Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

UPAYA PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL MELALUI REVITALISASI DI SEKTOR PERTANIAN DALAM RANGKA MENGURANGI FENOMENA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN MENJADI KAWASAN INDUSTRI Siti Syuhada
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 14, No 3 (2014): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.538 KB) | DOI: 10.33087/jiubj.v14i3.269

Abstract

The problem of malnutrition was the inability of the community to satisfy their need especially food. Moreover, the community that was in the rural area, they commonly as the farmer. The farmers in Indonesia suppose increase their productivity, but farming which oriented to the market and the improvement of the agricultural system that was based on agricultural technology, so itcould increase their income. If the community could not increase the income, then the role of the government in order to reduce poverty and the unemployment is to increase the activity by revitalized the sector of agriculture, so it will be able to reduce the unemployment. Because, most Indonesian inhabitants are the farmer and it match with geographical condition in Indonesia.Overseas, many countries that majority of their community as the farmer and could increase their income that was relied on from the sector of agriculture. But the problem of the land change in function could resulting from the policy that was not directed become the phenomenon for the farmer to maintain his life from the sector of agriculture. The farmer is a job that almost some Indonesian communities relied on his life from this sector. Necessarily this sector must be maintained with renovation of agricultural technology. Overseas, their community relied on their life from the sector of agriculture that caused their country could develop. If the matter continued to be developed with the modern agricultural system, then the industrial group will not dare to shift the function of the agricultural land to the industrial region. But the policy of this change in function sometimes the farmer's group always treated as a stepchild by the government compared with the group indistri resulting from interest politics that happened.If the rice cultivation land already changed, then it will influence the income of the farmer and had a bad impact on national food endurance. Food endurance not only means of the availability of food, but also the capacity to buy food and not the occurrence of the dependence with any side. National food endurance depends on the production of the rice that keeps it increase and not causes the instability of food. The destiny of the rice farmer in Indonesia also will affect many social problems, they will become the unemployment and will become the social problem and protracted economics.Keywords:  rice cultivation, farmers, economy, agriculture
Syair dalam Pendidikan Islam Madrasah As’ad Jambi Seberang 1944-1970 Nirwan Il Yasin; Siti Syuhada
Islam Transformatif : Journal of Islamic Studies Vol 4, No 2 (2020): July - December 2020
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/it.v4i2.3544

Abstract

Researchers and academicians have indeed done a lot of researches in Jambi. The aspects of the life the society of Jambi Seberang in all any studies have been carried out, one of them is historical studies. The research process was also carried out by involving in-depth studies which became a reference to previous studies in this research. The rhyme is one of the Jambi education learning process in the Jambi Seberang area that still needs to be revealed. This awareness also wants to be built in the midst of the many educational patterns that have been adjusted during the times. Rhyme in the 20th century has become a powerful method, in addition to the fact that the people of Jambi have already recognized the repertoire of this rhyme as part of the cultural speech of the people. One of the teachers who uses rhyme in his studies is  teacher Abdul Qodir Ibrahim. This research was using historical methods, namely: Heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The disclosure was made so that all forms of educational changes that exist in Jambi society can be appointed as the identity of the Jambi Sebrang society. This disclosure was made in the Jambi Seberang area, which is the first area of Islamic education in Jambi. This investigation tries to explain rhyme in the Islamic education of Jambi community, and the dynamics of its development process. Peneliti dan akademisi memang telah banyak melakukan penelitian di Jambi. Aspek sisi kehidupan masyarakat Jambi seberang dalam kajian apapun telah dilakukan. Salah satunya kajian sejarah. Proses penelitian ini pun dilakukan dengan melibatkan kajian yang mendalam yang menjadi referensi tinjauan terdahulu tentang penelitian ini. Syair dalam proses pembelajaran pendidikan Jambi di wilayah seberang Kota Jambi yang masih perlu untuk diungkap. Kesadaran ini juga ingin dibangun di tengah banyak pola pendidikan yang sudah disesuaikan pada perkembangan zamannya. Syair pada akhir abad 20 menjadi metode yang ampuh, disamping memang secara garis besar masyarakat Jambi telah mengenal khasanah syair ini sabagai bagian dari tutur kebudayaan masyarakatnya. Salah satu Tuan guru yang mengunakan syair dalam pembelajarannya yaitu Tuan guru Abdul Qodir Ibrahim. Dalam penelitian ini menggunakan metode ilmu sejarah yaitu: Heuristik, kritik, intepretasi, dan historiografi. Pengungkapan ini dilakukan agar segala bentuk proses perubahan pendidikan yang ada dalam masyarakat Jambi bisa diangkat sebagai identitas masyarakat Jambi. Pengungkapan ini dilakukan di wilayah Jambi Seberang yang merupakan wilayah pertama pendidikan Islam di Jambi. Dalam penelitian ini mencoba menjelaskan syair dalam pendidikan Islam masyarakat Jambi, dan dinamika proses perkembangannya. 
Seloko Adat Melayu dalam Membangun Masyarakat Jambi yang Berkarakter dan Multikultural Nelly Indrayani; Siti Syuhada
Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jc.v9i2.11870

