Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

STRATEGI PENYEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK BERDASARKAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2021-2030 Nikolaus Saras Kurniawan; Sandi Asmara; Adnin Musadri Asbi
Jurnal Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Vol 2 No 1 (2022): April 2022
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu (LP3) ITERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/jppk.v2i1.672

Abstract

One important element in the region is the existence of green open space, especially public green open Spaces that have ecological, cultural, economic, aesthetic, and also urban/regional. The need for public green open space as a means of recreation and community interaction is not balanced with the number of available public green open spaces that can balance the population. The public green open space affects the number of people, the more people in one city the need for green open space increases. This method of research analysis is a SWOT analysis in which in research results from the public green open space analysis, population projections, and land use & gravelly. The results are a strategy that can help restore the supply of green open Spaces on the green side of population, which is: optimize the water use areas to make green public Spaces, to use the removal of the land for public green Spaces, to use the ground in hill areas for use as open space. Public green areas such as parks or forests, and they promote and maintain the green facilities that support public activities.and maintaining reforestation of facilities that support community activities.
IDENTIFIKASI GEJALA PERUBAHAN IKLIM DI KOTA BANDAR LAMPUNG BERDASARKAN DATA IKLIM MAKRO TAHUN 1998-2020: Studi Kasus : Kota Bandar Lampung Pratiwi, Fennidya Nur; Asbi, Adnin Musadri; Kurnianingsih, Nela Agustin
REKSABUMI Vol 1 No 1 (2022): Januari
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/Reksabumi.v1i1.2195.2022

Abstract

Climate change today is an important thing that can affect people's lives and development in thefuture. For this reason, each stakeholder needs to prepare a strategic program in dealing with thephenomenon of climate change in order to reduce the impact it will cause. In this case of the program, it is important for stakeholders to know how the climate conditions in the area they cover. This study aims to identify the symptoms of climate change that occur in Bandar Lampung City based on two indicators, namely: Pattern of Changes in Air Temperature; Rainfall Change Pattern; and historical events related to climate change. This research was conducted using a qualitative approach with multiple linear regression method and a qualitative approach with a descriptive narrative method. The results of this study indicate that the city of Bandar Lampung in the last ± 23 years has experienced symptoms of climate change in the form of changes in rainfall patterns and air temperature as wellas the impacts of climate change such as the phenomenon of tidal flooding.
Dampak Pembangunan Central Business District Terhadap Perubahan Struktur Ruang Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung Fadhilah, Dhiya Muthia; Rahman, Yudha; Asbi, Adnin Musadri
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 20, No 4 (2024): JPWK Volume 20 No. 4 December 2024
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v20i4.56168

Abstract

Peran Provinsi Lampung sebagai pintu gerbang Pulau Sumatera mendorong Kota Bandar Lampung dalam meningkatkan sektor perekonomiannya melalui penetapan tujuan penataan ruang sebagai pusat perdagangan dan jasa. Dalam mendukung tujuan tersebut, Kecamatan Kedaton menjadi salah satu wilayah penunjang yang berperan sebagai perdagangan dan jasa skala regional. Kecamatan Kedaton yang terus mengalami pertumbuhan pada pusat perdagangan dan jasa mendorong perubahan penggunaan lahan yang cukup signifikan pada tahun 2013 dan 2022. Perubahan fisik wilayah dapat mengindikasikan adanya perubahan struktur ruang yang dapat mengakibatkan ketidakteraturan penataan ruang, sehingga diperlukan penelitian untuk mengetahui dampak pembangunan Central Business District (CBD) terhadap perubahan struktur ruang Kecamatan Kedaton tahun 2013 dan 2022. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Dengan menggunakan metode kuantitatif berupa analisis spasial, maka dapat diketahui perubahan penggunaan lahan dan perubahan elemen pembentuk struktur ruang Kecamatan Kedaton tahun 2013 dan 2022. Hasil analisis tersebut akan dianalisis kembali menggunakan metode kualitatif berupa analisis komparatif untuk mengetahui dampak pembangunan CBD terhadap perubahan struktur ruang Kecamatan Kedaton tahun 2013 dan 2022. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa adanya perubahan bentuk fisik wilayah yang sesuai dengan rencana tata ruang tidak mengakibatkan adanya perubahan struktur ruang di Kecamatan Kedaton pada tahun 2013 dan 2022, yakni tetap membentuk pola sektoral. 
ARAHAN PEMANFAATAN RUANG BERBASIS MITIGASI BENCANA BANJIR DI KECAMATAN KELUMBAYAN KABUPATEN TANGGAMUS Azila, Mutia; Damai, Abdullah Aman; Asbi, Adnin Musadri
Jurnal Planoearth Vol 8, No 2 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v8i2.4765

