Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

BELA NEGARA UNTUK MENINGKATKAN NASIONALISME DAN KETAHANAN IDEOLOGI PEKERJA MIGRAN INDONESIA (PMI) DI MALAYSIA Sunendar, Dadang; Kasmahidayat, Yuliawan; Syaifullah, Syaifullah
ABMAS Vol 24, No 2 (2024): Jurnal Abmas, Desember 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/abmas.v24i2.72660

Abstract

Kekhawatiran menyangkut Pekerja Migran Indonesia (PMI) salah satunya berkenaan dengan nasionalisme, tidak boleh terjadi penurunan nasionalisme terhadap bangsa dan negara Indonesia di mana pun kita berada. Hal yang paling krusial adalah para PMI harus memiliki kepedulian terhadap bangsa dan negara Indonesia, baik terhadap masalah yang terjadi di dalam negerinya maupun masalah yang menyangkut kebijakan luar negeri negaranya. Untuk mengantisipasi sedini mungkin agar jangan sampai nasionalisme para PMI tergerus oleh aktivitas mereka di luar negeri, dalam hal ini di wilayah Johor Bahru, Malaysia, maka dilaksanakan kegiatan “Penyuluhan Bela Negara untuk Meningkatkan Nasionalisme Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia”. Hasil dari kegiatan menunjukkan bahwa terdapat beberapa upaya yang dilakukan oleh pihak terkait dalam mengembangkan nasionalisme PMI  di Johor Bahru, yakni (1) memberikan edukasi tentang hak dan kewajiban sebagai Warga Negara Indonesia, (2) memberikan layanan optimal kepada PMI salah satunya advokasi, dan (3) mengadakan pertemuan rutin untuk berbagi informasi dan pengalaman masing-masing
Ideologi Matriarki Seni Tari Tradisional Ronggeng Bugis (Studi Kasus pada Sanggar Pringgading Cirebon) Yuliawan Kasmahidayat; Muhamad Rizki Abdilah; Tarisa Damayanti
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung 2024: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pengembangan minat dan bakat seseorang dalam dunia pendidikan adalah hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah minat dan bakat di bidang tari. Namun, pada kenyataannya, tarian lebih identik dengan perempuan sehingga keadaan laki-laki yang menjadi minoritas dalam menekuni bidang tersebut memunculkan anggapan feminim yang dikaitkan dengan penggunaan tata rias ketika menari, ataupun seringnya berinteraksi dan bergaul dengan perempuan. Tari Ronggeng Bugis yang dibahas dalam penelitian ini dibawakan oleh laki – laki, yang tentunya menuai kontra pada awalnya. Adanya ideologi matriarki di tarian ini sangat berpengaruh terhadap penilaian masyarakat tehadap laki – laki menari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi yang kemudian dianalisis menggunakan teknik kualitatif. Hasil analisis dalam penelitian ini adalah pelaku seni atau seniman dalam Tari Roggeng Bugis banyak mempunyai peluang usaha, membuat lapangan pekerjaan bagi orang, dan juga ikut serta dalam melestarikan budaya Indonesia agar tidak punah.
The Meaning of the Special Movement Silat Rajawali at the Tapak Suci Putera Muhammadiyah Sukabumi Ainun Nisa Nurul Aulia; Yuliawan Kasmahidayat; Ace Iwan Suryawan
Journal of Dance and Dance Education Studies Vol 5, No 1 (2025): March
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jddes.v5i1.81966

Abstract

The martial art of pencak silat is not only related to physical strength sports, but also contains artistic values and artistic meanings. This study aims to describe the meaning contained in the Rajawali Silat Technique at the Tapak Suci Putera Muhammadiyah Sukabumi School. This study is a deductive qualitative study supported by the theory of meaning and several other supporting theories. This study uses a descriptive analysis method with a qualitative approach. The object of this study is the Rajawali Silat Technique at the Tapak Suci Putera Muhammadiyah Sukabumi School, while the subjects of the study are Tapak Suci Warriors, Tapak Suci Cadres and also the Head of the Regional Leadership 186 Tapak Suci Sukabumi and Tapak Suci Sukabumi Students. Data collection was carried out through observation, in-depth interviews, and documentation studies. The results of this study are: (1) The Rajawali Silat Technique is a technique created by one of the Tapak Suci warriors, named Mohammad Anas (Tan Fung Wiek) to be used as a source of Tapak Suci knowledge; (2) The structure and technique of the Rajawali Silat Technique are taken from the Tapak Suci pencak silat science. The movements of the Rajawali Silat Technique are taken from the movements and habits of the Eagle bird which is brave, strong, tough but looks beautiful; (3) The meaning of the Rajawali Silat Technique as a whole is about the meaning of each movement taken from the habits of the Eagle bird, such as the habit of searching for prey and defending against threats. This Rajawali Silat Technique has a meaning in the special movements of the technique.
TARI TOKECANG SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER ANAK USIA DINI Tiffany Shinta Aprilianty; Yuliawan Kasmahidayat; Saian Badaruddin
Gesture: Jurnal Seni Tari Vol. 13 No. 2 (2024): Gesture: Jurnal Seni Tari
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gjst.v13i2.64626

