Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TOMPOBULU KABUPATEN BANTAENG SULFADLI T; . MUSTARI
Jurnal Tomalebbi Volume 1, Nomor 1, Maret 2014
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.143 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran PKn Kelas VIIA SMP Negeri 2 Tompobulu Kabupaten Bantaeng tahun ajaran 2013/2014. Subjek penelitian ini berjumlah 20 orang yang terdiri dari 7 orang perempuan dan 13 orang laki-laki. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dilakukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Dari siklus I ke siklus II menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dengan senantiasa meningkatkan keaktifan belajar siswa. Adapun hasil penelitian yang dilaksanakan selama dua siklus dapat disimpulkan bahwa: 1) Pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa hal ini nampak dari aktivitas belajar siswa yang meningkat yang pada siklus I dengan kualifikasi cukup berubah menjadi baik pada siklus II. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dalam pembelajaran PKn dapat meningkatkan keaktifan siswa di kelas VIIA SMP Negeri 2 Tompobulu Kab. Bantaeng yang dapat dilihat dari keaktifan belajar siswa, yaitu dari kategori sangat kurang pada siklus I meningkat menjadi kategori sangat tinggi pada siklus II. 2) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap penjelasan guru (pandangan siswa terhadap penjelasan guru, mencatat materi penting yang disampaikan oleh guru dan respon siswa saat guru memberikan umpan balik), kerja sama siswa dalam kelompoknya (ikut serta menyelesaikan tugas kelompok dan menjalin komunikasi yang baik dengan teman kelompok), kemampuan siswa mengemukakan pendapatnya dalam kelompok (siswa menjawab pertanyaan yang diberikan dari kelompok lain serta siswa sudah menanggapi jawaban yang diberikan oleh kelompok lain), dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru tepat pada waktunya (siswa sudah bisa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, serta siswa menyelesaikan lembar tugas tepat pada waktu yang ditentukan). KATA KUNCI: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing, Keaktifan, Pembelajaran PKn
IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 06 TAHUN 2003 TENTANG PANDAI BACA AL-QUR’AN BAGI CALON PENGANTIN A. NURAULIA M; . MUSTARI
Jurnal Tomalebbi Volume III, Nomor 3, September 2016
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.078 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba No 6 Tahun 2003 Tentang Pandai Baca Al-Qur’an bagi calon pengantin di KUA Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba, dan berjumlah pegawai negeri 3 orang di Kantor Urusan Agama Kecamatan Bulukumpa, Untuk mencapai tujuan tersebut maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data Deskripsi Kualitatif melalui, dokumentasi, observasi, dan wawancara. Data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan menggunakan analisis kualitatif untuk mengetahui Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba No 6 Tahun 2003 tentang pandai baca Al-Qur’an Bagi calon pengantin. Di KUA Kecamatan Bulukumpa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Di KUA Kecamatan Bulukumpa dalam melaksanakan Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba No 6 Tahun 2003 tentang pandai baca Al-Qur’an bagi calon pengantin, meliputi yaitu (1) pelaksanaan peraturan daerah ini No 6 Tahun 2003 tentang pandai baca Al-Qur’an bagi calon pengantin masih dilaksanakan di KUA di Kecamatan Bulukumpa, (2) faktor pendukung terhadap pelaksanaan peraturan daerah no 6 tahun 2003 dalam tes baca Al-Qur’an di Kantor Urusan Agama di Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba.Kata Kunci : Perda, Baca Al-Qur’an, Pengantin This study aims to determine, Bulukumba Implementation Regional Regulation No. 6 of 2003 on the Smart Read Quran for the bride and groom in the District KUA Bulukumpa Bulukumba, and civil servants amounted to 3 people in the District Office of Religious Affairs Bulukumpa, to achieve the purpose the researchers used data collection techniques through a qualitative description, documentation, observation, and interviews. Data obtained from the results of the study were processed using qualitative analysis to determine Bulukumba Implementation Regional Regulation No. 6 of 2003 on intelligent read the Qur'an For the bride and groom. In the District KUA Bulukumpa.Hasil research shows that, in the District KUA Bulukumpa in implementing Bulukumba District Regulation No. 6 of 2003 on intelligent read the Qur'an for the bride, include: (1) the implementation of these regulations No. 6 of 2003 on clever read the Qur'an for the bride and groom are still held at KUA in District Bulukumpa, (2) factors supporting the implementation of regional legislation no 6 of 2003 in the Qur'an reading test in the Office of Religious Affairs in the District Bulukumpa Bulukumba.Keywords: Regulation, Read the Qur'an, Bride
KEPATUHAN HUKUM MASYARAKAT DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KELURAHAN PARIA KECAMATAN MAJAULENG KABUPATEN WAJO BASO ARIFUDDIN; . MUSTARI
Jurnal Tomalebbi Volume 1, Nomor 1, Maret 2014
