dapat meminimalisir masalah yang dihadapi di lapangan. Keberhasilanpenerapan live on tape tersebut dapat dilihat melalui kanal YouTubechannel MAGTV berjudul MAGTSTAR.
The Cultural Philosophy Values in The “Denpasar-Style Bridal Makeup: Symbols and Meanings” Documentary Film Ni Kadek Dwiyani; I Kadek Puriartha; Dewa Ayu Leliana Sari
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 38 No 1 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v38i1.2221

Abstract

Documentary film is a film genre that has a very important role in human civilization. Documentary films can "revive" everything that did not exist before, so that it can be known by a wide audience through visualization and verbal information that can be accounted for. One of the functions that documentaries also have is as a cultural educational medium that is easily accessed digitally by anyone, anywhere. This writing will examine the philosophical values that are visually transformed in the Cultural Documentary Film "The Balinese Bride Makeup: Symbols and Meanings". This writing uses a qualitative descriptive method, by providing explanatory descriptions of the results of the study using Documentary Film theory (Ayawaila: 2018) and Anthropological theory (Sare: 2007). The results obtained through this paper include findings on 3 cultural philosophical values contained in the documentary films used as research objects, as follows: 1) Character Education Values; 2) Values of Roles and Responsibilities, and 3) Cultural Inheritance Values.
PENERAPAN PERGERAKAN KAMERA DINAMIS PADA FILM PENDEK BUKAN SALAHKU DI CV LUAR KOTAK AUDIO VISUAL I Putu Kevin Andika Prananda; I Kadek Puriartha; Made Rai Budaya Bumiarta
CALACCITRA: JURNAL FILM DAN TELEVISI Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Calaccitra Maret 2023
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/cc.v3i1.2253

Abstract

The film is a medium that uses moving images and sound to tell a story or convey a message to the audience. Films can be made in various genres, such as drama, comedy, action, horror, and so on, and can be watched in theaters or on platforms that provide streaming services. In addition, films can also be made in various formats, such as feature films or short films. Dynamic camera movement allows the camera to move during shooting to provide a more dynamic and interesting visual effect. This technique can be used for various purposes, such as following the action that is happening, providing a different perspective, or creating a certain atmosphere. Dynamic camera movements can help enhance the visual impression of a film and help create an atmosphere that fits the story being shown. However, too much camera movement or out-of-context can cause confusion or distraction for the viewer, which needs to be considered carefully in filmmaking. It is hoped that the dynamic camera movements applied in the film "Bukan Salahku" will be well received by the audience, both from the medium and also the media presented. So that the work that is presented becomes a good work, so that it can be exhibited to a wide audience later. Students are expected to be able to further develop in the future in thinking creatively and seeing interesting aspects and having artistic aesthetics to make into works in the future. And also self-development for these students in the future.
PEMANFAATAN INSTRUMEN GAMELAN BALI PADA SCORING FILM PERSETERUAN I Gede Diki Arinata; I Kadek Puriartha; Made Denny Chrisna
CALACCITRA: JURNAL FILM DAN TELEVISI Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Calaccitra Maret 2023
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/cc.v3i1.2254

