Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

CRIME STUDY IN POSTMODERNISM PERSPECTIVE Herry Fernandes Butar Butar
卷 3 编号 1 (2020): Journal of Correctional Issues (JCI)
Publisher : Polteknik Ilmu Pemasyarakatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52472/jci.v3i1.41

Abstract

This research answers how Postmodernism criminology explains about conceptual meaning of crime that differed from modern perspective. With the development of criminology and the rise of new thought in criminology gave us chance at renewing the approach in doing research needed to explain crime and how crime occurred. In post-modernism criminology that has been critically question that modern perspective had not been explained crime as how crime defined empirically. The research is using qualitative perspective with literature study and case study of crime such as environment crime, womanizing, the rise of sentencing in Indonesia and other cases and analysing it with the perspective of post-modern criminology. The case study goals are how to see crime from postmodern and modern criminology and gave the option how to create policy to handle crime
TYPES AND APPLICATION OF REHABILITATION PROGRAM AGAINST PRISONERS IN DRUGS CASES AT THE SPECIAL PRINCIPAL INSTITUTIONS FOR DRUG IN INDONESIA Nurfauziah Amalia Mubarak; Herry Fernandes Butar-Butar
卷 4 编号 2 (2021): Journal of Correctional Issues (JCI)
Publisher : Polteknik Ilmu Pemasyarakatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52472/jci.v4i2.69

Abstract

A fact that can’t be avoided in the prison is the dominance of the drug case which is the largest contributor of prisoners in the institution, even other crimes can be lined with drug cases if the prisoner commits a crime under the influence of illegal drugs. Narcotics are considered as an outlet for someone who is experiencing mental stress such as depression, it is easy to be provoked by irresponsible individuals who offer solutions to be free in an illegal way. Not only adults, for the sake of the circulation of drugs continue to be sold, they use children as an intermediary for the action. If they have become drug addicts and consume them for a long time then special coaching is needed that is applied to all Penitentiary institutions throughout Indonesia. The government establishes detailed regulations for handling drug cases so that the recovery of prisoners from the crimes they have committed can be carried out effectively and thoroughly so that prisoners can be free from illegal drugs. This journal will explain the types of rehabilitation at the Narcotics Penitentiary in Indonesia and how they will be applied to prisoners while they are serving their time in prison. Suatu fakta yang tidak bisa dihindari di dunia pemasyarakatan adalah dominasi kasus Narkoba yang menjadi penyumbang terbesar narapidana di dalam lembaga, bahkan tindak kejahatan lainnya dapat berlapis dengan kasus narkoba apabila narapidana tersebut melakukan kejahatan di bawah pengaruh obat-obatan terlarang. Narkoba dianggap sebagai pelampiasan seseorang yang mengalami tekanan mental seperti stress dan depresi, sehingga mudah sekali terhasut oleh oknum tidak bertanggung jawab yang menawarkan solusi untuk terbebas dari tekanan tersebut dengan cara yang illegal. Tak hanya orang dewasa, demi peredaran narkoba terus lancar dijual maka para oknum menggunakan anak yang tak paham narkoba sebagai perantara aksinya. Mungkin akan mudah untuk dibina apabila narapidana bukanlah pecandu, tetapi jika sudah menjadi pecandu narkoba dan mengonsumsinya dalam jangka waktu yang lama maka dibutuhkan pembinaan khusus sebagai pendamping pembinaan biasa yang diterapkan kepada seluruh lembaga Pemasyarakatan di seluruh Indonesia. Untuk itu, pemerintah menetapkan regulasi terperinci untuk penanganan kasus narkoba sehingga kegiatan pemulihan narapidana dari kejahatan yang ia perbuat dapat terlaksana secara efektif dan menyeluruh hingga narapidana tersebut bisa terbebas dari obat-obatan terlarang yang seharusnya tidak mereka konsumsi. Pada jurnal ini akan dijelaskan jenis-jenis rehabilitasi pada Lembaga Pemasyarakatan Khusus Narkotika di Indonesia serta bagaimana penerapannya kepada narapidana selama mereka menjalani masa pidana di dalam penjara.
Peran Binadik Dalam Pencegahan Penyebaran Covid-19 (Studi Kasus Di Lapas Kelas IIB Bitung) Agatha Monica Putri; Herry Fernandes Butar Butar
Unizar Law Review (ULR) Vol 4 No 2 (2021): Unizar Law Review
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Islam Al-Azhar Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53726/ulr.v4i2.375

