Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

The use of basalt scoria as a geopolymer cement to increase soil bearing capacity Saparudin Saparudin; Sofia W Alisjahbana; Rajiman Rajiman; Ilyas Sadad; Muhammad Amin; Yusup Hendronursito
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol. 11 No. 1 (2023)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2023.111.5085

Abstract

One method that can be used to improve soil properties is the addition of geopolymer cement to the soil to become more stable. This study aimed to determine the effect of geopolymer cement on soil stability. The raw materials for geopolymer cement include clay and basalt rock, with variations in the composition of 0%, 20%, 30%, 40%, and 50%. The levels of temperature variance used were 40 oC, 60 oC, and 80 oC, with variations in 4 and 6 hours. Characterization includes X-ray fluorescence (XRF), X-ray diffraction (XRD), and scanning electron microscope (SEM) tests of raw materials and products. The highest compressive strength was obtained on a mixture of 40% basalt, 200 mesh, and a heating temperature of 80 °C for 6 hours, 56.32 MPa. The California Bearing Ratio (CBR) test showed a significant increase in the heat treatment geopolymer products. The CBR value on y1 during the 10x collision was 16.67%; in the 30x crash, it increased to 63.33%, while in the 65x collision, it increased to 78.33%. Whereas in the Y2 measurement, at 10x collisions, it was 21.11%; at 30x collisions, the CBR value increased to 82.22%; and at 65x collisions, the CBR value increased to 100.00%.
Analisis Pengaruh Manajemen Konstruksi dalam Penanganan Keterlambatan pada Proyek Konstruksi Sadad, Ilyas; Sangidana, Galih Arbi
TEKNIKA SAINS Vol 9, No 1 (2024): TEKNIKA SAINS
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/teksis.v9i1.3050

Abstract

Pembangunan jalan merupakan bagian penting dalam pembangunan karena merupakan penghubung dalam pembangunan perekonomian. Menurut jenisnya, jalan merupakan suatu proyek konstruksi yang direncanakan dan dirancang untuk memberikan kemudahan bagi pemilik dan penggunanya. Banyak faktor yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pembangunan jalan dan tindakan yang dilakukan oleh manajemen konstruksi untuk menghindari keterlambatan yang dapat merugikan banyak pihak. Dari definisinya, manajemen konstruksi adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengendalian seluruh aspek yang terlibat dalam membangun suatu proyek konstruksi. Sasaran utama manajemen konstruksi adalah mengelola fungsi-fungsi manajemen secara efektif dan efisien sehingga memperoleh hasil yang optimal sesuai dengan kesepakatan dengan pemilik proyek. Teknik pengambilan sampel yang dipilih adalah wawancara/kuesioner dan observasi lapangan. Dalam penelitian ini diperlukan sampel sebanyak 30 responden yang berasal dari kontaktor dan konsultan. Kuesioner diambil dari observasi di lapangan mulai dari faktor biaya, cuaca, material, pekerja, dan lain sebagainya. Analisis manajemen konstruksi dalam penanganan keterlambatan menggunakan Microsoft Excel dan SPSS.
Implementasi Building Information Modeling (BIM) Menggunakan Metode Quantity Take Off Untuk Menentukan Volume Pekerjaan Struktur (Studi Kasus : Pembangunan Gedung Perpustakaan Kabupaten Pesawaran) Sadad, Ilyas; Noviantoro, Deny
TEKNIKA SAINS Vol 9, No 2 (2024): TEKNIKA SAINS
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/teksis.v9i2.3600