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.679 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Tingkat kepatuhan hukum masyarakat dari segi compliance dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan di Kelurahan Paria Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo. 2) Upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kepatuhan hukum masyarakat dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan di Kelurahan Paria Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yang mana populasinya adalah semua wajib Pajak Bumi dan Bangunan yang bertempat tinggal di Kelurahan Paria Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo yang berjumlah 684 wajib pajak. Sedangkan sampelnya adalah 10 % dari jumlah populasi yaitu 68 wajib pajak yang diambil dengan menggunakan teknik sampling acak sederhana (simple random sampling). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik angket, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis persentase, dimana data diolah dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa: 1) Tingkat kepatuhan hukum masyarakat dari segi compliance dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan di Kelurahan Paria Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo berada dalam kategori rendah dengan persentase 55 %, hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan hukum masyarakat tentang Pajak Bumi dan Bangunan. 2) Upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kepatuhan hukum masyarakat dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan adalah hanya sebatas rutin mengingatkan masyarakat untuk segera membayar hutang pajaknya serta memberikan teguran langsung secara lisan maupun tulisan kepada masyarakat yang menunggak hutang pajaknya. Sejauh ini pemerintah tidak pernah menjatuhkan sanksi yang tegas kepada masyarakat yang tidak patuh, dan juga belum pernah diadakan penyuluhan hukum mengenai Pajak Bumi dan Bangunan.KATA KUNCI: Kepatuhan Hukum, Pajak Bumi dan Bangunan
KESADARAN HUKUM MASYARAKAT DALAM KEPEMILIKAN AKTA PERKAWINAN DI DESA GANTARANG KECAMATAN KELARA KABUPATEN JENEPONTO NURHIDAYAT .; . MUSTARI
Jurnal Tomalebbi Volume III, Nomor 2, Juni 2016
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.042 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pengetahuan dan pemahaman hukum masyarakat dalam dalam kepemilikan akta perkawinan di Desa Gantarang , 2) Sikap hukum masyarakat dalam kepemilikan akta perkawinan di Desa Gantarang, 3) Perilaku hukum masyarakat dalam kepemilikan akta perkawinan di Desa Gantarang Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto dan 4) Upaya-upaya yang harus dilakukan dala kepemilikan akta perkawinan di Desa Gantarang, Kec. Kelara, Kab.Jeneponto. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dan populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Gantarang yang berjumlah  739 KK, dan sampel sebanyak 30 KK yang dilakukan secara sengaja dengan kriteria tertentu dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukuan dengan wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian kesadaran hukum masyarakat dalam kepemilikan akta perkawinan di Desa Gantarang Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto tergolong rendah karena pengetahuan hukum masyarakat dalam kepemilikan akta perkawinan 0%, pemahaman hukum masyarakat dalam kepemilikan akta perkawinan 20%, sikap hukum masyarakat dalam kepemilikan akta perkawinan 40% dan perilaku hukum masyarakat dalam kepemilikan akta perkawinan 0%. Upaya-upaya yang harus dilakukan dalam kepemilikan akta perkawinan yaitu: meningkatkan pengetahuan dan pemahaman hukum masyarakat dalam kepemilikan akta perkawinan, memberikan infomasi kepada masyarakat tentang akibat nikah yang tidak dihadapkan KUA, dan dapat menumbuhkan kesadaran  hukum masyarakat untuk tidak melakukan hal yang melanggar hukum.Kata Kunci    : Kesadaran Hukum, Masyarakat, Kepemilikan Akta Perkawinan.This study aims to determine: 1) Knowledge and understanding of the legal community in the ownership of a marriage certificate in the village Gantarang, 2) The attitude of the legal community in the ownership of a marriage certificate in the village Gantarang, 3) Conduct the legal community in the ownership of a marriage certificate in the village Gantarang Subdistrict Kelara Jeneponto and 4) efforts should be made dala ownership Gantarang marriage certificate in the village, district. Kelara, Kab.Jeneponto. This study is a qualitative descriptive study and the population in this study is the village community Gantarang totaling 739 households, and a sample of 30 families were committed intentionally by certain criteria using purposive sampling technique. Dilakukuan data collection with in-depth interviews and documentation. The research result of public awareness in the ownership of a marriage certificate in the village Gantarang District of Kelara Jeneponto relatively low because of legal knowledge society in the ownership of a marriage certificate 0%, the understanding of the legal community in the ownership of a marriage certificate 20%, the attitude of the legal community in the ownership of a marriage certificate 40% and behavior the legal community in the marriage certificate of ownership 0%. Efforts should be made in the marriage certificate of ownership: increasing public knowledge and understanding of legal marriage certificate in possession, provide information to the public about the consequences of marriage which are not faced KUA, and to generate awareness about the law society for not doing things that violate the law.Keywords: Legal Awareness, Community, Owners of Marriage Act.