Abstract

The COVID-19 pandemic is a severe public health crisis, causing major disruption to daily life. To date, the total positive cases of Covid-19 in April 2021, there are 1,562,868 cases. Experiencing a significant increase compared to March 2020, there were a total of 1,155 positive cases of Covid-19. Discipline in implementing health protocols is key to controlling the transmission of Covid-19. Arrangements regarding health protocols have been implemented in the community. But the reality is, there are still many people who violate health protocols. So it needs to be reviewed, how community optimization in the new normal era, when it is associated with rules and realities in society. The research method used is empirical juridical research with legal approaches and concepts.
PERAN INFORMASI DI MEDIA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN PERILAKU PRO ENVIRONMENTAL Rizal Apriyadi Muharram; Herry Fernandes Butar Butar
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 9, No 4 (2022): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v9i4.2022.954-962

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor media sosial yaitu pesan serta kekuatan persuasif media sosial dengan perubahan sikap pro environmental yang akan mengarah pada perubahan perilaku. Peneliti menggunakan Teori Respon Kognitif untuk kerangka dasar ilmiah pada penelitian dimana teori ini menjelaskan bahwa khalayak secara aktif terlibat langsung pada proses penerimaan informasi dan mengevaluasi informasi yang diterimanya berdasarkan pengetahuan serta sikap yang telah dimiliki sebelumnya dimana sikap dan pengetahuan tersebut akan mengarah pada perubahan sikap. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2018 Universitas Padjadjaran dengan jadwal penelitian yang dilaksanakan selama sepuluh hari. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi spearman’s rho dan hasilnya membuktikan bahwa terrdapat hubungan antara pesan di media sosial dan kekuatan perrsuasif media sosial dengan perubahan sikap, dan perubahan sikap tersebut juga memiliki hubungan dengan perubahan perilaku pro environmental. bahwa 51,5% mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2018 setuju bahwa mereka melihat teks video ataupun foto tentang pencemaran lingkungan di media sosial. 64,6% mahasiswa menyetujui bahwa konten yang disediakan di media sosial dapat mendorong seseorang untuk mengambil tindakan terhadap permasalahan lingkungan. 80,8% mahasiswa sangat setuju bahwa lingkungan harus dijaga untuk generasi masa depan yang lebih baik dan 77,8% mahasiswa selalu mematikan air ketika selesai mandi.
PENYELENGGARAAN PEMBINAAN NARAPIDANA DALAM WIRAUSAHA DI BIDANG KERAJINAN TANGAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA MAGELANG Ahmad Ichsani; Herry Fernandes Butar Butar
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 8, No 5 (2021): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v8i5.2021.1142-1151

