Claim Missing Document
Check
Articles

PERBEDAAN NILAI KADAR AIR KAPASITAS LAPANG BERDASARKAN METODE ALHRICKS, DRAINASE BEBAS, DAN PRESSURE PLATE PADA BERBAGAI TEKSTUR TANAH DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERTUMBUHAN BUNGA MATAHARI (Helianthus annuus L.) Oteng Haridjaja; Dwi Putro Tejo Baskoro; Mahartika Setianingsih
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 15 No 2 (2013): Jurnal Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.871 KB) | DOI: 10.29244/jitl.15.2.52-59

Abstract

Ketersediaan air dalam tanah merupakan salah satu faktor penting bagi pertumbuhan tanaman. Kadar air pada kapasitas lapang dapat ditetapkan dengan metode yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan berbagai metode pengukuran kadar air kapasitas lapang dan melihat responnya terhadap pertumbuhan bunga matahari. Penelitian ini diawali dengan penetapan kadar air kapasitas lapang (KAKL) dengan yaitu metode Alhricks, Drainase bebas, dan Pressure Plate terhadap tiga kelas tekstur tanah berbeda yaitu: liat, lempung liat berpasir, dan lempung berpasir. Selanjutnya di rumah kaca, dilakukan penanaman bunga matahari dengan perlakuan kombinasi perbedaan jenis tekstur dan pemberian air pada KAKL dari masing-masing metode. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan percobaan faktorial acak lengkap dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekstur dan metode penetapan serta interaksi keduanya berpengaruh nyata terhadap nilai KAKL. Kadar air kapasitas lapang (% berat) pada tekstur liat (62.18%) lebih besar dibandingkan tekstur lempung liat berpasir (20.42%) dan lempung berpasir (10.92%). Pada penetapan kadar air kapasitas lapang dengan metode Alhricks, ketebalan pasir kuarsa yang paling baik adalah 6 cm dan tanah 3 cm, karena data kadar air yang diperoleh lebih konsisten serta menghasilkan nilai R2 yang paling tinggi (0.967). Pada tekstur liat perlakuan penyiraman yang didasarkan pada KAKL tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, dan biomassa akar kering namun berpengaruh nyata terhadap biomassa akar basah, biomassa tajuk basah dan kering, serta panjang akar. Pada perlakuan tekstur, terlihat perbedaan respon pertumbuhan yang nyata antara tanaman bunga matahari yang ditanam pada tekstur liat, lempung liat berpasir, dan lempung berpasir.
ANALISIS SPASIAL RISIKO BANJIR WILAYAH SUNGAI MANGOTTONG DI KABUPATEN SINJAI, SULAWESI SELATAN Seniarwan Seniarwan; Dwi Putro Tejo Baskoro; Komarsa Gandasasmita
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 15 No 1 (2013): Jurnal Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1032.597 KB) | DOI: 10.29244/jitl.15.1.39-44

Abstract

Banjir merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia dan banyak memberikan dampak negatif. Sinjai merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan yang sering dilanda banjir. Bencana banjir yang terjadi pada tahun 2006 menimbulkan banyak kerugian dan korban jiwa, khususnya di ibukota kabupaten akibat meluapnya Sungai Mangottong. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara spasial tingkat bahaya, kerentanan, dan risiko banjir di wilayah Sungai Mangottong. Analisis bahaya dilakukan dengan mengidentifikasi daerah genangan menggunakan GIS (Geographical Information System) berdasarkan data DEM (Digital Elevation Model) dan volume banjir. Analisis kerentanan dilakukan dengan menggabungkan kriteria kerentanan fisik, kerentanan sosial, dan eksposur lahan menggunakan metode spasial MCDA (Multi Criteria Decision Analysis) dan pembobotan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Risiko banjir dianalisis dengan menggabungkan komponen bahaya dan kerentanan banjir. Tingkat bahaya banjir dinilai berdasarkan hasil simulasi model genangan periode ulang 25 tahun dan kelas kedalaman air menunjukkan bahwa kelas tinggi sebagian besar berada pada wilayah Kecamatan Sinjai Timur, sedangkan kelas rendah dan sedang berada pada wilayah Kecamatan Sinjai Utara. Tingkat kerentanan dan risiko banjir menunjukkan bahwa kelas tinggi sebagian besar berada pada wilayah Kecamatan Sinjai Utara.
KEMAMPUAN RETENSI AIR DAN KETAHANAN PENETRASI TANAH PADA SISTEM OLAH TANAH INTENSIF DAN OLAH TANAH KONSERVASI Enny Dwi Wahyunie; Dwi Putro Tejo Baskoro; Mohammad Sofyan
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 14 No 2 (2012): Jurnal Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.867 KB) | DOI: 10.29244/jitl.14.2.73-78

