Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PERBEDAAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN JAMBLANG BERDASARKAN PERBEDAAN KETINGGIAN TEMPAT TUMBUH MENGGUNAKAN METODE SPEKTROMETRI MASSA : TINJAUAN LITERATUR Kirana Azzahra Emil Musa; Riana Ardianti; Chaerunnisa Chaerunnisa; Abielza Yugha Geralda; Himyatul Hidayah
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.22437

Abstract

Tanaman yang dikenal dengan nama daun jamblang (Syzygium cumini L.) ini banyak ditanam masyarakat dan memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan, antara lain berpotensi mengobati kanker karena termasuk steroid, tanin, fenol, alkaloid, saponin, dan flavonoid. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui Perbedaan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Jamblang. Berdasarkan Perbedaan Ketinggian Tempat Tumbuh menggunakan metode spektrometri massa yang dianalisis dari beberapa sumber jurnal yang sejenis. Metode penelitian yang digunakan yaitu tinjauan literatur atau literature review dengan mengambil data pada database jurnal yaitu Google Scholar. Jurnal yang diseleksi merupakan jurnal dalam kurun waktu 2013-2023 dengan kata kunci yang telah ditetapkan dan diambil 14 jurnal yang sesuai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode spektrometri massa merupakan metode yang sesuai untuk digunakan dalam mengidelntifikasi Perbedaan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Jamblang Berdasarkan Perbedaan Ketinggian Tempat Tumbuh. Berdasarkan hasil literature review dari beberapa jurnal di dapatkan Perbedaan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Jamblang Berdasarkan Perbedaan Ketinggian Tempat Tumbuh yaitu perbedaan nyata kapasitas antioksidan ekstrak daun jamblang berdasarkan perubahan ketinggian lingkungan tumbuh tanaman. Dibandingkan daun jamblang yang ditanam di dataran rendah, daun jamblang yang ditanam di dataran tinggi seringkali mengandung lebih banyak antioksidan. Penyebabnya mungkin terkait dengan faktor lingkungan yang bergantung pada ketinggian termasuk suhu, intensitas sinar matahari, dan jenis tanah. Hasil ini memberikan wawasan baru yang penting mengenai kisaran bioaktivitas tanaman dan potensi menghasilkan produk dengan tingkat antioksidan optimal yang berasal dari daun Jamblang.
ANALISIS MUTU KIMIA DAN FISIK TEH HERBAL DAUN JAMBLANG (Syzygium cumini (L.) Skeels) BERDASARKAN WAKTU DAN SUHU PENGERINGAN Himyatul Hidayah; Surya Amal; Fitri Mutiaraning Tyas
Pharmacoscript Vol. 7 No. 1 (2024): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v7i1.1607

Abstract

Daun Jamblang (Syzygium cumini (L.) Skeels) merupakan salah satu tanaman obat yang berkhasiat sebagai antidiabetes. Penelitian ini secara umum untuk mengembangkan formulasi teh dari daun jamblang dengan penambahan daun stevia sebagai alternatif minuman fungsional bagi penderita diabetes. Tujuan penelitian ini untuk membuat teh herbal daun jamblang dan mengetahui standar mutunya. Analisis teh herbal daun Jamblang memakai rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan suhu pengeringan 50oC, 90oC, 110oC dan waktu pengeringan 110 menit; 130 menit; 150 menit. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis keragaman One Way ANOVA (Analysis of Variance) dengan taraf kepercayaan 95% kemudian di uji lanjutan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan waktu pengeringan dalam pembuatan teh herbal daun jamblang memberikan pengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu total, angka lempeng total, uji hedonik warna, aroma, dan rasa. Namun, tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kadar abu larut dalam air dan kadar abu tidak larut asam. Teh herbal daun jamblang dengan penambahan stevia yang terpilih oleh panelis adalah perlakuan S3T2 (suhu pengeringan 110oC dengan waktu pengeringan 130 menit) berdasarkan dari parameter warna, aroma, dan rasa.
RIVIEW ARTICLE : IDENTIFIKASI SENYAWA KIMIA DAN AKTIVITAS ANTIDIABETES TUMBUHAN JAMBLANG (Syzygium cumini L) Monica Yashna Kusuma Adi Saputra; Himyatul Hidayah; Sulastri Amallia; Samsi Ayu Wulandari
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 12 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.12526337

