Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Tari Kadikusuraan Nyi Mas Gandasari inez pricillia rahmah; Yuliawan Kasmahidayat; Ayo Sunaryo
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 1, No 3 (2021): Desember, 2021
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v1i3.37943

Abstract

Tari Kadiksuraan Nyimas Gandasari menceritakan seseorang wanita yang menjadi legenda di Cirebon dengan latar belakang sejarah Nyi Ratu Mas Gandasari yang mengadakan sayembara untuk menentukan pendamping hidupnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana ide penciptaan yang melatar belakangi terciptanya Tari Kadiksuraan Nyimas Gandasari, mendeskripsikan simbol dan makna gerak, rias, busana dari Tari Kadiksuraan Nyimas Gandasari di Sanggar Purbasari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Partisipan dari penelitian ini adalah koreografer Tari Kadiksuraan Nyi Mas Gandasari dan peserta didik dari Sanggar Purbasari. Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literature. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Tari Kadiksuraan Nyimas Gandasari ini memiliki makna dan simbol yang terdapat pada gerak, rias dan busananya. Gerak yang digunakan dalam tari ini adalah gerak-gerak kanuragan dan tari topeng Cirebon. Gerak tari memiliki beberapa makna dan simbol yaitu kecantikan, keindahan, keberanian, ketangguhan, dan kekuatan. Tata rias Tari Kadiksuraan Nyimas Gandasari memiliki makna kegagahan, kecantikan dan keberanian. Makna pada busananya yaitu melambangkan sebuah keberanian dan ketangguhan. Sebagai koreografer dari Tari Kadiksuraan Nyimas Gandasari agar terus berkarya memberikan inovasi-inovasi baru yang dapat menarik perhatian pemuda di era sekarang dan tidak meninggalkan ciri khas dari gaya tari yang melekat.
Pertunjukan Tari Tor-tor Patung Sigale-gale di Desa Ambarita Kabupaten Samosir Nurcahaya Sihombing; Yuliawan Kasmahidayat; Ayo Sunaryo
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 1 (2022): Februari, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i1.37952

Abstract

Tari Tor-tor patung sigale-gale adalah sebagian dari tarian tradisional Batak Toba yang terdapat di Sumatra Utara yaitu di Desa Ambarita Kabupaten Samosir. Tujuan penelitian ini yaitu agar dapat mendeskripsikan bagaimana latar belakang, struktur pertunjukan, dan fungsi dari Tari Tor-tor patung sigale-gale. Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif juga metode deskriptif. Partisipan pada penelitian ini adalah seorang pemandu yang biasa menjelaskan kepada pengunjung mengenai sejarah patung Sigale-gale, pemain patung Sigale-gale, dan tokoh masyarakat di Desa Ambarita Kabupaten Samosir. Teknik yang dipakai pada pengumpulan data yaitu teknik observasi, wawancara, dokumentasi, juga studi literatur. Hasil dari penelitian ini adalah terdapatnya perbedaan pertunjukan patung Sigale-gale yang memiliki perkembangan dari dulu sampai saat ini. pada saat sekarang ini untuk menggerakkan patung Sigale-gale dapat dimainkan oleh satu orang dengan menarik tali yang berada di belakang patung Sigale-gale, yang dimana dahulu harus dimainkan lebih dari tiga orang atau lebih. Supaya terhindar dari kepunahan, maka masyarakat harus melestarikan Tari Tor-tor patung sigale-gale dengan memberikan materi tari tersebut kepada pendidikan formal maupun nonformal di daerah setempat atau di seluruh Indonesia. Kata Kunci: Tari Tor-tor patung sigale-gale, Pertunjukan, Desa Ambarita Samosir
NILAI SPIRITUAL PADA TARI KIAMAT Pinky TasyaDhila; Yuliawan Kasmahidayat; Ayo Sunaryo
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 1 (2022): Februari, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i1.44426

