Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Penguatan Daya Tahan Ekonomi Rumah Tangga Pelaku Industri Batubata Rakyat Melalui Usaha Budidaya Jamur Tiram Ardi Novra; Jul Andayani; Indra Sulaksana
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 3 No. 2 (2019): June
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.147 KB) | DOI: 10.24903/jam.v3i2.497

Abstract

Permasalahan utama yang dihadapi rumah tangga pelaku industri kecil dan menengah (IKM) batubata pada umumnya adalah frekuensi penerimaan yang tidak stabil dan cenderung dengan frekuensi waktu cukup panjang. Proses produksi batubata mulai dari penggalian tanah sampai siap jual membutuhkan waktu relatif cukup lama dan bahkan bulanan. Tujuan utama kegiatan adalah memperkuat daya tahan ekonomi rumah tangga pelaku IKM Batubata melalui diversifikasi usaha budidaya Jamur Tiram. Kegiatan menggunakan Pendekatan Partisipatif (Participatory Rural Appraisal) dengan Sistem Modal Bergulir Internal (Internal Revolving Capital System). Program penguatan daya tahan ekonomi rumah tangga pelaku IKM Batubata ini masih pada tahap pengenalan sehingga ruang lingkup kegiatan untuk sementara masih terbatas aspek budidaya. Pengembangan lanjutan pada masa akan datang akan mengarah ke sektor hulu (pembuatan baglot sebagai input primer dan sektor hilir berupa industri pengolahan hasil pasca panen. Program lanjutan pada masing-masing kelompok sasaran akan menggunakan sumberdana lain dan sangat tergantung pada motivasi dan keberhasilan program budidaya jamur tiram. Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui 4 (empat) tahapan yaitu tahapan persiapan, budidaya dan perguliran modal kelompok serta pelaporan. Berdasarkan evaluasi terhadap hasil kegiatan dengan berbagai kendala teknis dan non-teknis yang dihadapi selama proses pelaksanaan, maka dapat disimpulkan bahwa program pengabdian kepada masyarakat ini belum memberikan hasil optimal bagi penguatan ekonomi rumah tangga dan usaha kelompok pengrajin batubata rakyat. Meskipun demikian, model pengembangan kumbung diatas kolam bekas galian (KBG) telah mampu menarik motivasi rumah tangga untuk memanfaatkan KBG mereka. Program ini telah menjadi embryo dan layak untuk ditindaklanjuti melalui program lainnya baik dalam bentuk riset (peneltiian) maupun pemberdayaan masyarakat.
Evaluasi Kecernaan In Vitro Bahan Kering, Bahan Organik dan Protein Kasar Penggunaan Kulit Buah Jagung Amoniasi dalam Ransum Ternak Sapi Jul Andayani
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 13 No. 5 (2010): Februari 2010
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.659 KB) | DOI: 10.22437/jiiip.v0i0.45

Abstract

An experiment was conducted to evaluate ammoniated corn husk  in vitro digestibility in  cattle  ration.   Measured  parameters  in  the  current  experiment were    in vitro  digestibility  of     dry matter, organic matter,  crude  protein.  This  study was  assigned  into  completely  randomized  design  (CRD) with  5  treatments  and  4  replications. The  treatments were  ; T0 =  70% Forage  (100%  grass +  0% ammoniation of  Corn husk) + 30 % Concentrate,  T1 = 70% Forage (75 % grass + 25% ammoniation of Corn husk) + 30 % Concentrate, T2 = 70% Forage (50% grass + 50% ammoniation of Corn husk) +  30 %  Concentrate,  T3  =  70%  Forage  (25%  grass  +  75%  ammoniation  of  Corn  husk)  +  30 % Concentrate, T4 = 70% Forage (0% grass + 100% ammoniation of Corn husk) + 30 % Concentrate.  Result of this study showed  that the treatments were  significantly (P<0,05) influence digestibility of dry matter, organic matter and crude protein. Increased level of   ammoniated corned corn husk made higher  in  vitro  digestibility  of  ration.    It  concluded  that  ammoniation  of    corn  husk  could    increase digestibility and th eammoniated  corn husk  may substitute forage in cattle ration.          
Kecernaan In Vitro Komponen Serat Ransum Ternak Sapi yang Menggunakan Kulit Buah Jagung Amoniasi Jul Andayani
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 12 No. 3 (2009): Agustus 2009
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.213 KB) | DOI: 10.22437/jiiip.v0i0.175