Abstract

Tanaman jamblang (Syzygium cumini L) adalah tanaman yang ditemukan di Indonesia yang dapat digunakan untuk pengobatan diabetes (kencing manis). Biji, daun, dan buah jamblang dikatakan dapat menurunkan kadar glukosa darah. ekstrak daun jamblang mengandung fenol, flavonoid, tanin, quinon, saponin, dan steroid/triterpenoid. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui senyawa kimia dan aktivitas antidiabetes pada tumbuhan jamblang. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian Literatur Review Article dengan hasil database yang diambil dari berbagai artikel melalui Google Scholar. Hasil dari berbagai penelitian menujukkan bahwa tumbuhan jamblang memiliki senyawa kimia kimia alkaloid, fenol, saponin, tanin, polifenol, steroid dan triterpenoid, glikosida dan kuinon. serta memiliki aktivitas antidiabetes dengan pengujian berbagai metode seperti diketahui ada 93% aktivitas penghambatan α-glukosidase dan dalam pengujian penghambatan enzim, ekstrak daun Jamblang menunjukkan penghambatan aktivitas α-glukosidase dengan nilai IC50 sebesar 26,821 ppm.
POTENSI FARMAKOLOGI DAN TERAPEUTIK TUMBUHAN JAMBLANG (Syzygium Cumini L.Skeel) Alya Lutfiah; Pratiwi Pratiwi; Septian Aditiya Nugraha; Himyatul Hidayah
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 12 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.12176960

Abstract

Salah satu tanaman yang dapat dijadikan obat herbal adalah tanaman jamblang (syzygium cumini l.skeel). Jamblang (Syzygium cumini L.) merupakan pohon berbuah dari famili Myrtaceae. Tanaman ini banyak dimanfaatkan masyarakat Indonesia untuk kesehatan khususnya pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional menggunakan berbagai tumbuhan umumnya lebih aman dibandingkan pengobatan modern karena relatif lebih sedikit efek sampingnya (Sumayyah & Salsabila, 2017). Seluruh bagian tanaman jamblang (syzygium cumini l.skeel) dapat dimanfaatkan untuk tujuan kesehatan. Tanaman jamblang (syzygium cumini l.skeel) memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, anthelmintik, antikanker, antibakteri, dan antidiabetes, menurut studi praklinis (Haroon, 2015).Metodologi yang digunakan pada penelitian jurnal ini adalah metode sistematik dengan topik aktivitas farmakologi tumbuhan jamblang (Syzygium cumini L.), dengan tambahan merujuk pada perbandingan jurnal lain atau juga disebut LRA (Literature article review). Material review jurnal ini bersumber dari database yang mencakup publikasi ilmiah nasional seperti Google Scholar, dan Pub-Medaktivitas farmakologi tumbuhan jamblang (Syzygium cumini L.) sebagai Antibakteri, Antikanker, Antidiabetes, Antihipertensi, Anti-Alergic, Antijamur, Anti-Hiperlipidemic, Antioksidan, Hepatoprotektif, Hipotermik dan DiuretikTumbuhan Jamblang yang telah banyak dimanfaatkan sebagai sumber bakteri tahan alkali, seperti daun, biji, dan batang. Diekstrak daun jamblang dengan hidroalkohol terbukti memiliki aktivitas antibakteri, daun jamblang mampu melawan strain Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella pneumoniae, dan Staphylococcus aureus. Berdasarkan penggunaan sebelumnya sebagai obat tradisional, beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji efek ekstrak tanaman jamblang dalam menghambat sel kanker. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak biji buah Jamblang terbukti efektif mencegah pertumbuhan tumor, ditunjukkan dengan penurunan berat badan mencit dan penurunan volume sel tumor pada mencit. Ekstrak biji jamblang diuji pada beberapa sel kanker dan dievaluasi selama 48 jam.
PENGUJIAN LOGAM TEMBAGA PADA PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Himyatul Hidayah; Della Putri Valentina; Iin Kurniawati; Renita Hamzah
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 12 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.12525290

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji “Pengujian Logam Tembaga Pada Produk Air Minum Dalam Kemasan Secara Spektrofotometri Serapan Atom”. Sampel pada air minum diambil dari berbagai sumber dan dianalisis untuk menentukan kadar tembaga. Metodologi yang digunakan pada penelitian tersebut yaitu Systemic Literature Review (SLR). Data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari data-data publikasi Google scholar, Sci-Hub Journal, Pubmed, Publish or perish dengan kata kunci pengujian logam tembaga, spektrofotometri serapan atom, AMDK. Hasil dari beberapa artikel menunjukkan tentang tingkat keberadaan tembaga dalam air minum dapat digunakan untuk menilai keamanan konsumsi air tersebut. Metode spektrofotometri serapan atom terbukti efektif dalam mendeteksi konsentrasi logam tembaga dengan tingkat presisi yang tinggi, memberikan dasar yang kuat untuk pemantauan kualitas air minum.
Perbandingan Metode Analisis Instrumen HPLC dan Spektrofotometer UV-VIS Siti Mudrikah; Himyatul Hidayah; Tanti Amelia; Helsen Helsen
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 13 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.12775619