Abstract

Abstrak: Pada Laporan Penilaian Kerusakan dan Kerugian Pasca Bencana Banjir di Kabupaten Tanggamus Tahun 2019, Kecamatan Kelumbayan mengalami peningkatan jumlah desa terdampak secara berturut-turut dari tahun 2017-2018 dibanding kecamatan lainnya. Bencana ini berdampak pada beberapa sektor : sektor perumahan, infrastruktur, sosial, dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan Arahan Pemanfaatan Ruang Berbasis Mitigasi Bencana Banjir di Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus. Adapun Analisis yang dilakukan diantaranya adalah kerentanan bencana banjir, simpangan pengunaan lahan terhadap peta pola ruang dan kondisi guna lahan daerah rawan banjir di Kecamatan Kelumbayan, dan rekomendasi arahan pemanfaatan ruang yang tepat di Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus.Abstract: In the Post-Flood Damage and Loss Assessment Report in Tanggamus Regency in 2019, Kelumbayan Sub-district has experienced an increase in the number of affected villages in a row from 2017-2018 compared to other sub-districts. This disaster affected several sectors: the housing, infrastructure, social and economic sectors. This study aims to formulate a Spatial Use Direction Based on Flood Disaster Mitigation in Kelumbayan Sub-district, Tanggamus Regency. The analysis carried out includes the vulnerability of flood disasters, deviation of land use against spatial pattern maps and land use conditions of flood-prone areas in Kelumbayan sub-district, and recommendations for appropriate spatial use directions in Kelumbayan Sub-district, Tanggamus Regency.
THE IMPACT OF AGRICULTURAL LAND CONVERSION ON THE ECONOMY AND SPACE UTILIZATION IN JATIMULYO AND WAY HUWI VILLAGES, SOUTH LAMPUNG REGENCY, LAMPUNG PROVINCE Rahman, Yudha; Asbi, Adnin Musadri; Maharani, Annisa; Ramadhan, Khalid Ahmad
Jurnal Geografi Lingkungan Tropik (Journal of Geography of Tropical Environments) Vol. 9, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adaptasi Masyarakat dalam Menghadapi Gejala Perubahan Iklim di Wilayah Pesisir Kota Bandar Lampung Pratiwi, Fennidya Nur; Asbi, Adnin Musadri; Kurnianingsih, Nela Agustin
REKSABUMI Vol 4 No 1 (2025): Januari
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/Reksabumi.v4i1.11637.2025

Abstract

Climate change significantly impacts coastal areas, including Bandar Lampung City, which has experienced rising temperatures, decreasing rainfall, and more frequent tidal flooding. This study aims to analyze the forms of adaptation undertaken by coastal communities in response to climate change symptoms and to evaluate their level of understanding and adaptive responses. A mixed-methods approach with a deductive framework was used, involving primary data collection through questionnaires and interviews, as well as secondary data from literature and institutional documents. The results show that while most residents understand the symptoms of climate change, only a small portion have implemented appropriate adaptation measures. These include energy conservation, drainage improvement, stilt house construction, and mangrove preservation. A gap exists between knowledge and action, influenced by social perceptions, education level, and government support. The findings underscore the importance of strengthening community-based adaptive capacity and integrating spatial risk data such as InaRISK into local climate resilience strategies.
Dinamika Penduduk dan Penutupan Lahan Pesisir Kecamatan Bumi Waras menggunakan Sistem Dinamik Marfuah, Cantika Al; Rahman, Yudha; Asbi, Adnin Musadri; Putri, Husna Tiara
Jurnal Wilayah dan Lingkungan Vol 13, No 1 (2025): April 2025
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jwl.13.1.75-91

