p-Index From 2020 - 2025
4.728
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Pengembangan Pop Up Book Berbasis Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah YOLANDA AGUSTINI; Nurmaningsih Nurmaningsih; Hodiyanto Hodiyanto
J-PiMat : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2021): J-PiMat
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika STKIP Persada Khatu;istiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/j-pimat.v3i2.1417

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Pop Up Book berbasis Problem Solving dalam materi teorema pythagoras untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Sanggau yang mencapai tingkat kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan model pengembangan yang digunakan adalah 4D. Subjek penelitian ini terdiri dari validator ahli, guru, dan siswa kelas VIII B SMP Negeri 12 Sanggau yang terdiri dari 18 siswa. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi, angket, soal pretest dan soal posttest.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil validasi Pop Up Book dengan kriteria sangat valid sebesar 93,77%, tingkat kepraktisan Pop Up Book memiliki kriteria sangat praktis sebesar 92,53%,tingkat keefektifan dilihat dari hasil pengerjaan soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan kriteria sangat efektif sebesar 77,78%. Artinya, terdapat peningkatan nilai hasil belajar siswa dalam kemampuan pemecahan masalah, sehingga dikategorikan efektif. 
KEMAMPUAN PEMAHAMAN GEOMETRI DALAM E-LEARNING DI MASA COVID 19 Muhamad Firdaus; Hodiyanto Hodiyanto
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 4 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1263.837 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i4.4134

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) respon mahasiswa selama mengikuti pembelajaran daring (dalam jaringan) atau e-learning, (2)  kendala yang dialami mahasiswa selama mengikuti pembelajaran daring (dalam jaringan) dalam pembelajaran geometri, (3) kemampuan pemahaman geometri mahasiswa setelah mengikuti pembelajaran daring. Metode penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif, berupa studi kasus. Alat pengumpul data yang digunakan adalah angket, tes kemampuan pemahaman dan lembar wawancara. Adapun subjek penelitian yang diambil adalah dua orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Pontianak yang sedang mengambil mata kuliah geometri analitik bidang yang memiliki nilai terendah. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa lebih suka belajar tatap muka dari pada mengikuti perkuliahan online selama satu semester, (2) banyak sekali kendala yang dialami mahasiswa selama mengikuti pembelajaran seperti: jaringan yang tidak memadai bahkan banyak di daerah-daerah yang tidak ada signal/jaringan, sulitnya memahami dalam pembelajaran daring, kehabisan kuota, mahalnya harga kuota bagi keluarga tidak mampu, ketidakmampuan orang tua untuk membeli android, jaringan terganggu bahkan hilang pada saat bencana, dan tugas yang menumpuk yang diberikan oleh dosen, (3) mahasiswa masih kesulitan dalam menyelesaikan soal kemampuan pemahaman khusunya pada indikator pemahaman fungsional
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN PENDEKATAN REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA Hodiyanto Hodiyanto; Rahman Haryadi
JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran) Vol. 4 No. 2 (2018): November 2018
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jinop.v4i2.5941

Abstract

Berbagai hasil penelitian menunjukkan rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa maupun mahasiswa dan salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah model yang selama ini diterpakan masih belum optimal. Oleh sebab itu, perlu dicarikan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dan salah satu model yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan adalah model pembelajaran problem posing dengan pendekatan realistik. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) besarnya pengaruh model pembelajaran problem posing dengan pendekatan realistik terhadap kemampuan komunikasi matematis mahasiswa, (2) terdapat pengaruh model pembelajaran problem posing dengan pendekatan realistik terhadap kemampuan komunikasi matematis mahasiswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling dan kelas B Pagi semester II Program Studi Pendidikan Matematika sebagai sampel penelitian. Teknik pengumpul data menggunakan pengukuran dan tes sebagai alat pengumpul data. Teknik analisi data menggunakan software SPSS 16. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran PP dengan pendekatan realistik berpengaruh yang signifikan terhadap kemampuan komunikasi matematis mahasiswa. 
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Hodiyanto Hodiyanto
AdMathEdu : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Ilmu Matematika dan Matematika Terapan Vol 7, No 1: Juni 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.297 KB) | DOI: 10.12928/admathedu.v7i1.7397

