Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

KUALITAS FISIK EDIBLE FILM YANG DIPRODUKSI DARI KOMBINASI GELATIN KULIT DOMBA DAN AGAR (Gracilaria sp) Fera, Melly
Journal of Food and Life Sciences Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.618 KB) | DOI: 10.21776/ub.jfls.2018.002.01.05

Abstract

Edible film merupakan jenis kemasan nonsintetis yang aman dan ramah lingkungan karena bersifat biodegradable (mudah terurai) dan dapat langsung dikonsumsi bersama produk yang dikemasnya. Edible film terbuat dari bahan - bahan yang dapat diperbaharui baik dari bahan hewani maupun bahan nabati. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kombinasi gelatin kulit domba dan agar Gracilaria sp yang tepat pada pembuatan edible film dan untuk mengetahui pengaruh kombinasi gelatin kulit domba dan agar Gracilaria sp terhadap karakteristik fisik edible film. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah yang diulang sebanyak 3 kali. Kombinasi gelatin dan agar sebagai perlakuan yaitu G0A100 (0:100); G25A75 (25:75); G50A50 (50:50) dan G75A25 (75:25) ditambah dengan gliserol 40 % (b/b) sebagai plasticizer. Parameter yang diamati dalam penelitian ini meliputi rendemen, ketebalan, daya serap air, kuat tarik, elongasi dan elastisitas. Karakteristik fisik edible film yang dihasilkan dari penelitian ini memiliki rendemen 2,140 - 2,414 %, ketebalan antara 0,097 - 0,104 mm, daya serap air 49,787 - 72,340 %, kuat tarik 5,242 - 6,312 Mpa, elongasi 78,130 - 96,830 % dan elastisitas 5,414 - 8,080 Mpa. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi gelatin kulit domba dan agar Gracilaria sp tidak berpengaruh nyata terhadap ketebalan, dan daya serap air akan tetapi berpengaruh nyata terhadap rendemen, kuat tarik, elongasi dan elastisitas edible film. Perlakuan G75A25 menjadi kombinasi yang tepat karena menghasilkan eidble film dengan kuat tarik tertinggi yaitu 6,312 Mpa, nilai ini paling mendekati nilai 10 Mpa sebagai nilai minimum standar kuat tarik yang baik.
Program Agrofood Technopreneur Sebagai Wadah Membangun Jiwa Wirausaha Berbasis IPTEK di Mahasiswa Faperta UMUS Brebes Hasdar, Muhamad; Fera, Melly; Syaifulloh, Muhammad
Jurnal SOLMA Vol 8 No 1 (2019): Jurnal SOLMA
Publisher : Uhamka Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.318 KB) | DOI: 10.29405/solma.v8i1.3206

Abstract

Program agrofood technopreneur merupakan salah satu bentuk program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk memfasilitasi semua kreatifitas mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes yang bisa bernilai ekonomis. Metode pelaksanaan program ini dibagi menjadi tiga fase yaitu fase penyadaran kewirausahaan, fase peningkatan kapasitas dan fase pembinaan. Program agrofood technopreneur ini juga membuka pola pikir mahasiswa untuk dapat memanfaatkan waktu luang yang dimiliki untuk lebih produktif dengan memulai bisnis termasuk bisnis pengolahan pangan atau bidang agribisnis yang dapat dilakukan di rumah dengan konsep Small Office Home Office (SOHO). Program agrofood Technopreneur juga bekerja sama dengan laboratorium teknologi pangan UMUS untuk memberikan pelatihan-pelatihan dengan produk unggulan nata de coco dan nata de soya. Program ini juga melaukan pelatihan pemasaran secara ofline dengan mengikuti banyak event serta pemasaran secara online dengan aktif memasarkan produk di bukalapak, shoope, tokopedia, dan google bisnisku.
RETENSI KADAR INULIN DARI UMBI GEMBILI (Discorea esculenta L) PADA PRODUK COOKIES SEBAGAI ALTERNATIF PRODUK PANGAN TINGGI SERAT Fera, Melly; Masrikhiyah, Rifatul
Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi Vol 19, No 2 (2020)
Publisher : Widya Mandala Surabaya Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jtpg.v19i2.2307