Abstract

Industri konstruksi terus berkembang dengan pesat, menuntut metode yang lebih efisien dan akurat untuk mengelola proyek. Building Information Modeling (BIM) telah muncul sebagai alat yang revolusioner. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses perhitungan konvensional quantity take off material pada pekerjaan struktur, mengidentifikasi kelemahannya, dan mengevaluasi implementasi Building Information Modelling (BIM) dalam meningkatkan akurasi serta efisiensi estimasi pada pembangunan Gedung Perpustakaan Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini juga membandingkan hasil estimasi material dari metode konvensional dan BIM untuk mengungkap manfaat BIM dalam mengurangi kesalahan, mempercepat proses, dan mengoptimalkan biaya. Penelitian ini menggunakan empat metode pekerjaan yaitu studi literatur, pengumpulan data, Pemodelan 3D dengan software Autodesk Revit dan analisis quantitiy take off dengan menggunakan software Revit 2024. Berdasarkan investigasi terhadap kontras antara perhitungan volume eksisting (biasa) dengan volume lepas landas yang dihasilkan dengan menggunakan konsep Building Data Modeling (BIM) pada pekerjaan tambahan, terlihat bahwa strategi BIM dapat meningkatkan ketepatan perhitungan volume pada setiap pekerjaan yang memiliki kontras tertentu, pekerjaan footplate tidak memiliki perbedaan, pekerjaan kolom pedestal tidak memiliki selisih, pekerjaan sloof memiliki rata-rata selisih 10,28 persen, pekerjaan kolom memiliki rata-rata selisih 5,87 persen, pekerjaan balok memiliki rata-rata selisih sebesar 3,85 persen, pekerjaan pelat lantai memiliki rata-rata selisih sebesar 10,93 persen, dan pekerjaan pembesian memiliki rata-rata selisih sebesar 12,80 persen.
ANALISA PENANGGULANGAN BANJIR SUNGAI WAY SEMAKA DENGAN METODE NORMALISAI SUNGAI DIWILAYAH PEKON KERANG KECAMATAN BATU BRAK LAMPUNG BARAT Sadad, Ilyas; Anggaria, Arbet
Jurnal Teknik Sipil Vol 15, No 2 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/jts.v15i2.4137

Abstract

Wilayah Pekon Kerang, Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat dilanda banjir pada 13 November 2022. Bencana alam semacam ini terjadi setiap kali hujan turun. Lebih dari sepuluh rumah hanyut oleh air. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan banjir. Puluhan hektare sawah terendam banjir akibat dari luapan Sungai Way Semaka. Dengan adanya permasalahan di daerah tersebut perlu adanya tindakan untuk mengantisipasi terjadinya kerugian yang lebih besar lagi, dan upaya yang dapat di lakukan adalah dengan menganilasa curah hujan mengunakan salah satu program untuk menganilisa air yaitu HEC- RAS 6.5. Adanya penelitian ini diharapkan menjadi antisipasi banjir dan adanya solusi solusi yang bisa diditerapkan baik daripihak pemerintah maupun masyarakat. Metodologi penelitian meliputi tahapan mulai dari pengambilan data, pengukuran eksisting sungai, pengumpulan data curah hujan dan DAS, Analisadebit banjir rencana, desain pemodelan normalisasi menggunakan HEC-RAS 6.5, cek kapasitas penampang sungai, evaluasi penampang eksisting, gambar rencana desain normalisasi. Beberapa lokasi tergenang menurut studi kapasitas penampang sungai HEC-RAS 6.5. Pada ketinggian 1,61 meter, Sungai Sta.750 mengalami banjir tertinggi. Standardisasi merupakan opsi jangka pendek lainnya untuk meningkatkan kapasitas Sungai Pekon Kerang. Secara khusus, sungai Sta 0,00–500 dan 1500– 2000 akan dikeruk hingga kedalaman yang lebih besar dengan simulasi menggunakan program aplikasi HEC-RAS 6.5. Dengan menggunakan pendekatan lain, akan terjadi perbedaan 10% di wilayah Pekon Kerang yang tergenang.
Analisis Kehilangan Air pada Sekunder BKTM.1 Daerah Irigasi Way Seputih UPTD Seputih Mataram Lampung Tengah Wijaya, Kodirman; Sadad, Ilyas
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 2 (2025): October Edition
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/portal.v17i2.8257

