Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik edible film berbahan dasar pektin kulit pisang kepok terhadap pengaruh variasi konsentrasi sorbitol. Prosedur penelitian dimulai dengan tiga tahap, pertama proses pembuatan larutan CMC, kedua proses pembuatan larutan edible film, ketiga proses pencetakan edible film. Parameter penelitian meliputi ketebalan, transmisi uap air, kuat tarik, elongasi, modulus young, FTIR spectroscopy dan transparansi. Metode penelitian menggunakan RAL Non Faktorial. Konsentrasi Sorbitol terdiri atas 3 taraf yaitu S1 sebesar 3%, S2 sebesar 4,5%, dan S3 sebesar 6%, dari volume total larutan pembuat film. Perlakuan dilakukan 3 kali dengan 3 kali pengulangan sehingga diperoleh 9 kali percobaan. Data hasil penelitian yang diperoleh  kemudian dilakukan analisis menggunakan ANOVA. Apabila hasil berpengaruh nyata antar perlakuan, maka dilanjutkan dengan pengujian BNT. Hasil penelitian ini menunjukkan konsentrasi sorbitol 3%, 4,5%, dan 6% berpengaruh nyata terhadap rata-rata ketebalan, elongasi, modulus young, dan transmisi uap air namun berpengaruh tidak nyata terhadap kuat tarik. Konsentrasi sorbitol 3%, 4,5%, dan 6% FTIR spectroscopy memiliki gugus fungsi yang  sama. Faktor-faktor yang disebabkan seiring dengan peningkatan konsentrasi sorbitol meningkatnya rata-rata ketebalan, laju transmisi uap air, elongasi dan transparansi namun cenderung menurunnya rata-rata kuat tarik dan modulus young. Karakteristik edible film terbaik pada penelitian ini ialah pada konsentrasi sorbitol 3% memiliki ketebalan 0,22 mm, elongasi 206%, transmisi uap air 0,4 g/m2/jam, kuat tarik 24,33 kgf/cm2 dan modulus young 1,177 Mpa. Hasil tersebut sesuai dengan Japanese Industrial Standard (JIS).Pemanfaatan Pektin Kulit Pisang Kepok Untuk Pembuatan Edible Film dengan Penambahan CMC dan Sorbitol PlasticizerAbstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji karakteristik edible film berbahan pektin kulit pisang kepok terhadap pengaruh variasi konsentrasi sorbitol. Prosedur penelitian dimulai dengan tiga tahapan, pertama proses pembuatan larutan CMC, proses pembuatan larutan edible film, dan proses pencetakan edible film. Parameter penelitian meliputi ketebalan, transmisi uap air, kekuatan tarik, perpanjangan, modulus Young, spektroskopi FTIR dan transparansi. Metode penelitian yang digunakan adalah RAL nonfaktorial. Konsentrasi sorbitol terdiri dari 3 taraf yaitu S1 sebesar 3%, S2 sebesar 4,5%, dan S3 sebesar 6% dari total volume larutan pembuatan film. Perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali dengan 3 kali pengulangan sehingga diperoleh 9 percobaan. Data penelitian yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan ANOVA. Jika hasil memiliki pengaruh yang signifikan antar perlakuan, maka dilanjutkan dengan pengujian BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi sorbitol 3%, 4,5%, dan 6% berpengaruh nyata terhadap tebal rata-rata, elongasi, modulus Young, dan transmisi uap air tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kuat tarik. Konsentrasi sorbitol spektroskopi FTIR 3%, 4,5%, dan 6% memiliki gugus fungsi yang sama. Faktor-faktor yang disebabkan oleh peningkatan konsentrasi sorbitol meningkatkan ketebalan rata-rata, laju transmisi uap air, perpanjangan dan transparansi tetapi cenderung menurunkan kekuatan tarik rata-rata dan modulus Young. Ciri-ciri yang terbaik dan 6% berpengaruh nyata terhadap tebal rata-rata, elongasi, modulus Young, dan transmisi uap air tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kuat tarik. Konsentrasi sorbitol spektroskopi FTIR 3%, 4,5%, dan 6% memiliki gugus fungsi yang sama. Faktor-faktor yang disebabkan oleh peningkatan konsentrasi sorbitol meningkatkan ketebalan rata-rata, laju transmisi uap air, perpanjangan dan transparansi tetapi cenderung menurunkan kekuatan tarik rata-rata dan modulus Young. Ciri-ciri yang terbaik dan 6% berpengaruh nyata terhadap tebal rata-rata, elongasi, modulus Young, dan transmisi uap air tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kuat tarik. Konsentrasi sorbitol spektroskopi FTIR 3%, 4,5%, dan 6% memiliki gugus fungsi yang sama. Faktor-faktor yang disebabkan oleh peningkatan konsentrasi sorbitol meningkatkan ketebalan rata-rata, laju transmisi uap air, perpanjangan dan transparansi tetapi cenderung menurunkan kekuatan tarik rata-rata dan modulus Young. Ciri-ciri yang terbaik Faktor-faktor yang disebabkan oleh peningkatan konsentrasi sorbitol meningkatkan ketebalan rata-rata, laju transmisi uap air, perpanjangan dan transparansi tetapi cenderung menurunkan kekuatan tarik rata-rata dan modulus Young. Ciri-ciri yang terbaik Faktor-faktor yang disebabkan oleh peningkatan konsentrasi sorbitol meningkatkan ketebalan rata-rata, laju transmisi uap air, perpanjangan dan transparansi tetapi cenderung menurunkan kekuatan tarik rata-rata dan modulus Young. Ciri-ciri yang terbaikedible film dalam penelitian ini adalah konsentrasi sorbitol 3% memiliki ketebalan 0,22 mm, elongasi 206%, transmisi uap air 0,4 g/m2/jam, kuat tarik 24,33 kgf/cm 2 dan modulus Young 1,177 MPa. Hasil ini sesuai dengan Standar Industri Jepang (JIS).