Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Karakteristik Sifat Organoleptik dan Nilai Gizi pada Biskuit Tepung Ikan Teri (Stolephorus SPP.) dan Isolat Protein Kedelai Ratnasari, Diah; Rahmawati, Yuniarti Dewi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v6i2.4104

Abstract

Salah satu potensi perikanan laut di Indonesia adalah ikan teri nasi (Stolephorus Spp.). Salah satu jenis makanan yang sangat disukai oleh masyarakat Indonesia dari anak kecil hingga orang dewasa yaitu biskuit. Biskuit merupakan produk makanan kering yang terbuat dari bahan dasar tepung terigu dengan substitusinya, minyak atau lemak dan dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui proporsi tepung ikan teri nasi (Stolephorus spp.) dan isolat protein kedelai yang tepat dalam pembuatan biskuit terhadap karakteristik organoleptik biskuit yang dihasilkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan satu faktor yang dicoba yaitu proporsi tepung ikan teri dan isolat protein kedelai yang terdiri dari 5 taraf, yaitu: P1 = 100% : 0%; P2 = 80% : 20%; P3 = 60% : 40%; P4 = 40% : 60%; P5 =20% : 80%.Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap. dengan 3 kali pengulangan. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat pengaruh proporsi tepung ikan teri dengan isolat protein kedelai terhadap warna,rasa, aroma dan tektur. Uji organoleptik pada warna diperoleh nilai tertinggi 3,60 dengan warna coklat terang pada perlakuan P5, nilai rasa tertinggi 3,72 dengan rasa enak pada perlakuan P1, nilai tekstur diperoleh 3,40 dengan tekstur sangat renyah pada perlakuan P1 dan aroma diperoleh 3,56 dengan aroma wangi biskuit pada perlakuan P1 dan pada pembuatan biskuit berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kadar karbohidrat, lemak, dan abu abu
A ANALISIS KUALITATIF FORMALIN PADA TAHU YANG BEREDAR DI PASAR DESA KUPU KOTA BREBES Rahmawati, Yuniarti Dewi
Jurnal Gizi Aisyah Vol. 5 No. 2 (2022): Jurnal Gizi Aisyah
Publisher : Journal Aisyah University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.432 KB) | DOI: 10.30604/jnf.v5i2.595

Abstract

Tofu has a high protein content and water content reaches 85% so that tofu does not last long. One way to prevent damage to foodstuffs is to add preservatives. Formalin is a preservative that is sometimes misused as a preservative in foodstuffs. The research that has been conducted aims to determine the presence or absence of formalin in tofu sold at the Pasar Desa Kupu. The type of research used is descriptive research. Five samples of tofu obtained from traders at Pasar Desa Kupu were then analyzed using a qualitative method using a color reaction. All samples showed positive results with the loss of KMnO4 color and became clear. The same results were shown by the dragon fruit peel kit method.
Hubungan Pengetahuan, Perilaku Konsumsi Tablet Fe dan Asupan Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester III marifatun; Masrikhiyah, Rifatul; Rahmawati, Yuniarti Dewi
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 5 No 02 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v5i02.1445

Abstract

Anemia pada kehamilan merupakan salah satu masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Puskemas Sitanggal terdapat di daerah Kabupaten Brebes. Prevelensi anemia pada wilayah kerja Puskesmas Sitanggal pada tahun 2019 yaitu sebesar 99.01 %.Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, perilaku konsumsi tablet tambah darah dan asupan makanan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Sitanggal Kecamatan Larangan Kabupaten BrebesPenelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik. besar sampel 27 responden. Metode besar penelitian dengan survey dan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik sampling menggunakan random sampling diperoleh sebanyak 53 responden dengan menggunakan kuesioner dan FFQ Berdasarkan analisis data menggunakan uji chi – square diketahui bahwa. Variabel yang berhubungan dengan anemia adalah pengetahuan (p=0.00), perilaku (p=0.00), dan asupan makanan protein (p=0.002) vitamin C (p=0.013). berdasarkan uji multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik di dapatkan yang paling berpengaruh terhadap anemia adalah perilaku konsumsi tablet tambah darah dengan nilai (p=0.002)Terdapat hubungan pengetahuan, perilaku konsumsi tablet tambah darah, dan asupan makanan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Sitanggal Kabupaten Brebes.
Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe dan Asupan Makronutrien terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Desa Pagejugan Sari, Meliana Meta; Wahyani, Anggray Duvita; Rahmawati, Yuniarti Dewi
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 6 No 01 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v6i01.1565

