ABSTRAK Pasar Terong merupakan salah satu pasar tradisional yang berada di Kota Makassar Sulawesi Selatan yang memiliki jumlah pedagang pedagang kaki lima di sepanjang jalan pasar terong sebanyak 195 jiwa. Volume sampah yang dihasilkan oleh pasar terong terus meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas komersial dan jumlah pedagang serta pembeli, dan beragamnya barang yang dijual, serta masyarakat yang tinggal di sekitar pasar, terutama menjelang ramadhan dan lebaran. Permasalahan sampah di pasar ditemukan banyak sampah yang berserakan di depan stand, di pinggir jalan atau di depan kios-kios pedagang. Sampah yang tersebar di sekitar lingkungan pasar berasal dari aktivitas para pedagang dan warga sekitar. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh faktor sosial-ekonomi terhadap perilaku pengelolaan sampah para pedagang kaki lima sepanjang jalan pasar terong. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif yaitu dengan cara mengumpulkan data melalui kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah pedagang kaki lima di sepanjang pasar terong dengan jumlah sampel sebanyak 65 jiwa dengan menggunakan teknik random sampling. Variabel bebas penelitian ini adalah faktor sosial ekonomi (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan pengetahuan), sedangkan variabel terikat adalah perilaku pengelolaan sampah. Teknik analasis yang digunakan dalam penelitian ini adala analisis regresi logistik dengan menggunakan SPSS. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa perilaku pengelolaan sampah di kalangan pedagang kaki lima pasar terong terkategori cukup baik dengan nilai rata-rata 6,11 dari maksimum 9. Sedangkan untuk pengaruh faktor sosial ekonomi diperoleh dari nilai fhitung lebih besar dari ftabel (8,525 > 1,671) dengan nilai taraf signifikansinya adalah 0,130 > 0,05, maka hipotesisnya ditolak. Sehingga disimpulkan bahwa faktor sosial-ekonomi tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pengelolaan sampah pasar. Kata Kunci: Sosial Ekonomi, Perilaku, Pengelolaan, Sampah, Pedagang, Pasar   ABSTRACT Terong Market is one of the traditional markets in Makassar City, South Sulawesi, which has 195 street vendors along the terong market road. The volume of waste generated by the terong market continues to increase along with the increase in commercial activity and the number of traders and buyers, and the variety of goods sold, as well as the people who live around the market, especially before Ramadan and Eid. Waste problems in the market are found scattered in front of stands, on the side of the road or in front of traders' stalls. Waste scattered around the market environment comes from the activities of traders and local residents. The purpose of the study was to determine the effect of socio-economic factors on the waste management behavior of street vendors along the terong market road. The research method used is a research method with a quantitative approach, namely by collecting data through a questionnaire. The population in this study were street vendors along the terong market with a sample size of 65 people using random sampling technique. The independent variables of this study are socioeconomic factors (age, gender, education level, income level and knowledge), while the dependent variable is waste management behavior. The analytical technique used in this study is logistic regression analysis using SPSS. Based on the results of the study, it was found that waste management behavior among street vendors in the eggplant market was categorized as quite good with an average value of 6.11 out of a maximum of 9. Meanwhile, the effect of socio-economic factors was obtained from the value of fcount greater than ftabel (8.525> 1.671) with a significance level value of 0.130> 0.05, so the hypothesis was rejected. So it is concluded that socio-economic factors have no significant influence on market waste management behavior.