Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pengaruh Konsumsi Protein Hewani, Sayur Dan Buah Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Di Kota Samarinda Afiah, Nurul; Asrianti, Tantri; Muliyana, Dwi; Risva, Risva
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 12, No 01 (2020): NUTRIRE DIAITA
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v12i01.3115

Abstract

Indonesia masih dihadapkan pada masalah stunting yang cukup serius sebagai Negara ke-5 dengan jumlah balita tertinggi mengalami stunting, balita merupakan masa penting pertumbuhan anak dimana asupan zat gizi melalui makanan pada periode ini akan menentukan pertumbuhan dan perkembangan di masa yang akan datang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui risiko kejadian stunting pada balita berdasarkan konsumsi protein hewani, sayur dan buah. Jenis Penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain case control, jumlah total sampel pada penelitian ini adalah 96 balita 32 balita stunting sebagai kelompok kasus dan 64 balita sebagai kelompok kontrol (1:2) yang diperoleh melalui screening pada wilayah kerja Puskesmas Juanda Kota Samarinda. Hasil penelitian menunjukkan konsumsi protein hewani dalam sepekan bersifat protektif terhadap kejadian stunting (p=0,023, OR = 9,000), Balita yang tidak menghabiskan makanannya setiap kali makan, berpeluang tiga kali lebih besar mengalami stunting (p=0,02, OR=2,882) dan bertambah 10 kali lebih tinggi jika dalam rumah tangga tidak menyediakan sayur kurang dari tiga kali dalam sepekan (p=0,001, OR=10,333). Diperlukan penelitian yang lebih lanjut untuk melihat risiko kejadian stunting dari pola konsumsi balita secara keseluruhan.Kata kunci: stunting, protein hewani, sayur, buah
Analisis Persepsi Residen Dalam Menjalani Rehabilitasi Dengan Pendekatan Health Belief Model Di BNN Provinsi Kalimantan Timur Rebbeca Christianty; Risva Risva; Siswanto Siswanto
Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM) Vol.1 No.1 Juli (2019) : Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkmm.v1i1.2527

Abstract

Latar Belakang & Tujuan: Penyalahgunaan narkoba telah mencapai situasi yang mengkhawatirkan, pada tahun 2015 terdapat 63.873 kasus penyalahgunaan dan pada tahun 2017 provinsi Kalimantan Timur berada diposisi ke empat pada tingkat nasional dengan prevalensi 2,5% penyalahguna terbanyak. Narkoba memiliki dampak negatif bagi kersehatan mental, fisik, psikologis. Oleh sebab itu diadakan upaya pencegahan yaitu rehabilitasi untuk memulihkan  kemampuan fisik, mental dan sosial penyalahguna narkoba yang bersangkutan.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi residen dalam menjalani rehabilitasi dengan pendekatan Health Belief Model Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional . Dianalisis dengan uji korelasi rank spearman. Responden penelitian ini adalah residen yang menjalani rehabilitasi sebanyak 30 responden. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat komponen HBM yang berhubungan dengan perilaku patuh residen dalam menjalani rehabilitasi yaitu perceived susceptibility (p value= 0,007), perceived severity (p value=0,043), perceived benefit (p value=0,045), selfefficacy (p value=0,006). Kemudian perceived barrier tidak memiliki hubungan dengan perilaku patuh residen dalam menjalani rehabilitasi (p value= 0,218). Kesimpulan: Infromasi tentang dampak narkoba masih dibutuhkan bagi residen serta melakukan kontak ke orang terdekat residen agar memberikan dukungan emosional, pujian dan penghargaan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS BAKTEOROLOGIS E.COLI SUNGAI KARANG MUMUS SERTA GEJALA DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN BANDARA KECAMATAN SUNGAI PINANG KOTA SAMARINDA Putri Hatifah; Andi Anwar; Risva Risva
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 4 No 3 (2018): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.577 KB)