Abstract

Gembili merupakan salah satu bahan pangan lokal yang berpotensi sebagai bahan pangan fungsional. Umbi gembili mengandung senyawa bioaktif atau senyawa fungsional. Komponen terbesar dari umbi gembili adalah karbohidrat 27-30%, yang tersusun dari amilosa 14,2% dan amilopektin 85,8%. Umbi gembili memiliki beberapa senyawa bioaktif seperti dioscorin, diosgenin dan inulin yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Bahan yang digunaan dalam penelitian ini yaitu tepung gembili tepung terigu, susu bubuk, kuning telur, gula bubuk dan mentega. Bahan – bahan yang digunakan untuk pengujian fisikokimia Cookies. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji mengenai kadar inulin, serat dan sifat organoleptik cookies sebagai alternatif produk pangan tinggi serat. Penelitian ini termasuk metode eksperimental dengan satu faktor yang dicoba, yaitu proporsi tepung terigu dengan tepung umbi gembili yang terdiri dari 6 taraf yaitu: G1 = 100 : 0; G2 = 90 : 10; G3 = 80 : 20; G4 = 70 : 30; G5 = 60 : 40; G6 = 50 : 50. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap. Masing – masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) pada taraf keyakinan (level of confidence) 95% (α = 0,5%), apabila menunjukkan pengeruh nyata dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan’s (Duncan’s Multiple Range Test) dengan tingkat keyakianan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi tepung terigu dan tepung umbi gembili terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kadar serat kasar (p
EKSTRAKSI INULIN DARI UMBI GEMBILI (Discorea esculenta L) DENGAN PELARUT ETANOL Rifatul masrikhiyah; Melly Fera
Jurnal Pangan dan Gizi Vol 9, No 2 (2019): Kajian Pangan dan Gizi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpg.9.2.2019.110-116

Abstract

AbstrakGembili merupakan salah satu umbi dari kelompok Dioscoreacea. Umbi gembili memiliki kadar inulin yang cukup tinggi sebesar  14,77% yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Inulin merupakan serat pangan larut (soluble dietary fiber) yang bermanfaat bagi pencernaan dan kesehatan tubuh. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pelarut air dan etanol dengan volume yang berbeda terhadap kadar air dan rendemen inulin umbi gembili. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 ulangan. Variabel yang diukur dalam penelitian ini yaitu kadar air dan rendemen inulin umbi gembili. Data variabel yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (Uji F) pada taraf keyakinan 95%. Apabila menunjukkan pengaruh nyata makan dilakukan uji lanjut duncan (DMRT) dengan tingkat keyakinan 95% untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pengaruh yang signifikan antar taraf perlakuan. Hasil analisis sidik ragam (DMRT) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pelarut air dan etanol dengan volume yang berbeda terhadap rendemen inulin umbi gembili (P<0,005).  AbstractGembili is one of the bulbs of the Dioscoreacea group. Gembili tubers have a high enough level of inulin of 14.77% which is beneficial for health. Inulin is a soluble dietary fiber that is beneficial for digestion and health. This study aims to analyze the effect of water and ethanol solvents with different volumes on water content and yield of gembili tuber inulin. This research is an experimental research with a completely randomized design (CRD) consisting of 4 treatments with 3 replications. The variables measured in this study were water content and yield of gembili tuber inulin. Variable data obtained were analyzed using analysis of variance (F test) at a 95% confidence level. If it shows the real effect of eating, a duncan further test (DMRT) with a 95% confidence level is needed to determine whether there is a significant difference in effect between the treatment levels. Results of analysis of variance (DMRT) showed that there was an influence of water and ethanol solvents with different volumes on the yield of gembili tubilli (P <0.005).
Uji Organoleptik Tepung Ampas Tahu Dengan Variasi Lama Pengeringan Yuniarti Dewi Rahmawati; Akhmad Solikhin; Melly Fera
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 2 No 01 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v2i01.254

