Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Masyarakat (JKM) CENDEKIA UTAMA

ANALISIS KANDUNGAN SERAT PANGAN DAN ZAT BESI PADA COOKIES SUBSTITUSI TEPUNG SORGHUM SEBAGAI MAKANAN ALTERNATIF BAGI REMAJA PUTRI ANEMIA Anggray Duvita Wahyani; Yuniarti Dewi Rahmawati
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 8, No 2 (2021): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jkm.v8i2.685

Abstract

Remaja putri termasuk salah satu kelompok yang rawan menderita malnutrisi dan anemia, yang dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan. Anemia disebabkan oleh faktor gizi dan non gizi. Faktor gizi dapat disebabkan oleh ketidakcukupan asupan zat-zat gizi yang dapat mempengaruhi kadar hemoglobin, seperti energi, protein, zat besi, serat pangan dan asam folat. Oleh sebab itu, pemilihan makanan / camilan yang bergizi dan tinggi zat besi dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengatasinya. Sorghum merupakan salah satu jenis serealia bebas gluten yang mengandung protein, serat pangan dan zat besi tinggi. Cookies merupakan jenis kue kering yang disukai oleh remaja sebagai camilan. Subtitusi tepung sorghum dalam pembuatan cookies diharapkan dapat meningkatkan nilai gizi terutama zat besi. Penelitian ini merupakan penelitian metode eksperimental dengan satu faktor, yaitu proporsi tepung terigu dibanding dengan tepung sorghum yang terdiri dari 5 formula, yaitu: P1 = 100% : 0%; P2 = 80% : 20%; P3 = 60% : 40%; P4 = 40% : 60%; P5 = 20% : 80%. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap, dengan masing – masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil kandungan serat pangan dan zat besi diketahui dengan uji laboratorium, sedangkan analisis statistik dengan uji Analysis of Variance (ANOVA) pada taraf keyakinan 95%. Hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata kandungan zat besi (Fe) dan serat pangan tertinggi adalah P5 (formula 5) yaitu kandungan serat pangan 5.01% dan zat besi (Fe) 2.40 mg. Hasil uji ANOVA diketahui p< 0.05 sehinngga dapat disimpulkan terdapat perbedaan kandungan zat besi dan serat pangan pada tiap perlakuan
ANALISIS KANDUNGAN VITAMIN C DAN FISIK PADA SERBUK JAHE MERAH, JAHE BESAR, DAN JAHE EMPRIT SEBAGAI IMUN BOOSTER Anggray Duvita Wahyani; Melly Fera
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 10, No 2 (2022): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jkm.v10i2.1168

Abstract

Sistem imun merupakan sistem daya tahan tubuh terhadap serangan substansi asing yang terpapar ke tubuh kita. Substansi asing tersebut bisa berasal dari luar maupun dalam tubuh sendiri. Salah satu vitamin yang direkomendasikan sebagai peningkat imunitas tubuh adalah vitamin C. Vitamin C mempunyai efek meningkatkan sintesis vasopressor, meningkatkan fungsi sel kekebalan tubuh yaitu interferon dan sitokin. Jahe memiliki kandungan vitamin C yang relative tinggi dibandingkan dengan tanaman rimpang lainnya. Pengolahan jahe dari bahan mentah menjadi minuman membutuhkan beberapa proses tahapan. Pemanfaatan jahe menjadi produk olahan siap pakai merupakan salah satu cara agar konsumsi minuman herbal jahe menjadi lebih praktis. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kandungan vitamin C pada serbuk jahe merah, jahe besar, dan jahe emprit. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu pembuatan serbuk jahe dengan 3 kali ulangan. Kandungan vitamin C dianalisis dengan uji one way Anova dengan signifikansi 95%. Hasil analisis diketahui rata-rata kandungan vitamin C tertinggi ada pada serbuk jahe merah, yaitu 18.11 mg/ 100 gr, dan kandungan terendah adalah jahe emprit, yaitu 10.21 mg/100 gr. Berdasarkan analisis organoleptic, diketahui serbuk jahe emrit mempunyai rasa paling pedas diantara kedua jenis jahe lainnya. Hasil uji Anova diketahui p= 0.000 (p<0.05), sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan kandungan vitamin C pada serbuk jahe merah, jahe besar, dan jahe emprit.
ANALISIS KANDUNGAN SERAT PANGAN DAN ZAT BESI PADA COOKIES SUBSTITUSI TEPUNG SORGHUM SEBAGAI MAKANAN ALTERNATIF BAGI REMAJA PUTRI ANEMIA Anggray Duvita Wahyani; Yuniarti Dewi Rahmawati
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 8, No 2 (2021): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jkm.v8i2.620

Abstract

Remaja putri termasuk salah satu kelompok yang rawan menderita malnutrisi dan anemia, yang dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan. Anemia disebabkan oleh faktor gizi dan non gizi. Faktor gizi dapat disebabkan oleh ketidakcukupan asupan zat-zat gizi yang dapat mempengaruhi kadar hemoglobin, seperti energi, protein, zat besi, serat pangan dan asam folat. Oleh sebab itu, pemilihan makanan / camilan yang bergizi dan tinggi zat besi dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengatasinya. Sorghum merupakan salah satu jenis serealia bebas gluten yang mengandung protein, serat pangan dan zat besi tinggi. Cookies merupakan jenis kue kering yang disukai oleh remaja sebagai camilan. Subtitusi tepung sorghum dalam pembuatan cookies diharapkan dapat meningkatkan nilai gizi terutama zat besi. Penelitian ini merupakan penelitian metode eksperimental dengan satu faktor, yaitu proporsi tepung terigu dibanding dengan tepung sorghum yang terdiri dari 5 formula, yaitu: P1 = 100% : 0%; P2 = 80% : 20%; P3 = 60% : 40%; P4 = 40% : 60%; P5 = 20% : 80%. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap, dengan masing – masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil kandungan serat pangan dan zat besi diketahui dengan uji laboratorium, sedangkan analisis statistik dengan uji Analysis of Variance (ANOVA) pada taraf keyakinan 95%. Hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata kandungan zat besi (Fe) dan serat pangan tertinggi adalah P5 (formula 5) yaitu kandungan serat pangan 5.01% dan zat besi (Fe) 2.40 mg. Hasil uji ANOVA diketahui p< 0.05 sehinngga dapat disimpulkan terdapat perbedaan kandungan zat besi dan serat pangan pada tiap perlakuan