Abstract

Musical scoring in action films can be one of the media in strengthening narratives in action films. In addition, scoring music in action scenes can influence the mood and emotions that the director wants to manifest in each scene. The musical score is an important factor in shaping the emotion of each scene. Therefore, it is important for a sound engineer to design musical scoring in every action scene. In this report, the author as a sound engineer discusses how to use Balinese gamelan instruments in scoring music and the process of designing scoring music in action scenes in film with tittle Perseteruan or Enmity. Starting from the script breakdown part, tone design, instrument selection, sound effect selection until mixing and mastering process. The author also describes the use of Balinese gamelan instruments in the Perseteruan film. Balinese musical instruments have their own charm for the audience. The use of Balinese gamelan in the film score for the Perseteruan to support the background story in Bali. Exotic pentatonic tones make this Balinese gamelan instrument beuatifully elegant when it's played. The tones in Balinese gamelan are very identical to the atmosphere in Bali. Perseteruan film is an action film that depicts the enmity between two friends. Wayan and Bayu used to be best friends. But now that has changed after Wayan left prison and Bayu became one of the land mafia groups who wanted to sell Wayan's land. Wayan didn't agree because he wanted to build his own business on that land. In the end, Bayu tried any ways to get the land. From there, Wayan and Bayu's feud began.
KORELASI PENDEKATAN ESAI DAN NARATIF DALAM FILM DOKUMENTER “TATA RIAS PENGANTIN GAYA DENPASAR: PERLAMBANG DAN MAKNA” Ni Kadek Dwiyani; I Kadek Puriartha; Dewa Ayu Putu Leliana Sari
Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara Vol. 2 (2022): Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasionar Republik Seni Nusantara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dokumenter merupakan salah satu genre film yang memiliki peran besar dalam upaya pelestarian budaya. Film Dokumenter “Tata Rias Pengantin Gaya Denpasar: Perlambang dan Makna” merupakan film Dokumenter dengan konteks budaya yang menggambarkan perlambang dan makna pada setiap atribut kostum pengantin gaya Denpasar untuk memaknai nilai filosofis yang terkandung didalamnya. Fokus kajian dalam tulisan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penerapan pendekatan essai dan naratif dapat mempengaruhi gaya tutur dalam film untuk membuat dinamika cerita tetap menarik. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teori dokumenter oleh Ayawaila (2008) dan pendekatan esai dan naratif (Fachrudin, 2012). Simpulan dalam tulisan ini menunjukkan bahwa pendekatan esai dan naratif dalam film dokumenter “Tata Rias Pengantin Gaya Denpasar: Perlambang dan Makna” memberikan gaya tutur yang bervariasi dengan alur kronologis yang diperoleh melalui pendekatan essai, serta alur konvensional dengan struktur 3 babak melalui pendekatan naratif.
RELEVANSI APLIKASI KONSEP SEGARA DALAM ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI PADA FILM DOKUMENTER CALACCITRA UNDAGI MAHOTTAMA: BIOGRAFI I GUSTI MADE GEDE (1843-1940) Noorwatha, I Kadek Dwi; Puriartha, I Kadek; Prabhawita, Gede Basuyoga
Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara Vol. 3 (2023): Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian dan penciptaan ini untuk mengungkap kesinambungan makna antara narasi film ketika kode estetik arsitektur tradisional Bali dipindahkan ke visual-naratif film documenter. Metode yang digunakan adalah Visual Content Analysis yang secara interpretatif-kritis mengkaji kesepadanan kode estetik arsitektur tradisional Bali ke dalam narasi visual film. Film CUM sebagai hasil karya penelitian dan penciptaan seni, struktur film dan struktur naratifnya menggunakan pendekatan ilmiah yang dibagi dalam beberapa sekuens berdasarkan hitungan cani-watu-segara-gunung-rubuh. Konsep segara diaplikasikan sebagai pembahasan aspek biografis tokoh melalui voice over.Kesinambungan yang harmonis tersebut dapat dilihat pada kesesuaian konsep segara dalam arsitektur tradisional baik secara layout dengan aplikasi dapur (paon), filosofi; serta dalam epsitemologi budaya Bali seperti konsep segara tanpa tepi dan konsep Baruna Brata dalam Asta Brata sejalan dengan maksud sineas dalam penempatannya pada film. Sinergitas antara kesesuaian kode estetik arsitektur tradisional dan film merupakan sebuah terobosan dan upaya pelestarian nilai arsitektur tradisional Bali yang semakin tergerus di era modern, sekaligus memberikan nilai tambah pada karakter film yang berbasis budaya visual Bali.
ANALISIS PERAN SUTRADARA DALAM PROSES PRODUKSI FILM DOKUMENTER “GENI” DI PT. NUSA DEWATA KREATIF STUDIO Astawa, Pande Kadek Angga Juli; Puriartha, I Kadek; Yasa, Desak Putu Yogi Antari Tirta
CALACCITRA: JURNAL FILM DAN TELEVISI Vol. 4 No. 1 (2024): Junal Calaccitra Maret 2024
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Film dokumenter adalah suatu bentuk karya audio visual yang menggambarkan dan mendokumentasikan realitas. Istilah "dokumenter" pertama kali diperkenalkan dalam ulasan film Moana (1926) karya Robert Flaherty, yang ditulis oleh seorang kritik bernama The Moviegoer alias John Grierson, di New York Sun pada 8 Februari 1926. Di Prancis, istilah "dokumenter" digunakan untuk merujuk pada segala jenis film non-fiksi, termasuk film perjalanan dan film edukatif. Dalam produksi film, peran seorang sutradara sangat sentral. Secara umum, sutradara bertanggung jawab atas pengarahan artistik dan teknis, memberikan instruksi kepada kru produksi, memberikan petunjuk kepada para pemain, mengelola aspek kreatif dari segi naratif dan sinematik, serta menentukan visi keseluruhan film. Film dokumenter yang diproduksi di PT. Nusa Dewata Kreatif