Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Indonesian Journal of Community Empowerment (IJCE)

Inisiasi Program Kegiatan Senam Lansia Sebagai Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Terhadap Penyakit Tidak Menular Alfan Afandi; Kartika Dian Pertiwi; Yuliaji Siswanto
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 1 No. 1 (2019): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei Vol.1 No.1
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.615 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v1i1.210

Abstract

Lanjut usia adalah suatu proses yang alami dari tumbuh kembang. Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir. Tingginya usia harapan hidup mengakibatkan peningkatan populasi lansia di Indonesia. Hal ini menjadi salah satu penyebab terjadinya transisi epidemiologi dari penyakit menular ke peningkatan penyakit tidak menular (PTM). Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan lansia ialah dengan melaksanakan aktifitas fisik ringan secara rutin. Hingga saat ini hanya sedikit fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan terpadu untuk lansia sehingga permasalahan lansia menderita penyakit tidak menular belum tertangani secara optimal. Peran serta perguruan tinggi Universitas Ngudi Waluyo dalam menjalankan Tridarma Perguruan Tinggi salah satunya pengabdian masyarakat, sehingga dapat mendekatkan diri kepada masyarakat sehingga dapat mengenal, mengetahui dan merasakan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Sejalan dengan permasalahan yang dihadapi dan kondisi di masyarakat khususnya pada masyarakat kelompok usia lanjut (60 – 74 tahun), maka kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan metode inisiasi program kegiatan senam lansia sebagai langkah pencegahan penyakit tidak menular yang disertai dengan edukasi terkait penyakit tidak menular pada lansia, factor risiko penyakit tidak menular, pencegahan serta pengendaliannya. Kata kunci: PTM, senam lansia
Pendampingan Pemberantasan Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) Pada Kelompok Ibu Rumah Tangga Di Desa Gebugan Kartika Dian Pertiwi; Mirnawati Mirnawati; Oktavia Nur Laila; Alman Putra
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 1 No. 2 (2019): Indonesian Journal of Community Empowerment November Vol.1 No.2
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.374 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v1i2.324

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat walaupun telah dikendalikan lebih dari 20 tahun dengan berbagai upaya. Peran serta masyarakat sangat besar dalam upaya pengendalian sehingga pemberdayaan masyarakat penting dilakukan untuk mengurangi kejadian penyakit DBD. Pemberdayaan masyarakat akan sangat membantu pemerintah dalam menyukseskan upaya preventif DBD sehingga DBD dapat dikendalikan. Kecamatan Bergas menempati peringkat ke 3 dengan jumlah penderita demam berdarah terbanyak di Kabupaten Semarang. Desa Gebugan merupakan penyumbang penderita demam berdarah terbanyak di wilayah Kecamatan Bergas. Kompleksitas permasalahan DBD membutuhkan upaya penyelesaian yang terintegrasi, dalam hal ini pengusul melakukan program pendampingan masyarakat yang meliputi: Pendekatan tingkat desa/kelurahan, community self survey, perencanaan, pelaksanaan dan penilaian, pemantapan dan pembinaan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap praktik pencegahan DBD dan peningkatan ABJ di Desa Gebugan.
Peningkatan Perilaku Diri Warga Terhadap Pencegahan Covid 19 Niken Dyahariesti; Agitya Resti Erwiyani; Kartika Dian Pertiwi
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 4 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2022
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.401 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v4i2.1823