Abstract

Abstrak:. Heterogenitas tidak jarang berpengaruh kepada perbedaan yang berujung konflik. Akan tetapi daerah yang menjadi tujuan perpindahan sering kali memiliki sejumlah aturan atau hukum adat untuk mengatur heterogenitas masyarakatnya. Penduduk yang mendiami daerah Jambi berasal dari berbagai wilayah sehingga didiami suku dan etnik yang beraneka ragam. Seperti Minangkabau, Pelembang, Melayu Riau dan Jawa. Jambi sebagai daerah tujuan perpindahan masyarakat itu, memiliki seloko Adat Melayu yang memiliki pesan makna sosial terhadap masyarakat heterogenitas itu. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perkembangan adat Seloko di Jambi dan apa nilai-nilai dari adat Seloko. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran perkembangan adat Seloko dan nilai-nilai yang dikandungnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode historis yakni mengumpulkan sumber-sumber yang berkaitan Seloko. Kemudian mengungkapkan pesan-pesan nilai seloko adat, dan menginterpretasikan serta mengintegrasikannya dengan kultur masyarakat Jambi yang heterogen. Melalui metode ini menunujukkan bahwa budaya Melayu menjadi pandangan hidup yang tercermin dalam sejumlah aturan yang berlaku di daerah Jambi. Sejumlah aturan, hukum-hukum adat yang berlaku di dalam masyarakat suku bangsa Melayu Jambi hampir semuanya disampaikan melalui seloko adat Melayu. Seloko berupa patatah-petitih dan pandangan hidup yang berisi pesan nilai untuk seluruh warga Jambi yang heterogen. Seloko adat memiliki nilai pesan moral, pertama pesan dalam bidang keagamaan, kedua pesan bidang sosial, dan ketiga pesan bidang pendidikan karakter. Nilai pesan ini memberikan makna dalam masyarakat yang multi etnik, sehingga tertanam pembentukan nilai-nilai karakter Melayu dalam konteks masyarakat heterogen. Kata Kunci: Seloko Adat Melayu Jambi, Nilai Karakter, Multikultural.Kata Kunci: Seloko Adat Melayu Jambi, Nilai Karakter, MultikulturalAbstract: Heterogeneity often affects differences that lead to conflict. However, the areas that are the destination of displacement often have a number of customary rules or laws to regulate the heterogenity of their communities. The people who live in Jambi, come from various regions such as Minangkabau, Palembang, Riau Malay and Javanese. Jambi as a destination for the movement of the community has traditional Malay Seloko which has a message of social meaning for this heterogeneous society. The problem in this research is how to development of Seloko custom in Jambi and what the values of Seloko. The purpose of this research is to get an overview of the development and value of Seloko. The research method used is a hisorical method , namely collecting sources related Seloko. Then express messages of traditional Seloko values, and interpret and integrate them with the heterogeneous culture of Jambi society. Through this method, its shows that Malay culture is a way of life which is reflected in a number of regulations that apply in Jambi. Almost all of the rules and customary laws that apply in Jambi Malay ethnic community are conveyed through the Malay custom Seloko. Seloko is in the form of paths and vies of life which is contain messages of value for all heterogeneous Jambi residents. Seloko adat has a moral values, firs messages in the religious field, second in the social field, and third in the field of character education. The value of this message gives meaning in a multi-ethnic society, so that it is embedded in the formation of Malay character values in the context of a heterogeneous society. Key Words: Seloko Adat of Jambi Malay, Character Value, Multicultural.
SEJARAH KOTA MODERN MASA KOLONIAL BELANDA: STUDI KASUS KOTA TUA DI MUARO TEMBESI BATANG HARI Siti Syuhada; Supian Ramli; Reka Seprina
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 1 No. 2 (2017): Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.405 KB) | DOI: 10.22437/titian.v1i2.4226