Abstract

Penelitian pembuatan tepung ampas tahu bertujuan untuk mengurangi limbah pengolahan tahu sehingga menjadi bahan yang lebih berdaya guna Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri 5 (lima) perlakuan 15, 30, 45, 60, 75, dan 90 menit dengan diulang sebanyak 3 (tiga) kali. Pengujian data penelitian meliputi uji organoleptik. Data hasil pengujian dianalisis menggunakan analasis sidik ragam atau ANOVA dan uji lanjut Duncan,s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian uji organoleptik warna menunjukkan berpengaruh nyata dengan P6 sebagai perlakuan ideal menghasilkan warna putih kekuningan. Hasil uji organoleptik bau berpengaruh nyata dan tepung yang dihasilkan tidak berbau dengan lama 90 menit proses pengeringan. Hasil uji organoleptik rasa berpengaruh nyata dan tepung yang dihasilkan memiliki rasa khas ampas tahu. Hasil uji organoleptik tekstur berpengaruh nyata dan tepung yang dihasilkan memiliki tekstur tidak menggumpal dan halus.
Program Agrofood Technopreneur Sebagai Wadah Membangun Jiwa Wirausaha Berbasis IPTEK di Mahasiswa Faperta UMUS Brebes Muhamad Hasdar; Melly Fera; Muhammad Syaifulloh
Jurnal SOLMA Vol. 8 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.318 KB) | DOI: 10.29405/solma.v8i1.3206

Abstract

Program agrofood technopreneur merupakan salah satu bentuk program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk memfasilitasi semua kreatifitas mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes yang bisa bernilai ekonomis. Metode pelaksanaan program ini dibagi menjadi tiga fase yaitu fase penyadaran kewirausahaan, fase peningkatan kapasitas dan fase pembinaan. Program agrofood technopreneur ini juga membuka pola pikir mahasiswa untuk dapat memanfaatkan waktu luang yang dimiliki untuk lebih produktif dengan memulai bisnis termasuk bisnis pengolahan pangan atau bidang agribisnis yang dapat dilakukan di rumah dengan konsep Small Office Home Office (SOHO). Program agrofood Technopreneur juga bekerja sama dengan laboratorium teknologi pangan UMUS untuk memberikan pelatihan-pelatihan dengan produk unggulan nata de coco dan nata de soya. Program ini juga melaukan pelatihan pemasaran secara ofline dengan mengikuti banyak event serta pemasaran secara online dengan aktif memasarkan produk di bukalapak, shoope, tokopedia, dan google bisnisku.
ANALISIS KANDUNGAN VITAMIN C DAN FISIK PADA SERBUK JAHE MERAH, JAHE BESAR, DAN JAHE EMPRIT SEBAGAI IMUN BOOSTER Anggray Duvita Wahyani; Melly Fera
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 10, No 2 (2022): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jkm.v10i2.1168

Abstract

Sistem imun merupakan sistem daya tahan tubuh terhadap serangan substansi asing yang terpapar ke tubuh kita. Substansi asing tersebut bisa berasal dari luar maupun dalam tubuh sendiri. Salah satu vitamin yang direkomendasikan sebagai peningkat imunitas tubuh adalah vitamin C. Vitamin C mempunyai efek meningkatkan sintesis vasopressor, meningkatkan fungsi sel kekebalan tubuh yaitu interferon dan sitokin. Jahe memiliki kandungan vitamin C yang relative tinggi dibandingkan dengan tanaman rimpang lainnya. Pengolahan jahe dari bahan mentah menjadi minuman membutuhkan beberapa proses tahapan. Pemanfaatan jahe menjadi produk olahan siap pakai merupakan salah satu cara agar konsumsi minuman herbal jahe menjadi lebih praktis. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kandungan vitamin C pada serbuk jahe merah, jahe besar, dan jahe emprit. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu pembuatan serbuk jahe dengan 3 kali ulangan. Kandungan vitamin C dianalisis dengan uji one way Anova dengan signifikansi 95%. Hasil analisis diketahui rata-rata kandungan vitamin C tertinggi ada pada serbuk jahe merah, yaitu 18.11 mg/ 100 gr, dan kandungan terendah adalah jahe emprit, yaitu 10.21 mg/100 gr. Berdasarkan analisis organoleptic, diketahui serbuk jahe emrit mempunyai rasa paling pedas diantara kedua jenis jahe lainnya. Hasil uji Anova diketahui p= 0.000 (p<0.05), sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan kandungan vitamin C pada serbuk jahe merah, jahe besar, dan jahe emprit.
Pengaruh Pemberian Pangan Fungsional Gracillaria sp dan Kopi Terhadap Penurunan Berat Badan pada Mencit Nuraedi Rosidah; Melly Fera; Nurwati
Poltanesa Vol 23 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v23i2.1340