Abstract

The spread of the COVID-19 virus is now out of control. The virus attacks regardless of age, place or gender. Everyone has the same chance of contracting this virus. Candi Rejo Village is one of the largest contributors to the 3rd largest confirmed case of COVID-19 in Semarang Regency. The cause of the high number of patients who are confirmed positive are many things, including the lack of public understanding about covid 19, both prevention and treatment. The purpose of this study is to provide education to the Candirejo community about behaviors that can prevent the spread of Covid 19. The target of community service is more to housewives household, because housewives are the main pillar who maintains health in the family environment and is assisted by health cadres. The method used is by providing education to the community through Candirejo health cadres by distributing posters and education about covid 19 including 7M, nutritious and balanced food and vaccinations. Health cadres are given knowledge and posters are posted in places that are easily accessible to the general public. The success of this education can be seen from changes in people's behavior or community knowledge. The definition of success is an increase in public knowledge about correct behavior, the use of vitamins for prevention and covid vaccination for a better life.ABSTRAKPenyebaran virus covid 19, saat ini sudah tidak bisa dikendalikan lagi. Virus menyerang tidak memandang usia, tempat ataupun jenis kelamin. Semua orang mempunyai peluang yang sama untuk tertular virus ini. Kelurahan Candi rejo merupakan salah satu daerah penyumbang 3 terbesar pasien terkonfirmasi positif covid 19 di Kabupaten Semarang. Penyebab tingginya pasien yang terkonfirmasi positif banyak hal antara lain kurangnya pemahaman masyarakat tentang covid 19, baik pencegahan maupun pengobatannya.Tujuan penelitian ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat Candirejo tentang perilaku yang dapat mencegah terjangkitnya Covid 19. Sasaran pada pengabdian kepada masyarakat ini lebih ke ibu rumah tangga, karena ibu rumah tangga merupakan pilar utama yang menjaga kesehatan di lingkungan keluarga dan dibantu oleh kader kesehatan. Metode yang dilakukan adalah dengan pemberian edukasi ke masyarakat melalui kader kesehatan Candirejo dengan membagikan poster serta edukasi tentang covid 19 meliputi 7M, makanan bergizi dan seimbang serta vaksinasi. Kader kesehatan diberikan pengetahuan serta poster yang diberikan ditempel ditempat yang mudah diakses oleh khalayak umum. Keberhasilan edukasi ini, dapat dilihat dari perubahan perilaku masyarakat ataupun pengetahuan masyarakat. Definisi berhasil adalah adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang perilaku yang benar, penggunaan vitamin untuk preventif dan vaksinasi covid untuk hidup yang lebih baik. 
DUREN GELIS (Posbindu Remaja untuk Generasi Milenial Sehat) sebagai Langkah Deteksi dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular pada Remaja Usia Sekolah Pertiwi, Kartika Dian; Sswanto, Yuliaji; Sofiyanti, Ida
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 2 No. 2 (2020): Indonesian Journal of Community Empowerment November Vol.2 No.2
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.666 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v2i2.753

Abstract

Current health burden shows a shift in trends from communicable diseases to increasing non-communicable diseases (NCD). Therefore it is very important if health services are directed to promotive and preventive efforts, such as through health promotion. Teen Health Survey results show increasing obesity disorders, smoking cases, symptoms of diabetes mellitus and hypertension among students. At present, the risk of noncommunicable diseases has already affected young people of school age. Noting this condition, the formation of Posbindu Non-Communicable Diseases (PTM) in schools is considered to be a solution as a step to detect and control PTM risk factors in adolescents. Community service activities DUREN GELIS (Posbindu Adolescent for Healthy Millennial Generation) as a Detection and Control of Non-Communicable Diseases in School Age Adolescents aims to reduce the number of non-communicable diseases in adolescents through early detection of the risk of non-communicable diseases. This activity begins with the preparation phase to obtain an overview of the partners' health conditions followed by the transfer of knowledge related to non-communicable diseases and the postbindu in stages I and II. In stage 2 an initiation or formation of a school health cadre of 23 students was carried out, followed by an early PTM risk detection skills training activity using several medical devices. This activity takes place from January to April 2020. Community service activities DUREN GELIS (Posbindu Adolescent for Healthy Millennial Generation) as a Detection and Control of Non-Communicable Diseases in School Age Adolescents has a positive influence on students' knowledge of non-communicable and posbindu diseases, things this is evidenced by the increase in the number of students in the good knowledge category and the sustainability of the program implementation for partners which is held once a month every Friday the first weekABSTRAK Beban kesehatan pada saat ini menunjukkan adanya pergeseran tren dari penyakit menular menjadi meningkatnya penyakit tidak menular atau non-communicable diseases (NCD). Maka dari itu sangat penting jika pelayanan kesehatan diarahkan ke upaya-upaya promotif dan preventif, seperti lewat promosi kesehatan. Hasil Survei Kesehatan Remaja menunjukkan makin meningkatnya gangguan obesitas, kasus merokok, gejala diabetes mellitus serta hipertensi dikalangan pelajar. Saat ini, resiko penyakit tidak menular sudah menyerang kaum remaja usia sekolah. Memperhatikan kondisi seperti ini, pembentukan Posbindu Penyakit Tidak Menular (PTM) di sekolah dirasa dapat menjadi solusi sebagai langkah deteksi dan pengendalian faktor risiko PTM pada remaja. Kegiatan pengambdian kepada masyarakat DUREN GELIS (Posbindu Remaja untuk Generasi Milenial Sehat) sebagai Langkah Deteksi dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular pada Remaja Usia Sekolah bertujuan untuk menurunkan angka penyakit tidak meular pada remaja melalui deteksi dini risiko penyakit tidak menular. Kegiatan ini diawali dengan tahap persiapan untuk memperoleh gambaran kondisi kesehatan mitra dilanjutkan dengan transfer knowledge terkait penyakit tidak menular dan posbindu pada kegiatan tahap I dan II. Pada tahap 2 juga dilakukan inisiasi atau pembentukan kader kesehatan sekolah yang berjumlah 23 orang siswa, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan keterampilan deteksi dini risiko PTM mempergunakan beberapa alkes. Kegiatan ini berlansung dari bulan januari hingga april 2020. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat DUREN GELIS (Posbindu Remaja untuk Generasi Milenial Sehat) sebagai Langkah Deteksi dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular pada Remaja Usia Sekolah memberikan pengaruh positif pada pengetahuan siswa terhadap penyakit tidak menular dan posbindu, hal ini terbukti dengan peningkatan jumlah siswa dengan kategori pengetahuan baik dan keberlanjutan pelaksanaan program pada mitra yang dilaksanakan sebulan sekali setiap hari jumat minggu pertama.
Pendidikan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Untuk Tanaman Obat Keluarga Sebagai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Pertiwi, Kartika Dian; Lestari, Sri; Ismiriyam, Fiktina Vifri
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 3 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei Vol.3 No.1
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.079 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v3i1.1107

