Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

APLIKASI BLOTONG PADA TANAH ALFISOL DAN PENGARUHNYA TERHADAP TANAMAN JAGUNG PULUT (Zea mays ceratina L.) Kaharuddin Kaharuddin; Dahlan Dahlan; A. Farhanah; Abdurrahman Pona
Jurnal Agrisistem Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah Alfisol yang dikelola secara intensif dalam waktu lama akan menyebabkan terjadinya penurunan tingkat kesuburan tanah, sehingga jika ingin meningkatkan kualitasnya, maka diperlukan bahan pembenah tanah seperti bahan organik dan pemberian kapur. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi blotong pada tanah Alfisol terhadap pertumbuhan dan produksi jagung pulut. Parameter pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan produksi buah segar. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan Perlakuan pemberian blotong: 0 ton ha-1 (B0), 3 ton ha-1 (B1), 6 ton ha-1 (B2), 9 ton ha-1 (B3), dan 12 ton ha-1 (B4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan B4 memberikan hasil yang tertinggi pada setiap parameter pengamatan. Hasil pengamatan pada 7 minggu setelah tanam, yaitu tinggi tanaman 173,50 cm, jumlah daun 10,92 helai, dan produksi buah 1,35 ton ha-1.
OPTIMALISASI TEKNIK ISOLASI DAN PURIFIKASI DNA MENGGUNAKAN BUFFER CTAB (CETYLTRIMETHYL AMMONIUM BROMIDE) PADA TANAMAN MARKISA (Passiflora sp.) DATARAN RENDAH KABUPATEN JENEPONTO A. Farhanah; Jabal R. Ashar; P. Hamzah
Jurnal Agrisistem Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr.v17i1.191

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan prosedur metode CTAB dan metode purifikasi DNA yang tepat untuk menghasilkan kuantitas dan kualitas DNA yang baik yang berasal dari tanaman markisa dataran rendah. Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat, yaitu kabupaten Jeneponto untuk pengambilan sampel tanaman markisa dan untuk pengisolasian dan pengujian DNA dilakukan di Laboratorium Biosains dan Sumber Daya Hayati Tanaman Program Studi Agroteknologi Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar. Penelitian ini berlangsung dari bulan September 2013 hingga Desember 2013. Penelitian dilaksanakan dalam enam metode isolasi DNA dengan menggunakan larutan CTAB, pengujian kualitas serta kuantitas DNA, pemurnian (purifikasi) DNA pada hasil isolasi terbaik, dan pengujian kualitas serta kuantitas pada hasil pemurnian. Berdasarkan uji kualitas dan kuantitas, berat sampel sebesar 0,200 g, suhu inkubasi hasil ekstraksi pada suhu 65oC selama 30 menit, dan kecepatan sentrifugasi sebesar 12.000 rpm selama 10 menit dapat menghasilkan DNA yang memiliki kemurnian yang cukup baik dan tampak pita DNA yang cukup tebal berkisar 1500 – 5000 kb setelah hasil isolasi DNA dielektroforesis. Sedangkan pemurnian kembali menggunakan kloroform : isoamylalkohol, isopropanol, dan ethanol 70% menunjukkan kualitas dan kuantitas DNA yang baik.
VARIABILITAS MORFOLOGI Rhizoctonia solani PENYEBAB PENYAKIT HAWAR PELEPAH PADI DI SULAWESI SELATAN P. Hamzah; S. Subandiyah; A. Wibowo; A. Farhanah
Jurnal Agrisistem Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr.v17i1.192