Abstract

Tujuan pada literarture review artikel ini yaitu untuk membandingkan metode analisis instrumen HPLC dan spektrofotometer Uv-Vis. HPLC (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi) adalah metode kromatografi cair yang dipakai untuk memisahkan campuran cairan. Spektrofotometer UV-Vis adalah alat deteksi yang digunakan dalam analisis kimia. Detektor ini bekerja dengan melewatkan sinar UV dan cahaya tampak melalui sampel di ruang aliran dan kemudian mengukur penyerapan panjang gelombang yang berbeda. Metode pengujian ini digunakan yaitu Systematic Literature Review (SLR). Datanya diambil dari sumber yaitu beberapa website seperti Google Scholar, Science Direct, Sci-Hub, Pubmed, dan Publish or Perish dengan kata kunci Metode HPLC dan Spektrofotometer Uv-Vis. Berdasarkan Review jurnal dapat diambil kesimpulan bahwa salah satu penelitian terkait menunjukkan bahwa analisis menggunakan metode HPLC dapat memberikan hasil dengan sensitivitas yang lebih baik, sedangkan metode spektrofotometer UV-Vis memiliki linearitas, presisi, dan akurasi yang lebih baik.
Review Artikel: Antara Khasiat dan Efek Samping Tumbuhan Jamblang (Syzygium cumini L.) Indah Sari Amanatun Nisa; Himyatul Hidayah; Syifa Khairiyah; Sri Anbar Naurah
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 13 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.12775610

Abstract

Tumbuhan Jamblang adalah tumbuhan yang diyakini memiliki banyak manfaat, karena mengandung senyawa kimia yaitu flavonoid, alkaloid, resin, tannin dan minyak atrsiri, selain memiliki senyawa kimia, Bagian dari tumbuhan jamblang ini banyak memiliki manfaat untuk pengobatan suatu penyakit,yaitu kulit buah jamblang, Daunnya serta buahnya memiliki senyawa kimia berbeda sehingga dapat mengobati penyakit. Maka dengan itu tujuan dilakukannya Review Artikel ini untuk mengetahui apa saja khasiat dan efek samping Tumbuhan Jamblang (Syzygium cumini L) sebagai obat bahan alam yang dapat dijadikan pengobatan penyakit. Metode Penelitian Review Artikel menggunakan studi literatur data secara sistematis dengan jurnal ilmiah internasional dan nasional seperti Google Schoolar, Scopus dan Sciencedirect tentang tema “khasiat dan efek samping Tumbuhan Jamblang (Syzygium cumini L.). Adapun hasil yang diperoleh Ekstrak kulit buah jamblang terbukti berpotensi sebagai pengobatan alami kolesterol tinggi, lalu pada bagian buah mengandung senyawa kimia contohnya : flavonoid, alkaloid, resin, yang memiliki manfaat signifikan Mengurangi kadar lipoprotein densitas rendah (LDL) pada tikus wistar dengan nilai 58,93%, lalu pada daun dan kulit kayu tumbuhan ini untuk pengobatan anti-inflamasi dengan senyawa kaempferol-7-O-α-L-rhamnopyranoside yang diisolasi dari daun jamblang, serta pada efek samping yang ditimbulkan oleh penggunaan tanaman ini ,potensi efek samping buah jamblang masih terbatas pada literatur yang tersedia.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Batang Kayu Jamblang (Syzygium Cumini L.): Literature Review Article Hanifah Ismayfatin; Himyatul Hidayah; Aliffia Dwi Rahma; Yulianti Khasanah
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 13 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.12747715

Abstract

Jamblang (Syzygium cumini L.) merupakan tumbuhan yang termasuk dalam famili Myrtaceae. Saat ini Jamblang ditetapkan sebagai tanaman langka di Indonesia. Rusaknya tanaman ini merupakan salah satu penyebab utama kegagalan. Jamblang membawa banyak manfaat. Hampir setiap bagian dari tanaman ini telah diketahui manfaatnya. Penulisan ini menggunakan metode literature review article (LRA) dalam bentuk referensi primer berupa jurnal nasional dan internasional 10 tahun terakhir yang dicari pada database Google Scholer dengan bahan referensi yang yang di ambil sebanyak 13 jurnal atau artikel ilmiah yang dipublikasikan dari tahun 2013 sampai 2023. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan dan manfaat dari Kulit batang kayu Jamblang. Hasil penelitian menunjukan Banyak zat yang terkandung dari tanaman Jamblang, seperti kulit kayu Jamblang mengandung sekelompok metabolit sekunder. Salah satunya adalah flavonoid. Senyawa flavonoid membunuh bakteri dengan dua cara: dengan menghancurkan membran sel bakteri dan dengan menghancurkan protein sel bakteri. Senyawa ini dapat digunakan sebagai anti kanker, anti tumor, anti diabetes, anti hipertensi,anti inflamasi, antioksidan, antibakteri dan anti alergi. Selain senyawa flavonoid, tanaman Jamblang juga mengandung senyawa fenolik dengan sifat antibakteri dan bakterisida.
Review Article: IDENTIFIKASI SENYAWA KIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIHIPERTENSI TUMBUHAN JAMBLANG Ayu Jasmine Azzahra; Azzahra Amelia; Lia Eka Budiyanti; Himyatul Hidayah
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 16 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13761412