Abstract

Selama menduduki Jambi, Belanda membangun fasilitas-fasilitas pendukung untuk kelangsungan aktivitas kehidupan mereka baik di kota maupun di pedalaman, seperti benteng, sekolah, rumah sakit, tempat ibadah, rumah tinggal, perkantoran dan lain-lain. Beberapa bangunan yang didirikan oleh belanda dan masih ada sampai sekarang adalah menara air jelutung, kantor pos muaro tebo, perpustakaan umum kota Jambi dan bangunan UNJA lama, jembatan makalam dan makam belanda. Fasilitas yang terus dibangun dan dikembangkan oleh Belanda menyulap Jambi menjadi sebuah kota yang bernuansa Netherland di tanah Jambi. Ketika Belanda menguasai Jambi, Belanda memilih Muara Tembesi sebagai pusat kota pemerintahan Belanda karena letaknya yang sangat strategis dimana dia berada di mulut pertemuan dua sungai utama Batanghari yakni dari sungai Batanghari dan Batang Merangin, sementara sungai pada zaman dulu adalah jalur transportasi utama masyarakat Jambi. Dari Muara Tembesi Belanda bisa leluasa memantau arus lalulintas keluar masuk warga dari arah Jambi ke daerah huluan atau sebaliknya. Wilayah ini sangat strategi dijadikan untuk memantau arus lalulintas keluar masuk warga dari arah Jambi ke daerah huluan atau sebaliknya. Sehingga untuk memudahkan kontrol lalulintas kedua wilayah bagian pedalaman tersebut maka dibangunlah Benteng di Muara Tembesi yang berfungsi sebagai sebagai tempat kediaman sekaligus perkantoran bagi orang Belanda. Selanjutnya Belanda mulai mengembangkan dan membangun sebuah kota yang bernuansa Netherland di sana. Akhinya daerah Muara Tembesi dijadikan sebagai pusat pemerintahan kolonial Belanda di Jambi (ibukota pada masa Kolonial Belanda di Jambi). Kata Kunci: Kota bernuansa Netherland, Muara Tembesi, Pusat Pemerintahan Kolonial di Jambi
ADAT PERKAWINAN SUKU BUGIS DI KOTA JAMBI: STUDI TENTANG PERUBAHAN SOSIAL Siti Syuhada; Apdelmi Apdelmi; Abd Rahman
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 3 No. 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.121 KB) | DOI: 10.22437/titian.v3i1.7023

Abstract

Masyarakat Bugis menganggap bahwa upacara perkawinan merupakan sesuatu hal yang sangat sakral, artinya mengandung nilai-nilai yang suci. Terdapat bagian-bagian tertentu pada rangkaian upacara tersebut yang bersifat tradisional. Dalam perkembangannya, masyarakat Bugis tidak hanya berdomisili di daerah Sulawesi saja akan tetapi telah menyebar ke berbagai wilayah Indonesia, salah satunya adalah di kota Jambi. Orang-orang Bugis membentuk komunitas tersendiri, dengan berbagai adat dan tradisi termasuk memelihara adat perkawinan yang masih berlaku sampai sekarang Dalam acara perkawinan pada masyarakat Bugis yang ada di kota Jambi ada dua tahap dalam proses pelaksanaan upacara perkawinan masyarakat Bugis yaitu, tahap sebelum dan sesudah akad perkawinan. Dalam tradisi masyarakat Bugis, pengadaan pesta perkawinan sangatlah diharuskan. Hal itu berkaitan erat dengan status sosial mereka dalam masyarakat. Semakin meriah penyelenggaraan pesta perkawinan, semakin tinggi status sosial mereka di masyarakat. Hukum adat perkawinan mengatur aturan hukum adat yang mengatur tentang bentuk-bentuk perkawinan, cara-cara pelamaran, upacara perkawinan. Suku Bugis yang ada di kota Jambi sangat memperhatikan adat perkawinan dan dianggap dapat menaikkan status sosial di masyarakat terutama di kota Jambi sehingga dapat mempertahankan adat-istiadat suatu kelompok masyarakat agar terhindar dari kepunahan dan sebagai bukti mencintai serta menghargai adat perkawinan yang diperoleh dari daerah asal masyarakat suku Bugis yaitu dari Sulawesi Selatan.
Syair dalam Pendidikan Islam Madrasah As’ad Jambi Seberang 1944-1970 Nirwan Il Yasin; Siti Syuhada
Islam Transformatif : Journal of Islamic Studies Vol 4, No 2 (2020): July - December 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.08 KB) | DOI: 10.30983/it.v4i2.3544