Abstract

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui: Pengertian kemampuan komunikasi matematis, indikator-indikator dalam mengukur kemampuan komunikasi matematis, bentuk soal yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis, dan model, strategi, dan pendekatan yang bisa diaplikasikan untuk mengembangkan kemampuan komunikasi matematis. Berdasarkan telaah pustaka ilmiah maka dalam artikel ini dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Kemampuan komunikasi matematis terdiri atas, komunikasi lisan dan komunikasi tulisan. Komunikasi lisan seperti: diskusi dan menjelaskan. Komunikasi tulisan seperti: mengungkapkan ide matematika melalui gambar/grafik, tabel, persamaan, ataupun dengan bahasa siswa sendiri. (2) Indikator kemampuan komunikasi matematis: menulis (written text), menggambar (drawing), dan ekspresi matematika (matematical ekpression). (3) Soal essai dapat digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis, seperti: soal uraian eksploratif, transfer, elaboratif, dan aplikatif. (4) Model atau pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan komunikasi matematis, diantaranya: pendekatan PMR, model pembelajaran problem posing dengan pendekatan PMR, model pembelajaran problem solving dengan pendekatan PMR, dan reciprocal teaching. Kata kunci : kemampuan komunikasi matematis, menulis, menggambar, ekspresi matematika.
Proses berpikir probabilistik mahasiswa pendidikan matematika ditinjau dari gender di IKIP PGRI Pontianak Hodiyanto Hodiyanto; Dwi Oktaviana
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.173 KB) | DOI: 10.25273/jipm.v6i2.1963

Abstract

AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan proses berpikir probabilistik mahasiswa Pendidikan Matematika IKIP PGRI Pontianak ditinjau dari gender. Teknik pengambil sampel menggunakan teknik purposive sampling. Subjek penelitian adalah mahasiswa Pendidikan Matematika kelas C Sore semester V IKIP PGRI Pontianak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, pengukuran, dan dokumentasi, sedangkan instrumen pada penelitian ini adalah tes, pedoman wawancara, dan dokumen. Hasil dari penelitian diperoleh bahwa kemampuan berpikir probabilistik mahasiswa laki-laki dan perempuan masuk dalam level 4 pada soal ruang sampel; terdapat perbedaan kemampuan berpikir probabilistik antara perempuan dan laki-laki pada kejadian dan probabilitas yaitu mahasiswa laki-laki masuk dalam level 3 sudah dapat menkonstruksikan anggota suatu kejadian dengan mengikuti pola tertentu tetapi lupa dalam menuliskan rumus untuk menghitung nilai probabilitasnya, sedangkan mahasiswa perempuan masuk dalam level 1 dalam mengkontruksikan anggota suatu kejadian dengan tidak mengikuti pola tertentu. Kemampuan berpikir probabilistik soal variabel random dan probabilitas masuk dalam level 2 yaitu mahasiswa menuliskan notasi dalam menentukan probabilitasnya tetapi dalam menentukan semua nilai yang mungkin untuk suatu probabilitas dengan tidak lengkap.
Integrasi Pendidikan Karakter dalam Buku Saku Digital Berbasis Android Pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Herkulanus Yulius; Ichsan Ichsan; Hodiyanto Hodiyanto
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA Vol 11, No 1 (2021): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : Faculty of Science and Technology, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/phen.2021.11.1.8716

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan pendidikan karakter dalam buku saku digital berbasis android pada materi sistem persamaan linier dua variabel di kelas VIII SMP Negeri 11 Pontianak yang valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dimana prosedur penelitian ini menggunakan model rancangan 4-D oleh thiagarajan, yaitu define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran). Namun penelitian ini hanya sampai pada tahap develop saja. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil validasi buku saku sebesar 88,89% dengan kriteria sangat valid. Hasil angket respon guru terhadap kepraktisan buku saku sebesar 70% dengan kriteria praktis, sedangkan hasil angket respon siswa sebesar 77% dengan kriteria praktis. Dan hasil keefektifan buku saku berdasarkan soal posttest bermuatan pendidikan karakter diperoleh keefektifan sebesar 100% dengan kriteria sangat efektif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil pengembangan buku saku dapat dikatakan valid, praktis, dan efektif.Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Buku saku digital, Pengembangan.
Analisis Kesalahan Mahasiswa Semester V dalam Mengerjakan Soal Pengantar Analisis Real Hodiyanto Hodiyanto
Edu Sains: Jurnal Pendidikan Sains & Matematika Vol 5, No 1 (2017): VOLUME 5 NOMOR 1 JUNI 2017
Publisher : IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.207 KB) | DOI: 10.23971/eds.v5i1.641

Abstract

The purpose of this study was to know: (1) Errors made by V semester students of Mathematics Education in working on the test of real analysis introduction. (2) Causes of errors done by student in working on the test of introduction of real analysis. This research method used descriptive method. Based on analysis of student answers and interviews showed that: (1) Students make errors: provide an option, conclusions given in the answer steps, determine the set of quadratic inequalities settlement, and determine infimum and suremum (2) The causes of the student error  in working on the test of introduction of real analysis are: Students are less in doing the proof, rush in solving problems, rarely solve problems that have high difficulty or high order thinking tests, students are weak in the ability of mathematical proof, and students are also not accustomed in answering questions with a structured pattern.
Pengaruh model pembelajaran problem solving terhadap kemampuan komunikasi matematis ditinjau dari gender Hodiyanto Hodiyanto
Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol 4, No 2: November 2017
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjan Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (902.967 KB) | DOI: 10.21831/jrpm.v4i2.15770