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet Fe , dan jumlah asupan makronutrien dengan kejadian anemia pada ibu hamil di desa pagejugan. Penelitian menggunakan teknik proposive sampling. Hasil penelitian enunjukkan bahwa kepatuhan konsumsi Fe patuh 32 (64%) tidak patuh 18 ( 36%). Tingkat kecukupan asupan karbohidrat sesuai 17 (34%) tidak sesuai 33 (66%). Tingkat kecukupan asupan protein sesuai 25 (50%) tidak sesuai 25 (50%). Tingkat asupan lemka sesuai15 (30%) tidak sesuai 35 (70%) . Hasil uji chis-quare variabel kepatuhan konsumsi Fe ( p= 0,962) tingkat asupan karbohidrat (p= 0,752) tingkat asupan protein(p=0,04) tingkat asupan lemak (p= 0,135). Kesimpulan Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan konsumsi tablet Fe, asupan karbohidrat, asupan lemak dan terdapat adanya hubungan antara asupan protein dengan kejadian anemia pada ibu hamil di desa Pagejugan
Analisis Kadar Zat Besi (Fe) pada Mi Basah Dengan Penambahan Tepung Daun Pepaya Jepang (Cnidoslocus aconitifolius) sebagai Makanan Alternatif pada Anemia Remaja Putri Anggraeni, Jihan Oktavia; Rahmawati, Yuniarti Dewi; Masrikhiyah, Rifatul
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 6 No 01 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v6i01.1569

Abstract

Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita malnutrisi dan anemia. Pepaya jepang memiliki banyak kandungan, dalam 100 gram daun pepaya jepang mengandung protein 5,7%, lemak 0,09 gr, karbohidrat 6,70 gr, kalsium 217,2 mg, fosfor 39 mg, zat besi 11,4 mg, vitamin C 16,7 mg, serat 1,9% dan air 85,3%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun papaya jepang terhadap kandungan kandungan zat besi, mutu organoleptik mi basah, serta uji proksimat hasil perlakuan yang disukai pada uji organoleptik. Metode analisis data yang digunakan untuk uji kandungan zat besi adalah metode Ducan (DMRT) mendapatkan hasil ada pengaruh nyata penambahan tepung daun papaya jepang dalam pembuatan mi basah terhadap kandungan zat besi. Kandungan zat besi tertinggi ditemukan pada perlakuan P4 yaitu dengan nilai rata-rata 4,8 mg/L. Analisis data organoleptic menggunakan metode Anova Oneway dengan tingkat keyakinan 95% dan mendapatkan hasil p=0,00 (p<0,05) sehingga dilanjutkan dengan uji DMRT. Perlakuan yang paling banyak disukai pada uji organoleptic (warna, aroma, rasa dan tekstur) yaitu P2. Analisis mutu proksimat mi basah dengan penambahan tepung daun pepaya jepang dengan perlakuan terbaik P2 memiliki kadar air 53,85%, kadar abu 0,04%, kadar protein 6,79%, kadar lemak 0,8%dan karbohidrat 38,51%.
Hubungan aktivitas fisik, asupan makan, konsumsi fast food dengan status gizi pada siswa MTS Assalafiyah Rifqi, Shabrina Alya; Masrikhiyah, Rifatul; Rahmawati, Yuniarti dewi
Journal of Health Research Science Vol. 4 No. 02 (2024): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v4i2.1372