Abstract

Sebuah penelitian untuk mempelajari pengaruh jangka panjang sistem pengelolaan tanah terhadap ketersediaan air terkait dengan sifat-sifat tanah yang dilakukan di Darmaga Bogor. Penelitian ini dilakukan di daerah dengan sistem konvensional olah tanah intensif (OTI) dan sistem olah tanah konservasi (OTK) di lahan pertanian kering pada tanah liat (Oxic Dystrudepts) dengan rotasi tanaman semusim. Kedua sistem pengolahan tersebut telah diterapkan di daerah tersebut selama lebih dari 12 tahun. Karakteristik retensi air dan penetrasi tanah dari kedua sistem pengolahan dibandingkan. Sistem konvensional olah tanah intensif dapat mengurangi kandungan bahan organik tanah jika dibandingkan dengan pengolahan tanah konservasi. Kecenderungan serupa juga ditemukan untuk karakteristik retensi air. Kapasitas lapang, kapasitas air tersedia, dan kadar air tanah lebih rendah di OTI daripada di OTK, sedangkan penetrasi tanah lebih tinggi pada OTI dibanding OTK. Hasil pengamatan menyatakan bahwa secara relatif tingginya penetrasi tanah dalam profil tanah di bawah sistem olah tanah intensif karena adanya pemadatan sub soil.
REGRESI LOGISTIK BINER DAN RASIONAL UNTUK ANALISIS BAHAYA TANAH LONGSOR DI KABUPATEN CIANJUR Reni Kusumo Tejo; Dwi Putro Tejo Baskoro; Baba Barus
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 18 No 1 (2016): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.302 KB) | DOI: 10.29244/jitl.18.1.35-41

Abstract

Sepanjang tahun 2002-2007 Cianjur telah mengalami 33 kali kejadian longsor. Tujuan penelitian ini adalah: (i) mengidentifikasi faktor yang paling berpengaruh terhadap bahaya tanah longsor di Kabupaten Cianjur, dan (ii) menganalisis bahaya tanah longsor di Kabupaten Cianjur. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor yang paling berpengaruh terhadap bahaya longsor di Kabupaten Cianjur adalah analisis regresi logistik biner dan analisis rasional. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik biner dan rasional, curah hujan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya longsor di daerah penelitian. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien parameter curah hujan yang tertinggi pada ketiga persamaan (0.542 pada hasil menggunakan SPSS, 0.920 pada hasil menggunakan Idrisi, dan 0.29 pada hasil analisis rasional). Kejadian longsor dipengaruhi terutama oleh kelas curah hujan yang tinggi. Ketiga peta bahaya longsor menghasilkan lokasi-lokasi untuk kelas bahaya sedang sampai tinggi. Pada peta bahaya longsor hasil regresi logistik biner menggunakan SPSS, kelas bahaya sedang sampai tinggi terdapat di bagian barat laut dan tenggara Cianjur. Pada peta hasil analisis menggunakan Idrisi, kelas tersebut di bagian tengah dan bagian utara Kabupaten Cianjur. Peta bahaya longsor hasil rasional, kelas bahaya longsor sedang dominan dan menyebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Cianjur. Peta bahaya longsor hasil regresi logistik biner menggunakan Idrisi lebih baik dibandingkan dua peta bahaya lainnya, karena mempunyai nilai koefisien determinan terbesar yaitu 0.980. Kata kunci: Regresi logistik biner, bahaya, tanah longsor, rasional
PEMODELAN PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN MENGGUNAKAN CLUE-S Toga Pandapotan Sinurat; Khursatul Munibah; Dwi Putro Tejo Baskoro
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 17 No 2 (2015): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1086.243 KB) | DOI: 10.29244/jitl.17.2.75-82

