Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Perspektif etis, yuridis dan teologis terhadap perkawinan sejenis Tjutjun Setiawan; Ferry Simanjuntak; Yanto Paulus Hermanto
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 11 No 1 (2021): Juli-Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v11i1.140

Abstract

Homosexuals hope that society will accept their existence and no longer gives negative stigma. They also hope to receive the same treatment as heterosexuals, where they can marry their partners. This study discusses ethical, juridical and theological perspectives on same-sex marriage. This research uses a qualitative method with a literature study approach. Through this research, the writer hopes that the church has an understanding and knows how to behave towards homosexuals and their demands to be able to do marriages with same-sex partners. The author also hopes that homosexuals can realize and repent that their behavior is wrong and ethically deviant, violates juridical rules and even their behavior is a sin before God.
Konstruksi Etis Teologis tentang Investasi Keuangan Gereja: Analisis Lukas 19:16-24 Tjandra Munanto; Yanto Paulus Hermanto; Juliana Hindrajat
SHAMAYIM: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2, No 1 (2021): November 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Yerusalem Baru, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.684 KB) | DOI: 10.51615/sha.v2i1.33

Abstract

Abstract: The church as a non-profit organization has a vision and mission related to effective fund management. Considering recent developments where the church is being challenged to face various world problems such as natural disasters, economic crises, pandemics, lack of funds, world inflation, the church must find a way out so that all the main activities of the church can run well. One of the most important factors in managing church funds is how the church can find alternative sources of income so that church funds do not depend solely on the congregation's love offerings and the congregation's tithe which tends to be increasingly uncertain in number. To answer the research problem, the author uses a qualitative research approach and through excavation of Luke 19:12-27. The purpose of this research is to provide a way out for churches in managing church funds. From the results of this study obtained a biblical method of investment, effective and low risk level.Abstrak: Gereja sebagai organisasi non-profit memiliki visi dan misi yang berkaitan dengan pengelolaan dana yang efektif. Mengingat perkembangan akhir-akhir ini dimana gereja ditantang menghadapi berbagai permasalahan dunia seperti bencana alam, krisis ekonomi, pandemi, kekurangan dana, inflasi dunia, maka gereja harus mencari jalan keluar agar seluruh kegiatan utama gereja dapat berjalan dengan baik. Salah satu faktor yang terpenting dalam mengelola dana gereja adalah bagaimana gereja dapat mencari sumber pendapatan alternatif agar dana gereja tidak semata-mata tergantung kepada persembahan kasih jemaat dan persepuluhan jemaat yang cenderung makin tidak menentu jumlahnya. Untuk menjawab permasalah penelitian maka penulis menggunakan pendekatan penetian kualitatif dan melalui penggalian terhadap Lukas 19:12-27. Tujuan penelitian ini untuk memberikan jalan keluar  bagi gereja-gereja dalam mengelola dana gereja. Dari hasil penelitian ini diperoleh cara inestasi yang alkitabiah, efektif dan tingkat resiko yang rendah.
Pandangan Etika Kristen terhadap Tindakan Aborsi pada Janin Yang Cacat Yanto Paulus Hermanto; Mishael Setiawan Wirianto
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 4, No 2 (2022): Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v4i2.243