Abstract

An experiment was conducted to evaluate in vitro digestibility of  fiber components of the cattle ration containing ammoniated  corn husk.  Parameters measured in the present experiment were   Dry Matter (DM), Neutral Detergent Fiber (NDF) and Acid Detergent Fiber (ADF) in vitro digestibilities.  This  study  was  assigned  into  completely  randomized  design  (CRD)  with  5  treatments  and  4 replications. The treatments were ; T0 = 70% Forage (100% grass + 0% ammoniated Corn husk) + 30 % Concentrate,  T1 = 70% Forage (75 % grass + 25% ammoniated Corn husk) + 30 % Concentrate, T2 = 70% Forage (50% grass + 50% ammoniated Corn husk) + 30 % Concentrate, T3 = 70% Forage (25% grass  +  75%  ammoniated  Corn  husk)  +  30  %  Concentrate,  T4  =  70%  Forage  (0%  grass  +  100% ammoniated Corn husk) + 30 % Concentrate.   Results of this study showed that the treatments were significantly (P<0,05) influence of dry matter, NDF and ADF digestibilities.  Increasing percentage of  corn husk ammoniation in the ration increased in vitro digestibility. It is concluded that ammoniation with urea to corn husk could  increase digestibility and the ammoniated corn husk  ammoniation may substitude forage for cattle ration.          
Cernaan In Sacco Ransum Ternak Sapi yang Menggunakan Kulit Buah Jagung Amoniasi Jul Andayani
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 12 No. 1 (2009): Februari 2009
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.58 KB) | DOI: 10.22437/jiiip.v0i0.486

Abstract

An experiment was conducted to evaluate an improvement of corn peel with  ammoniation  in sacco  digestibility in  cow  ration.  Measured parameters in the current experiment were, in sacco degradation of   dry matter, organic matter and crude protein. This study was assigned into completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 4 replications. The treatments were ; R0 = 70% Forage (100% grass + 0% Corn Peel) + 30 % Concentrate,  R1 = 70% Forage (75 % grass + 25% Corn Peel) + 30 % Concentrate, R2 = 70% Forage (50% grass + 50% Corn Peel) + 30 % Concentrate, R3 = 70%Forage (25% grass + 75% Corn Peel) + 30 % Concentrate, R4 = 70% Forage (0% grass + 100% Corn Peel) + 30 % Concentrate. Result of this study showed that the treatments were significantly (P<0,05) influence degradation of dry matter, organic matter and crude protein. The degradation after ammoniation significantly increased and were higher  than that  of  without  ammoniation.  It is concluded that ammoniation with urea of corn peel could  increase degradation and could be used asforage substitution in ration.            
Evaluasi Kecernaan In Sacco Beberapa Pakan Serat yang Berasal dari Limbah Pertanian dengan Amoniasi Jul Andayani
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 11 No. 2 (2008): Mei 2008
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.599 KB) | DOI: 10.22437/jiiip.v11i2.754

Abstract

The aim of this study was to evaluate the effect ammoniated feed from agriculture by products on the in  sacco  dry  matter,  organic  matter  and  crude  protein  digestibilities. This  study  was  assigned  into a completely  randomized  design  (CRD)  with  4  treatments  and  5  replications.  The  treatments  were different types of low quality fibre of agricultural by-products found in Jambi Province; A = ammoniated rice straw with 6 % of urea and 15 % of inoculated rumen digesta, B = ammoniated palm oil fibre with 6% of urea and 15 % of inoculated rumen digesta, C = ammoniated corn peel with 6 % of urea and 15 % of inoculated rumen digesta, D = ammoniated top cane with 6 % of urea and 15 % of inoculated rumen digesta.  Result  of  this  study  showed  that  the  treatments  were  significantly affect (P<0,05) on  the dry matter,  organic  matter  and  crude  protein  degradations.  Ammoniation  significantly  increased degradation  of  feed  compared  with those without  ammoniation. It  is  concluded  that  ammoniation  with urea and addition of rumen digesta increased fibre quality of agricultural by-products. Different of type of ammoniated feed resulted in the difference respond on the nutrient degradation.
Analisis Karakteristik Keberlanjutan Mentok Rimba (Cairina Scutulata) Di Taman Nasional Berbak JambiAnalisis Karakteristik Keberlanjutan Mentok Rimba (Cairina Scutulata) Di Taman Nasional Berbak Jambi Hutwan Syarufuddin; Jul Andayani; Sri Novianti; Fatati Fatati
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 19 No. 2 (2016): November 2016
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.734 KB) | DOI: 10.22437/jiiip.v19i2.4507