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) manakah kemampuan komunikasi matematis siswa yang lebih baik antara model pembelajaran problem solving (PS) dan model pembelajaran langsung. (2) manakah kemampuan komunikasi matematis siswa yang lebih baik antara kelompok laki-laki dan perempuan. (3) pengaruh model  pembelajaran PS terhadap kemampuan komuniksi matematis.  Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental semu. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 02 Mojolaban Sukoharjo. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Instrumen untuk mengumpulkan data adalah tes kemampuan komunikasi matematis. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis anova dua jalan dengan sel tak sama. Berdasarkan hasil analisis jawaban siswa diperoleh bahwa: (1) kemampuan komunikasi matematis siswa lebih baik jika diberikan model pembelajaran PS dibandingkan model pembelajaran langsung (2) tidak terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa antara siswa laki-laki dan perempuan. (3) model pembelajaran PS berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. 
THE SELF REGULATED LEARNING, HABIT OF MIND, AND CREATIVITY AS HIGH ORDER THINKING SKILLS PREDICTORS Hodiyanto Hodiyanto; Muhamad Firdaus
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.81 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v9i1.2589

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan bahwa kemandirian belajar, kebiasaan berpikir, dan kreativitas dapat dijadikan sebagai prediktor terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan bentuk penelitiannya berupa penelitian ex post facto. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengukuran dan komunikasi tidak langsung sehingga alat pengumpul data yang digunakan adalah tes HOTS dan angket. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester I program studi pendidikan matematika IKIP PGRI Pontianak. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling dan diperoleh satu kelas sebagai sampel penelitian dengan jumlah mahasiswa sebanyak 30 orang. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik inferensial, regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: kemandirian belajar dapat dijadikan prediktor terhadap HOTS, kebiasaan berpikir dapat dijadikan prediktor terhadap HOTS, kreativitas dapat dijadikan prediktor terhadap HOTS, dan kemandirian belajar, kebiasaan berpikir, dan kreativitas secara simultan dapat dijadikan sebagai prediktor terhadap HOTS. Selain itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa yang dapat mempengaruhi HOTS tidak hanya model atau strategi pembelajaran saja, tetapi ada variabel lain yang bisa berpengaruh terhadap HOTS seperti kemandirian belajar, kebiasaan berpikir, dan kreativitas.   AbstractThe purpose of this research was to show that self regulated learning, habit of mind, and creativity could be used as predictors of high order thinking skills (HOTS). This research used quantitative method, ex post facto research. Data collection techniques used measurement and indirect communication techniques and data collection tool that used was HOTS test and questionnaire. The population were all undergraduate students of the first semester of mathematics education study program IKIP PGRI Pontianak. The sample of this research was taken by using the random cluster sampling technique and one class was obtained as a research sample with 30 students. Data analysis techniques in this study used inferential statistics, multiple regression. Based on the result of research, it was found that: self regulated learning could be a predictor of HOTS, habits of mind could be predictor of HOTS, creativity could be predictor of HOTS, and self regulated learning, habit of mind, and creativity simultaneously could be used as predictors of HOTS. The results of this study also indicated that the influence of HOTS was not only the model or learning strategy used but there were other variables like self regulated learning, habit of mind, and creativity.
EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA ISLAMI PADA TRADISI MAKAN BESAPRAH Muhamad Firdaus; Hodiyanto Hodiyanto
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.196 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v8i3.2385

Abstract

Tujuan dalam penelitian adalah untuk mendiskripsikan alat-alat yang digunakan maupun aktivitas yang dilakukan dalam tradisi makan besaprah pada upacara pernikahan melayu di Kecamatan Sambas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif berupa etnografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi sehingga alat pengumpul data yang digunakan adalah lembar observasi, lembar wawancara, dan dokumen. Pemeriksaan keabsahan dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa: (1) Alat yang digunakan dalam makan besaprah adalah: alas saprah, batel, pinggan saprah, piring laok, pinggan nase’, cawan, baki ae’, baki laok, sarbet dan berkaitan dengan konsep bangun datar, bangun ruang, pola bilangan, dan geometri. (2) Adapun aktivitas yang dilakukan dalam makan besaprah yaitu aktivitas persiapan sebelum makan besaprah yang dilakukan Melayu Sambas ada empat, yaitu merancap, bekaot, nyiapkan sajian saprahan, besurong.  AbstractThe purpose of this research is to describe the tools used and the activities carried out in the tradition of eating besaprah at the Malay wedding ceremony in Sambas District. The method used in this research is qualitative research in the form of ethnography. Data collection techniques used were observation, interviews, and documentation so that the data collection tools used were observation sheets, interview sheets, and documents. The validity check in this study uses the source triangulation technique. Based on the results of research and discussion, it can be concluded that: (1) The tools used in eating besaprah are alas saprah, batel, pinggan saprah, piring laok, pinggan nase’, cawan, baki ae’, baki laok, sarbet and are related to the concept geometry and number patterns. (2) As for the activities carried out in eating besaprah, there are four preparatory activities before eating besaprah by Sambas Melayu: merancap, bekaot, nyiapkan sajian saprahan, besurong.