Abstract

One of the risks of pregnancy is having a defective fetus. With current technology, fetal defects can be detected as early as possible. To avoid complications and burdens in the future, the mother is allowed to have an abortion that is legally permitted and protected by laws and government regulations in Indonesia. Morally and legally, abortion due to fetal defects is allowed which gives legality of abortion to the mother. We all know that abortion is the murder of an innocent human being. But in cases of fetal defects, medical moral and legal ethics allow it to avoid hardships and burdens for the baby, mother and family. This has reaped the pros and cons for many circles. Ethically, Christians will look at this and seek the truth in the Bible.Salah satu resiko kehamilan adalah memiliki janin yang cacat. Dengan teknologi saat ini, kecacatan pada janin dapat dideteksi sedini mungkin. Untuk menghindari komplikasi dan beban di masa datang maka sang ibu diperbolehkan untuk melakukan aborsi yang secara legal diperbolehkan dan dilindungi oleh Undang-undang dan Peraturan Pemerintah di Indonesia. Secara moral dan hukum maka aborsi akibat cacat janin diperbolehkan yang memberikan legalitas aborsi bagi sang ibu. Kita semua tahu bahwa aborsi adalah pembunuhan terhadap manusia yang tidak berdosa. Tapi dalam kasus cacat janin, etika moral medis dan hukum memperbolehkannya untuk menghindari kesulitan dan beban bagi sang bayi, ibu dan keluarganya. Hal ini menuai pro dan kontra bagi banyak kalangan. Secara etika, orang Kristen akan memandang hal ini dan mencari kebenarannya di dalam Alkitab.
Tanggung Jawab Orang Tua dalam Menumbuhkan Kerohanian Anak Berdasarkan Prinsip Alkitab Yanto Paulus Hermanto; Raymond Sutanto; Rivosa; Nira Olyvia Purmanasari
Matheteuo: Religious Studies Vol. 1 No. 1 (2021): June
Publisher : Institut Agama Kristen negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.152 KB) | DOI: 10.52960/m.v1i1.8

Abstract

The responsibilities of parents are certainly the determining factors for a child to grow spiritually. For this reason, this study was conducted to determine the extent to which parents have responsibility for the spiritual growth of their children, so that their children do not continue to live in sin, but become children who win over the power of sin. The author takes a qualitative approach by collecting books and journals related to responsibilities of parents for the spiritual growth of their children which include methods, teachings and examples that should be carried out by parents in educating their children. In this study, it was found that responsibilities of parents should be carried out throughout their life and the roles and responsibilities to a certain extent. And if their responsibilities are carried out properly and according to the truth of God's word, it is hoped that their children will become spiritually mature children.
Membangun Iman Anak Melalui Keteladanan Orang Tua Ditinjau Dari Persfektif Alkitab dan Perkembangan Anak Eugene Zen; Yanto Paulus Hermanto
Davar : Jurnal Teologi Vol 2, No 1 (2021): Juni
Publisher : Sekola Tinggi Teologi Sangkakala Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.557 KB) | DOI: 10.55807/davar.v2i1.21

Abstract

Keteladanan iman dari orang tua sangatlah berdampak bagi keteguhan iman anak ketika mereka dewasa. Oleh sebab itu tujuan penelitian ini untuk menolong para orang tua bisa mengimplementasikan keteladanan imannya secara efektif. Untuk itu, maka peneliti meneliti keteladanan tokoh Ayub dan Yusuf dalam memberi teladan imannya saat mereka dalam kondisi terpuruk. Sehingga keteladan mereka bisa dijadikan acuan bagi para orang tua Kristen khususnya. Selain keteladanan iman tokoh-tokoh Alkitab, maka penulis pun meneliti psikologi perkembangan anak. Hal ini dimaksukan untuk menolong para orang tua agar bisa memberikan keteladan imannya sesuai dengan perkembangan anak mereka sehingga keteladanannya menjadi efektif dan berdampak signifikan. Penelitian ini pun memberi pengetahuan bagaimana orang tua mengimplementasikan keteladanannya tersebut secara holistik berdasarkan pengetahuan Alkitab dan juga psikologi perkembangan anak. Sehingga diketahui cara-cara yang tepat bagi orang tua dalam memberi keteladanan iman kepada anak-anaknya.Kata kunci: anak; iman; keteladanan; orang tua
Kriteria Guru Sekolah Minggu sebagai Gembala Anak Berdasarkan Yehezkiel 34:11-16 Jessica Jessica; Yanto Paulus Hermanto; Tony Tedjo
Didache: Journal of Christian Education Vol 2, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Simpson Ungaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46445/djce.v2i1.384

Abstract

Sunday School ministry plays a pivotal role in introducing Jesus Christ as a Saviour to the children. As a children's pastor, Sunday School's teacher must have specific criteria to make the ministry grow even better. This research method is qualitative, followed by the descriptive analysis along with literature review toward the text in Ezekiel 34:11-16 "God, the True Shepherd (NKJV)." The study obtains three manners of God as a shepherd: God is gathering the scattered sheep, giving comforts to the sheep, and giving a proper rescue for each sheep. Leaning on those manners will lead the children's ministry in the church. 
Pandangan Etika Kristen terhadap Tindakan Aborsi pada Janin Yang Cacat Yanto Paulus Hermanto; Mishael Setiawan Wirianto
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 4, No 2 (2022): Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v4i2.243