Abstract

Penelitian dilaksanakan di habitat mentok rimba yang ada di Taman Nasional Berbak (TNB) Provinsi Jambi. Pelaksanaan penelitian selama 5 bulan dari bulan Juli sampai Nopember 2016. Habitat mentok rimba merupakan daerah rawa-rawa yang berdekatan dengan Desa Telago Limo dan Desa Sungai Rambut.Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis karakteristik habitat Mentok Rimba dan mengetahui binatang, tumbuhan yang menjadi sumber makanan Mentok Rimba di Kawasan Taman Nasional Berbak. Metode penelitian adalah survei dan eksperimen di lapangan serta di laboratorium Fakultas Peternakan. Pengamatan dilakukan terhadap aspek ekologi, ekonomi dan sosial budaya masyarakat sekitar TNB, karakteristik habitat mentok rimba yang berhubungan dengan keberlanjutan mentok rimba. Indeks keberlanjutan mentok rimba di TNB secara multidimensi sebesar 48,98 pada skala sustainabilitas 0 – 100, yang berarti termasuk ke dalam kategori kurang berkelanjutan. Kata kunci: Mentok Rimba, Habitat, TNB
Kecernaan In Sacco Kulit Buah Jagung Amoniasi Sebagai Bahan Penyusun Ransum Ternak Sapi Jul Andayani; Sri Novianti
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol 24 No 2 (2021): Nopember 2021
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.585 KB) | DOI: 10.22437/jiiip.v24i2.19138

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kecernaan secara in sacco penggunaan kulit buah jagung amoniasi dalam ransum ternak sapi. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Peternakan Universitas Jambi. Bahan yang digunakan adalah kulit buah jagung, rumput gajah, jagung giling, dedak halus, bungkil kelapa dan urea. Alat yang digunakan adalah timbangan, alat pemotong rumput, ember, alat semprot, kantong plastik, oven, alat giling, pH meter, desikator, seperangkat alat untuk in sacco (kantong nilon, tali nilon, selang plastik, karet pengikat, karet penggantung). Peubah yang diambil pada percobaan ini adalah degradasi bahan kering, degradasi NDF dan degradasi ADF. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuannya adalah R 0 = 70 % Hijauan (100% Rumput + 0% Kulit Buah Jagung Amoniasi) + 30% Konsentrat, R 1 = 70 % Hijauan (75% Rumput + 25% Kulit Buah Jagung Amoniasi) + 30% Konsentrat, R 2 = 70 % Hijauan (50% Rumput + 50% Kulit Buah Jagung Amoniasi) + 30% Konsentrat, R 3 = 70 % Hijauan ( 25% Rumput + 75% Kulit Buah Jagung Amoniasi) + 30% Konsentrat, R 4 = 70 % Hijauan (0% Rumput + 100% Kulit Buah Jagung Amoniasi) + 30% Konsentrat. Data yang diperoleh dianalisis dengan anlisis ragam sesuai dengan rancangan yang digunakan. Uji lanjut yang digunakan adalah uji jarak berganda Duncan. Hasil pada penelitian ini yaitu perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap degradasi bahan kering, degradasi NDF dan degradasi ADF. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kulit buah jagung amoniasi dapat menggantikan total hijauan dalam ransum ternak sapi.
Evaluasi Kecernaan Komponen Serat Pelepah Sawit Dalam Ransum Ternak Ruminansia Secara In Vitro Jul Andayani; Lucy Harnita; Teja Kaswari
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol 25 No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.223 KB) | DOI: 10.22437/jiiip.v25i1.19189

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kecernaan in vitro komponen serat yaitu NDF, ADF dan Hemiselulosa pelepah sawit dalam ransum ternak ruminansia. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan, masing – masing perlakuan adalah A : 70% Hijauan (100% Rumput + 0% Pelepah Sawit) + 30% Konsentrat, B : 70% Hijauan (75% Rumput + 25% Pelepah Sawit) + 30% Konsentrat, C : 70% Hijauan (50% Rumput + 50% Pelepah Sawit) + 30% Konsentrat, D : 70% Hijauan (25% Rumput + 75% Pelepah Sawit) + 30% Konsentrat, dan E : 70% Hijauan (0% Rumput + 100% Pelepah Sawit) + 30% Konsentrat. Hasil penelitian ini menunjukkan perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kecernaan NDF, kecernaan ADF dan kecernaan Hemiselulosa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan pelepah sawit sebagai pakan ternak ruminansia dapat digunakan hanya sampai 25% menggantikan rumput dalam ransum.
ANALISIS KOMPARASI PERKEMBANGAN, PERILAKU DAN VOLATILITAS HARGA DAGING AYAM PADA PASAR-PASAR TRADISIONAL TERBESAR DI KOTA JAMBI Firmansyah Firmansyah; Afriani H; Jul Andayani; Indra Sulaksana; Filawati Filawati; Fatati Fatati; Lailal Gusri
JAS (Jurnal Agri Sains) Vol 7, No 2: Desember 2023
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jas.v7i2.1222