Abstract

Latar Belakang:  Masalah gizi pada remaja, baik kekurangan maupun kelebihan, sering disebabkan oleh pola makan yang tidak seimbang antara konsumsi dan kebutuhan gizi. Status gizi dipengaruhi oleh aktivitas fisik, asupan makanan, dan konsumsi fast food. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik, asupan makan, dan konsumsi fast food dengan status gizi siswa MTs Assalafiyah Kota Tegal.Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional, melibatkan 121 responden yang dipilih secara purposive sampling. Analisis data menggunakan SPSS dengan uji Mann-Whitney pada tingkat kemaknaan P<0,05.Hasil: Terdapat hubungan antara aktivitas fisik (P 0,000), asupan energi (P 0,027), lemak (P 0,000), protein (P 0,000), dan konsumsi fast food (P 0,011) dengan status gizi. Tidak ditemukan hubungan antara asupan karbohidrat dan status gizi (P 0,659).Kesimpulan: Aktivitas fisik, asupan energi, lemak, protein, dan konsumsi fast food berkaitan dengan status gizi siswa, sementara asupan karbohidrat tidak menunjukkan hubungan yang signifikan.
Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Pada Pelayanan Makanan di Rumah Sakit Tk IV 04.07.01 Tegal Rahmawati, Yuniarti Dewi; Eliyanti; Wahyani, Anggray Duvita
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 6 No 02 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v6i02.1686

Abstract

ABSTRACT Hospital kitchen Tk.IV 04.07.01 Tegal is part of a nutrition installation that functions as a services operations process, it is necessary to improve food services for inpatients at Tk.IV Hospital 04.07.01 Tegal through customer satisfaction. Objective in this riset is To determine patient satisfaction with nutrition services at Tk.IV Hospital 04.07.01 Tegal. Researchers used a survey method on patients aged 25-45 years. In Tangibles patient satisfaction (real form) obtained 66.6%, in the aspect of Reliability (reliability) obtained 65%, the aspect of Responsiveness expectation (agreness) obtained a score of 63%, in the aspect of Assurance (assurance) obtained a score of 80% and on the aspect of Empathy (empathy) obtained a percentage of 78%. all aspects of expectations have a smaller score than the reality score so it can be said that the food service has met expectations because reality is greater than expectations. Patient satisfaction with food service at Tk.IV Hospital 04.07.01 Tegal at the Satisfied level with the aspect that has a big influence on customer satisfaction, namely Assurance (guarantee)
Analisis Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Perubahan Berat Badan dan LILA Pada Ibu Hamil KEK di Wilayah Kerja PUskesmas Kemurang Wetan Nurjanah, Nana; Wahyani, Anggray Duvita; Rahmawati, Yuniarti Dewi
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 7 No 01 (2025): Agustus
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v7i01.1790

Abstract

Backgroud: Pregnant women with nutritional and health problems impact the health and safety of both the mother and the baby, as well as the quality of the baby born. The condition of pregnant women with KEK is at risk of reducing muscle strength that helps the birth process, which can result in fetal death (miscarriage), premature birth, birth defects, Low Birth Weight (LBW) and even infant death. Pregnant women with KEK can interfere with fetal growth and development, namely physical growth (stunting), brain and metabolism, which can cause non-communicable diseases in adulthood. The prevalence of KEK pregnant women in the Kemurang Wetan Community Health Center area is higher at 18.67% compared to the district level prevalence of only 11.94%. Therefore, in 2024 to improve the nutritional status of pregnant women with KEK, a program will be implemented to provide PMT to pregnant women. Objective: To analyze the provision of additional food on changes in body weight and LILA of KEK pregnant women in the Kemurang Wetan Community Health Center work area. Methods:This study used a descriptive analytical study with a cohort design. Descriptive analytical research analyzes the relationship between independent and dependent variables. Researchers analyzed the provision of supplementary feeding with changes in body weight and MUAC in pregnant women with chronic energy deficiency (CED) in the Kemurang Wetan Community Health Center working area using primary data. The study sample consisted of all pregnant women with CED in the first and second trimesters in February 2025. The results: In the body weight variable before and after PMT, the p value was obtained = 0.00, p <α with a paired t-test, meaning Ha was accepted. And in the LILA variable before and after PMT, the p value was obtained = 0.00, p <α with the Wilcoxon test, so Ha was also accepted. Conclusion: There is a difference between the body weight and LILA of KEK pregnant women before and after giving additional food. Key Word: Supplemental feeding, Chronic Energy Deficiency, Body weight, LILA
Gerakan Gemar Makan Ikan Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Masrikhiyah, Rifatul; Fera, Melly; Rahmawati, Yuniarti Dewi; Wahyani, Anggray Duvita; Purwanti, Yunika
JAMU : Jurnal Abdi Masyarakat UMUS Vol. 6 No. 01 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jamu.v6i01.1789