PELAKSANAAN TRADISI MARIMPA SALO PADA MASYARAKAT DESA SANJAI KECAMATAN SINJAI TIMUR KABUPATEN SINJAI A. KURNIA; . MUSTARI
Jurnal Tomalebbi Volume II, Nomor 2, September 2015
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.95 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pelaksanaan tradisi Marimpa Salo, Nilai-nilai yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi marimpa salo, dan juga untuk mengetahui implikasi tradisi marimpa salo bagi kehidupan masyarakat di desa Sanjai.Penelitian ini merupakan penelitian model Ex Post Facto, yang desainnya dirancang dengan menggunakan desain deskriptif kualitatif, adapun populasi dalam penelitian ini adalah 3.218 orang, yang dijadikan sampel sebanyak 28 orang dengan menggunkan teknik sampling pertimbangan (purposive sampling). Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi sedangkan teknik dalam analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Sebelum tradisi marimpa salo dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan musyawarah guna menentukan hari pelaksanaan dan pembagian tugas pada saat pelaksanaan acara, Adapun komponen-komponen pelaksanaan tradisi marimpa salo yaitu: Arung (kepala desa), Gella (Kepala Kampung) dan To Matoa Kampong (Pemuka Masyarakat), Pengatur acara, Pabelle, Ponggawa Lopi dan Sawi/sahi (awak perahu), Sanro/Dukun (Pemuka Adat), Paggenrang, Paddarreheng atau Paddawa-dawa, Masyarakat luas dan Pemerintah kabupaten Sinjai.  Sedangkan acara Puncak marimpa salo yaitu ketika puluhan perahu diturunkan ke sungai dan diatur sesuai lebar sungai setelah itu  Perahu dengan awak yang menarik tali jarring terus berjalan menuju muara sungai, selanjutnya belle yang berfungsi sebagai perangkap ikan yang telah dihalau ditempatkan di muara setelah itu rombongan parimpa tiba disisi belle dan dipastikan semua ikan sudah masuk perangkap maka belle pun ditutup. (2) Nilai-nilai yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi Marimpa Salo yaitu nilai-nilai sosial yaitu gotong royong, solidaritas kelompok, kebersamaan social dan gotong royong serta hiburan sedangkan nilai agama yang terkandung yaitu rasa syukur dan silaturahmi diantar warga. (3) Implikasi Tradisi marimpa Salo terhadap Kehidupan Masyarakat Sanjai, jika ditinjau dari segi ekonomi, sosial dan keagamaan masyarakat sama sekali tidak bertentangan, tradisi ini mendorong masyarakat untuk senantiasa bergotong-royong, silaturahmi, dan rasa solidaritas.KATA KUNCI: Tradisi Marimpa Salo, Implikasi Nilai
ANALISIS PERLINDUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) BAGI PEKERJA PEMADAM KEBAKARAN DI KOTA MAKASSAR MUHAMMAD FIRMAN; . MUSTARI
Jurnal Tomalebbi Volume 1, Nomor 2, September 2014
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.229 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui: 1). Faktor-faktor yang menghambat perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja bagi pekerja Pemadam Kebakaran di Kota Makassar. 2). Mengetahui upaya-upaya yang dilakukan Pemadam Kebakaran untuk mengurangi tingkat kecelakaan kerja bagi pekerja pemadam kebakaran di Kota Makassar dalam upaya Perlindungan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3). Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Kuantitatif, populasinya adalah semua pekerja lapangan di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar berjumlah 261 orang. Sampelnya 10 % dari jumlah populasi yaitu 26 pekerja yang diambil dengan menggunakan teknik sampling acak sederhana (simple random sampling). Teknik pengumpulan data: Teknik angket, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul diolah dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja bagi pekerja Pemadam Kebakaran di Kota Makassar adalah: Kurangnya pengetahuan dan pemahaman pekerja terhadap hak dan kewajibannya, serta tidak mengetahui syarat-syarat atau ketentuan-ketentuan yang sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja; Masih adanya pekerja yang tidak mentaati peraturan-peraturan yang dibuat oleh pihak Pemadam Kebakaran Kota Makassar yang berisikan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebelum melaksanakan tugas atau pekerjaan; Masih adanya pekerja yang tidak memperhatikan dan mentaati instruksi atau petunjuk dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan; dan Kurangnya pemahaman pekerja mengenai cara penggunaan alat-alat kerja, syarat-syarat perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja dalam melaksanakan Tugas atau pekerjaan belum maksimal. 2).Upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemadam Kebakaran untuk Mengurangi tngkat kecelekaan kerja bagi pekerja Pemedam Kebakaran di kota Makassar adalah sebagai berikut: Lebih memperhatikan kesehatan dan kesiapan pekerja sebelum melaksanakan pekerjaan; Memberikan pelatihan-pelatihan, instruksi, informasi, dan pegawasan kepada pekerja dalam hal perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja; Memberikan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) dan merawat pekerja yang mengalami kecelakaan kerja; Memakai Alat Perlindungan Diri (APD) secara lengkap yang dapat melindungi diri pekerja dari resiko kecelakaan kerja; dan Memberikan Jaminan Sosial Tenaga Kerja.KATA KUNCI: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Pekerja Pemadam Kebakaran