Abstract

Researchers and academicians have indeed done a lot of researches in Jambi. The aspects of the life the society of Jambi Seberang in all any studies have been carried out, one of them is historical studies. The research process was also carried out by involving in-depth studies which became a reference to previous studies in this research. The rhyme is one of the Jambi education learning process in the Jambi Seberang area that still needs to be revealed. This awareness also wants to be built in the midst of the many educational patterns that have been adjusted during the times. Rhyme in the 20th century has become a powerful method, in addition to the fact that the people of Jambi have already recognized the repertoire of this rhyme as part of the cultural speech of the people. One of the teachers who uses rhyme in his studies is  teacher Abdul Qodir Ibrahim. This research was using historical methods, namely: Heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The disclosure was made so that all forms of educational changes that exist in Jambi society can be appointed as the identity of the Jambi Sebrang society. This disclosure was made in the Jambi Seberang area, which is the first area of Islamic education in Jambi. This investigation tries to explain rhyme in the Islamic education of Jambi community, and the dynamics of its development process. Peneliti dan akademisi memang telah banyak melakukan penelitian di Jambi. Aspek sisi kehidupan masyarakat Jambi seberang dalam kajian apapun telah dilakukan. Salah satunya kajian sejarah. Proses penelitian ini pun dilakukan dengan melibatkan kajian yang mendalam yang menjadi referensi tinjauan terdahulu tentang penelitian ini. Syair dalam proses pembelajaran pendidikan Jambi di wilayah seberang Kota Jambi yang masih perlu untuk diungkap. Kesadaran ini juga ingin dibangun di tengah banyak pola pendidikan yang sudah disesuaikan pada perkembangan zamannya. Syair pada akhir abad 20 menjadi metode yang ampuh, disamping memang secara garis besar masyarakat Jambi telah mengenal khasanah syair ini sabagai bagian dari tutur kebudayaan masyarakatnya. Salah satu Tuan guru yang mengunakan syair dalam pembelajarannya yaitu Tuan guru Abdul Qodir Ibrahim. Dalam penelitian ini menggunakan metode ilmu sejarah yaitu: Heuristik, kritik, intepretasi, dan historiografi. Pengungkapan ini dilakukan agar segala bentuk proses perubahan pendidikan yang ada dalam masyarakat Jambi bisa diangkat sebagai identitas masyarakat Jambi. Pengungkapan ini dilakukan di wilayah Jambi Seberang yang merupakan wilayah pertama pendidikan Islam di Jambi. Dalam penelitian ini mencoba menjelaskan syair dalam pendidikan Islam masyarakat Jambi, dan dinamika proses perkembangannya. 
Poetry in the 20th Century Jambi Seberang Community Islamic Education Nirwan Il Yasin; Siti Syuhada
Proceeding International Conference on Malay Identity Vol. 1 (2020): Desember 2020
Publisher : Jurusan Sejarah, Seni, dan Arkeologi, FKIP, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.173 KB)

Abstract

Researchers and academics have indeed done a lot of research in Jambi. Aspects of the life side of the people of Jambi opposite in any study have been carried out. One of them is historical studies. The research process was also carried out by involving in-depth studies which became a reference to previous reviews of this research. Poetry in the learning process of Jambi education in the area across from Jambi City that still needs to be revealed. This awareness also wants to be built in the midst of many educational patterns that have been adapted to the times. Poetry in the 20th century became a powerful method, besides that in general the people of Jambi already knew the treasures of this poetry as part of the cultural speech of their people. One of the Tuan Guru who uses poetry in his learning is Tuan Guru Abdul Qodir Ibrahim. In the research using historical science methods, namely: heuristics, criticism, interpretation, and historiography. This disclosure was made so that all forms of educational change processes that exist in the Jambi community can be appointed as the identity of the Jambi people. This disclosure was carried out in the Jambi Seberang area which was the first area of ??Islamic education in Jambi. This research attempts to explain poetry in Islamic education for the people of Jambi, and the dynamics of its development process. Keywords: Poetry, Methods of Islamic Education, Tuan Guru Abdul Qodir Ibrahim
Pengaruh Self Efficacy Dan Soft Skill Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Akhir Angkatan 2018 Pendidikan Ekonomi Universitas Jambi: Indonesia Selvina K Parangin-Angin; Siti Syuhada; Hidayatul Arief
Jurnal EduSosial Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Jurusan Pendidikan IPS FKIP UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.767 KB) | DOI: 10.22437/jeso.v2i2.21535