Abstract

One of the risks of pregnancy is having a defective fetus. With current technology, fetal defects can be detected as early as possible. To avoid complications and burdens in the future, the mother is allowed to have an abortion that is legally permitted and protected by laws and government regulations in Indonesia. Morally and legally, abortion due to fetal defects is allowed which gives legality of abortion to the mother. We all know that abortion is the murder of an innocent human being. But in cases of fetal defects, medical moral and legal ethics allow it to avoid hardships and burdens for the baby, mother and family. This has reaped the pros and cons for many circles. Ethically, Christians will look at this and seek the truth in the Bible.Salah satu resiko kehamilan adalah memiliki janin yang cacat. Dengan teknologi saat ini, kecacatan pada janin dapat dideteksi sedini mungkin. Untuk menghindari komplikasi dan beban di masa datang maka sang ibu diperbolehkan untuk melakukan aborsi yang secara legal diperbolehkan dan dilindungi oleh Undang-undang dan Peraturan Pemerintah di Indonesia. Secara moral dan hukum maka aborsi akibat cacat janin diperbolehkan yang memberikan legalitas aborsi bagi sang ibu. Kita semua tahu bahwa aborsi adalah pembunuhan terhadap manusia yang tidak berdosa. Tapi dalam kasus cacat janin, etika moral medis dan hukum memperbolehkannya untuk menghindari kesulitan dan beban bagi sang bayi, ibu dan keluarganya. Hal ini menuai pro dan kontra bagi banyak kalangan. Secara etika, orang Kristen akan memandang hal ini dan mencari kebenarannya di dalam Alkitab.
Sikap Hormat Anak Terhadap Orang Tua Berdasarkan Prinsip Alkitab Yanto Paulus Hermanto; Christine Christine; Guntur Hari Mukti; Christopher Santoso; Yonas Pasiran Ady Prayitno
Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat Vol 5, No 1 (2021): January 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Simpson

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.121 KB) | DOI: 10.46445/ejti.v5i1.325

Abstract

Honoring parents is a commandment from God that all mankind must carry out. This study aims to determine the true meaning of honouring parents and what practical action looks like. To answer the formulation of this problem, the researchers used a research method with a qualitative approach, namely, a method that looks for a deep meaning about the text, and extracts from several books or journals related to the problem. From the results of the discussion, honour for parents is an attitude that must be carried out throughout life through obedience, not insulting or criticizing and don't say harshly, as well as an attitude that nurtures, cares for and meets their needs. And God's promise for those who keep this law is a long life, happiness and a good condition, namely prosperity physically and spiritually. ABSTRAKMenghormati orang tua adalah perintah Tuhan yang harus dilaksanakan oleh semua umat manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui arti yang sebenarnya secara biblika dari menghormati orang tua dan  seperti apa tindakan praktisnya. Untuk menjawab rumusan masalah ini, maka peneliti  melakukan penelitian dengan pendekatan kualitatif yaitu, metode yang mencari arti yang mendalam tentang teks,  dan menggali dari beberapa buku atau jurnal yang berkaitan dengan masalah tersebut. Dari hasil  pembahasan maka menghormati  orang tua merupakan sikap yang harus dilakukan sepanjang umur hidup melalui sikap taat, tidak menghina atau mencela dan tidak berkata kasar, juga sikap yang memelihara, merawat dan mencukupi kebutuhan mereka. Dan janji Tuhan bagi orang yang melaksanakan hukum ini adalah panjang umur, kebahagiaan dan memiliki keadaan baik yakni kemakmuran secara jasmani dan rohani.
Karya Allah Pada Masa Intertestamen Yanto Paulus Hermanto
Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat Vol 3, No 2 (2019): Juli
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Simpson

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5678.481 KB) | DOI: 10.46445/ejti.v3i2.148