STUDI TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERIAN UPAH PEKERJA DI PT. JAPFA COMFEED KOTA MAKASSAR ASNIDAR .; . MUSTARI
Jurnal Tomalebbi Volume II, Nomor 1, Maret 2015
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.28 KB)

Abstract

Penelitian dan penulisan skripsi ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui bentuk perlindungan dan pemberian upah yang dilakukan oleh PT. Japfa kepada pekerjanya,  (2) faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan-perbedaan pemberian upah pekerja di PT. Japfa Comfeed Kota Makassar. Teknik pengumpulan data penelitian adalah observasi, wawancara, serta dokumentasi.Sedangkan teknis analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif yang dimaksud untuk menganalisis hasil penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 7 (tujuh) orang. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, menunjukkan bahwa: (1) Bentuk perlindungan dan pemberian upah yang dilakukan oleh PT. Japfa kepada pekerjanya sudah mengikuti ketentuan upah minimum Kota Makassar yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui ketentuan hukum dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor  13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. (2) Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan-perbedaan pemberian upah adalah faktor lamanya masa kerja yang didasari oleh pengalaman kerja, tinggi rendahnya jabatan (terkait wewenang dan tanggung jawab seorang pekerja). Peningkatan upah juga dilihat dari produktivitas kerja para pekerja dan semangat kerja dalam menghasilkan suatu produk yang lebih baik dan perusahaan akan berkembang.KATA KUNCI: Perlindungan, Pemberian Upah, Pekerja
IMPLEMENTASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PALANG MERAH REMAJA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK MTs. NEGERI MODEL MAKASSAR SRI YUNARSI; . MUSTARI
Jurnal Tomalebbi Volume IV, Nomor 1, Maret 2017
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.133 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana karakter peserta didik yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja di MTs. Negeri Model Makassar; 2) Faktor – faktor yang berpengaruh dalam pembentukan karakter  peserta didik yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja di MTs. Negeri Model Makassar. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah beberapa guru mata pelajaran dan bidang kemahasiswaan yang dianggap mengetahui kondisi PMR di MTs. Negeri model Makassar dan para pengurus PMR pada tingkatan pengurus inti, koordinator dan anggota aktif. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawncara dan dokumentasi. Sementara, dalam penelitian ini sumber data diperoleh dari data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) karakter peserta didik yang mengikuti kegiatan PMR mayoritas positif. Karena pada kegiatan PMR banyak program – program yang dijalankan dan sangat besar kontribusinya dalam rangka menanamkan karakter yang positif bagi peserta didik. Diantara program – progmnya antara lain : pelayanan kesehatan sekolah, pengadaan piket kebersihan, latihan rutin 1 kali/pekan, mengadakan bakti sosial, dan mengadakan kunjungan kesehatan. (2) Faktor  - faktor yang berpengaruh dalam pembentukan karakter peseta didik MTs. Negeri Makassar yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler PMR adalah dari dalam diri sendiri peserta didik dan kebijakan dari pihak madrasah. Dimana peserta didik yang semangat dalam mengolah potensinya dalam pengembangan karakter dirinya positif sangat didukung oleh tekat yang kuat dalam dalam dirinya dan juga adanya dukungan dari pihak madrasah dalam bentuk kebijakan yang diterapkan kepada peserta didik untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang salah satu diantaranya Palang Merah Remaja (PMR).Kata Kunci: Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja, Pembentukan Karakter ABSTRACT: This study