Abstract

Masalah pencemaran air dapat berasal dari aktivitas masyarakat yang menghasilkan limbah, sampah dan kotoran. Kondisi sanitasi yang buruk dan sulitnya mendapatkan air bersih dapat memicu timbulnya masalah kesehatan, terutama penyakit berbasis lingkungan.Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengelolaan limbah rumah tangga, pengelolaan tinja dan pengelolaan sampah dengan kualitas bakteorologis E.coli sungai Karang Mumus serta gejala diare pada balita di Kelurahan Bandara. Metode penelitian adalah cross sectional. Sample berjumlah 113 responden dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney dan uji Korelasi koefisien Cramer.Hasil penelitian ini didapatkan hubungan pengelolaan limbah rumah tangga (p value 0,023), pengelolaan tinja (p value 0,039) dan pengelolaan sampah (0,048) dengan kualitas bakteorologis E.coli, serta pengelolaan limbah rumah tangga (p value 0,000), pengelolaan tinja (p value 0,003) dan pengelolaan sampah (0,026) dengan gejala diare pada balita.Kesimpulan, terdapat hubungan pengelolaan limbah rumah tangga, pengelolaan tinja dan pengelolaan sampah dengan kualitas bakteorologis E.coli sungai Karang Mumus serta gejala diare pada balita di Kelurahan Bandara. Saran, bagi Pemerintah dapat membangun IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) komunal, kepada instansi kesehatan Puskesmas dapat melakukan peningkatan program penyehatan lingkungan pemukiman dan diharapkan masyarakat di Kelurahan Bandara dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Kata Kunci : Pengelolaan lingkungan, Diare, Eschericia coli
Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Non-Karsinogenik Tembaga pada Ikan Nila Keramba yang dikonsumsi dan dibudidayakan Masyarakat di Desa Jembayan Farida Anggraini; Andi Anwar; Risva Risva
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 5 No 1 (2019): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1490.538 KB)

Abstract

Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan adalah  metode pendekatan untuk memperkirakan risiko pada kesehatan manusiadi masa yang akan datang baik yang bersifat karsinogenik maupun non-karsinogenik. Penelitian ini  menggunakan metode pendekatan ARKL untuk menghitung kadar Cu pada ikan nila yang dibudidayakan di  desa Jembayan dimana lokasi tersebut dikelilingi oleh beberapa perusahaan serta pemukiman warga.Penelitian bertujuan untuk mengetahui risiko kesehatan non-karsinogenik tembaga pada masyarakat yang mengkonsumsi ikan nila dari desa jembayan.Peneltian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan metode ARKL yang akan dilakukan dengan pemeriksaan kadar Cu pada ikan nila dan wawancara dengan 30 responden menggunakan kuesioner.Hasil penelitian kadar Cu dari 6 sampel ikan nila adalah lokasi I 240mg/L dan 80 mg/L, lokasi II 310 mg/L dan 130 mg/L, serta lokasi III 58 mg/L dan 67 mg/L, maka keseluruhan pengukuran Cu pada ikan nila melebihi Baku Mutu Lingkungan yang ditetapkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 yaitu sebesar 0,008 mg/L. Hasil perhitungan dengan metode ARKL adalah dari 30 responden sekitar 70% warga berpotensi mengalami gejala dari resiko penyakit non-karsinogenik dari Cu di masa konsumsi 30 tahun.Kesimpulannya perlu mengurangi jumlah asupan ikan nila dengan cara variasi makanan serta perlu diadakan  pemantauan berkala buangan limbah perusahaan di desa jembayan. Kata Kunci           : ARKL, Cu (Tembaga), Ikan Nila, Risiko Non-Karsinogenik
EDUKASI PENCEGAHAN COVID-19 DENGAN METODE DONGENG PADA KELOMPOK ANAK USIA DINI Risva Risva; Dewi Yuniar; Sabrina Yanuar
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i2.717-725

Abstract

Kondisi pandemi COVID-19  telah membuat banyak perubahan di segala sektor, termasuk pembelajaran jarak jauh yang harus dilaksanakan. Pengawasan dan penyampaian materi terkait pengetahuan pada anak usia dini mengenai bahaya  dan pencegahan COVID-19 sangatlah penting. Tidak dapat dipungkiri pelaksana lembaga pendidikan mengalami kendala dalam memberikan penyampaian materi pembelajaran secara optimal kepada anak didiknya, tidak terkecuali pada sekolah Pendidikan Anak Usia Dini dan Taman Kanak-Kanak di kota Samarinda. Kegiatan Pengabdian masyarakat ini adalah edukasi pencegahan penularan COVID-19 dilakukan dengan ruang sastra dongeng untuk memberikan pengetahuan dan meningkatkan kepekaan anak usia dini untuk menjaga kebersihan diri dan waspada penularan COVID-19. Dihadiri oleh 22 orang anak Paud dan TK di Kecamatan Sambutan Kota Samarinda, rata-rata usia 5-6 tahun. Evaluasi keberhasilan kegiatan dilakukan dengan melakukan cecklist pre-test dan post-test sebelum dan sesudah dilakukannya pendongengan, sebanyak 31,8 % menjawab mengetahui COVID-19, 68,2%  menjawab tidak.  Menjawab dengan benar gejala demam, batuk, sesak nafas didapatkan hasil pre-test (45,5% - 54,5%), dan hasil pos-test  (86,4% - 100%). Sedangkan untuk pertanyaan pencegahan pre-test 27,3% - 100% menjawab benar, dan hasil pos-test terjadi meningkatan  (77,3 – 100%). Kesimpulan pengetahuan tentang pencegahan dan penularan COVID-19 pada anak usia dini masih kurang pada saat sebelum menyaksikan dongeng edukasi terkait pencegahan penularan COVID-19 dengan membangun kebiasaan mencuci tangan
Tingkat Pendapatan, Metode Pengasuhan, Riwayat Penyakit Infeksi dan Risiko Kejadian Stunting di Kota Samarinda Tanti Asrianti Naim; Nurul Afiah; Dwi Muliyana; Risva Risva
Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan - Juni 2019
Publisher : Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.576 KB)