Abstract

Abstrak Masalah stunting masih menjadi tantangan serius di Desa Kupu, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, yang merupakan wilayah dekat pesisir. Minimnya pengetahuan masyarakat, khususnya kader Posyandu, tentang manfaat konsumsi ikan sebagai sumber protein hewani menjadi salah satu penyebab rendahnya asupan gizi anak. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kapasitas kader Posyandu dalam edukasi pencegahan stunting melalui Gerakan Gemar Makan Ikan (Gemarikan) yang berbasis potensi lokal. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini meliputi penyuluhan gizi, demonstrasi memasak olahan ikan lokal, dan pendampingan intensif kepada kader Posyandu selama satu bulan. Kegiatan dilaksanakan secara partisipatif dengan pendekatan edukatif dan praktik langsung. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan observasi dan evaluasi sebelum dan sesudah kegiatan. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pada pengetahuan dan keterampilan kader Posyandu dalam menyampaikan informasi gizi serta mengolah makanan berbasis ikan lokal. Kegiatan ini juga membangun kesadaran akan pentingnya pemanfaatan sumber daya lokal dalam intervensi gizi. Gerakan Gemarikan terbukti menjadi model edukasi yang relevan, aplikatif, dan kontekstual untuk wilayah pesisir dengan permasalahan stunting. Abstract Stunting remains a serious public health challenge in Kupu Village, Wanasari Subdistrict, Brebes Regency, a coastal area in Central Java, Indonesia. One contributing factor is the limited knowledge among the community—particularly Posyandu (integrated health post) cadres—regarding the nutritional benefits of fish consumption as a source of animal protein, which leads to inadequate dietary intake among children. This community service project aimed to strengthen the capacity of Posyandu cadres in delivering stunting prevention education through the Fish-Eating Movement (Gemarikan), leveraging local resources and potentials. The methods employed included nutrition education sessions, cooking demonstrations using locally sourced fish, and intensive mentoring of Posyandu cadres over the course of one month. Activities were carried out using a participatory approach combining educational strategies and hands-on practice. A qualitative descriptive analysis was used, involving pre- and post-activity observations and evaluations. The results showed a significant improvement in the knowledge and skills of Posyandu cadres in communicating nutritional information and preparing fish-based meals. Furthermore, the program fostered increased awareness of the importance of utilizing local food resources in nutrition interventions. The Gemarikan initiative proved to be a relevant, practical, and contextually appropriate educational model for coastal communities facing stunting issues.
Nilai Gizi Dan Uji Sensois Mi BasahTepung Garut (Maranta Arundinacea L) Sebagai Alternatif Makanan Bagi Penderita Diabetes Melitus Nutritional Value and Sensory Test of Garut Flour Wet Noodles (Maranta Arundinacea L) as an Alternative Food for People with Diabetes Mellitus Maylanti, Dina; Rahmawati, Yuniarti Dewi; Masrikhiyah, Rifatul
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v6i1.12610

