Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENGEMBANGKAN WISATA SEJARAH DI DESA TEBING TINGGI KECAMATAN SIULAK MUKAI Apdelmi Apdelmi; Dewi Iriana; Reka Seprina
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 2, No 4 (2022): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v2i4.270

Abstract

Daerah Siulak Mukai adalah kecamatan wilayah pemekaran dari daerah Kecamatan Siulak, yang dibentuk berdasarkan peraturan daerah No 13 Tahun 2012. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2020, terdapat 14 Desa yang berada di Kecamatan Siulak Mukai. Salah satunya adalah Desa Tebing Tinggi. Desa Tebing Tinggi merupakan salah satu desa yang memiliki peninggalan sejarah potensial untuk dikembangkan menjadi Kawasan Wisata Sejarah, diantaranya : Umah Lahik Panjang, Lumbung padi Tuo, Tabuh Tuo, serta alat peninggalan sejarah lainnya. Upacara-upacara adat yang dilaksanakan pada periode tertentu juga menambah nilai dalam pengembangan wisata Sejarah Desa Tebing Tinggi. Namun karena kurangnya pengetahuan masyarakat peninggalan sejarah potensial tersebut kurang dikembangkan, karenanya tim PPM Universitas Jambi bekerja sama mengadakan melalui pemberdayaan masyarakat setempat, yaitu dengan beberapa cara seperti memberi dorongan dan motivasi bagi masyarakat, serta mengajak masyarakat sadar akan potensi wisata sejarah yang ada dan mau mengembangkan wisata tersebut menjadi tindakan nyata. Model pemberdayaan masyarakat yang dilakukan yaitu sesuai dengan pendekatan Damotharan, 2009 yaitu menggunakan metode 7 D. Hasil kegiatan PPM menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan mitra akan potensi peninggalan sejarah sebagai objek wisata berbasis sejarah yang dapat dikembangkan sebagai sumber pendapatan dan peningkatan ekonomi masyarakat setempat. Masyarakat juga sudah melist dan mendokumentasikan peninggalan sejarah potensial tersebut.
PELATIHAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PENDIDIKAN NON FORMAL DI KOTA SUNGAIPENUH Hadiyanto Hadiyanto; Apdelmi Apdelmi; Helty Helty
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 1, No 4 (2021): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v1i4.59

Abstract

Pendidikan non formal dibutuhkan oleh kalangan masyarakat yang belum berkesempatan dalam memperoleh pendidikan secara formal. Pendidikan non formal sama pentingnya dengan pendidikan formal. Oleh karena itu pendidikan non formal juga harus terintegrasi dan dijalankan sesuai dengan program-program pembangunan. Mengingat pentingnya pendidikan non formal maka perencanaan pendidikan non formal juga harus disusun secara baik salah satunya melalui pengembangan perangkat pembelajaran yang baik dan menarik agar diterima oleh masyarakat. Kegiatan Pelatihan pengembangan perangkat pembelajaran pendidikan non formal ini diharapkan akan memberikan pengetahuan baru dalm menyusun perangkat belajar yang baik dan menarik untuk pendidikan non formal di kota Sungai Penuh Hasil kegiatan menunjukkan bahwa dengan dilakukannya pelatihan pengembangan perangkat pembelajaran memberikan pengetahuan baru bagi pelaku pendidikan non formal bahwa perangkat pembelajaran perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada pendidikan non formal.
Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah bagi Tenaga Pendidik Berbasis Aplikasi di Kota Sungai Penuh Apdelmi Apdelmi; Helty Helty; Wawan Junresty Daya
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 1, No 3 (2020): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v1i3.39

Abstract

Penulisan karya ilmiah bagi tenaga pendidik bermanfaat bagi pengembangan keterampilan menulis, peningkatan wawasan dan pengetahuan sesuai dengan bidang keahliannya, serta dapat memajukan kesejahteraan guru. Membuat tulisan yang bersifat ilmiah menjadi salah satu syarat untuk jenjang kepangkatan guru dan sertifikasi guru. Namun, gairah untuk menulis karya tulis ilmiah bagi tenaga pendidik masih rendah. Demikian yang terjadi di Kota Sungai Penuh. Hal ini terlihat dari masih kurangnya tulisan-tulisan tenaga pendidik pada media ilmiah. Kurangnya minat tersebut diduga disebabkan masih kurangnya pengetahuan dan minimnya pelatihan dalam menulis karya tulis ilmiah , untuk itu perlu dilakukan pelatihan penulisan karya ilmiah terutama yang berbasis aplikasi di Kota Sungai Penuh. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa dengan dilakukannya pelatihan pembuatan karya tulis ilmiah memberikan kesan baru pada para tenaga pendidik, terutama guru di Kota Sungai Penuh bahwa menulis tidak lah sesulit yang dibayangkan, guru menjadi termotivasi dan mau mencoba menulis, guru juga mendapat ide-ide baru tentang tema-tema yang bisa dikembangkan untuk menjadi karya tulis ilmiah.
MOSLEM AS A HOOK FOR BEGGARS Apdelmi Apdelmi
Tsaqofah dan Tarikh: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam Vol 2, No 1 (2017): JUNI
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.765 KB) | DOI: 10.29300/ttjksi.v2i1.789