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian formula rumput laut Gracillaria sp dan kopi terhadap penurun berat badan pada mencit serta untuk mengetahui mana formula pangan fungsional antara Gracillaria sp dan kopi yang lebih berpengaruh terhadap penurunan berat badan pada mencit. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kuantitatif True Eksperimental Post Test Only Control Group Design dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Hasil uji menunjukkan perbedaan bermakna antara BB mencit pre-test dan post-test, Hasil uji one way ANOVA menunjukkan formula terbaik yang paling berpengaruh adalah P3 Gracillaria sp 32ml/hari+ Kopi 1,08ml/40gram BB dapat menurunkan BB mencit obesitas 31,41gram menjadi 20,83gram dengan nilai p < 0,05 hampir setara dengan pembanding orlistat (K+) dari berat 32,12gram menjadi 21,46gram. Hasil uji Kruskal-Wallis p > 0,05, menunjukkan perbedaan tidak bermakna dan tidak berpengaruh terhadap konsumsi mencit. Kandungan serat, flavonoid, dan asam klorogenat mengurangi pemecahan glukosa, serta berperan menghambat aktivitas enzim lipase menghidrolisis lemak penyebab kegemukan.
Post-Harvest Handling Holstein Friesian Milk at Susu Abadi Company in Tegal District Krisjayanti Ataqwa; Melly Fera
Journal of Technology and Food Processing (JTFP) Vol. 1 No. 01 (2021): Januari
Publisher : Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.419 KB) | DOI: 10.46772/jtfp.v1i01.336

Abstract

Dairy cows are very important producers of animal protein. Milk as a source of nutrition in the form of animal protein is very beneficial. This study aims to determine the post-harvest process of Friesien Holsein's cow's milk in a susu abadi company in Tegal Regency. This research uses descriptive qualitative research. The sampling method for this research was purposive sampling method. Data collection methods used were observation, interviews, and documentation. The milking process in susu abadi companies is carried out twice a day, namely at 05.00 WIB and second at 15.00 WIB. After the milking process goes through the filtering stage, the resulting milk is filtered. a strainer made of cotton or a clean white cloth. In susu abadi company, large quantities of freshly milked fresh milk should be immediately cooled from 37⁰C to 4⁰C in order to maintain the milk temperature during 4⁰C storage. Volume of milk heated at a temperature of 62-65⁰C for 30-60 minutes. After the pasteurization process, the milk is put into a container and the milk is packed in a plastic bag with a volume of 1 liter. There are two products produced in susu abadi companies, namely fresh milk and pasteurized milk. Laboratory tests to determine the quality of milk produced by taking milk samples to be checked for quality
Uji Organoleptik Produk Tepung Ampas Tahu Melly Fera; Akhmad Solikhin
Journal of Technology and Food Processing (JTFP) Vol. 1 No. 02 (2021): Juli
Publisher : Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.342 KB) | DOI: 10.46772/jtfp.v1i02.508

Abstract

Limbah pangan terutama ampas tahu merupakan salah satu masalah yang perlu mendapat perlakuan serius di Indonesia karena menjadi penyebab berbagai macam masalah lingkungan. Upaya penanganan yang bisa dilakukan salah satunya adalah memanfaatkan limbah ampas tahu menjadi produk tepung. Uji organoleptik digunakan sebagai indikator untuk mengetahui kualitas tepung ampas tahu. Hasil uji organoleptik yang optimal dihasilkan saat dilakukan pengeringan selama 90 menit dengan hasil tidak berbau ampas dan tekstur halus dan tidak menggumpal.