Abstract

Diantara banyaknya kebudayaan yang ada di Lampung, terdapat bentuk tarian yang mengandung nilai-nilai adat yang disajikan dalam bentuk ritual, salah satunya adalah Tari Kiamat. Tari Kiamat merupakan tarian penutup ruwah atau pernikahan adat Keratuan Darah Putih selama tujuh hari tujuh malam yang disebut nuhot. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan Tari Kiamat pada upacara adat perkawinan di Desa Kuripan Keratuan Darah Putih Lampung Selatan dan untuk menganalisis nilai spiritual Tari Kiamat yang terdapat pada upacara adat perkawinan di Desa Kuripan Keratuan Darah Putih Lampung Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan metode deskriptif. Partisipan pada penelitian ini yaitu penasihat atau juru bicara Keratuan Darah Putih, pelatih Tari Kiamat di Sanggar Intan Kuripan, dan pelaku Tari Kiamat yang lebih memahami bentuk penyajian atau pertunjukkan Tari Kiamat. Teknik penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah terdapatnya nilai spiritual pada Tari Kiamat  karena sebelum Tarian ini disajikan, para penari diwajibkan untuk memenuhi syarat yaitu harus dalam keadaan bersih dan tidak boleh haid karena para penari harus melakukan puasa selama 3 hari supaya saat tari kiamat ini disajikan semua acaranya dapat berjalan dengan baik, lancar dan diberikan keselamatan. 
PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG listiana nuraeni; Yoyoh St Mariah; Ayo Sunaryo
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 1 (2022): Februari, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i1.37889

Abstract

Abstrak                                                                                               Penelitian ini membahas mengenai kesenian Ebeg Grup Mugi Budoyo yang merupakan kesenian khas dari daerah Karang jambu, Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kesenian Ebeg Grup Mugi Budoyo yang merupakan keseniah tradisional dari Kabupaten Cilacap. Penelitian ini menggunakan kajian etnokoreologi sebagai landasan teori yang disandingkan dengan konsep koreografi dan komposisi untuk menganalisi gerak serta perubahan gerak. Desain penelitian yang digunakan ialah deskripstif analisis dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan informasi pada riset ini dicoba dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan  studi literatur. Hasil riset secara umum Pertunjukan kesenian Ebeg Grup Mugi Budoyo urutannya tidak selalu sama, dikarenakan jangka waktu atau durasi yang berbeda dan acara yang ditunjukan berbeda. Seni Ebeg grup Mugi Budoyo telah dikomersilkan, sehingga tiap pementasan terkait pada kondisi serta cuaca setempat, dan permohonan dari penggelar acara ataupun kegiatan. Secara keseluruhan struktur pertunjukan Ebeg Grup Mugi Budoyo yaitu: pembukaan, inti dan penutup. Agar kesenian Ebeg terhindar dari kepunahan, maka harus ada regenerasi pemain kesenian Ebeg, mulai dari penari, penayagan, dan pawang yang sudah berusia lanjut. 
CONCEPT OF CHILDREN’S DANCE COMPOSITION BASED TRADITIONAL GAMES IN ELEMENTARY SCHOOL Ayo Sunaryo; Tati Narawati; Juju Masunah; Trianti Nugraheni
JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar) Vol 6, No 1 (2020): JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar)
Publisher : Department of Primary education, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpsd.v6i1.7198

Abstract

The composition is interpreted simply, namely regulating traditional dances, especially on floor patterns, directions, and level settings in the form of group dances. This dance composition is applied to prospective dance teachers to enhance their understanding and skills in dance composition, applied in creating children's dance compositions. The purpose of this paper is to discuss the techniques of dance composition of children in prospective dance teachers to make children's dance works. This article is the result of research using an experimental method. The qualitative paradigm is a method of discourse analysis to synthesize theories and concepts of dance composition from seven figures, namely: Brenda McCutchen, Anne Gilbert, Alma Hawkins, Jacqueline Smith, Larry Lavender, and Eko Suprianto. The concept of creating traditional children's game-based compositions can be used as teaching material for creating children's dance for prospective dance teachers in elementary schools.Keywords: traditional game, children's dance, composition
Model Home Industri Seni : Studi Hasil Pelatihan Pembuatan Busana Tari Dalam Membantu Kemandirian Ekonomi Keluarga Dewi Karyati; Agus Budiman; Heny Rohayani; Ayo - Sunaryo
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 3, No 2 (2020): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) December
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.613 KB) | DOI: 10.34007/jehss.v3i2.395