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan perkembangan, perilaku dan volatilitas harga daging ayam pada pasar-pasar tradisional terbesar di Kota Jambi. Metode penelitian menggunakan analisis data sekunder berupa data time series yaitu harga daging ayam pada pasar tradisional Angso Duo dan pasar Talang Banjar di Kota Jambi yang bersumber dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasionalselama periode Januari s/d Agustus 2023. Analsis data yang digunakan terdiri dari koefisien variasi (CV), volatilitas historis dan uji beda Independent sample t-test. Harga daging ayam pada pasar-pasar tradisional terbesar di Kota Jambi masih di bawah normal yaitu di bawah harga acuan penjualan sesuai Peraturan Badan Pangan Nasional.Perilaku harga daging ayam pada pasar-pasar  tradisional terbesar Kota Jambi adalah tidak stabil atau berfluktuasi tinggi dengan voltalitas harga daging ayam cukup besar. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada perbedaan antara rata-rata hargadaging ayam, perkembangan harga daging ayamdan volatilitasharga daging ayam antara pasar-pasar tradisional terbesar di Kota Jambi.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TANI DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN MELALUI PENGEMBANGAN PADI ORGANIK BERBASIS TRICHOLIMTAN DENGAN SISTEM JAJAR LEGOWO DI KECAMATAN KOTO BARU Evita, Evita; Novita, Trias; Andayani, Jul
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2017): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.856 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v1i2.4289

Abstract

Koto Baru merupakan salah satu kecamatan di Kota Sungai Penuh dengan mata pencaharian utama penduduknya adalah bertani. Tanaman utama yang diusahakan adalah tanaman pangan yaitu padi sawah. Luas lahan persawahan yang dimiliki adalah sekitar 90 ha dari luas wilayahnya sebesar 115 ha. Petani di wilayah ini dominan mengusahakan tanaman padi sawah yang dibudidayakan secara tradisional dengan sistem yang turun temurun dari petani terdahulu. Pelaksanaan budidayanya masih menggunakan pupuk sintetis dan pengendalian hama penyakit masih menggunakan pestisida sintetis yang berbahan kimia. Sistem budidaya secara tradisional ini mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya dalam pemeliharaan yaitu tahap penyiangan susah dilakukan karena lahan ditanam dengan tanpa membuat ruang untuk jalan bagi petani sehingga tanaman padi saat penyiangan banyak yang terpijak. Sistem tanam tradisional ini membuat cahaya matahari tidak optimal menembus sela tanaman karena kerapatan tanaman yang tinggi dengan tanpa ruang sela. Hal tersebut akan menyebabkan biaya produksi tinggi dengan hasil yang kurang optimal bila dibandingkan dengan sistem tanam yang lebih modren. Pemupukan dengan pupuk sintetis, kebutuhannya untuk padi sawah di wilayah ini sudah sangat tinggi karena sudah terjadinya kejenuhan dalam pemupukan. Selain itu pupuk sintetis sudah mulai langka dan harganya sudah cukup mahal. Penggunaan pestisida sintetis juga meningkat karena hama dan penyakit tanaman sudah resisten, sehingga menyebabkan produksi dan kualitas padi sawah menurun dan biaya produksi tinggi, akibatnya pendapatan petani menurun. Kegiatan KKN-PPM ini dilaksanakan di Desa Sri Menanti dan Desa Kampung Tengah Kecamatan Koto Baru. Program KKN-PPM ini dilakukan dengan metode partisifatif dan aksi pada kelompok masyarakat sasaran dengan melibatkan masyarakat setempat dan mahasiswa menjadi fasilitator. Metode yang dilakukan adalah pelatihan, demonstrasi, pembuatan demplot, praktek teknologi dan pendampingan. Program ini merupakan alih teknologi dan pendampingan oleh mahasiswa. Tujuan dan target yang dicapai dari kegiatan Program KKN-PPM ini adalah peningkatan produksi padi, efisiensi biaya, perbaikan sistem, peningkatan partisifasi masyarakat dan peningkatan swadana dan swadaya masyarakat.