Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Pengaruh Thermal Comfort Terhadap Beban Kerja Mental Pekerja Pabrik Asam Fosfat PT Petrokimia Gresik Idaman Putra, Juniandre; Febiyani, Anastasia; Rachmawaty, Dina
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 2 (2025): April 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Faktor kenyamanan dan keamanan lingkungan kerja merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan. aktivitas yang dilakukan dalam lingkungan kerja yang kurang nyaman akan mengganggu beban kerjamental pekerjaan. Metode yang digunakan untuk menghitung Kenyamanan termal adalah adaptif metode. Sedangkan untuk mengukur beban kerja mental pekerja menggunakan Rating Scale Mental Effort. Tujuan dari penelitian untukmengidentifikasi thermal comfort dan beban kerja mental pekerja, menganalisis pengaruh thermal comfort terhadapbeban kerja mental pekerja dan merekomendasikan serta saran kepada perusahaan terkait dengan thermal comfort dan beban kerja mental pekerja dengan studi kasus area kerja vacuum cooler dan seal tank pabrik asam fosfat PT Petrokimia Gresik. Hasilnya pada area kerja vacuum cooler memiliki suhu lingkungan kerja berada diantara 35℃ - 39℃, pekerja merasa kurang nyaman dan cukup mengganggu terhadap kondisi pekerja dan terindikasi beban kerja mental pekerja melakukan usaha yang sangat besar sekali. Area kerja Seal Tank memiliki suhu lingkungan kerja berada diantara 30℃ -34℃, pekerja merasa kondisi tersebut netral dan cukup mendukung dan terindikasi beban kerja mental pekerja melakukan usaha yang besar. Thermal comfort berpengaruh negatif signifikan terhadap beban kerja mental pekerja dengan persentase sebesar 44% dan sisanya merupakan variabel yang tidak diteliti.Kata kunci— Thermal Comfort, Beban Kerja, Vacuum Cooler, Seal Tank, Pengaruh
Perancangan Alat Bantu Pemindahan Galon Air Dengan Sistem Hidrolik Untuk Membantu Pekerja Di UMKM Depot Air Dengan Pendekatan Antropometri Maulana Yuda Pratama, Jovi; Racmawaty, Dina; Febiyani, Anastasia
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 2 (2025): April 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam bidang depot air minum isi ulang melibatkan pekerjaan fisik yang cukup berat, seperti mengangkat, menurunkan, serta memindahkan galon air secara manual. Aktivitas ini dapat menyebabkan postur tubuh yang kurang ergonomis dan meningkatkan risiko terjadinya gangguan muskuloskeletal (MSDs). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis postur tubuh pekerja, mengidentifikasi keluhan MSDs, sertamerancang rekomendasi penggunaan alat bantu guna mengurangi potensi cedera. Evaluasi postur tubuh dilakukanmenggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA), dengan hasil menunjukkan bahwa skor REBA mencapai 11,mengindikasikan risiko tinggi MSDs seperti nyeri punggung, leher, dan pergelangan tangan. Solusi yang diusulkan adalahpenggunaan troli hidrolik yang dapat disesuaikan ketinggiannya dan dilengkapi roda untuk memudahkan pemindahan galon. Alat ini dirancang untuk mengurangi beban fisik, memperbaiki postur tubuh, dan menurunkan risikocedera. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan troli hidrolik dapat meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja, serta mengurangi risiko MSDs pada pekerja depot air minum isi ulang. Kontribusi penelitian ini adalah memberikan solusi ergonomis yang efektif untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas kerja di lingkungan UMKM.Kata kunci— MSDs, REBA, Hidrolik, Galon
Predictive Model Approach to Enhancing Occupational Health Based on Safety Culture and Sustainable Technology in Environmental, Social, and Governance Febiyani, Anastasia; Suhardi, Bambang; Laksono, Pringgo Widyo; Prastawa, Heru
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 8 No. 9: SEPTEMBER 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v8i9.7675

Abstract

Introduction: Occupational safety and health (OSH) is a key pillar in creating a productive and sustainable work environment, especially in the high-risk manufacturing sector. As global demands for Environmental, Social, and Governance (ESG) principles increase, the integration of safety culture and sustainable technology is an important strategy to strengthen the protection of workers' health while supporting industrial sustainability. Method: A quantitative approach was used by distributing questionnaires to 200 workers from various categories of manufacturing industries. The analysis used included correlation tests, multiple linear regression, and scenario simulations of technological improvements and recycling efficiency of personal protective equipment. Result: The main variables analyzed were discipline in wearing PPE, consistency, reward-punishment, and the application of wearable technology and environmentally friendly PPE. The regression results show that the discipline of using PPE is the most significant factor in shaping occupational safety culture (p = 0.001). Although the technology and reward variables are not statistically significant, the simulation shows that increased investment in safety technology can accelerate the growth of safety culture and indirectly strengthen occupational health protection.The implementation of sustainability principles, such as the use of environmentally friendly PPE materials and recycling programs, is also proven to reduce the impact of industrial waste and contribute to the Environmental aspect of ESG. Conclusion: While lowering the effect of industrial waste, the simulation reveals that higher investment in technology and recycling efficiency might hasten the change of safety culture from reactive to proactive. This study theoretically expands the safety culture approach to be more predictive and sustainable under the ESG framework, so improving its sustainability. Practically, these results give a basis for industrial policies to create OSH strategies compatible with digital transformation and world sustainability goals.