aims to determine: (1) How the character of learners who follow extracurricular activities Red Cross Youth in MTs. Negeri Model Makassar; 2) Factors that influence the character formation of learners who follow extracurricular activities Red Cross Youth in MTs. Negeri Model Makassar. This research is qualitative descriptive research. The sample in this research are some subject teachers and student affair which are considered to know the condition of PMR in MTs. Makassar model country and PMR managers at the level of core board, coordinator and active members. Data collection techniques used observation, wawncara and documentation. Meanwhile, in this research data source obtained from primary and secondary data. The results showed that: (1) the character of learners who followed PMR activity was positive majority. Because in PMR activities many programs - programs that run and very large contribution in order to instill a positive character for learners. Among its programs include: school health services, cleanliness picket pickups, 1 / week routine training, social work, and health visits. (2) Factors that influence the formation of pesantren character of MTs. Negeri Makassar who participated in extracurricular activities of PMR is from within the students themselves and the policy of the madrasah. Where learners who are enthusiastic in processing their potential in the development of their positive character is strongly supported by a strong adhesive within him and also the support of the madrasah in the form of policies applied to learners to follow extracurricular activities which one of them Red Cross Youth (PMR) ). Keywords: Extracurricular Youth Red Cross, Character Formation 
EKSISTENSI PERKAWINAN SILARIANG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ADAT DI DESA KAPITA KECAMATAN BANGKALA KABUPATEN JENEPONTO PUPUT NURMARHAMA; MUHAMMAD SUDIRMAN; . MUSTARI
Jurnal Tomalebbi Vol 5, No 2 (2018): Volume V, Nomor 2, Juni 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.043 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Eksistensi Perkawinan Silariang yang ditinjau dari  Hukum Adat Di Desa Kapita Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto.Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dimana informan yang diambil dari keseluruhan tokoh masyarakat, aparat desa dan keluarga pelaku silariang di Desa kapita Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto yang berjumlah 10 orang. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) masyarakat Desa Kapita Kabupaten Jeneponto memandang silariang sebagai perbuatan menyimpang dari ajaran agama, norma sosial, dan hukum adat. terdapat perbedaan pandangan terutama pada pihak keluarga pelaku silariang.(2) realitatif penyebab silariang di Desa Kapita Kabupaten Jeneponto antara lain, Pertama, ketiadaan restu dari orang tua pelaku silariang, baik salah satu pihak orang tua atau keduanya. Kedua, faktor ekonomi dalam arti tuntutan persyaratan yang tidak dapat dipenuhi oleh pihak laki-laki berupa uang belanja (doe’ panai)yang realtif mahal. Ketiga, faktor perilaku yang tidak sesuai harapan orang tua perempuan dimana pemuda yang melamar anaknya memiliki tingkah laku buruk, pengangguran dan faktor personalitas lainnya. Keempat, faktor pergaulan bebas pada kalangan remaja yang tidak terlepas dari pengaruh lingkungan dan kurangnya perhatian keluarga. (3) Upaya pencegahan perkawinan Silariang di Desa Kapita Kecamatan Bangkala Kabupaten Jenepontoantara lain; Pertama, dengan pendekatan pendidikan yang terkait dengan sosialisasi konsep hukum pernikahan, baik dalam perspektif hukum positif, hukum agama, maupun norma-norma sosial dan hukum adat yang mengatur tata cara dan prosesi pernikahan. Kedua, pendekatan kultural dalam arti seluruh elemen masyarakat perlu menererapkan atau membudayakan sebuah aturan pada kalangan remaja yang dianggap berpotensi melakukan silariang, Ketiga, penguatan peranan orang tua sebagai role model atau sosok figur yang mampu menjadi teladan yang baik di tengah keluarga dan dalam kehidupan anak-anaknya. Kata Kunci: Perkawinan Silariang, Hukum Adat ABSTRACT: This study aims to determine the existence of Silariang marriage in terms of Customary Law in Kapita Village, Bangkala Subdistrict, Jeneponto District. The method used is a qualitative method where the informants were taken from all community leaders, village officials and families of silariang perpetrators in Kapita Village, Bangkala Subdistrict, Regency Jeneponto numbering 10 people. Data collection techniques are observation, interviews and documentation. The results