Abstract

Penelitian ini mengkaji proyeksi dinamika penduduk dan perubahan penutupan lahan di Pesisir Kecamatan Bumi Waras, Kota Bandar Lampung dengan menggunakan pendekatan Sistem Dinamik. Kawasan ini dipilih karena memiliki populasi tertinggi di antara kecamatan pesisir lainnya di Kota Bandar Lampung. Penelitian berfokus pada dua variabel utama: dinamika penduduk dan penutupan lahan, dengan mempertimbangkan sub-variabel berupa tingkat kematian akibat polusi dan kebutuhan ruang per kapita. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada tahun 2033, populasi di Kecamatan Bumi Waras diproyeksikan mencapai 48.490 jiwa. Peningkatan populasi ini berdampak pada perluasan lahan terbangun hingga 93,5% (234,03 Ha) dari total wilayah, menyisakan hanya 6,5% (16,77 Ha) lahan non-terbangun. Kondisi ini tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandar Lampung yang mewajibkan minimal 30% (75,24 Ha) lahan non-terbangun di kawasan tersebut. Ketidakseimbangan ini berpotensi meningkatkan konsentrasi karbondioksida (CO2) di udara, yang diperkirakan dapat mengakibatkan kematian sebanyak 8 jiwa per tahun akibat polusi udara. Temuan ini mengindikasikan pentingnya pengendalian pertumbuhan penduduk dan perencanaan tata ruang yang lebih baik untuk menjaga keseimbangan lingkungan di kawasan pesisir.
Arahan Mitigasi Bencana Tsunami Di Objek Wisata Pantai Tanjung Setia Kabupaten Pesisir Barat Qatrunada, Anggun Mutia; Rahman, Yudha; Asbi, Adnin Musadri
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia secara internasional dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia disebabkan sekitar 71% atau dua pertiga wilayahnya adalah berupa lautan. Kawasan pesisir merupakan kawasan yang kaya akan potensi baik dari sisi ekonomi, wisata, sumber daya, namun juga berpotensi besar terhadap ancaman bencana. Pada kawasan wisata yang berada didaerah pesisir terdapat ancaman bencana tsunami yang memberikan dampak dan kerugian pada wilayah terancam bencana tsunami. Potensi utama Kabupaten Pesisir Barat adalah sektor pariwisata sehingga banyak wisatawan yang berkunjung untuk berlibur dan menikmati keindahan alamnya, seperti di Desa Tanjung Setia Kabupaten Pesisir Barat yang memiliki objek wisata unggulan di Kabupaten Pesisir Barat yaitu Pantai Tanjung Setia. Mengingat objek wisata Pantai Tanjung Setia berada di kawasan pesisir Kabupaten Pesisir Barat sehingga sangat rentan terhadap bencana pesisir yaitu bencana tsunami, maka kerugian yang terjadi akibat bencana tsunami akan mempengaruhi keberlangsungan hidup dari masyarakat lokal dan perekonomian daerah apabila masyarakat dan daerah tersebut sangat bergantung pada pariwisata. Oleh sebab itu, upaya mitigasi bencana tsunami sangat diperlukan di kawasan pariwisata khususnya pada objek wisata Pantai Tanjung Setia, maka butuh dilakukan penelitian terkait arahan mitigasi bencana tsunami di objek wisata Pantai Tanjung Setia Kabupaten Pesisir Barat sebagai upaya untuk menciptakan kawasan pariwisata pesisir yang tanggap bencana. Berdasarkan analisis, didapatkan arahan mitigasi bencana tsunami di objek wisata Pantai Tanjung Setia Kabupaten Pesisir Barat terdiri dari mitigasi struktural berupa pembuatan peta dan jalur evakuasi serta pengadaan signage menuju tempat evakuasi dan titik kumpul, penyediaan sistem peringatan dini adanya bahaya tsunami, pengadaan shelter sebagai tempat berkumpul saat terjadinya bencana tsunami, penyediaan pemecah ombak (break water) untuk menahan gelombang tsunami. Sedangkan mitigasi non-struktural yaitu peningkatan kapasitas dan kesiapsiagaan masyarakat dan pengelola kawasan wisata terhadap bencana tsunami, pembuatan kebijakan tentang tata guna lahan kawasan pesisir yang aman bencana, pembentukan forum pengurangan risiko bencana dalam peningkatan kapasitas masyarakat, pembuatan zonasi kawasan mangrove dan hutan pantai yang termasuk kedalam jalur hijau (green belt).