Abstract

Rhizoctonia solani merupakan salah satu patogen penting penyebab penyakit hawar pelepah pada padi yang dapat hidup di tanaman maupun di tanah. Patogen ini menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas hasil panen padi. Variabilitas R. solani yang tinggi menyulitkan identifikasi dan pengendaliannya. Oleh karena itu patogen ini menjadi penting untuk dikaji. Tiga belas isolat R. solani berhasil diisolasi dari enam kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan dengan tujuan mempelajari variabilitas patogen berdasarkan karakter morfologinya. Hasil analisis klaster berdasakan morfologi menunjukkan variabilitas dengan kisaran koefisien similaritas 0,47-1,00. Semakin tinggi koefisien similaritas, semakin banyak klaster yang dapat terbentuk. Berdasarkan klasterisasi morfologinya, , ketiga belas isolat terkelompok menjadi dua kelompok utama. Isolat dari Kabupaten Maros tergabung dalam satu kelompok; isolat dari Kabupaten Pangkep, Barru, Pare-pare, Sidrap dan Soppeng tergabung dalam kelompok lainnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar ilmiah dalam langkah-langkah teknis implementasi Good Agricultural Practice (GAP) di Sulawesi Selatan.
PELATIHAN AKUAPONIK DAN MINAPADI SERTA PEMASARAN DIGITAL DI DESA BONTOMINASA KECAMATAN BULUKUMPA Arsad Bahri; Jabal Rahmat Ashar; Tsalis Kurniawan Husain; Andi Hamdillah; Andi Farhanah
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.10506

Abstract

Desa Bontominasa merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba dengan dominasi penghasilan masyarakat melalui Pertanian dan Peternakan. Sistem pertanian yang selama ini digunakan masih bersifat konvensional dan tentunya belum bisa memaksimalkan potensi alam desa yang ada. Penerapan solusi dan pengembangan potensi yang bisa diberikan antara lain: (1) pelatihan pembuatan akuaponik, (2) penerapan sistem minapadi, (3) pembuatan pupuk organik cair dan pupuk kompos, (4) pemanfaatan bunga tanaman telang sebagai minuman herbal, dan (5) pelatihan pemasaran berbasis digital. Pelatihan pembuatan akuaponik, penerapan sistem minapadi dan pembuatan pupuk organik cair dan pupuk kompos dilakukan dalam tiga tahap yaitu sosialiasi dan penyuluhan, praktik pembuatan instalasi/sistem, serta monitoring dan evaluasi. Pelatihan pemanfaatan bunga tanaman telang sebagai minuman herbal dilakukan melalui dua tahap yaitu sosialisasi dan penyuluhan serta praktik pembuatan minuman herbal. Adapun kegiatan terakhir yaitu pelatihan pemasaran berbasis digital. Pelatihan ini dilakukan dengan empat tahap yaitu pelatihan pemasaran digital, pembuatan media pemasaran digital, pelatihan dan pembuatan iklan digital, serta monitoring dan evaluasi. Program/Produk yang dihasilkan dalam kegiatan ini adalah (1) instalasi akuaponik, (2) sistem budidaya minapadi, (3) produk pupuk organik cair dan pupuk kompos, (4) produk minuman herbal dari bunga telang, dan (5) program pemasaran berbasis digital. Untuk menghasilkan program/produk tersebut dilakukan pengembangan. Draft hasil pengembangan dijadikan sebagai bahan dalam kegiatan pelatihan penerapan inovasi teknologi yang dihadiri oleh masyarakat selaku mitra
Pemanfaatan Rumput Laut Kendal sebagai POC untuk Meningkatkan Produksi Tanaman Bayam (Amaranthus tricolor L.): Utilization of Inedible Seaweed as Liquid Organic Fertilizer for Enhancing Spinach Plant (Amaranthus tricolor L.) Production A. Farhanah; Ismail Tandi; Rezki Maya Musfira; Jabal Rahmat Ashar
Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan Vol. 9 No. 2 (2022): Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/daun.v9i2.4163