Abstract

The growth of a region has changed land-use pattern, not only in urban areas but also rural areas such as Humbang Hasundutan regency, North Sumatra Province. As one district that newly developed since its establishment in 2003, land-use change has affected the environment such as the emergence of degraded land due to deforestation and other environmental vulnerability issues in some sub districts. CLUE-S (the Conversion of Land Use and its Effects at Small region extents) model with a combination of dynamic systems and quantification of empirical relationships between land-use and its driving factors was chosen to predict land-use change that improves an understanding of land allocation planning. The aims of this study were to analyze land-use change in Humbang Hasundutan district and predict the changes in year 2033. The results showed Humbang Hasundutan district has 5,362 hectares of forest cover loss in period of years 2003 to 2013. Land use change simulation by using scenario with restricted area policy and forest land rehabilitation can maintain forest cover over 30 % and contribute to augment forest vegetation on degraded lands by 47.87 % in year 2033. Keywords: CLUE-S, degraded land, forest cover, land-use change
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK TANAH DAN PRODUKSI UBI KAYU Dwi Putro Tejo Baskoro
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 12 No 1 (2010): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.476 KB) | DOI: 10.29244/jitl.12.1.9-14

Abstract

A study about the effect of humic substance and green manure on soil physical characteristics and cassava production was conducted on a Sandy loam soil in Sukadana-East Lampung. Humic substance was obtained from Proper Humic, whereas green manure was obtained from crop residue and weed surrounding the experimental site. Humic substance applied was 15 liters ha-1 and green manure applied was 2 tons ha-1. The result of the experiment indicated that in general, humic substance and green manure applied had no significant effect on soil physical characteristics. However, there was a tendency that water content at field capacity (pF 2.54) and water available capacity increased as humic substance and green manure were applied. Similar tendency was also observed for water retained in soil where field soil water content at 7 consecutive no-raindays was slightly higher at soil with humic substance and green manure. With the application of humic substance and green manure, soil could hold water in a longer time. The effect of green manure on field soil water content was, however, slightly better than that of humic substance. Nevertheless, application of humic substance 15 l ha-1 increased significantly cassava growth and production and the effect was better than those from green manure with the dosage of 2 ton ha-1. Key words: cassava production, humic substance, water retention
KAJIAN PENGARUH SITU TERHADAP RESPON HIDROLOGI DI DAS PESANGGRAHAN MENGGUNAKAN MODEL HEC-HMS Selamet Kusdaryanto; Dwi Putro Tejo Baskoro; Suria Darma Tarigan
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 12 No 2 (2010): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.927 KB) | DOI: 10.29244/jitl.12.2.11-17

Abstract

Pesanggrahan river with total extent of watershed about 13,384 ha is one of rivers flowing through Jakarta City that causes flood problem every years. Many effort has been done to reduce flood problem, among others is to build reservoir in watershed, but the effectiveness of reservoir is still questionable. A research aimed to analyze gap of reservoir capacity changes and its influence on hydrological response and to arrange the scenario of reservoir capacity change to improve hydrological response in Pesanggrahan Watershed was done using HEC-HMS Model. Reservoir capacity change scenarios applied to the actual rainfall condition and designed rainfall condition with a certain recurrence interval. The scenarios consist of: reservoir with the exsisting condition (scenario 1), increase depth of reservoir to 5 meters (scenario 2) and build 6 reservoirs on Pesanggrahan watershed (scenario 3). The model was calibrated using daily discharge data from the date of January 10th to April 30th 2009. Model calibration result shows that model is quite accurate to predict peak discharge in Pesanggrahan Watershed with Nash-Sutcliffe efficiency value = 0.9817 and R2 =0.975. Simulation results showed that the reservoir is effective in decreasing its local effect to peak discharge (reservoir area). The presence of reservoir with existing condition reduce only 6.38 % of the peak run off in outlet Kebon jeruk, whereas building of 6 reservoir will reduce 24.6 % of the peak run off in outlet Kebon jeruk.Keywords : HEC-HMS Model, peak discharge, Reservoir capacity change
Pemetaan Subsiden di Kesatuan Hidrologi Gambut Sungai Jangkang – Sungai Liong Pulau Bengkalis: Mapping of Peatland Subsidence in Peat Hydrology Unit Jangkang River – Liong River in Bengkalis Island Harisman Edi; Baba Barus; Dwi Putro Tejo Baskoro
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 19 No 1 (2017): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.364 KB) | DOI: 10.29244/jitl.19.1.13-18

