Penelitian ini bertujuan untuk merancang model instrument tes, pengukuran, dam evaluasi atlet pencak silat dengan menggunakan peralatan digital (computer). Atlet pencak silat, maupun guru penjas dan pelatih dapat melihat secara langsung skor yang diperoleh setelah dilakukan tes dan pengukuran, penelitian dibuat sebagai upaya mencari solusi strategis untuk mengendalikan permasalahan yang terjadi di masyarakat (padepokan) pencak silat, permasalahan kualitas atlet pencak silat sangat kompleks di Indonesia, ditambah dengan sangat sulit sekali menemukan model instrumen yang baku, sehingga hasil latihan tidak dapat secara langsung diukur dan dievaluasi oleh sebab itu di korelasikan hasil kualifikasi tanding IPSI dengan hasil uji instrumen yang dibuat. Metode penelitian menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Borg dan Gall (1983) dan Gay (1990). Penelitian dibuat sebagai upaya mencari solusi strategis untuk mengendalikan permasalahan yang terjadi di masyarakat (padepokan) pencak silat, permasalahan kualitas atlet pencak silat sangat kompleks di Indonesia, ditambah dengan sangat sulit sekali menemukan model instrumen yang baku, sehingga hasil latihan tidak dapat secara langsung diukur dan dievaluasi. Karakteristik responden yang dijadikan perhatian peneliti adalah atlet pencak silat yang akan melaksanakan seleksi menjadi TIM Babak Kualifikasi PORDA XII Jawa Barat di bawah binaan Pengurus Cabang IPSI Kota Tasikmalaya, untuk responden digunakan sebanyak 21 pesilat dari berbagai kelas dan kategori. Dalam teknik pengambilan sampel peneliti mengerucutkan pengambilan sampel untuk dijadikan teste dengan menggunakan teknik purvosif sampling dimana peneliti memilih responden berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik atau kriteria yang dikehendaki dalam pengambilan sampel yaitu responden atau atlet yang mendapatkan ranking 3 besar putra