Abstract

Abstrak: Muslim Kaitannya dengan Pengemis. bahwa pengemis merupakan salah satu komunitasyang menggunakan agama untuk mendapatkan uang dari masyarakat muslim. Merekamenggunakan dua simbol Islam, seperti simbol visual dan simbol pendengaran. Kedua simboltersebut adalah identitas muslim, kepercayaan diri, dan sarana untuk mendapatkan uang.Selanjutnya, saat-saat suci umat Islam, seperti Jumat dan Ramadhan menjadi "masa panen" bagimereka untuk mendapatkan uang dari umat Islam, yang ingin melakukan amal melalui zakat danzakat. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengemis memiliki arti sendiri darisimbol, hari, dan bulan suci umat Islam. Sebenarnya, simbol, hari, dan bulan ini digunakan sebagaimedia dan momen untuk berbagi dan melakukan amal oleh umat Islam. Namun, pengemismenggunakannya sebagai media dan momen untuk mendapatkan uang.
ISLAM DAN SEJARAHNYA PADA MASYARAKAT JAMBI SEBERANG Apdelmi Apdelmi
Tsaqofah dan Tarikh: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam Vol 3, No 1 (2018): JUNI
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.544 KB) | DOI: 10.29300/ttjksi.v3i1.1550

Abstract

Adanya Islam di Jambi karena kedatangan kapal dari Kesultanan Turki untuk penyebaran agama Islam di Jambi, rombongan tersebut di pimpin oleh Ahmad Ilyas atauAhmad Barus. Mereka datang kemari karena kapal rombongannya terdampar di Pulo Berhalo kaerna Ahmad Ilyas menyebarkan agama Islam di Jambi selain itu beliau yang menghancurkan patung-patung berhala sembahan di pulau berhala sehingga Ahmad Ilyas dijulukisebagai Datuk Paduko Berhalo. Diketahui bahwa masuknya Islam pada masyarakat Jambi Seberang banyak dipengaruhi oleh pedagang-pedagang Islam yang masuk dan berlayar di sepanjang sungai Batanghari. Ditemukannya beberapa peninggalan dari pedagang-pedangang Arab, Persia dan Turki menjadi salah satu bukti bahwa proses penyebaran Islam tersebut pernah terjadi. Ditambah lagi bahwa Budaya Arab Melayu sangat melekat kuat pada masyarakat Jambi Seberang. Bahkan melekat pada adat orang Melayu Jambi yang kita kenal dengan “Adat Bersendi Syarak, Syarak Bersendi Kitabullah”
Pemanfaatan Model Project Based Learning Digital Storytelling untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Mahasiswa Apdelmi Apdelmi; Anny Wahyuni; Reka Seprina
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 3, No 6 (2021): December Pages 3500-5500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v3i6.1689

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa  kelas B prodi Pendidikan Sejarah pada mata kuliah sejarah Asia Tenggara. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 3 siklus. Tiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, Implementasi Tindakan, Observasi dan Analisis dan Refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara studi dokumentas dan studi literature. Hasil penelitian menunjukan bahwa  Penggunakan Model Project Based Learning Digital Storyteling pada mata kuliah Sejarah Asia Tenggara di prodi pendidikan sejarah dapat diterapkan dengan baik dilihat dari skor rata pada siklus satu mendapat 43,33%, pada siklus II mendapat skor sebanyak 70%, artinya mengalami peningkatan  sebanyak 26,67%. Pada  siklus III skor rata perolehan setiap kelompok adalah 90,55%  itu artinya mengalami peningkatan sebanyak 20,55%. Sedangkan untuk kepercayaan diri mengalami peningkatan siklus satu mendapat 40%, pada siklus II mendapat 63 % dan siklus III mendapat 86%.
PERKEMBANGAN INDUSTRI DODOL KENTANG DITINJAU DARI PERSPEKTIF SEJARAH: STUDI KASUS DI KECAMATAN SIULAK KABUPATEN KERINCI Apdelmi Apdelmi
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 2 No. 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.75 KB) | DOI: 10.22437/titian.v2i1.5222