Abstract

Kurangnya Pendidikan karakter pada anak usia dini menjadi permasalahan sosial yang terjadi di masa kini, hal tersebut disebabkan oleh penggunaan teknologi modern seperti gadget yang berlebihan yang berpotensi menghambat perkembangan karakter sosial anak, seperti kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan empati. Dari penelitian yang dilakukan terbukti bahwa terdapat anak yang kurang bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman sebaya mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan karakter anak dan untuk memahami alasan serta dampak penggunaan Tari Tokecang terhadap pembelajaran anak usia dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif analisis data deskriptif yang dilakukan dalam tujuh pertemuan dengan observasi lapangan dan wawancara langsung dengan orang tua serta siswa yang menjadi sampel penelitian, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini dapat dilihat dari beberapa aspek yang diamati selama penelitian, dimana adanya peningkatan dalam hal disiplin, kerjasama, dan kepercayaan diri pada anak, kemudian keterlibatan aktif dalam kegiatan tari membantu anak-anak untuk memahami pentingnya kerja tim dan menghargai peran masing-masing individu dalam kelompok, anak juga belajar untuk mengelola emosi dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Tari Tokecang dengan pendekatan inklusif dan interaktif memililiki peranan yang signifikan dalam mengembangkan karakter anak usia dini di Desa Cibogo, Lembang, Kabupaten Bandung Barat
Pendidikan seni dalam prosesi pembukaan Gebyar Pesona Budaya Garut tahun 2024 Rizal, Hendra; Rizali, Rizki; Gouwtama, Rama; Kasmahidayat, Yuliawan; Sukanta, Sukanta
Imaji: Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol. 23 No. 1 (2025): April
Publisher : FBSB UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v23i1.78218

Abstract

Penelitian ini mengkaji implementasi pendidikan seni dalam acara seremonial Gebyar Pesona Budaya Garut, khususnya pada prosesi pembukaan yang menampilkan kolaborasi seni tradisional setempat. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan penerapan pendidikan seni dalam acara tersebut dan mengevaluasi efektivitasnya dalam memfasilitasi pendidikan seni di masyarakat dan sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan Teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara serta Teknik analisis data dengan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa acara tersebut efektif dalam memberikan kesempatan bagi siswa-siswi sekolah untuk tampil, sehingga mereka tidak terpaku pada acara di sekolah saja. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memberikan wawasan tentang peran penting acara seremonial dalam memfasilitasi pendidikan seni dan mengapresiasi warisan budaya lokal. Kata kunci: Pendidikan seni, Gebyar Pesona Budaya Garut, acara seremonial, warisan budaya lokal Art education in the opening procession of Gebyar Pesona Budaya Garut in 2024 Abstract The study examines the implementation of art education in the ceremonial events of the Gebyar Pesona Budaya Garut, in particular at the opening procession showcasing local traditional art collaboration. The research aimed to describe the application of art education in the event and to evaluate its effectiveness in facilitating art education within the community and schools. The research uses a qualitative approach with data collection techniques such as observations and interviews, as well as data analysis techniques with triangulation. Research shows that the event is effective in giving students the opportunity to perform, so they do not get stuck on school events alone. The results of this research are expected to contribute to providing insight into the important role of ceremonial events in facilitating art education and appreciating local cultural heritage. Keywords: Arts education, Gebyar Pesona Budaya Garut, ceremonial event, local cultural heritage
Cultural Transmission through Dance: Teaching Endeng-Endeng in SMPN 1 Rantau Selatan Kasmahidayat, Yuliawan; Khanaya, Disty Uni; Suryawan, Ace Iwan
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol. 9 No. 1 (2025): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, JUNE 2025
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gondang.v9i1.50932

Abstract

Endeng-endeng is a traditional Mandailing dance that encapsulates cultural diversity and local wisdom, serving as a medium through which traditional values are sustained amid modern societal shifts. This study investigates the embodiment of local wisdom in the instruction of Endeng-endeng dance among ninth-grade students at SMP Negeri 1 Rantau Selatan. Using a qualitative descriptive method, data were gathered through observation, interviews, and document analysis. Local wisdom in the Mandailing community is reflected in social values, norms, and kinship systems, which are integrated into traditional expressions such as dance. These elements function as intangible cultural assets, reinforcing identity and guiding social behavior. The educational setting is positioned as a critical space for cultural transmission, enabling students to internalize and reproduce these values. Findings indicate that the Endeng-endeng dance is an effective pedagogical tool for instilling moral and social norms, including politeness, communal living, and life guidance. Its integration into formal education supports the preservation of Mandailing cultural heritage and enhances students’ understanding of indigenous knowledge systems. Thus, dance education serves not only as artistic instruction but also as a conduit for intergenerational knowledge transfer and the reinforcement of local identity.
KAJIAN NILAI TARI JAIPONG KREASI DEWI SARTIKA Alimah, Siti; Kasmahidayat, Yuliawan; Barnas, Beben
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 5, No 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v5i1.80875

Abstract