Abstract

The development of the creative home industry in the art sector in Indonesia shows promising growth for those who do it. In its development, many art home industries have grown and developed in the community that have been able to show their independence in supporting the nation's economy. Home Art industries that are currently developing in society include: traditional crafts, traditional musical instrument craftsmen, fashion and dance accessories craftsmen, and so on. The purpose of this study was to determine the model of the art home industry through training programs for making clothes and traditional dance accessories in an effort to empower the potential of housewives as the main actors to help support the family's economic independence. The concept of the art home industry is one of the approaches to the creative industry program in the arts developed by the government. The creative industry is an economic concept in the new era that intensifies information and creativity by relying on ideas and stock of knowledge from human resources (HR) as the main production factors. This training program is carried out in three stages of activity, namely the preparation stage, implementation stage and evaluation stage. Training activity data were obtained from unstructured interviews, observation and activity evaluation questionnaires to measure the accuracy of the training program. The data were analyzed based on a qualitative approach. The results showed that there is a strategic role of dance clothing training activities in an effort to develop the art home industry to empower the potential of housewives in strengthening the resilience of family economic independence.
Gerak Relationship Pada Permainan Anak Sunda Sebagai Sumber Penciptaan Komposisi Tari Anak Ayo Sunaryo; Juju Masunah; Tati Narawati; Trianti Nugraheni
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v4i2.499

Abstract

Gerak relationship terdapat dalam koreografi permainan tradisional anak Sunda, yaitu koreografi yang saling berhubungan atau bersentuhan antara satu pemain dengan pemain lainnya atau pemain dengan kelompok, gerakan ini hampir ada pada semua permainan radisional anak Sunda yang dikenal dengan nama kakawihan dan kaulinan. Tujuan penelitian ini menganalisis koreografi relationship pada permainan anak Sunda dan dijadikan sebagai sumber penciptaan komposisi tari anak. Artikel ini adalah hasil penelitian dengan menggunakan paradigma kualitatif deskriptif analisis dengan pendekatan analisis dasar elemen tari BSTER (Body, Space, Time, Energy, Relationship) melalui teknik pengumpulan data, observasi, pengamatan, dan wawancara yang telah di triangulasi dan diintepretasi. Hasil penelitian ini adalah adanya gerak relationship pada sebagian besar koreografi permaianan tradisional anak di Indonesia dan bisa dijadikan sumber dalam penciptaan komposisi tari anak. Gerak relationship pada permainan tradisional anak mengandung nilai silih asih, silih asah dan silih asuh yang merupakan ciri sosial pada masyarakat di Indonesia.
Internalisasi Nilai Tri-Silas melalui Pembelajaran Tari Anak Berbasis Budaya Lokal Dedi Rosala; Juju Masunah; Tati Narawati; Tri Karyono; Ayo Sunaryo
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v5i2.1087

Abstract

Pembelajaran tari anak yang berbasis pada kearifan lokal di sekolah sangat penting untuk meningkatkan pendidikan karakter dengan mengiinternalisasi nilai- nilai Tri-Silas (silih asah, silih asih, silih asuh) pada diri anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektifitas pembelajaran dan nilai-nilai Tri-Silas yang terdapat pada Tari Anak yang dijadikan sebagai bahan ajar di sekolah. Data kualitatif diperoleh dengan cara mengobservasi dari 52 siswa serta melakukan wawancara yang mendalam pada 1 orang guru mengenai pembelajaran tari anak yang berbasis pada budaya lokal sebagai data kualitatif. Data kuantitatif untuk mengetahui efektifitas pembelajaran dan dianalisis dengan menggunakan Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik non parametrik atas dasar Uji efektivitas menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian ini adalah terinternalisasinya nilai-nilai Tri-Silas pada anak melalui pembelajaran tari anak dengan cara belajar secara kelompok, bergotong royong, bersemangat, jujur, ikhlas, saling membantu dan berempati. Mengenalkan tari anak pada siswa merupakan cara yang efektif dalam menginternalisasikan nilai-nilai Tri-Silas.
PEMBINAAN WIRAUSAHA MAHASISWA MELALUI PRODUKSI TARI DAN PERMAINAN ANAK-ANAK Juju Masunah; Putri Lilis Dyani; Ayo Sunaryo; Tati Narawati; Trianti Nugraheni; Yoyoh Siti Mariah
Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis Vol 26, No 2 (2021): December
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkb.v26i2.47244