Abstract

ABSTRAKDiabetes Melitus merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa di dalam darah (hiperglikemia), Umbi garut (Maranta Arundinacea L) memiliki kemampuan yang dapat menurunkan gula darah 24% sampai dengan 33% dengan nilai indeks glikemik terendah yaitu 14 dibandingkan umbi-umbian lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung garut terhadap kandungan serat pangan, mutu sensoris mi basah, serta mengetahui hasil uji proksimat. Metode penelitian yang digunakan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu faktor yang dicoba yaitu proporsi tepung garut dan tepung terigu yang terdiri dari 5 taraf (G1 0%:100%; G2 15%:85%; G3 30%:70%; G4 45%:55% dan G5 60%:40%) dengan 3 kali ulangan. Pengujian hipotesis menggunakan uji ANOVA untuk mengetahui pengaruh nyata penambahan tepung garut dalam pembuatan mi basah terhadap kandungan serat pangan dan mutu sensoris. Hasil uji sensoris warna pada mi basah tepung garut berkisar antara 2,60 – 3,24 (kuning) dengan nilai P = 0,038. Aroma mi basah tepung garut berkisar antara 2,60 – 3,16 (harum) dengan nilai P = 0,151. Rasa mi basah tepung garut berkisar antara 2,48 – 3,04 (gurih) dengan nilai P = 0,145. Tekstur mi basah tepung garut berkisar antara 2,80 – 3,40 (kenyal) dengan nilai P = 0,043. Kandungan serat pangan mi basah tepung garut berkisar antara 3,74% - 8,55% dengan nilai P = 0,000. Hasil uji proksimat diperoleh mi basah dengan proporsi tepung garut mengandung kadar karbohidrat sebesar 52,84%, kadar protein 10,3%, kadar lemak 1,27%, kadar abu 1,2%, dan kadar air 34,39. Proporsi tepung garut dengan tepung terigu tidak berpengaruh terhadap aroma dan rasa mi basah. Proporsi tepung garut dan tepung terigu berpengaruh nyata terhadap warna, tekstur dan kadar serat pangan. ABSTRACTDiabetes Mellitus is a disease characterized by an increase in glucose levels in the blood (hyperglycemia), arrowroot tubers (Maranta Arundinacea L) have the ability to lower blood sugar by 24% to 33% with the lowest glycemic index value of 14 compared to other tubers. This study aims to determine the effect of the addition of arrowroot flour on the dietary fiber content, sensory quality of wet noodles, and find out the results of proximate tests. The research method used used a complete randomized design (RAL) with one factor tried, namely the proportion of arrowroot flour and wheat flour consisting of 5 levels (G1 0%: 100%; G2 15%:85%; G3 30%:70%; G4 45%:55% and G5 60%:40%) with 3 repeats. Hypothesis testing uses the ANOVA test to determine the real effect of the addition of arrowroot flour in the manufacture of wet noodles on dietary fiber content and sensory quality. The results of the color sensory test on wet noodles of arrowroot flour range from 2.60 – 3.24 (yellow) with a value of P = 0.038. The aroma of arrowroot flour wet noodles ranges from 2.60 – 3.16 (fragrant) with a value of P = 0.151. The taste of arrowroot flour wet noodles ranges from 2.48 – 3.04 (savory) with a value of P = 0.145. The texture of wet noodles of arrowroot flour ranges from 2.80 – 3.40 (chewy) with a value of P = 0.043. The dietary fiber content of wet noodles of arrowroot flour ranges from 3.74% - 8.55% with a value of P = 0.000. The results of the proximate test obtained wet noodles with the proportion of arrowroot flour containing carbohydrate content of 52.84%, protein content of 10.3%, fat content of 1.27%, ash content of 1.2%, and water content of 34.39. The proportion of arrowroot flour with wheat flour has no effect on the aroma and taste of wet noodles. The proportion of arrowroot flour and wheat flour has a significant effect on the color, texture and fiber content of the diet.