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menggetahui pengaru self efficacy dan soft skill terhadap kesiapan kerja  maha.siswa akhir angkatan 2018 Pendidikan Ekonomi Universitas Jambi. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa akhir angkatan 2018 Pendidikan Ekonomi dengan jumlah 60 mahasiswa dan menggunkan teknik sampling total. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif bersifat deskriptif, yang datanya bersumber dari penyebaran angket melalui google formulir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat pengaruh self efficacy terhadap kesiapan kerja dengan nilai signifikan sebesar 0,043 dan nilai thitung = 2,067 lebih besar dari nilai thitung = 1,671. (2) Terdapat penggaruh soft skill terhadap kesiapan kerja dengan nilai signifikan sebesar 0,000 dan nilai thitung = 6,403 lebih besar dari nilai thitung = 1,671. (3) Terdapat pengaruh self efficacy dan soft skill terhadap kesiapankerja dengan nilai Fhitung > Ftabel (20,147 > 3,16).
Implementasi Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMAN 9 Kota Jambi Tahun Ajaran 2022-2023: Indonesia Tri Wulandari; Khairinal Khairinal; Siti Syuhada
Jurnal EduSosial Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Edu Sosial: Jurnal Pendidikan Ilmu pengetahuan Sosial
Publisher : Jurusan Pendidikan IPS FKIP UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.744 KB) | DOI: 10.22437/jeso.v2i1.21600

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat implementasi model pembelajaran contextual teaching and learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 9 Kota Jambi tahun ajaran 2022/2023. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, dan subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 9 Kota Jambi Tahun Ajaran 2022/2023. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus dalam penelitian ini terdapat empat tahap kegiatan. Tahapan tersebut ialah tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, serta tahap refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mencapai nilai KKM pada siklus I sebesar 35,5%, pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 16% menjadi 51,6% dan pada siklus III mengalami peningkatan sebesar 25% menjadi 77,4%. Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM pada siklus III telah mengalami peningkatan dan telah mencapai indikator keberhasilan yang peneliti tetapkan yaitu sebesar 75% dari 31 siswa. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran contextual teaching and learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 di SMAN 9 Kota Jambi.
Penggunaan Media Video Berbasis Poowton pada Pembelajaran Tematik untuk Siswa Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Achmad Asmayanti; Herman Budiyono; Siti Syuhada
Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development Vol. 4 No. 3 (2022): Ranah Research : Journal Of Multidisciplinary Research and Development (Mei 202
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.041 KB) | DOI: 10.38035/rrj.v4i3.488

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan media video berbasis poowton pada pembelajaran tematik untuk siswa Tunagrahita, mendeskripsikan faktor-fakfor apa saja yang menjadi hambatan dan kesulitan dalam meningkatkan pembelajaran tematik untuk siswa Tunagrahita. Mendeskripsikan solusi dalam menghadapi hambatan pada proses pembelajaran Tematik untuk siswa Tunagrahita. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, pedoman wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan penulis melalui tahapan reduksi data, penyajian data, kesimpulan. Untuk menguji keabsahan data penulis menggunakan triangulasi yang dalam hal ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan pertama, penggunaan media video berbasis poowton pada pembelajaran tematik untuk siswa tunagrahita. Dalam proses pembelajaran tidak terlepas dari namanya komponen-komponen yang mendukung suatu proses pembelajaran yaitu adanya peran guru, Perencanaan, (RPP), metode pembelajaran, media pembelajaran. Kedua, Faktor-Faktor Hambatan dan Kesulitan Dalam Meningkatkan Pembelajaran Tematik. Untuk itu peneliti juga menemukan beberapa hambatan berdasarkan observasi dan wawancara dengan pihak terkait. Pertama Faktor hambatan dari guru, faktor hambatan dari siswa, faktor hambatan dari rencana pelaksanaan pembelajaran, faktor hambatan dari media pembelajaran. Solusi dalam menghadapi hambatan pada proses pembelajaran Tematik. Dari hambatan diatas pasti terdapat beberapa solusi yang dilakukan. Pada dasarnya pemecahan masalah bersasaran pada perbaikan kualitas upaya tersebut dapat meningkatkan kualitas proses pendidikan dan pengalaman belajar peserta didik khususnya siswa tunagrahita, agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan optimal. Ada beberapa solusi yang harus dilakukan untuk mengatasi hambatan atau upaya yang di lakukan diantara lain yaitu; solusi guru, siswa, rencana pelaksanaan pembelajaran, media pembelajaran.