Studio fokus pada eksplorasi Ritual Jamasan Api. Secara umum, istilah "Jamasan" atau "siraman" berasal dari bahasa Jawa yang merujuk pada tindakan membersihkan atau memandikan. Salah satu bentuk jamasan adalah dengan menggunakan api, yang dikenal sebagai "TAPA GENI". Film dokumenter ini berfokus pada Ni Putu Ira Karisma Santi, seorang wanita muda dari Bali, yang menjalani Ritual Jamasan Api untuk mengatasi penyakit yang dideritanya. Ritual jamasan api ini memiliki aturan khusus, di mana hanya boleh dilakukan pada malam hari, Prosesi ritual yang dilakukan pada malam hari ini tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan memiliki makna dan tujuan yang mendalam. Film dokumenter ini menggunakan konsep dokumenter realisme yaitu suatu genre film dokumenter yang menekankan keaslian atau kejadian nyata. Tujuan utamanya adalah untuk menggambarkan keadaan sebagaimana adanya tanpa banyak campur tangan atau manipulasi dari pembuat film. Film dokumenter ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada penonton mengenai ritual ini, yang mungkin belum banyak diketahui oleh banyak orang. Karya film dokumenter ini merupakan bagian dari tugas akhir penulis, dan dapat diverifikasi keasliannya melalui surat pernyataan resmi.
PERUBAHAN MEDIA TRADISI LISAN BALI; KAJIAN TERHADAP PERKEMBANGAN SATUA BALI Dwiyani, Ni Kadek; Puriartha, I Kadek; Prabhawita, Gede Basuyoga; Pandet, I Putu Raditya
Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara Vol. 4 (2024): Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan kajian terhadap tradisi lisan yang upakan bagian dari kebudayaan yang memegang perana penting dalam dalam penguatan identitas masyarakat yang memiliki fungsi dlam pewarisan pengetahuan antar generasi. Tradisi lisan merupakan sejumlah praktik budaya lisan berupa cerita rakyat, dongeng, nyanyian, puisi lisan, mitos, peribahasa, pantun, upacara dan ritual lisan, cerita sejarah lisan, tarian dan teater. Perkembangan tradisi lisan, salah stunya Satua Bali sebagai bagian dari cerita rakyat menjadi aspek yang harus menjadi perhatian dari semua pihak terkait karena memiliki nilai budaya, historis dan atau sosial yang tinggi yang mengandung sejarah, nilai moral dan pengetahuan tradisional. Seiring dengan perkembangan jaman, sistem pewarisan Satua Bali yang dilakukan secara lisan saat ini menjadi sesuatu hal konvensional dan dianggap tidak memiliki daya tarik untuk diketahui dan diwariskan kepada generasi muda. Hal ini tentunya menjadi tantangan besar bagi kita semua untuk memikirkan inovasi dalam memperkenalkan dan melestarikan tradisi lisan yang hidup dan berkembang dalam bingkai kebudayan di Indonesia. Tujuan penelitian adalah untuk memberikan kontribusi dalam penguatan Satua Bali sebagai salah satu identitas budaya Bali sehingga keberadaannya dapat dilestarikan secara turun temurun antar generasi. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif yang dielaborasikan dengan teori Tradisi Lisan dan Sejarah Media untuk mengungkap secara spesifik perkembangan alih wahana media Satua Bali saat ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa hal yang mempengaruhi perkembangan Satua Bali di Bali sehingga memberikan dampak dalam upaya penguatan dan pelestarian tradisi lisan, khususnya yang terjadi di Bali.
PENCIPTAAN FILM DOKUMENTER “KEMBANG JENAR” DENGAN GAYA EKSPOSITORI Widnyana, I Kadek Wira; Puriartha, I Kadek; Yasa, Desak Putu Yogi Antari Tirta
CALACCITRA: JURNAL FILM DAN TELEVISI Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Calaccitra Agustus 2025
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ndependent Project Activities are part of the Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) program, designed to provide students with opportunities to create innovative works either independently or in interdisciplinary groups. This program aims to complement the formal curriculum with topics not covered in regular courses. Independent Projects facilitate collaboration between students and external partners to produce creative works with a wide-reaching impact. As part of this program, the author will produce a documentary film titled Kembang Jenar, which highlights the traditional Baris Kembar dance. The documentary, created in an expository style, focuses on presenting facts, events, people, and places associated with Baris Kembar dance. The film narrates the story of the pengadeg sesuunan Baris Kembar, individuals chosen from childhood to shoulder the responsibility of preserving this tradition.
PRODUKSI IKLAN LAYANAN MASYARAKAT TEMAN BUS DENGAN GAYA CERITA SINEMATIK DI PT HAI BANANA PRODUCTION Kristi, Ni Kadek Ayu Widia; Puriartha, I Kadek; Yasa, Desak Putu Yogi Antari Tirta
CALACCITRA: JURNAL FILM DAN TELEVISI Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Calaccitra Agustus 2025
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Traffic in Bali is increasing with the growth of private vehicles and tourists. The government presents Teman Bus Bali as a publik transportation solution based on the Buy the Service (BTS) program. This research aims to create a Publik Service Announcement (PSA) with a sinematik story style that is effective in attracting publik attention to use Teman Bus. The methods used include data collection, surveis, and observations to understand publik behavior towards publik transportation. The results of the report show that the sinematik story style successfully conveys messages through immersive visuals and narratives, increasing the appeal of Teman Bus as an alternative transportation. With creative visuals and a persuasive approach, this PSA is expected to reduce the use of private vehicles, overcome congestion, and support community mobility. This project is an important reference for the production of PSAs in the transportation sector to encourage changes in publik behavior towards the use of publik transportation.