Abstract

Subsidensi merupakan permasalahan penting pada pemanfaatan lahan gambut yang harus menjadi perhatian, apabila subsiden tidak terkontrol akan menyebabkan terjadinya banjir dan penurunan kualitas lahan. Penelitian ini mengembangkan pemetaan subsiden menggunakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap subsidensi dengan analisis regresi linear berganda metode stepwise. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa subsidensi yang terjadi disebabkan oleh 7 faktor yaitu umur tanaman, penggunaan lahan, bobot isi 50-100 cm, tingggi muka air tanah, tinggi muka air di saluran drainase, dan jarak dari saluran drainase dengan fungsi persamaan Y = -28.240 + 1.241 X1 + 0.023 X2 + 4.866 X3 + 0.370 X4 – 97.089 X5 – 0.209 X6 + 0.298 X7. Subsiden 0-50 cm terluas dengan luasan 13,472 ha pada penggunaan lahan aktual kebun karet seluas 4,013 ha, subsiden 50-100 cm mempunyai luasan 2,147 ha dengan penggunaan lahan aktual kebun karet seluas 813 ha, subsiden lebih dari 100 cm mempunyai luas terkecil yaitu 261 ha dengan penggunaan lahan aktual kebun kelapa 88 ha. Kata kunci: Bengkalis, penggunaan lahan, pemetaan, lahan gambut, subsiden
Analisis Respon Hidrologi dan Simulasi Teknik Konservasi Tanah dan Air Sub DAS Cimanuk Hulu: Analysis of Hydrology Response and Simulation of Soil and Water Conservation Enginerring in Upstream Cimanuk Sub Watershed Gilang Munggaran; Yayat Hidayat; Surya Darma Tarigan; Dwi Putro Tejo Baskoro
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 19 No 1 (2017): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.359 KB) | DOI: 10.29244/jitl.19.1.26-32

Abstract

Cimanuk Watershed is a priority catchment in West Java Province. The objective of the study is to analyze various land-use scenarios to improve base flow and lateral flow. The analysis use SWAT Hydrology model. The study showed that the model has a good performance in predicting flow discharge produced NSE 0.56 (satisfactorily) and R2 0.70. There are four scenarios to be analyzed. The best base flow and lateral flow analyses are from the first scenario with soil and water conservation techniques. The scenario resulted in the river regime coefficient by 78 (moderate), reduce direct runoff by 40.76% and increase lateral by 536.95 mm. Keywords: Baseflow, landuse, lateral flow, soil, and water conservation techniques, SWAT model
Simulasi Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Karakteristik Hidrologi Daerah Aliran Sungai Ciliman: Simulation of Land Use Change Against on Hidrological Characteristics of the Ciliman Watershed Leonard Kristofery; Kukuh Murtilaksono; Dwi Putro Tejo Baskoro
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 21 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.88 KB) | DOI: 10.29244/jitl.21.2.66-71