Abstract

Disease prevention and health promotion are essential efforts at a time when the incidence of communicable diseases is still high and the problem of non-communicable diseases is increasing. The increasing burden of public health problems at this time indicates that existing health promotion and prevention cannot contribute to improving the degree of public health. The city of Semarang has been designated as a red zone for covid-19 transmission, therefore it is necessary to make efforts to break the chain of covid-19 transmission by implementing clean and healthy living habits in household arrangements and increasing physical activity through the use of household gardens for family medicinal plants. This community service activity aims to increase knowledge of Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) and the application of the Utilization of Home Yards for Family Medicinal Plants as a Community Movement for Healthy Living (GERMAS). This activity begins with a preparatory stage to obtain an overview of the partner's health condition followed by transfer of knowledge related to Covid-19, PHBS, TOGA, in phase I and II activities. In stage 2, the initiation of a healthy living community movement was also carried out by using the house yard to cultivate TOGA as a form of physical activity for each of the dawis leaders. This service activity has a positive influence on the knowledge of the target community, this is evidenced by the increase in the number of PKK mothers with good knowledge categories and the sustainability of program implementation with partners by utilizing homestead land for planting TOGA.ABSTRAKPencegahan penyakit dan promosi kesehatan merupakan upaya esensial di saat masih tingginya kejadian penyakit menular juga diiringi dengan semakin meningkatnya masalah penyakit tidak menular. Semakin tingginya beban masalah kesehatan masyarakat saat ini mengindikasikan bahwa promosi kesehatan dan pencegahan yang telah ada kurang dapat berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kota Semarang telah ditetapkan sebagi zona merah penularan covid-19, oleh sebab itu perlu dilakukan upaya pemutusan mata rantai penularan covid-19 dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga serta peningkatan aktivitas fisik melalui pemanfaatan pekarangan rumah untuk tanaman obat keluarga. Kegiatan pengambdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk peningkatkan pengetahuan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) dan penerapan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Untuk Tanaman Obat Keluarga Sebagai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Kegiatan ini diawali dengan tahap persiapan untuk memperoleh gambaran kondisi kesehatan mitra dilanjutkan dengan transfer knowledge terkait Covid-19, PHBS, TOGA,  pada kegiatan tahap I dan II. Pada tahap 2 juga dilakukan inisiasi gerakan masyarakat hidup sehat dengan pemanfaatan pekarangan rumah untuk bercocok tanam TOGA sebagai salah satu bentuk aktivitas fisik kepada masing-masing ketua dawis. Kegiatan pengabdian ini memberikan pengaruh positif terhadap pengetahuan masyarakat sasaran , hal ini terbukti dengan peningkatan jumlah ibu PKK dengan kategori pengetahuan baik dan keberlanjutan pelaksanaan program pada mitra dengan pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk bercocok tanam TOGA. 
Sosialisasi Kesiapsiagaan Bencana pada Keluarga sebagai Upaya Mengurangi Dampak Risiko berbasis Digitalisasi Sri Lestari; Yuliaji Siswanto; Kartika Dian Pertiwi
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 5 No. 2 (2023): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2023
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v5i2.2628