showed that (1) the Kapita village of Jeneponto district viewed silariang as deviating from religious teachings, social norms and customary law. there are differences in views, especially on the family of the silariang perpetrators. (2) the realistic cause of silariang in Kapita Village, Jeneponto Regency, among others, First, the absence of blessing from the parents of silariang perpetrators, either one of the parents or both. Second, economic factors in the sense that the requirements are not met by men in the form of spending money (doe 'panai) which is relatively expensive. Third, behavioral factors that do not match the expectations of female parents where young people who apply for their children have bad behavior, unemployment and other personality factors. Fourth, the factors of promiscuity among adolescents are inseparable from the influence of the environment and lack of family attention. (3) Efforts to prevent Silariang marriages in Kapita Village, Bangkala District, Jeneponto Regency, among others; First, with an educational approach related to the socialization of the concept of marriage law, both in the perspective of positive law, religious law, and social norms and customary law which regulate the procedures and processions of marriage. Second, cultural approach in the sense that all elements of society need to apply or cultivate a rule among adolescents who are considered to have the potential to do silariang, Third, strengthening the role of parents as role models or figures who are able to be good examples in the family and in children's lives his son. Keywords: Silariang Marriage, Customary Law
APRESIASI PEDAGANG KAKI LIMA TERHADAP MOTTO HIBRIDA SEBAGAI PROGRAM DI KABUPATEN BARRU JUMRIAH. K; . MUSTARI; HASNAWI HARIS
Jurnal Tomalebbi Volume IV, Nomor 3, September 2017
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.459 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui Sikap Pedagang Kaki Lima Terhadap Motto Hibrida Sebagai Program Di Kabupaten Barru, dan (2) untuk mengetahui Perilaku Pedagang Kaki Lima Terhadap Motto Hibrida Sebagai Program Di Kabupaten Barru. Metode penelitian yang digunakan Kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Terdapat 20 informan Pedagang Kaki Lima, 10 Informan Pelanggan Pedagang Kaki Lima, 1 informan dari dinas Koperasi, UKM, Dan Perindag, 1 informan dari Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan 1 informan dari Satuan Polisi Pamong Praja. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan tabulasi data. Data yang terkumpul diolah dan dibahas menggunakan teknik analisis deskriftif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bentuk Apresiasi Pedagang Kaki Lima Terhadap Motto Hibrida Sebagai Program di Kabupaten Barru, yaitu: (1) sikap pedagang kaki lima menunjukkan dukungan yang positif terhadap  Motto Hibrida sebagai Program ditandai dengan (a) menjaga kebersihan, (b) menjaga dan memelihara tanaman, (c) saling memperingati atau mengingatkan dalam menjaga kebersihan. (2) perilaku pedagang kaki lima terhadap Motto Hibrida sebagai Program yaitu ditunjukkan dengan (a) menanam tanaman, (b) menyiapkan tempat sampah, dan (c) melakukan kerja bakti.Kata Kunci: PKL, Sikap, Perilaku, Motto Hibrida  ABSTRACT: This study aims to (1) to know the attitude of street vendors toward hybrid motto as a program in Barru regency, and (2) to know the behavior of street vendors toward hybrid motto as a program in Barru regency. The research method used is qualitative with descriptive research type. There are 20 informants of street vendors, 10 informants of street vendors, 1 informants from the cooperative, SME, and Perindag, 1 informant from the Environmental Management Agency and 1 informant from the Civil Service Police Unit. Data collection techniques were obtained by using observation, interview, and documentation techniques, as well as using qualitative descriptive analysis and tabulation of data. The collected data is processed and discussed using qualitative descriptive analysis technique. The results of the research show the form of Appreciation of Street Traders on Motto Hybrids as a Program in Barru District, namely: (1) the attitude of street vendors shows positive support for Motto Hybrid as Program marked by (a) maintaining cleanliness, (b) maintaining and maintaining plants , (c) commemorate or remind each other in maintaining cleanliness. (2) street hawkers' behavior toward Motto Hybrids as Programs is shown by (a) planting crops, (b) preparing trash cans, and (c) doing consecrated work.Keywords: PKL, Attitude, Behavior, Motto Hybrid