Abstract

Air merupakan unsur vital bagi pertumbuhan tanaman karena berperan dalam proses penyerapan unsur hara dari tanah yang dibutuhkan untuk pembentukan jaringan dan perkembangan sel tanaman. Ketersediaan air yang tidak merata sering menimbulkan ketidakefisienan dalam sistem irigasi, sehingga diperlukan analisis terhadap kehilangan air guna meningkatkan efektivitas distribusi dan efisiensi penggunaan air pada lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya kehilangan air pada saluran sekunder BKTM.1 di Daerah Irigasi Way Seputih, UPTD Seputih Mataram, Kabupaten Lampung Tengah, serta mengidentifikasi faktor penyebab dan implikasinya terhadap kinerja saluran. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dan pengukuran langsung di lapangan. Data primer mencakup kecepatan aliran, dimensi penampang saluran, dan volume sedimentasi yang diukur menggunakan alat current meter, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi pengelola jaringan irigasi. Analisis debit dilakukan dengan metode mean section, dan kehilangan air dihitung menggunakan persamaan ?? = ?? – ???. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa debit rencana pada saluran sekunder BKTM.1 sebesar 1,46 m³/dt. Berdasarkan hasil survei lapangan, debit aktual di bagian hulu sebesar 0,87 m³/dt dan di bagian hilir sebesar 0,86 m³/dt, sehingga kehilangan air hanya sebesar 0,01 m³/dt atau tergolong sangat kecil. Faktor utama penyebab kehilangan air adalah sedimentasi dengan volume total 3,405 m³ (3,40%), yang masih jauh di bawah ambang batas pengerukan, yaitu ≥20 m³ (20%). Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa saluran sekunder BKTM.1 masih berfungsi secara efisien dengan tingkat kehilangan air yang rendah. Rekomendasi diberikan agar dilakukan pemeliharaan berkala, pengendalian sedimentasi, dan peningkatan kapasitas saluran untuk menjaga kontinuitas aliran. Implikasi penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi perencanaan rehabilitasi jaringan irigasi lainnya serta mendukung kebijakan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dalam rangka peningkatan ketahanan pangan nasional.
ANALISIS EMBUNG TERHADAP GENANGAN YANG TERJADI DI PERUMAHAN PEMDA WAY HUI LAMPUNG SELATAN dodi, dodi; Sadad, Ilyas
JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Vol 5 No 1 (2024): JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/jumatisi.v5i1.6218

Abstract

Peristiwa banjir dan genangan air merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh beberapa faktor yang terjadi, pada keadaan ini banjir dan genangan air dapat mengganggu aktifitas masyarakat dikawasan yang terdampak banjir serta dapat mengurangi tingkat kenyamanan masyarakat dikawasan tersebut. Pada tingkat yang lebih tinggi peristiwa banjir dan genangan dapat menimbulkan dampak yang lebih parah pada kehidupan sosial masyarakat. Pengkajian, pelaksanaan, dan pengamatan genangan banjir dan daya tampung embung dilakukan di wilayah Perumahan Pemda Way Huwi Lampung Selatan dengan kajian penelitian 3 stasiun tangkapan hujan dan 5 tahun perhitungan data curah hujan. Dalam analisa tampungan embung dilakukan re-design embung guna penanganan genangan banjir dan melakukan normalisas saluran untuk menetralkan kondisi lingkungan dan drainase Perumahan Pemda Way Huwi. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan pada embung di Perumahan Pemda Way Huwi dipreroleh debit aliran pada drainase sebesar Q = 0,317 m³/detik, debit tersebut mendekati debit diantara kala ulang Q10-Q25. Diproleh total genangan pada lokasi sebesar 10194,469 m3. Sedagkan total volume eksisting embung diperoleh sebesar 2659,520 m3 tidak dapat menampung total genang banjir yang terjadi maka dilakukan re-design embung dengan kedalaman yang direncanakan diperoleh total rencan pelebaran embung sebesar 74986,5 m³.