Abstract

The jamblang plant is a type of fruiting tree from the Myrtaceae family that has many health benefits, one of which is to treat hypertension. This study aims to identify chemical compounds and test the antihypertensive activity of jamblang plant (Syzygium Cumini L.). This systematic review was carried out by identifying articles in several databases (Google Scholar, PubMed, ScienceDirect, and ResearchGate). The article selection process uses the Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA) guidelines to create a flow diagram with research inclusion and exclusion criteria. Results showed that ethanol extract of jamblang plant contains flavonoids, tannins, saponins, steroids, terpenoids, anthroquinones, alkaloids, catechins, glycosides, and phenols. Antihypertensive activity test showed that ethanol extract of jamblang plant has ACE inhibition activity with IC50 value of 128.4 mg/mL. Conclusion The jamblang plant has potential as a source of natural antihypertensive compounds that can be used as an alternative treatment for hypertension.
Literature Riview: Potensi Antioksidan dan Antihiperglikemik In Vitro dan In Vivo dari Jamblang Eka Nurfarida Musfiroh; Shintya Happy Herawati; Seftiani Su’aida Mahfud; Syifa Salsabila Nur Fauziah; Himyatul Hidayah
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 16 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13762013

Abstract

Antioxidants are one way to overcome the problem of free radicals. Diabetes is a group of metabolic diseases characterized by increased blood sugar levels and caused by impaired insulin secretion, impaired insulin action, or both. In vitro testing of glucose lowering activity was carried out using the Nelson-Somogyi method. Jamblang leaves are effective in normalizing glucose levels and controlling oxidative stress. This review aims to provide information regarding the potential of jamun as an antidiabetic drug so that it can be developed further. This research uses primary data sources. Collected through databases such as Google Scholar, several national journals can be searched as data sources. The results of this research indicate the presence of secondary metabolites such as alkaloids, flavonoids, saponins, terpenoids, tannins, steroids, phenolics, glycosides, cardiac glycosides, and resins in various plants, including bark, seeds, and leaves.
Co-Authors Abielza Yugha Geralda Abriyani, Ermi Acih Nurheni Adiva Nafila Zulfa Aisyah Salsabila Ramadhina Aliffia Dwi Rahma Alya Lutfiah Amelia Putriana Anjar Rismawati Annida Lutfiya Annida Lutfiyah Astriani Nurjanah Audia Nazwa Zanuba Adam Ayu Jasmine Azzahra Azzahra Amelia Balebat Ayu Sinangling Bintang Larasati Bunga Regista Cahyani Chaerunnisa Chaerunnisa Daila Ardiswina Pondini Dedy Frianto Della Putri Valentina Devi Yanti Dini Noer Fatwa Eka Helmy Rosyadi Eka Nurfarida Musfiroh Erna Srifitriani Farres Ilhamza Arrizqi Febriani Dwi Anzaini Fitri Mutiaraning Tyas Frida Fatmawati Gunarti, Neni Sri Hanifah Ismayfatin Helsen Helsen Icha Nurfirzatulloh Iin Kurniawati Ina Nurunnisa Indah Sari Amanatun Nisa Indra Mulyawan Irdiyani Fariha Jihan Khairunnisa Kirana Azzahra Emil Musa Lia Eka Budiyanti Lina Aliyani Mardiana Lola Pitaloka Maulana Yusuf Alkandahri Maya Arfania Meika Hestina Putri Monica Yashna Kusuma Adi Saputra Muhamad Aldi Firdaus Muhammad Zein Latif Mutiara Insani Nabilla Atqia Shakira Nabilla Putri Nurizha Nanda Selvia Putri Nono Suryana Nur Intan Wulansari Nurhadi Amirullah Pratiwi Pratiwi Putri Agustina Rendi Haryadi Renita Hamzah Riana Ardianti Rifka Adya Shafira Rini Ernawati Sari Risma Siti Nur Rosidah Risti Septanti Salwa Sukma Ismanit Samsi Ayu Wulandari Seftiani Su’aida Mahfud Septian Aditiya Nugraha Shantya Pramasari Shintya Happy Herawati Siti Mudrikah Sri Anbar Naurah Sulastri Amallia Surya Amal Syifa Khafina Azzahra Syifa Khairiyah Syifa Salsabila Nur Fauziah Tania Lustianah Tanti Amelia Tati Kholisoh Yuliani Yuliani Yulianti Khasanah Zevania Toguria Nadeak