Abstract

There have not been many studies using inedible seaweed as a liquid organic fertilizer (LOF), although it contains nutritional components that have benefits for growth and production of plants. This study was done to determine the effectiveness of liquid organic fertilizer application made from inedible seaweed (Sargassum polycystum) on the productivity of spinach plant (Amaranthus tricolor L.). This study analysis used Randomized Block Design (RBD) having 4 treatments (control, LOF 150 mL/L water, LOF 250 mL/L water, and LOF 150 mL/L water) and replicated 4 times, resulting 16 experimental plots. The result showed that the treatment by providing 250 mL/L inedible seaweed liquid organic fertilizer effectively gave the highest yield of spinach than all treatments with height 40.5 cm, leaves number of 32, wet weight of 15.08 g, and the productivity of green spinach plants reaching 4.31 tons/ha. By this study, conclution is the application of inedible seaweed liquid fertilizer 250 mL/L water giving significant effect for spinach growth and production.
Pemanfaatan Air Kelapa dan Ekstrak Bawang Merah pada Pembibitan Bulbil Porang (Amorphophallus muelleri Blume): Utilization of Coconut Water and Shallots Extract in Porang (Amorphophallus muelleri Blume) Bulbil Nurseries Farhanah A; Ismail Tandi; Dian Meylani; Jabal R Ashar
Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis
Publisher : Politeknik Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51852/jaa.v6i2.556

Abstract

Bulbil merupakan salah satu metode perbanyakan secara vegetatif untuk mendapatkan bibit porang namun membutuhkan waktu yang panjang untuk menjadi bibit berkualitas baik yang siap ditanam. Pemberian zat pengatur tumbuh dapat membantu mempercepat tumbuhnya tunas. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui efektivitas ZPT alami yang bersumber dari air kelapa dan bawang merah pada pembibitan bulbil porang. Penelitian dilakukan pada bulan April–Juni 2022, bertempat di Desa Bontotangnga, Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat (4) perlakuan perendaman benih dan empat (4) kali ulangan sehingga diperoleh 16 plot perlakuan. Perlakuan yang digunakan adalah kontrol (air biasa), air kelapa 250 mL/L air, ekstrak bawang merah 150 mL/L air, dan air kelapa 250 mL/L + ekstrak bawang merah 150 mL/L air. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan dengan air kelapa 250 mL/L + ekstrak bawang merah 150 mL/L memberikan pengaruh terbaik pada pertumbuhan benih bulbil porang dengan rata-rata waktu muncul tunas 2,3 hari, tinggi tanaman 28,44 cm, diamater batang 7,18 mm, dan volume akar bibit 8,17 mL. Hal ini berarti perendaman dengan air kelapa 250 mL/L air + ekstrak bawang merah 150 mL/L air pada benih bulbil porang efektif memberikan peningkatan pada waktu munculnya tunas, tinggi, dan diameter batang, serta volume akar bibit porang.
RESPON PETANI TERHADAP EFEKTIVITAS ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) EKSTERNAL ALAMI DAN EKSTRAK BAWANG MERAH PADA PEMBIBITAN BULBIL PORANG: Responses of Farmers to the Effectiveness of Natural External Growth Regulators and Red Onion Extract in Bulbil Porang Seeds A. Farhanah; Munira Munira; Pratiwi Hamzah; Dian Meylani
Jurnal Agrisistem: Seri Sosek dan Penyuluhan Vol. 18 No. 2 (2022): Jurnal Agrisistem: Seri Sosek dan Penyuluhan
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr-sosekpenyuluhan.v18i2.247