Abstract

Abstrak Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk melaporkan hasil kegiatan pembinaan wirausaha mahasiswa melalui produksi seni tari dan permainan anak-anak. Kelompok tim dosen Departemen Pendidikan Tari, Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) membina 34 mahasiswa (lima kelompok) melalui program Pengabdian kepada Masyarakat tentang kewirausahaan seni. Metode yang digunakan dalam PkM ini adalah project based research, yaitu sebuah penelitian berbasis projek. Karakteristik penelitian kualitatif ini yaitu keterlibatan peneliti sangat besar dalam membantu subjek penelitian untuk mewujudkan sebuah projek. Kegiatannya diawali oleh: 1) mendiagnosa  permasalahan mahasiswa dalam wirausaha seni; 2) merumuskan rancangan pemecahan masalah; 3) mengimplementasikan rancangan wirausaha melalui produksi tari dan permainan anak; 4) evaluasi berupa presentasi produk melalui pertunjukan virtual. Melalui PkM ini dihasilkan lima kelompok mahasiswa  wirausaha, dua kelompok yang memproduksi tari anak dan satu kelompok memproduksi permainan anak, satu kelompok memproduksi model pembelajaran,  dan satu kelompok memproduksi promosi tari anak. Respon pasar yang disampaikan melalui google form sebanyak 109 penonton yang mengakses tayangan virtual melalui TV UPI Digital, menggambarkan > 70% yang menyatakan sangat bagus produk seninya, dan > 90 % ingin belajar dan ingin menonton kembali. Hal ini menunjukkan bahwa wirausaha mahasiswa dengan produksi tari dan permainan anak diminati oleh apresiatornya. Produk tari dan permainan anak menawarkan jasa pertunjukan tari dan jasa pelatih tari bagi anak dan guru sekolah. Kata Kunci: wirausaha, mahasiswa, permainan anak-anak, tari anak, Pendidikan tari  Abstract The purpose of writing this article is to report about mentoring students’ entrepreneurships based on the production of children dance and traditional games. The faculty members from Department of Dance Education, Faculty of Arts and Design Education Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mentored 34 students (five groups) the community service program to develop entrepreneurship activities in the field of arts. The method for the community service program used a project based research. The characteristic of this qualitative research is the researchers actively participate in helping the research participants to build the project. The activity began with: 1) diagnosing the students’ problems to build entrepreneurial arts; 2) by developing business plan to solve the problems based on the production of children dance and the traditional games; 3) implementing the business plan; 4) an evaluation by presenting the product through virtual arts event. Through the community service program, five groups of students produced two children dances and the traditional games, arts teaching and learning, and the promotion of events. The researches asked appreciators to give a response of the event through filling a google form. There are 109 audiences who access the event virtually through TV UPI Digital and fill in the form. More than > 70% stated the production is very good and more than > 90 % appreciators want to watch the virtual event again. The findings inform that the students succeed to attract people with children’ dances and the traditional games. Through this project, the students offered the product of performing arts and a service for trainers about teaching children’s dance and the traditional games.Keywords: entrepreneur, student, traditional games, children dance, dance education
PEMBELAJARAN TARI TRADISIONAL CAMPAK DI SANGGAR SENI LAWANG BUDAYA Mona Dwi Ayuni; Ayo Sunaryo; Sri Dinar Munsan
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 3 (2022): Desember, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i3.36783

Abstract

Pembelajaran tari tradisional Campak di Sanggar Seni Lawang Budaya yang disampaikan pelatih tari kepada peserta didik di Sanggar Seni Lawang Budaya sebagai pendidikan non formal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran tari tradisional campak di Sanggar Seni Lawang Budaya, mendeskripsikan proses pembelajaran tari tradisional Campak di Sanggar Seni Lawang Budaya, dan mendeskripsikan hasil pembelajaran tari tradisional Campak di Sanggar Seni Lawang Budaya. Metode pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu participatory observation, in depth interview, dokumentasi, dan triangulasi. Data dianalisis dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan pembelajaran tari tradisional Campak di Sanggar Seni Lawang Budaya memiliki tujuan pembelajaran agar peserta didik dapat memahami gerak, menghafal gerak, memahami teknik yang diberikan, menguasai wiraga, wirahma, dan wirasa yang sesuai dengan karakter tarian dan mempraktikkan materi yang diajarkan dengan baik dan penuh percaya diri agar dapat mewujudkan visi, misi, dan tujuan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran sangat membantu terciptanya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan dengan penggunaan komponen-komponen pembelajaran yaitu tujuan, materi, media dan metode, kegiatan pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran. Hasil pembelajaran tari tradisional Campak dilakukan sebagai cara mengevaluasi kualitas peserta didik dalam mempraktikkan gerak tari tradisional Campak melalui peniruan, eksplorasi, maupun kemampuan diri dengan kemampuan menguasai bentuk gerak, iringan musik, dan penghayatan mempraktikkan tarian serta olah rasa.