Calculation of mental load from e-learning student with NASA TLX and SOFI method Febiyani, Anastasia; Febriani, Atik; Ma'Sum, Jauhar
Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jsmi.v5i1.2789

Abstract

The learning process between students and lecturers usually occurs face-to-face in class. Technological developments and a continuous pandemic change the learning process to be a face-to-face e-learning process. The mental load during face-to-face learning is very different from learning in e-learning. This study was built using ergonomic thinking that is integrated with the use of e-learning. Cognitive ergonomics see from the point of view of students' comfort in cognitive thinking processes when doing e-learning. Data processing and testing will use a questionnaire derived from the NASA-TLX method. The results obtained from this study are the mental load calculations of each NASA TLX calculation. NASA TLX calculations show that efforts with a value of 267.29 dominate students. It could indicate that in e-learning lectures, students need more effort in conducting lectures. In addition, students experience fatigue while participating in online learning. It can be seen from the average SOFI measurement, which is only 1.26.
Analisis Dan Evaluasi Layout Ruang Produksi Dengan Memenuhi Standar Keyamanan Termal Pada Umkm Sandal Calvin Haidar Bagaskara, Mohamad; Febiyani, Anastasia; Rachmawaty, Dina
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lingkungan kerja yang ergonomis memilikiperan penting dalam meningkatkan kenyamanan danproduktivitas karyawan. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis dan mengevaluasi layout ruang produksi padaUMKM Sandal Calvin berdasarkan parameter kenyamanantermal yang mencakup suhu, pencahayaan, dan kebisingan.Berdasarkan hasil observasi awal, ditemukan bahwa kondisitermal di ruang produksi tidak sesuai dengan standarkenyamanan kerja, seperti suhu yang melebihi 35°C,pencahayaan di bawah 50 lux, serta kebisingan yang melebihiambang batas 85 dBA pada area tertentu. Penelitian inimenggunakan metode Predicted Mean Vote (PMV) danPredicted Percentage of Dissatisfied (PPD) dengan bantuanperangkat lunak CBE Thermal Comfort Tool untuk mengukurtingkat kenyamanan termal secara objektif. Selain itu,kuesioner kenyamanan termal digunakan untuk mengetahuipersepsi karyawan secara subjektif. Hasil analisismenunjukkan bahwa layout ruang produksi yang ada belumoptimal dalam mendistribusikan suhu, pencahayaan, dankebisingan secara merata. Oleh karena itu, dirancang alternatifperbaikan layout berbasis zonasi termal untuk meningkatkankenyamanan kerja karyawan. Implementasi layout barudiharapkan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebihergonomis dan produktif sesuai standar kenyamanan termalnasional.Kata kunci— kebisingan, kenyamanan termal, layout,pencahayaan, peta kontur, suhu.
Analisis Resiko Musculoskeletal Disorders Menggunakan Metode Quick Exposure Checklist Pada Proses Produksi Stik Sukun Cilacap (Studi Kasus: UMKM Eka Rasa Stik Sukun) Wulan Oktaviana, Chantika; Febiyani, Anastasia
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluhan musoluskeletal keparahan kondisi inibervariasi, dari gejala yang tidak terlalu menganggu hinggayang berat dan biasanya disebabkan oleh proses kerja yangdilakukan berulang kali dalam jangka waktu panjang. Posisitubuh yang tidak tepat atau tidak ergonomis, seperti lenganyang terangkat secara berlebihan dan postur punggung yangmembungkuk, atau kepala yang terangkat dalam waktu lama,dapat mengakibatkan tekanan berlebihan pada otot, sendi, danjaringan tubuh lainnya, yang pada akhirnya berkontribusi padamunculnya gangguan muscoluskeletal. Selain itu, aspek-aspekseperti dimensi tubuh seseorang dan cara tubuh menyesuaikandiri dengan posisi kerja tertentu juga dianggap mempengaruhikemungkinan terjadinya MSDs. Studi ini bertujuan untukmenyelidiki apakah terdapat hubungan yang signifikan antaraukuran tubuh karyawan, postur tubuh yang diadopsi saatbekerja, serta keluhan musculoskeletal yang mereka alami.Dengan mengerti keterkaitan ini, diharapkan dapat diperolehsolusi yang lebih efisien untuk menekan risiko MSDs di tempatkerja.Kata kunci— musculoskeletal disorders, postur tubuh, gerakanberulang, ergonomi, tekanan pada otot.