Abstract

Nutritional problems in Indonesia, especially in children are still quite high. Nutritional problem in children including stunting with high proportion of 37,2%. This was an observational analytical study with a retrospective method to determine the risk of stunting in underfive years old children (toddler) based on the level of family income, parenting method, and history of infectious diseases in children on the working area of Juanda Public Health Center Samarinda, 2018. The population in this study was toddlers on the working area of Juanda Public Health Center Samarinda with 99 respondents consisting of 33 cases and 66 controls. The results showed that families with lower to middle income levels had a four times greater risk of stunting compare to middle to upper income level families (OR: 3,877; 95%CI: 1,329-11,310). The parenting method and history of infectious diseases did not show a significant relationship with the incidence of stunting in this research. Further research is needed to investigate other factors for stunting, include environmental factors
EPIDEMIOLOGY FORECASTING ANALYSIS OF DENGUE HAEMORRAGHIC FEVER WITH SEASONAL AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE IN TROPICAL AREA Siswanto, Siswanto; Risva, Risva; Marliana, Nana
Public Health of Indonesia Vol. 5 No. 2 (2019): April - June
Publisher : YCAB Publisher & IAKMI SULTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.471 KB) | DOI: 10.36685/phi.v5i2.261

Abstract

Background: Health problems that often occur in tropical countries are infectious diseases, one of which often causes outbreaks was Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). This disease often causes problems especially in endemic areas and even outbreaks that occur with death from sufferers.Objectives: To forecasting of the Dengue Hemorrhagic Fever in the working area of the Puskesmas Temindung. Methods: This was analytical descriptive research with forecasting design using secondary data and primary from informant who understand the problem. Forecasting using SARIMA method (Seasonal Autoregressive Integrated Moving Average).Results: The results showed that the total of DHF cases in Temindung Health Center could be predicted by the SARIMA (1,1,1) (1,0,0) model with means square error (MSE) of 0.001394688 forecasting results obtained from October 2018 to September 2019 cases, which tend to fluctuate but illustrates an increase in cases of DHF compared to the previous year's data. Conclusion: Forecast of the DHF is for the next 12 months starting from October 2018 as many as 7 cases, in November 4 cases, in December 4 cases; then starting in January 2019 as many as 3 cases, February 2 cases, March 3 cases, April 3 cases, May 3 cases, June 4 cases, July 3 cases, August 3 cases and September 3 cases with a total number of 42. Forecasting results show dengue cases tend to fluctuate every month but have increased cases from the previous year. 
THE INCIDENCE OF DERMATITIS IN FISHERMEN IN BONTANG CITY, EAST KALIMANTAN, INDONESIA Setyowati, Dina Lusiana; Risva, Risva; Anwar, Andi; Afiah, Nurul
Public Health of Indonesia Vol. 5 No. 4 (2019): October - December
Publisher : YCAB Publisher & IAKMI SULTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36685/phi.v5i4.299

Abstract

Background: Occupational skin diseases are the most common occupational diseases in many countries. Dermatitis has become one of the top 10 occupational diseases (PAK) based on the potential incidence, severity, and prevention ability. Fishermen are one of the oldest occupations and have a high risk of occupational accidents or occupational diseases, which one of the risks is dermatitis due to the exposure to sea water containing salt which is high enough to absorb the water from the skin.Objective: This study aims to determine the incidence of dermatitis, working duration, duration of exposure, history of skin diseases, use of personal protective equipment, and personal hygiene in the fishing communities in North Bontang.Methods: This study is an analytic observational study with a cross sectional study design. The population in this study was the fishing community in Loktuan Urban-Village, North Bontang. The samples were taken with the purposive sampling and a sample of 154 fishermen was obtained. The data were collected with a questionnaire that has been tested for the validity. The statistical analysis was conducted by Chi Square test with a significance level of 0.05.Results: The results showed that the history of skin diseases, the duration of exposure are related to the incidence of dermatitis in fishermen.Conclusion: Further research is needed to find out other risk factors that can cause dermatitis in fishermen.
EDUKASI PENCEGAHAN COVID-19 DENGAN METODE DONGENG PADA KELOMPOK ANAK USIA DINI Risva, Risva; Yuniar, Dewi; Yanuar, Sabrina
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i2.717-725