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliman merupakan salah satu DAS yang berada di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang dengan luas total DAS ± 500 km2. Banjir sering terjadi di DAS Ciliman akibat meluapnya anak-anak sungai Ciliman, karena konversi penggunaan lahan di daerah hulu Ciliman sehingga pada waktu musim penghujan, air hujan tidak meresap kedalam tanah tapi langsung menjadi air limpasan. Penerapan Konservasi Tanah dan Air (KTA) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas DAS Ciliman. Studi ini bertujuan untuk mensimulasikan beberapa teknik KTA sebagai upaya pengelolaan DAS Ciliman yang lebih baik dan menetapkan skenario penggunaan lahan yang terbaik sesuai dengan kondisi biofisik DAS Ciliman. Penelitian ini menggunakan model SWAT sebagai alat untuk mensimulasikan beberapa skenario teknik KTA di DAS Ciliman. Skenario yang disimulasikan adalah: 0) Penggunaan lahan existing, 1) Penerapan fungsi kawasan hutan, 2) Penerapan teknik Konservasi Tanah dan air menggunakan RTK RHL dari BPDAS Ciliwung-Citarum, 3) Penerapan Rencana Tata Ruang Wilayah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skenario 2 (RTK RHL) merupakan skenario terbaik dibandingkan dengan skenario yang lainnya. Skenario ini mampu menurunkan rasio Qmax/Qmin sebesar 31.63% dibandingkan skenario yang lainnya. Skenario 2 juga dapat menurunkan koefisien aliran tahunan sebesar 24% dan aliran permukaan langsung (direct runoff) sebesar 23.55% dan meningkatkan aliran bawah permukaan sebesar 16.20 % serta water yield sebesar 1.77%.
Co-Authors A Akbar Aditia Sapto Utomo Affan Chahyahusna Agis Mulyani Alim, Nurmaranti Andrea Emma Pravitasari, Andrea Emma Andria Harfani Qalbi Ansori Ansori Asti Nurmilah Astrid Aryani Ndun Asyhari, Adibtya Baba Barus Balqis Nur Aisyah Basuki Sumawinata Benadikta Widjayatnika Boedi Tjahjono Budi Mulyanto Carolyn, Rully Dhora Darmawan Darmawan Desy Fatmawati Diyah Novita Kurnianti Dyah Retno Panuju Elianah Elvina Nora Lubis Enni Dwi Wahjunie Enny Dwi Wahyunie Ernan Rustiadi Evi Nursari Evi Nursari Fajar Nugraha Fatmawaty Fatmawaty, Fatmawaty Fatoni, Arif Fayra Parahita Fulki Dwiyandi Araswati Gangga, Adi Gilang Munggaran Harisman Edi Hendi Hendra Bayu Henry D. Manurung Iman Sadesmesli Irvan Zidni Iskandar Iskandar Jepri, Kristoporus Jon Hendri JUBAEDAH JUBAEDAH, JUBAEDAH Khursatul Munibah Komarsa Gandasasmita Kukuh Murtilaksono Kukuh Murtilaksono Kukuh Murtilaksono Latief M Rahman Latief Mahir Rachman Latief Mahir Rachman Leonard Kristofery LILIK BUDIPRASETYO M. Galih Permadi Mahardika, Rabbirl Yarham Mahartika Setianingsih Malahayati, Sri Marisa Dwi Putri Maswar Maswar Maudy Susanti Mohammad Sofyan Muhammad Yahya Fadhil Nabila Nurhaliza Navisha Maulita Dewi Neneng Laela Nurida Nur Etika Karyati Nuraida Nuraida Nurmaranti Alim Nursari, Evi Omo Rusdiana Oteng Haridjaja Purwakusuma, Wahyu Putri, Savitri Khairunnisa Rahmah Dewi Yustika, Rahmah Dewi Rahman, Latief M Ramadhi, Muhammad Haris Achyar Ratna Yestina Ravelle, Adzan Pandu Reni Kusumo Tejo Selamet Kusdaryanto Seniarwan Seniarwan Siregar, Mariana Sella Suria Darma Tarigan Surya Darma Tarigan Syaiful Anwar Tiwi Astriani Toga Pandapotan Sinurat Vinni Lovita Widiatmaka Wistha Nowar Yayat Hidayat Yusuf, Sri Malahayati Zluyan Firdaus Afif