Perancangan Mesin Packing Tepung Dengan Metode Quality Function Deployment Azizur Rahim, Rinjaya; Febiyani, Anastasia; Rachmawaty, Dina
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan pada penelitian ini adalah mesinpacking tepung di UMKM Tepung Bumbu Braling Gold belumdirancang secara ergonomis. Akibatnya, pekerja mengalamikesulitan dalam pengisian bahan, berisiko mengalami cedera, danhasil kemasan tidak akurat. Penelitian ini menghasilkan rancanganmesin baru berdasarkan masukan langsung dari pekerja. Topik inipenting karena kenyamanan kerja dan keselamatan operator sangatmemengaruhi produktivitas UMKM. Mesin yang terlalu tinggi,pengisian yang sulit, serta alat ukur yang tidak akurat menunjukkanadanya kesenjangan antara kondisi mesin saat ini dan harapanpengguna di lapangan. Solusi dilakukan melalui pendekatan QualityFunction Deployment (QFD) untuk mengubah kebutuhan penggunamenjadi spesifikasi teknis. Data dikumpulkan melalui wawancaradan observasi, lalu diolah menjadi House of Quality (HoQ). Duaalternatif desain dikembangkan, kemudian dibandingkanmenggunakan metode weighted objective untuk memilih desainterbaik yang memenuhi kebutuhan ergonomis, akurasi, dankemudahan penggunaan. Rancangan akhir yang terpilih memilikistruktur ergonomis, hopper lebih lebar dan rendah, serta pijakan antislip. Hasil ini menunjukkan bahwa pendekatan QFD efektif dalammerancang mesin yang sesuai dengan kebutuhan operasionalUMKM.Kata kunci — Desain produk, Ergonomi, HoQ, Mesin PackingTepung, QFD
Strategi Perencanaan Pengendalian Bahan Baku Kayu Pembuatan Sofa Menggunakan Metode Material Requirement Planning (MRP) (Studi Kasus: CV. Almer Mebel) C N Hutabarat, Rezky; Dwi Winati, Famila; Febiyani, Anastasia
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi olehterjadinya permasalahan keterlambatan pasokan bahan bakukayu dalam produksi sofa di CV. Almer Mebel yang berdampakpada keterlambatan pengiriman produk, penurunan kepuasanpelanggan, serta pemberian kompensasi sebesar 5% dari hargaasli kepada konsumen. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitumelakukan peramalan permintaan bahan baku serta menyusunperencanaan kebutuhan bahan baku dengan menggunakanmetode Material Requirement Planning (MRP) untukmembantu mengoptimalkan ketersediaan bahan. Metodeperamalan yang diterapkan meliputi Time Series Decomposition(aditif dan multiplikatif), Regression Based Trend, sertaExponential Smoothing Holt's Winter. Hasil evaluasimenunjukkan bahwa metode time series decompositionmemberikan hasil terbaik dengan nilai MAPE sebesar 6,69%,MAD sebesar 9,88%, dan MSE sebesar 135,86%. Berdasarkanhasil peramalan tersebut, disusunlah Jadwal Induk Produksi(MPS) dan perencanaan kebutuhan bahan baku menggunakanpendekatan Lot-for-Lot (LFL) dan EOQ. Penerapan strategi inidiharapkan dapat menghindari kelebihan dan kekuranganbahan baku serta memastikan proses produksi berjalan tepatwaktu.Kata kunci— MPS, MRP, peramalan, perencanaan agregat, sofa
Waterwheel performance parameters and influencing factors Sampurno, Carolus Borromeus Krishna; Maulita, Ika; Febiyani, Anastasia; Rokhim, Yunus Ari; Margono, Herlian Seto; Darmawan, Almas Rifqi; Pangestu, Retno
Journal of Industrial and Mechanical Engineering Vol 1 No 1 (2023): Journal of Industrial and Mechanical Engineering
Publisher : Department of Industrial Engineering, Universitas Jenderal Soedirman.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Renewable energy is the cleanest source available on the planet. Water energy is one of the renewable energy sources that are widely available around us. Hydropower is energy obtained from flowing water or falling water. One of the utilization of hydropower by using a waterwheel. Since the 18th century waterwheels have been widely used both for grain milling, textile industry, and other uses. In the 20th century waterwheels began to be used for power generation. However, due to its low efficiency, the waterwheel began to be abandoned as a power plant. There have been many studies conducted to improve the performance of waterwheels, but the information is widely spread, so this article was made with the aim of collecting this information so that it can be known what parameters affect the performance of a waterwheel. The design of the right overshot waterwheel can achieve an efficiency of about 85%, the undershot waterwheel can reach 25% making these two wheels suitable for exploiting from varied and most frequently used flows. The performance of the waterwheel is made based on water discharge data, head differences, and how to use it so that it can be said that the waterwheel has different performance characteristics so that certain parameters are needed. Parameters that affect the performance of the waterwheel include the design of the blades, the amount of water collected on the overshot mill blades, the ratio of the sinking blades on the undershot waterwheel, and the angle used on the breastshot mill blades so that the waterwheel can work optimally to release the potential of water power with a low head.