Abstract

Kondisi pandemi COVID-19  telah membuat banyak perubahan di segala sektor, termasuk pembelajaran jarak jauh yang harus dilaksanakan. Pengawasan dan penyampaian materi terkait pengetahuan pada anak usia dini mengenai bahaya  dan pencegahan COVID-19 sangatlah penting. Tidak dapat dipungkiri pelaksana lembaga pendidikan mengalami kendala dalam memberikan penyampaian materi pembelajaran secara optimal kepada anak didiknya, tidak terkecuali pada sekolah Pendidikan Anak Usia Dini dan Taman Kanak-Kanak di kota Samarinda. Kegiatan Pengabdian masyarakat ini adalah edukasi pencegahan penularan COVID-19 dilakukan dengan ruang sastra dongeng untuk memberikan pengetahuan dan meningkatkan kepekaan anak usia dini untuk menjaga kebersihan diri dan waspada penularan COVID-19. Dihadiri oleh 22 orang anak Paud dan TK di Kecamatan Sambutan Kota Samarinda, rata-rata usia 5-6 tahun. Evaluasi keberhasilan kegiatan dilakukan dengan melakukan cecklist pre-test dan post-test sebelum dan sesudah dilakukannya pendongengan, sebanyak 31,8 % menjawab mengetahui COVID-19, 68,2%  menjawab tidak.  Menjawab dengan benar gejala demam, batuk, sesak nafas didapatkan hasil pre-test (45,5% - 54,5%), dan hasil pos-test  (86,4% - 100%). Sedangkan untuk pertanyaan pencegahan pre-test 27,3% - 100% menjawab benar, dan hasil pos-test terjadi meningkatan  (77,3 – 100%). Kesimpulan pengetahuan tentang pencegahan dan penularan COVID-19 pada anak usia dini masih kurang pada saat sebelum menyaksikan dongeng edukasi terkait pencegahan penularan COVID-19 dengan membangun kebiasaan mencuci tangan
Comparative Patterns of Non-Communicable Disease Risk Factors Across Age Groups in Samarinda, Indonesia Arfandi, Muh. Amri; Saefurrohim, Muhamad Zakki; Azka, Arlina; Pakki, Irfansyah Baharuddin; Siswanto, Siswanto; Risva, Risva; Azmiardi, Akhmad; Asrianti, Tanti
Mulawarman International Conference on Tropical Public Health Vol. 2 No. 2 (2025): The 4th MICTOPH
Publisher : Faculty of Public Health Mulawarman University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background : Non-communicable diseases (NCDs) have become a major public health concern, with risk factors increasingly observed among younger populations. Examining how these risks differ between age groups may provide insight into early prevention priorities. Objective : To describe and compare behavioral and biological NCD risk factors among older adolescents (15–19 years), young adults (20–24 years), and adults (25–59 years) in Samarinda, Indonesia. Research Methods/ Implementation Methods : A descriptive cross-sectional study was conducted among 242 respondents selected through household interviews in Samarinda. Data were collected using the WHO STEPwise approach to NCD risk factor surveillance (STEPS) questionnaire, covering behavioral factors (tobacco, alcohol, physical activity, diet) and biological factors (BMI, blood pressure, blood glucose, cholesterol). Data were analyzed descriptively using STATA 17. Results : Variations were observed across age groups. Smoking was more frequent among young adults (22.2%) compared to adolescents (9.3%) and adults (17.7%). Alcohol use was generally low but relatively higher among adolescents (12.4%). Physical activity levels and sedentary time showed comparable patterns, with young adults reporting slightly more sedentary behavior (40%). Most respondents consumed fruits less than four days per week. The proportion of overweight and obesity was greater among adults (54.4%) than in young adults (24.4%) and adolescents (19.4%). Differences were also seen in clinical indicators, with adults showing a higher proportion of hypertension (44.1%) and high cholesterol (35.3%) compared to younger groups. Conclusion/Lesson Learned : The study highlights varying patterns of NCD risk factors among age groups, with several behavioral risks already present during adolescence. These findings emphasize the importance of early preventive actions focused on healthy lifestyles, especially among youth, supported by community-based education and health monitoring initiatives.