Abstract

Lembaga Pemasyarakatan adalah tempat dimana seoorang narapidana dibimging dan dibina sesuai haka asasi yang seharusnya mereka dapatkan agar mereka dapat memyadari kesalahannya dan bisa menjadi lebih baik lagi. Selain itu di dalam Lembaga Pemasyarakatan dilakukan perawatan narapidana, sistem penjara yang menekankan pembinaan dalam rangka rehabilitasi, pengurangan, rehabilitasi, dan penyesuaian, tetapi untuk narapidana seumur hidup yang dipenjara seumur hidup. Konsep Lapas dalam tataran empiris dilaksanakan oleh Lapas Klas IIA Magelang, antara lain: Lapas Klas IIA Magelang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang telah menyelenggarakan proses kegiatan pembinaan terhadap narapidana yang mana selain membina narapidananya juga terdapat kegiatan lain yang dapat mendorong narapidana kelih baik lagi dan lebih terampil, salah satunya adalah di bidang perajin bekerja sama dengan berbagai gereja di daerah Magelang. Proses pembinaan terhadap narapidana yang direncanakan merupakan salah satu bentuk program yang bertujuan untuk mencegah atau mengurangi adanya potensi/peluang kekambuhan atau residivis, dimana dengan pembinaan yang baik dan sesuai mereka dapat menghindari melakukan perbuatan salah yang sama lagi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitis untuk menjelaskan dan mendalami data agar dapat menjelaskan gambaran pelaksanaan pembinaan narapidana di berbagai sektor dalam Lapas Klas IIA Magelang. Kemudian untuk metode yang digunakan adalah wawancara dengan pejabat yang berkaitan dengan data yang ingin diperoleh dan studi pustaka untuk menguji nilai keaslian data menggunakan triangulasi sumber. Analisis data yang dilakukan melalui serangkaian proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan dapat dilihat bahwasanya proses pelaksanaan program pembinaan narapidana artisanal di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Magelang telah melaksanakan trisula kegiatan yakni perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Perencanaan tersebut berupa beberapa aspek seperti perekrutan pekerja, baik petugas pemasyarakatan maupun tahanan sesuai dengan keahliannya, penetapan biaya yang diperlukan, penyusunan pembagian tugas-tugas dan realisasi struktur organisasi berdasarkan dengan kelompok kerja untuk subunit kerja, persiapan struktur serta sarana dan prasarana yang diperlukan dengan seoptimal mungkin, pengisian SOP pelaksanaan proses kegiatan pembuatan (produksi), perencanaan strategi pemasaran (marketing). Sedangkan pelaksanaannya meliputi pengamatan terhadap pameran para ahli dan tahanan, pengawasan pembayaran dan penggunaan harta kekayaan yang digunakan, perencanaan dan koordinasi latihan-latihan narapidana, pemanfaatan kerangka yang diberikan, pembuatan barang-barang kerajinan termasuk karung, boneka, embel-embel, perlengkapan keluarga, dll sesuai SOP , memajukan dan memasarkan barang tersebut. Gerakan terakhir adalah menilai metode yang terlibat dalam mengatur dan melaksanakan pengembangan tahanan di daerah khusus. Akhir yang dapat ditarik adalah bahwa cara pelaksanaan pembinaan para tahanan di kawasan seni telah diselesaikan dengan pengaturan. Meski demikian, ada hambatan dalam penataan aset manusia, khususnya membuat guru dan penyusunan rencana keuangan yang berdampak pada tertundanya siklus pelaksanaan. Bimbingan yang diberikan adalah untuk memperluas aksesibilitas aset oleh Lembaga Pemasyarakatan dan ketepatan dalam membuat pengaturan yang harus memiliki opsi untuk mengharapkan perubahan selama siklus eksekusi. Upaya yang diharapkan untuk mengatasi kesulitan untuk benar-benar berfokus pada tahanan bebas adalah membantu organisasi pemerintah dan berbagai kantor untuk lebih mengembangkan kemajuan tahanan, inspirasi yang kuat dari daerah setempat yang digabungkan dengan standar moral dan keyakinan, upaya untuk bekerja pada bantuan pemerintah dari individu-individu tertentu. pejabat untuk membangun ketergantungan dalam melakukan kehadiran etis. Analis merekomendasikan kebutuhan untuk memahami kewajiban mendorong tahanan dengan setiap bagian mereka, terutama bagian dari kerangka keadilan yang sah seperti polisi, penyelidik dan pengadilan untuk secara efektif mendaftarkan daerah setempat, pemerintah dan daerah swasta dengan tujuan akhir untuk menaklukkan masalah yang dilihat oleh para tahanan.
EFEKTIVITAS POLA PEMBINAAN KEMANDIRIAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN SEBAGAI BEKAL DALAM PROSES REINTEGRASI Gilang Arnovian Pramana; Herry Fernandes Butar Butar
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 8, No 5 (2021): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v8i5.2021.967-973

Abstract

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana efektifitas pembinaan kemandirian di dalam Lembaga Pemasyarakatan. Pembinaan kemandirian yang dilaksanakan di Lembaga pemasyarakatan berupa pembinaan keterampilan kepada narapidana dalam bentuk skill pekerjaan yang dapat dipergunakan narapidana nanti saat keluar dari Lembaga Pemasyarakatan sebagai bekal supaya pada saat proses reintegrasi narapidana memiliki keterampilan yang dapat dipergunakan   untuk bekerja sehingga meminimalisir terjadinya pengulangan tindak kejahatan kembali (residivisme). Penentuan pembinaan keterampilan di dalam Lembaga pemasyarakatan ditentukan oleh narapidana itu sendiri disesuaikan dengan minat dan bakatnya dengan melalui assessment yang dilakukan oleh Pembimbing Kemasyarakatan. Hal ini dilakukan agar supaya dalam pengaplikasian kegiatan pembinaan keterampilan, narapidana merasa nyaman dari apa yang dilakukannya. Sehingga diharapkan pembinaan keterampilan bisa berjalan dengan optimal.
AGAMA SEBAGAI MEDIA DRAMATURGI NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB CIAMIS Agung Ginanjar; Ali Muhammad; Herry Fernandes Butar Butar Fernandes Butar Butar
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 8, No 7 (2021): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v8i7.2021.1930-1945