Abstract

Kabupaten Kerinci merupakan daerah yang banyak menghasilkan berbagai hasil pertanian. Masyarakat Desa Lubuk Nagodang Kecamatan Siulak menjadikan berbagai hasil pertanian sebagai bahan baku industri rumah tangga salah satunya dodol kentang. Usaha dodol di Lubuk Nagodang Siulak ini mulai dibuka sekitar tahun 1994. Pada tahap awal, usaha ini merupakan kerja sambilan dari beberapa orang warga masyarakat lalu kemudian dikelola dalam kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan nama Kelompok Karya Mandiri. Seiring berkembangnya usaha tersebut, maka timbul ide dari masyarakat untuk membuat berbagai macam jenis dodol, seperti dodol rasa pandan, durian, stroberi, dodol kacang merah dan ubi rambat. Industri rumah tangga ini telah berjalan hingga saat ini. Pendistribusian dodol kentang dilakukan di kios yang terdapat di depan rumah, sebagian pengusaha juga mendistribusikan dodol kentang ke swalayan-swalayan di Sungai Penuh, Bangko, Muaro Bungo, dan Kota Jambi.
ADAT PERKAWINAN SUKU BUGIS DI KOTA JAMBI: STUDI TENTANG PERUBAHAN SOSIAL Siti Syuhada; Apdelmi Apdelmi; Abd Rahman
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 3 No. 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.121 KB) | DOI: 10.22437/titian.v3i1.7023

Abstract

Masyarakat Bugis menganggap bahwa upacara perkawinan merupakan sesuatu hal yang sangat sakral, artinya mengandung nilai-nilai yang suci. Terdapat bagian-bagian tertentu pada rangkaian upacara tersebut yang bersifat tradisional. Dalam perkembangannya, masyarakat Bugis tidak hanya berdomisili di daerah Sulawesi saja akan tetapi telah menyebar ke berbagai wilayah Indonesia, salah satunya adalah di kota Jambi. Orang-orang Bugis membentuk komunitas tersendiri, dengan berbagai adat dan tradisi termasuk memelihara adat perkawinan yang masih berlaku sampai sekarang Dalam acara perkawinan pada masyarakat Bugis yang ada di kota Jambi ada dua tahap dalam proses pelaksanaan upacara perkawinan masyarakat Bugis yaitu, tahap sebelum dan sesudah akad perkawinan. Dalam tradisi masyarakat Bugis, pengadaan pesta perkawinan sangatlah diharuskan. Hal itu berkaitan erat dengan status sosial mereka dalam masyarakat. Semakin meriah penyelenggaraan pesta perkawinan, semakin tinggi status sosial mereka di masyarakat. Hukum adat perkawinan mengatur aturan hukum adat yang mengatur tentang bentuk-bentuk perkawinan, cara-cara pelamaran, upacara perkawinan. Suku Bugis yang ada di kota Jambi sangat memperhatikan adat perkawinan dan dianggap dapat menaikkan status sosial di masyarakat terutama di kota Jambi sehingga dapat mempertahankan adat-istiadat suatu kelompok masyarakat agar terhindar dari kepunahan dan sebagai bukti mencintai serta menghargai adat perkawinan yang diperoleh dari daerah asal masyarakat suku Bugis yaitu dari Sulawesi Selatan.
Pengembangan Model Pembelajaran Team Games Tournaments (TGT) Berbasis Fotografi Bukti Peninggalan Sejarah Pada Tingkat SMA : Development of a Learning Model for Team Games Tournaments (TGT) Based on Photography Evidence of Historical Heritage At the High School Level Reka Seprina; Yuliana; Apdelmi
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 3 No. 2 (2022): Nirwasita
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari pendidikan sejarah berupa meninggakatan pengetahuan, kognitif, afektif, maupun psikomotorik dan pemahaman nilai yang terkandung dalam setiap peristiwa sejarah, sehingga dapat mengembangkan jati diri bangsa untuk menghadapi tantangan di masa yang akan dating. Namun pada kenyataannya sangat jauh berbeda pembelajaran sejarah, alih-alih memberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan tersebut, pembelajaran sejarah tampak suram, tak bermakna, penuh dengan beban hafalan dan membosankan serta kurang menarik. Tujuan penelitian ini untuk mengembangakan model pembelajaran model pembelajata team games tournaments (TGT) berbasis fotografi bukti peninggalan sejarah pada pelajaran sejarah di SMA. Metodologi yang digunakan adalah desain pengembangan model ASSURE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengemabngan model model pembelajaran team games tournaments (TGT) berbasis fotografi bukti peninggalan sejarah pada pelajaran sejarah di SMA sangat layak untuk di gunakan dalam pembelajaran sejarah.
Application Of Local Functions In Culture Melayu Arabic Of Jambi Seberang Communities As A History Learning Module Apdelmi Apdelmi; Reka Seprina
Diakronika Vol 19 No 2 (2019): DIAKRONIKA
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.897 KB) | DOI: 10.24036/diakronika/vol19-iss2/116

Abstract

In essence, culture has values that are capable of being inherited and carried out along with the development of society. In carrying out our daily lives we cannot be separated from cultural elements, every thing we do and we do in life is greatly influenced by local culture. Culture is also used as a guide for making decisions in the fields of social, legal, economic and inherited through communication from one generation to the next, so that generations inherited have the toughness in living their lives. As stated by Geertz in (Rusdi Yunus, 2014: 1) that culture is a pattern of meaning manifested in symbols and passed down from generation to generation. In other words, culture is the work of humans who are able to produce and develop human knowledge and attitudes towards life that are inherited through communication and learning.