Abstract

Zat pengatur tumbuh (ZPT) alami dapat diartikan sebagai senyawa organik selain zat hara yang dengan jumlah sedikit dapat mendukung proses fisiologis tanaman termasuk dalam mendorong proses pembibitan tanaman. Tujuan dari kajian ini untuk mengetahui respon petani terhadap pemanfaatan air kelapa dan ekstrak bawang merah pada pembibitan bulbil porang. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di Aula Kantor Desa Bontotangnga pada bulan Juni 2022 yang diikuti oleh anggota Kelompok Tani Be’be sebanyak 25 responden. Pengumpulan data primer diperoleh dari hasil survey dan wawancara langsung dengan responden menggunakan kuesioner. Materi penyuluhan yang disampaikan adalah efektifitas pengaplikasian air kelapa 250 mL + ekstrak bawang merah 150 mL/L air pada benih bulbil porang. Hasil evaluasi penyuluhan tentang respon petani terhadap inovasi yang disampaikan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sebesar 33,90%, sikap 15,60%, dan keterampilan sebesar 29,80%. Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa efektivitas pelaksanaan penyuluhan berada pada kategori efektif dengan persentase sebesar 51,42%.
Pemanfaatan Pupuk Kasgot Dan Pupuk Organik Cair Dalam Meningkatkan Produktivitas Microgreens Bayam Hijau (Amaranthus Viridis) Untuk Pertanian Perkotaan: Utilization Of Kasgot And Liquid Organic Fertilizer In Increasing The Productivity Of Green Spinach (Amaranthus Viridis) Microgreens For Urban Agriculture Jabal Rahmat Ashar; Muhammad Munawir Syari; A Farhanah
Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan Vol. 10 No. 1 (2023): Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/daun.v10i1.4751

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat dosis terbaik dari masing-masing pemberian pupuk kasgot, pupuk organik cair serta kombisasi dari keduanya terhadap pertumbuhan microgreens bayam hijau. Metode penelitian yang dilakukan berbasis kuantitatif dengan mengaplikasikan pupuk kasgot (K) dan pupuk organik cair (C) pada microgreens bayam hijau. Percobaan ini dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan empat kali ulangan dimana data hasil pengamatannya nanti akan di analysis lebih lanjut menggunakan uji Duncan pada taraf uji 0,05 dengan menggunakan Program SAS for Windows. Perlakuan K0C2 (pemberian pupuk organic cair 100 ml) memberikan hasil terbaik untuk untuk parameter tinggi tanaman dan jumlah daun. Perlakukan dengan hasil terbaik terdapat pada K3C1 (Pemberian pupuk kasgot 60 g dan pupuk organik cair 50 ml) untuk klrofil tanaman. Perlakukan dengan hasil terbaik terdapat pada K0C0 (control) untuk volume akar yang di amati. Perlu dilakukan uji kandungan nutrisi untuk mengetahui tingkat efektifitas pemberian dosis bayam hijau baik untuk perlakukan POC maupun pupuk kasgot
Pengaplikasian Pupuk Kasgot dan Air Cucian Ikan untuk Produksi Mikrogreen Pakcoy: Application of Kasgot Fertilizer and Fish Washing-Water for PakChoi Microgreens Production Farhanah A; Faisal Hamzah; Atika; Taufik Hidayat; Jabal R Ashar
Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis Vol. 7 No. 2 (2023): Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis
Publisher : Politeknik Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51852/jaa.v7i2.666

Abstract

Kasgot fertilizer is one of the potentials that the community can utilize to become organic fertilizer. On the other hand, milkfish is one of the strategic commodities to fulfill protein that is favored by the people of Indonesia, especially Makassar. However, milkfish washing water waste is usually thrown away, causing environmental pollution. This study aims to determine the effectiveness of the fulfillment of nutrients in mustard microgreens through the application of cassava fertilizer and milkfish washing water and to determine the level of knowledge, attitudes, and skills of farmers towards the fulfillment of nutrients in mustard microgreens through the provision of cassava fertilizer and milkfish washing water. This study method used a factorial randomized block design (RAK) consisting of 2 factors with 12 treatments and 4 replications. The first factor consists of K0 = soil (100%), K1 = kasgot 10%, K2 = kasgot 30%, K3 = kasgot 50%. The second factor consisted of B0 = Control, B1 = milkfish washing water 50 mL/L, B2 = milkfish washing water 100 mL/L. Application of 10% kasgot fertilizer was effective on plant fresh weight with a value of 0,926 g, adding root volume to 0,80 mL, chlorophyll with a value of 6,342 and leaf area with a value of 11,72 cm2. The results of this study concluded that the application of kasgot fertilizer by 10% had a real effect on increasing the production of pakchoi microgreens.