Abstract

Disaster problems in Indonesia are a special concern for the government, both central and regional. One of the areas in Semarang Regency that was affected by the disaster and has not recovered until now is Kalongan Village in East Ungaran District which was hit by a landslide in February 2022 which caused damage to the main road infrastructure connecting Ungaran-Mranggen. Even though it did not cause any casualties, this disaster had an impact on national health development from the health, resilience, environmental and socio-economic aspects. Disaster management is very important in preventing loss of life. One element of disaster management is preparedness as an action to increase life safety when a disaster occurs, especially children as the most vulnerable group. This community service activity is carried out through Disaster Preparedness Socialization to Families as an Effort to Reduce the Impact of Disaster Risk based on Digitalization. The media used in the outreach were animated videos targeting students in grades 1-3 of elementary school and disaster preparedness games for students in grades 4-5 of elementary school, a total of 132 students. Before the activity took place, students were given 10 questions as indicators of measuring knowledge before education (pretest) and after education (posttest). The results of the activity showed that there was an increase in students' knowledge in the good knowledge category as many as 61 students (46.2%). Exposure to media or sources of information, namely health promotion that is right on target, regarding disaster preparedness and emergency response with the right media can increase students' knowledge. The use of videos has been effective in increasing knowledge in the community, because in the current era videos can be played back and viewed. returned by anyone and at any time. ABSTRAK Permasalahan bencana di Indonesia menjadi salah satu perhatian khusus bagi pemerintah, baik pusat maupun daerah. Salah satu wilayah di Kabupaten Semarang yang terdampak bencana dan belum pulih hingga sekarang yaitu Desa Kalongan di Kecamatan Ungaran Timur yang terkena bencana longsor pada bulan Februari 2022 yang menyebabkan rusaknya infrastruktur jalan penghubung utama Ungaran-Mranggen. Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, tetapi kejadian bencana tersebut berdampak pada pembangunan kesehatan nasional baik dari aspek kesehatan, ketahanan, lingkungan maupun sosial ekonomi. Penanggulangan bencana sangat penting dalam mencegah jatuhnya korban jiwa. Salah satu unsur penanggulangan bencana adalah kesiapsiagaan sebagai tindakan untuk meningkatkan keselamatan jiwa pada saat terjadi bencana, terutama anak-anak sebagai kelompok yang paling rentan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan melalui Sosialisasi Kesiapsiagaan Bencana pada Keluarga sebagai Upaya Mengurangi Dampak Risiko Bencana berbasis Digitalisasi. Media yang digunakan dalam sosialisasi adalah video animasi dengan sasaran siswa kelas 1-3 SD dan games siaga bencana untuk siswa kelas 4-5 SD sejumlah 132 siswa. Sebelum kegiatan berlangsung, siswa diberikan 10 pertanyan sebagai indicator pengukuran pengetahuan sebelum edukasi (pretest) dan sesudah edukasi (posttest). Hasil kegiatan menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan siswa dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 61 siswa (46,2%). Paparan  media  atau  sumber  informasi  yaitu  promosi  kesehatan  yang  tepat sasaran,  mengenai kesiapsiagaan dan atanggap darurat bencana dengan media yang tepat dapat  membuat pengetahuan  pada siswa bertambah Penggunaan video sudah efektif dalam meningkatkan pengetahuan pada masyarakat, dikarenakan di era saat ini video bisa dibawa diputar ulang dan dilihat kembali oleh siapa saja dan kapan saja.
Optimalisasi Pemberdayaan Remaja Peduli HIV dan Napza (MAS BRIAN) Ita Puji Lestari; Dian Pertiwi, Kartika; Yuswantina, Richa
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 5 No. 2 (2023): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2023
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v5i2.2629

