Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Siliwangi

PELATIHAN PENGELOLAAN MANAJEMEN EVENT PERTANDINGAN OLAHRAGA UNTUK PENGURUS DAN ANGGOTA KONI KOTA TASIKMALAYA Iis Marwan; Agus Arief Rahmat; Aang Rohyana
Jurnal Pengabdian Siliwangi Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : LPPM Univeristas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jsppm.v4i2.674

Abstract

Keberhasilan penyelenggaraan pertandingan cabang olahraga, kurang menampakan menjadi sebuah event yang dapat merangsang dan menarik peran serta masyarakat secara luas maupun masyarakat olahraga khususnya, terlebih kalangan dunia usaha. Baik keterlibatannya secara langsung sebagai sponsor, maupun menjadi bagian dari penonton yang menyemarakan jalannya pertandingan/perlombaan. Layaknya sebagai sebuah produk yang siap untuk dipasarkan, olahraga sebenarnya sudah dapat mengaplikasikan prinsip The Event Triangle (Schaaf, 2015:45) di mana keterkaitan antara event dan para pesertanya dengan penonton serta pihak sponsors menjadi satu kesatuan yang saling mendukung dan memberikan keuntungan bersama. Karena pada dasarnya event membutuhkan sponsor untuk mensubsidi sektor keuangan/pembiayaan dan publikasi kegiatan, sementara sponsor membutuhkan event untuk mempromosikan produk-produknya. Sedangkan para peserta/atlet dengan segala penampilannya (baca : prestasi) mengharapkan kompensasi untuk pengorbanan waktu mereka selama berlatih dan bertanding sehingga menjadi sumber penghidupan. KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) adalah organisasi olahraga resmi sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.  KONI mewadahi olahraga prestasi dan fungsional keberadaannya di tingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota. KONI Kota Tasikmalaya memiliki anggota 34 Cabang Olahraga Prestasi dan 3 Cabang Olahraga Fungsional.  Sumber dana diperoleh dari dana hibah pemerintah Kota Tasikmalaya yang diperuntukan untuk membiayai kegiatan rutin dan bantuan bagi anggota.  Karena keterbatasan sumber pendanaan olahraga maka sering kali kegiatan keolahragaan tidak dapat berjalan secara optimal. Karena itu perlu dicari solusi mencari dana lain. Solusi dana yang dapat digali adalah melalui kegiatan event pertandingan olahraga yang dapat dibiayai oleh sponsor maupun peroleh dari tiket penonton. Mengikuti konsep marketing mix (Parkhouse, 2015:157), memasarkan event olahraga sebagai sebuah produk harus didahului dengan proses perencanaan strategis.Solusi yang ditawarkan pengusul membuat rencana pelatihan pengelolaan system manajemen olahraga pertandingan yang bermutu bagi pengurus dan anggota KONI Kota Tasikmalaya.  Luaran yang dihasilkan berupa pedoman penyusunan system manajemen pertandingan olahraga, publikasi di media masa, serta publikasi pada jurnal nasional.
model promosi ayo berolahraga di komplek olahraga wiradadaha kota tasikmalaya Marwan, Iis; Rahmat, Agus Arief; Rohyana, Aang
Jurnal Pengabdian Siliwangi Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : LPPM Univeristas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jsppm.v6i1.1243

Abstract

Sports are all systematic activities to encourage, foster, and develop physical, spiritual, and social potential. then sports are divided into 5 (five) categories: 1) educational sports; 2) recreational sports; 3) sports achievements; 4) amateur sports; 5) professional sports; and 6) sports with disabilities, (Law No. 3 of 2005, article 1). Wiradadaha sports complex in the City of Tasikmalaya, as one of the areas for sports activities; football field; volleyball, basketball, tennis court; rock climbing, softball, and gymnasium to be used for gymnastics, martial arts, badminton. Land area of more than 15 ha. The government makes arrangements so that users are more comfortable sporting activities. Although sports facilities and infrastructure are quite representative, nevertheless the people who visit tend to decrease, especially outside Saturday and Sunday are lonely visitors so that many sports facilities are not used. The people exercising no longer use the wiradadaha sports complex and tend to move to the Tasikmalaya City square. To overcome these problems, it is necessary to create a promotional model that can stimulate people to come to exercise. The purpose of implementing community service is to create and design promotional models so that people come to exercise at the Wiradadaha sports complex in Tasikmalaya City. Partners are carried out together with the Culture and Sports Tourism Office, KONI, KONI Members Sports Branches, and sports activists in Tasikmalaya City.From the results of focus group discussions attended by sports stakeholders it was agreed that the Tasikmalaya City government needed to provide megatront television, banners, baligo in the sports complex, the sports branch needed to be proactive in promoting its activities so that the community was more interested in joining.