Abstract

From the word submitted by the prophet Malachi (432 BC) to the angel of God speaking to the priest Zechariah, his father John the Baptist, is estimated to be about 400 years. And over that long period of time, what really happened? Is God indeed dwelling? Or is God preparing for the coming of the Messiah? Or God is angry with His people, who continue to sin? These questions are certainly the mainstays of the theologians to do research. The author tries to collect data from previous studies of historical events, archeological results, and Biblical text. Thus it can be deduced a conclusion, what is actually happening in the grace period of 400 years. Research begins from the years before, during the intertestament and thereafter. The most likely to be studied is the history of Persian media, Greek (Hellenistic), Jews regain Jerusalem (Maccabees struggle) and the formation of the Roman empire. After doing research it turns out in history and events it is found that God plays an active role. The fulfillment of Daniel, Hosea and Malachi's prophecies occurred during the intertestament. Even supernatural things, which would not have been possible if God had not intervened, had occurred. This research will certainly convince all readers, that God is still working and in control in every age. Dari perkataan nubuat nabi Maleakhi (432 SM) hingga malaikat Tuhan berbicara kepada Imam Zakaria, bapaknya Yohanes pembaptis diperkirakan 400 tahun.Dan sepanjang periode waktu yang panjang tersebut, apakah yang terjadi?Apakah Allah berdiam diri? Atau apakah Ia sedang mempersiapkan kedatangan Mesias? Atau Allah marah terhadap umat-Nya yang terus hidup dalam dosa?Pertanyaan-pertanyaan ini yang seringkali menjadi perdebatan para teolog.Penulis mencoba mengumpulkan dari peristiwa-peristiwa sejarah yang telah diteliti sebelumnya, hasil-hasil arkelogi, dan teks Alkitab yang berkaitan. Kemudian dapat diambil suatu kesimpulan, apa yang sebenarnya trjadi dalam periode 400 tahun tersebut. Penelitian dimulai dari tahun-tahun sebelum, selama dan setelah masa intertesmen.Hal-hal yang dipelajari meliputi sejarah Media Persia, Yunani (Helenisasi), kembalinya orang Yahudi ke Yerusalem (pemberontakan Makabe) dan terbentuknya kerajaan Romawi.Setelah melakukan penelitian, maka diperoleh realitas bahwa Allah berperan secara aktif dalam masa tersebut.Penggenapan Nubuat dalam Daniel, Hosea dan Maleaki terjadi pada masa intertestemen.Bahkan hal-hal yang supranatural, yang tidak mungkin terjadi, jika bukan Allah yang mengintervensi hal-hal yang terjadi tersebut.Hasil penelitianini tentu menyakinkan para pembaca bahwa Allah masih dan sedang bekerja dan mengontrol dalam segala zaman.
Spiritualitas Alkitabiah Sebagai Hakikat Kepemimpinan Kristen Masa Kini Yosep Belay; Yanto Paulus Hermanto; Rivosa Rivosa
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 4, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v4i2.204

Abstract

Ragam teori kepemimpinan umumnya berorientasi pada pengembangan karakter, skill dan manajemen kepemimpinan dengan penekanan yang kuat pada sisi pragmatis. Berbeda dengan pendekatan teori tersebut, prinsip Alkitab menekankan pada nilai-nilai spiritualitas sebagai pondasi kepemimpinan Kristen. Signifikansi spiritualitas menjadi permasalahan sekaligus unsur fundamental bagi konsep kepemimpinan Kristen masa kini sebagaimana yang dikaji dalam tulisan ini. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kepustakaan (library research) dan komparasi. Melalui analisis studi ini, dijumpai bahwa terdapat dua pola dasar kepemimpinan yang berbeda antara konsep Alkitab dan kecenderungan para pemimpin Kristen masa kini. Alkitab menekankan pada pondasi spiritualitas dengan visi Allah sebagai penggerak tujuan akhir, sementara gagasan kepemimpinan Kristen saat ini cenderung menggunakan teori kepemimpinan sekuler dengan penekanan yang kuat pada hal-hal pragmatis yang antroposentris sebagai tujuan akhirnya.