Abstract

Lembaga Pemasyarakatan atau yang disingkat LAPAS memiliki fungsi sebagai tempat untuk melakukan pembinaan kepada Narapidana. Dalam pelaksanaan pembinaan tersebut diterapkan berbagai peraturan yang bermuara kepada tujuan pemasyarakatan yaitu reintegrasi sosial yaitu kondisi pulihnya hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan. Di balik ketatnya peraturan yang diterapkan, ada sebagian narapidana yang masih belum merasakan manfaat dari tujuan pemasyarakatan ke dalam hatinya. Hal ini lah yang menjadi pilihan mereka untuk bermain peran agar terlihat sudah mengalami perubahan yang signifikan demi tercapainya tujuan mereka sendiri yaitu segera bebas. Istilah ini dikenal dengan Dramaturgi. Untuk mengupas permasalahan ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan didukung teknik wawancara dan observasi narapidana di Lembaga Pemasyarakatan IIB Ciamis. Hasil penelitian menunjukan adanya praktek dramaturgi pada tiga kondisi yang berbeda yaitu pada saat interview, di tempat ibadah dan di dalam kamar atau sel. Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi petugas Lembaga Pemasyarakatan agar lebih memberikan pengawasan dalam pembinaan dan pembimbingan Narapidana selama menjalani hukuman hilang kemerdekaan agar tidak hanya melihat dari perubahan penampilan tetapi dari kehidupan keseharian. Sehingga dapat meminimalisir pengulangan tindak pidana setelah kembali ke masyarakat.
BIMBINGAN SOSIAL INDIVIDU DALAM UPAYA PERUBAHAN PERILAKU ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK Paskalis Pandapotan Nainggolan; Herry Fernandes Butar Butar
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 9, No 5 (2022): NUSANTARA :Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v9i5.2022.1588-1599

Abstract

Anak  adalah bagian yag tidak bisa terpisahkan dari keberlangsungan hidup manusia dan keberlangsungan suatu bangsa dan negara, anak yang berhadapan dengan hukum tidak sematamata kehilangan masa depan. Pada penelitian ini peneliti berfokus kepada pemberian bimbingan sosial yang tepat pada anak yang sedang menjalani masa pidana di Lembaga Pembinaan Khusus Anak. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara yang bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Anak yang ada di LPKA dapat dikatakan sebagai anak yang melanggar hukum yang mengakibatkan anak harus menjalani hukuman akibat perbuatan nya di Lembaga Pembinaan Khusus Anak. Pemberian bimbingan pribadi sosial bagi anak yang sedang menjalani hukuman sangatlah penting, namum tidak semua anak mendapatkan bimbingan sosial selama berada di LPKA, Lapas maupun Rutan. Hal ini yang mendorong penulis untuk mengangkat judul penulisan ini. Dalam hal ini peran keluarga dan LPKA sangat dibutuhkan untuk dapat membantu anak dalam memperbaiki sikap dan prilaku yang menyimpang dari kehidupan bermasyarakat.
MENGHADAPI PENGARUH PEMENJARAAN DENGAN BERBASIS KONSEP COMMUNITY BASED CORRECTIONS PADA SISTEM PEMASYARAKATAN M.Hafiz Habibi; Herry Fernandes Butar Butar
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 8, No 5 (2021): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v8i5.2021.981-991

Abstract

Berakhirnya sistem penjara dan masuknya ke dalam sistem disiplin merupakan titik balik dalam perlakuan terhadap para pelanggar. Pemidanaan yang kejam yang semula digunakan untuk memberikan efek jera bagi pelaku, kini telah menjelma ke arah yang lebih manusiawi, yaitu sistem pemasyarakatan yang bertujuan agar narapidana dapat diterima oleh masyarakat (reintegrasi ke dalam masyarakat), kemudian konsep CBC ( Berbasis Komunitas). Penggunaan hukuman memungkinkan masyarakat untuk ikut serta dalam proses adopsi narapidana, sehingga tercapai suatu kesatuan hubungan antara kehidupan, penghidupan, dan kehidupan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan konsep pemasyarakatan dalam pemasyarakatan lembaga pemasyarakatan. Penelitian ini dilakukan melalui metode kualitatif dan deskriptif, dilengkapi dengan observasi dan studi kepustakaan. Keterlibatan masyarakat dalam proses penahanan seharusnya berdampak positif bagi pelaksanaan reintegrasi sosial, khususnya dengan meminimalkan dampak penahanan, termasuk stigmatisasi di masyarakat terhadap pelaku.
STUDI DESKRIPTIF PELAYANAN KESEHATAN BAGI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B WONOSARI Graciella Devi Maharani; Herry Fernandes Butar Butar
Gema Keadilan Vol 9, No 1 (2022): Gema Keadilan
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/gk.2022.15651

Abstract