Abstract

The problem of adolescents is very complex, starting from the large number to the problem of TRIAD KRR (three risks faced by adolescents, namely Sexuality, HIV / AIDS and drugs), which is a potential that requires planned, systematic and structured management in order to be utilized as future development capital. As a transitional period, it is in this adolescent phase that our children experience significant physical and personality changes that have an impact on major emotional changes. Based on observations in the cognitive aspect, adolescents also begin to have an increase in their understanding of their world. This community service activity aims to optimize the role of adolescents in preventing drug abuse and HIV care. This activity is carried out with an extension participatory approach through counseling, education and mentoring methods for adolescents intended to increase the knowledge and role of adolescents about reproductive health and health risks faced. The activity was attended by 30 adolescents. The understanding of adolescents increased and adolescents are more motivated to live a healthy life.   ABSTRAK                 Permasalahan remaja merupakan hal yang sangat kompleks mulai dari jumlahnya yang cukup besar hingga permasalahan TRIAD KRR (tiga resiko yang dihadapi oleh remaja, yaitu Seksualitas, HIV/ AIDS dan Napza), dimana hal ini merupakan potensi yang memerlukan pengelolaan yang terencana, sistematis dan terstruktur agar dapat dimanfaatkan menjadi modal pembangunan ke depan. Sebagai masa peralihan, pada fase remaja inilah anak kita mengalami perubahan fisik dan kepribadian yang signifikan sehingga berdampak pada perubahan emosional yang besar. Berdasarkan pengamatan dalam aspek kognitif, remaja juga mulai memiliki peningkatan terhadap pemahaman mereka tentang dunianya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuruan untuk mengoptimalkan peran remaja dalam mencegah penyalahgunaan Napza dan peduli HIV. Kegiatan  ini dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif (extension participatory approach) melaui metode penyuluhan, edukasi dan pendampingan pada remaja dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan serta peran remaja tentang kesehatan reproduksi dan risiko kesehatan yang dihadapi. Kegiatan diikuti oleh sebanyak 30 remaja. Pemahaman remaja meningkat dan remaja lebih termotivasi untuk hidup sehat .
Edukasi Penyakit Tidak Menular pada Siswa: Upaya Preventif Kesehatan di SMA PGRI Temanggung Alfan Afandi; Sugiarto, Heri; Kartika Dian Pertiwi
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 6 No. 2 (2024): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2024
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v6i2.3500

Abstract

Non-Communicable Diseases (NCDs) are one of the main public health challenges in Indonesia and globally. The risk of NCDs among adolescents is often overlooked because it is assumed that NCDs are more related to old age. In Temanggung Regency, the high risk of NCDs among adolescents has prompted the need for interventions that can increase their awareness and understanding of NCD prevention. This community service activity was carried out at SMA PGRI Temanggung, focusing on education about NCDs among students. The main objective of this study was to improve students' knowledge about NCDs. The method used in this activity is participatory education. The activity began with interactive counseling covering material on risk factors, symptoms, and prevention of NCDs. The results obtained showed a significant increase in students' knowledge about NCDs. Before the activity, 20 out of 33 students had good knowledge, while 13 students were classified as poor. After the activity, 32 students showed good knowledge, while only 1 student was still in the poor category. The main conclusion of this activity is that an interactive and participatory educational approach is effective in improving students' knowledge about NCDs. This improvement not only increases health awareness among students but also provides a strong foundation for adopting a healthy lifestyle in the future. With these results, it is hoped that similar activities can be implemented in other schools to support adolescent health more widely.   ABSTRAK Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu tantangan utama kesehatan masyarakat di Indonesia dan secara global. Risiko PTM di kalangan remaja sering kali diabaikan karena anggapan bahwa PTM lebih berkaitan dengan usia lanjut. Di Kabupaten Temanggung, tingginya risiko PTM pada kalangan remaja mendorong perlunya intervensi yang dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman mereka mengenai pencegahan PTM. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di SMA PGRI Temanggung, dengan fokus pada edukasi Penyakit Tidak Menular (PTM) di kalangan siswa. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa mengenai PTM.  Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah edukasi partisipatif. Kegiatan dimulai dengan penyuluhan interaktif yang meliputi materi tentang faktor risiko, gejala, dan pencegahan PTM. Hasil yang diperoleh menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan siswa tentang PTM. Sebelum kegiatan, 20 dari 33 siswa memiliki pengetahuan yang baik, sedangkan 13 siswa tergolong kurang baik. Setelah kegiatan, 32 siswa menunjukkan pengetahuan yang baik, sementara hanya 1 siswa yang masih berada dalam kategori kurang baik. Kesimpulan utama dari kegiatan ini adalah bahwa pendekatan edukasi yang interaktif dan partisipatif efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswa mengenai PTM. Peningkatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran akan kesehatan di kalangan siswa tetapi juga memberikan dasar yang kuat untuk mengadopsi gaya hidup sehat di masa depan. Dengan hasil ini, diharapkan kegiatan serupa dapat diterapkan di sekolah-sekolah lain untuk mendukung kesehatan remaja secara lebih luas.